Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI JARINGAN

Konfigurasi DNS & Web Server

Oleh:
Eka Paramita Putri 1102652

1. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu mengkonfigurasi Network Adapter pada VMWare. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi IP address pada kedua Network Adapter yang telah dibuat pada Debian. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi DNS server pada Debian. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi Web Server pada Debian. Mahasiswa mampu membuat Team Virtual Machine dan mengkoneksikan keduanya, serta mengatur IP address masing-masing virtual machine (Debian dan Windows XP).

2. Teori Singkat
(Domain Name System ; DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Web server adalah suatu program yang memungkinkan suatu komputer untuk menjadi server. Web server pada umumnya menyediakan halaman web yang diminta spesifik oleh client, dalam bentuk HTML. Fitur yang biasa ada pada web server adalah: a. Virtual hosting. Bisa meng-host banyak domain dengan menggunakan 1 server. Disini server lah yang akan membagi resources. b. Large file support. Telah disediakan space untuk menyimpan data bagi yang ingin membuat sever. c. File throttling. Digunakan untuk melimit kecepatan server dalam menangani tiap tiap client, sehingga bisa digunakan banyak client. d. Server-side scripting. Server mampu membuat script sendiri(dalam desain web nya) yang digunakan untuk berbagai hal (ex : melimit akses ke database).

3. Langkah Kerja
Membuat Network Adapter
1) Pilih tab VM -> Setting -> pilih Add -> pilih Network Adapter kemudian ikuti instruksinya.

Membuat Team
1) Siapkan 2 buah virtual machine, masing-masing menggunakan system operasi Linux (Debian) dan system operasi Windows (XP). 2) Buatlah sebuah Team pada VMware dengan memilih File | New | Team 3) Pilih virtual machines dari virtual machines yang sudah ada/diinstal.

4) Tambahkan LAN segment

5) Atur koneksi adapter

6) Aturlah alamat IP VMnet1 pada host dengan alamat 192.168.1.1

7) Aturlah alamat IP untuk setiap adapter sehingga menghasilkan sebuah LAN. Misalkan pada VM Linux Debian alamat IP adalah 192.168.1.2 dan 192.168.2.1 untuk ethernet 1 dan 2, dan pada VM Windows alamat IP adalah 192.168.2.1 konfigurasi Ethernet pada Linux Debian dengan mengedit file interfaces. # nano /etc/network/interfaces

Setelah edit, lakukan restart # /etc/init.d/networking restart

8) Install DNS Server, dengan menginstall file bind9 #apt-get install bind9 9) Pindah directory dari root ke bind #cd /etc/bind 10) Lihat isi directory bind #ls 11) Edit file named.conf.default-zones #nano named.conf.default-zones Edit file seperti pada gambar berikut:

12) Gandakan file db.local dan db.127 #cp db.local db.elektronika #cp db.127 db.192 13) Edit file database db.elektronika #nano db.elektronika Edit file menjadi seperti berikut:

14) Edit file db.192 #nano db.192 Edit menjadi seperti berikut:

15) Edit file resolv.conf #nano /etc/resolv.conf

16) Restart file DNS #/etc/init.d/bind9 restart

17) Periksa kembali apakah konfigurasi DNS berhasil atau tidak #nslookup www.elektronika.edu Jika konfigurasi benar, maka akan terlihat seperti berikut:

18) Lakukan ping melalui VM Windows ke alamat elektronika.edu dan www.elektronika.edu

Konfigurasi Web Server


1) Install file apache2 #apt-get install apache2 2) Pindah ke direktori apache #cd /etc/apache2/sites-available 3) Lihat isi direktori tersebut #ls 4) Copy file default dan ganti nama file dengan elektronika #cp default elektronika

5) Edit file elektronika #nano elektronika

Edit file menjadi seperti berikut:

6) Aktifkan file elektronika #a2ensite elektronika 7) Buat folder elektronika pada directory /var/www/ #mkdir /var/www/elektronika 8) Copy file index.html pada directory /var/www/ #cp /var/www/index.html /var/www/elektronika/ 9) Edit file index.html pada directory /var/www/elektronika/ #nano /var/www/elektronika/index.html Edit file menjadi seperti pada gambar:

10) Restart apache #/etc/init.d/apache2 restart

11) Periksa berhasil atau tidak konfigurasi Web server melalui browser pada

client. Jika konfigurasi berhasil maka akan terlihat hasil seperti pada gambar berikut:

4. Evaluasi dan Kesimpulan


Kendala yang saya temukan adalah ketika mengkonfigurasi Web Server. Setelah semua langkah dipraktekkan, hasil tidak muncul di web browser client (Windows XP virtual).

Ketika melakukan test ping dengan nslookup www.elektronika.edu

Tidak bisa melakukan ping ke elektronika.edu dan www.elektronika.edu dari VM Windows.

Keungulan DNS: 1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah computer cukup host name (nama Komputer). 2. Konsisten, IP address sebuah computer bisa berubah tapi host name tidak berubah. 3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet. Kekurangan DNS: 1. DNS tidak mudah untuk di implementasikan. 2. Tidak konsisten. 3. Tidak bisa membuat banyak nama domain.

Cara kerja DNS adalah sebagai berikut: Ketika kita merequest suatu alamat, misalnya www.elektronika.edu dari host kita (192.168.1.2), maka host kita akan mengontak nama server lokal untuk menanyakan dimanakah www.elektronika.edu berada. Name server akan mencari request tersebut di database lokal. Karena tidak ada, maka name server akan mengontak root DNS servernya, siapa yang memegang domain untuk .edu Root server akan memberitahu IP address dari server DNS dari www.elektronika.edu. Kemudian DNS server lokal akan mengontak server DNS yang mengelola www.elektronika.edu.

Web Server Apache Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT. Apache mempunyai program pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya. Beberapa dukungan Apache : 1. Kontrol Akses. Kontrol ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP 2. CGI (Common Gateway Interface). Yang paling terkenal untuk digunakan adalah perl (Practical Extraction and Report Language), didukung oleh Apache dengan menempatkannya sebagai modul (mod_perl). 3. PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Processor); Program dengan metode semacam CGI, yang memproses teks dan bekerja di server. Apache mendukung PHP dengan menempatkannya sebagai salah satu modulnya (mod_php). Hal ini membuat kinerja PHP menjadi lebih baik. 4. SSI (Server Side Includes.

Kelebihan Apache 1. 2. Apache termasuk dalam kategori freeware. Apache mudah sekali proses instalasinya jika dibanding web server lainnya seperti NCSA, IIS, dan lain-lain.

3. Mampu beroperasi pada berbagai paltform sistem operasi. 4. Mudah mengatur konfigurasinya. Apache mempunyai hanya empat file konfigurasi. 5. Mudah dalam menambahkan peripheral lainnya ke dalam platform web servernya.

Kekurangan Apache 1. Web server Apache tidak memiliki kemampuan mengatur load seperti IIS, sehingga akan terus mem-fork proses baru hingga nilai MaxClients tercapai atau hingga batas yang diizinkan oleh OS. Ini tentunya menguntungkan penyerang karena habisnya RAM akan lebih cepat tercapai.

2. Apache tidak memproses karakter kutip dalam string Referrer dan User-Agent yang dikirimkan oleh Client. Ini berarti Client dapat memformulasi inputnya secara hati-hati untuk merusak format baris log akses 3. Terganggunya proses upload data, yang bisa menyebabkan software salah dalam menerjemahkan ukuran data yang masuk.

Anda mungkin juga menyukai