I.
Tujuan Siswa dapat mengerti apa itu DNS Master Slave Siswa dapat memehami proses kerja dari DNS Master Slave Siswa dapat membuat konfigurasi DNS Master Slave
II.
Pendahuluan
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk IP address
mengingat
sebuah komputer cukup host name (nama Komputer). Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik berubah.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
DNS server terdiri dari tiga jenis yaitu : 1. Cache
Jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server terdekat. Setelah jawaban didapatkan, datanya disimpan dalam cache untuk keperluan mendatang. DNS server cache merupakan yang paling mudah untuk dikonfigurasi. 2. Primary (Master)
Sesuai dengan namanya, primary (untuk versi 4.x) atau master (untuk versi 8.x) adalah pemegang daftar lengkap dari sebuah domain yang dikelolanya. Server ini memegang otoritas penuh atas domainnya. Misalkan server ns.smkn1-cmi.sch.id memegang otoritas penuh atas domain *.smkn1-cmi.sch.id. Otoritas penuh di sini berarti server ini yang bertanggung jawab untuk ditanyai nama-nama host berdomain smkn1-cmi.sch.id dan sub-sub domain dibawahnya. Selain itu hanya server ini yang dapat membuat sub-domain di bawah smkn1-cmi.sch.id. 3. Secondary (Slave)
Server ini adalah backup dari primary server. Sama seperti primary, secondary juga memuat daftar lengkap sebuah domain. Hubungan antara primay dan secondary ini kurang lebih seperti mirror. Bila ada perubahan di primary server, secondary terus mengikutinya secara periodik. Oleh karena itu, secondary memerlukan izin dari primary untuk melakukan sinkronisasi ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut sebagai zona transfer. Secondary diperlukan sebagai backup bila Primary crash atau sibuk dan untuk mempermudah pendelegasian.
III.
IV.
Langkah Kerja Lakukan konfigurasi ip pada kedua host tersebut, pastikan kedua host tersebut tekoneksi dengan mode "host only adapter" pada virtual box PC 1 (master): 192.168.110.128/24 PC 2 (slave) : 192.168.110.129/24 DNS : tkj.edu
Lakukan installasi bind sebelum melakukan konfigurasi Master : Pindahlah ke file named.conf.local untuk melakukan konfigurasi lakukan konfigurasi sebagai berikut
#nano named.conf.local
Lakukan proses pembuatan file databse dengan menggandakan atau meng "copy" file yang ada dengan perintah : #cp db.local db.tkj #cp db.127 db.128
Slave Pindahlah ke file named.conf.local untuk melakukan konfigurasi lakukan konfigurasi sebagai berikut #nano named.conf.local
V.
VI.
Kesimpulan DNS master slave digunakan untuk membuat satu DNS agar menjadi dua, artinya membuat 1 DNS yang seolah olah menjadi 2 DNS DNS Slave berfungsi untuk menjadi back up dari DNS master