Wiji Murdoko
[wi j i murd o ko@ gma i l . c om]
Pg. 1 | © wijimurdoko@gmai.com
PENDAHULUAN
Pg. 2 | © wijimurdoko@gmai.com
.com (Organisasi Komersial),
.net (Network/Backbone Internet),
.edu (Institusi Pendidikan atau Universitas),
.org (Organisasi non-Profit),
.gov (Organisasi Pemerintah non Militer),
.mil (Organisasi Pemerintah Militer),
.id, .uk, .jp, .au, .sg (Country Level Domain).
3. Second Level Domain
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, Second level domain yang
membuat klasifikasi yang lebih spesifik misalkan .ac dibawah .id artinya lembaga pendidikan
khusus di Indonesia. Tetapi dapat juga langsung diisi dengan domain misalkan .yahoo
dibawah .com.
4. Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan Fully Qualified Domain
Name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com,
dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Pg. 3 | © wijimurdoko@gmai.com
1. Resolver-only
Komputer hanya membangkitkan query informasi domain name kepada sebuah DNS server
dan tidak menjalakan fungsi DNS server.
Saat berada dalam modus resolver-only, BIND akan mencari file /etc/resolv.conf (pada UNIX
umum) dan membaca konfigurasi yang tertera dalam file tersebut. Jika BIND tidak
menemukan file tersebut maka ia akan menggunakan konfigurasi standar yang dimilikinya.
Bentuk dasar sintak pada file /etc/resolv.conf adalah:
domain name
nameserver address
Domain menyatakan default domain seperti yang didefinisikan oleh entry name. jika ada
penulisan nama host yang tidak mengandung tanda baca titik maka resolver akan
menambahkan entry name di belakang nama host tersebut. Sebagai contoh, jika anda
menuliskan host name mail saja dan entry name bersisi tkj.co.id maka resolver akan
menggunakan nama mail.tkj.co.id
Namesever menyatakan server mana yang harus dihubungi jika ada query dari resolver
mengenai domain di atas. Apabila server tersebut tidak bisa dihubungi, server selanjutnya
menjadi sasaran tujuan query.
2. Caching-only
Komputer menjalankan fungsi namer server tetapi tidak memiliki database DNS Server. Ia
hanya mempelajari jawaban-jawaban yang diberikan oleh remote DNS server dan
menyimpannya dalam memory. Data-data dalam memory tersebut akan digunakan untuk
menjawab query selanjutnya yang diberikan kepadanya.
Jika kita ingin mengatur agar named hanya beroperasi pada modus caching-only maka file
named.boot hanya berisi perintah cache diikuti nama file yang berisi server-server utama
yang menjadi tempat melemparkan query.
3. Primary server
Komputer menjalankan fungsi name server berdasarkan database yang dimilikinya.
Database ini dibagun oleh administrator DNS. Server ini menjadi authoritative source bagi
domain tertentu.
Jika kita ingin menghendaki named pada komputer kita menjadi primary server, kita
tambahkan kata primary diikuti domain yang dipegang oleh named tersebut dan diakhiri
dengan nama file yang berisi database domain tersebut.
4. Secondary server
Komputer menjalankan fungsi name server berdasarkan database yang diambil dari primary
server. Proses pengambilan file database ini sering disebut zone file transfer. Ia juga menjadi
authoritative source bagi domain tersebut.
Pg. 4 | © wijimurdoko@gmai.com
Secondary server adalah DNS server yang menggunakan database domain yang ditransfer
dari primary server. Untuk mengatur server agar menjadi secondary server bagi domain
tertentu, kita tambahkan kata secondary diikuti dengan domain yang dipegang, kemudian
diikuti oleh IP Address primary server dan diakhiri dengan nama file databasenya.
Pg. 5 | © wijimurdoko@gmai.com
Konfigurasi dns server
1. Konfigurasi Network
#nano /etc/network/interfaces
Tambahkan settingan untuk virtual IP
up ip addr add 192.168.7.2/24 brd 192.168.7.255 dev eth1 label eth1:0
up ip addr add 192.168.7.3/24 brd 192.168.7.255 dev eth1 label eth1:1
Sehingga menjadi seperti ini :
Pg. 6 | © wijimurdoko@gmai.com
3. Install paket Bind9
#apt-get install bind9
4. Konfigurasi bind9
#nano /etc/bind/named.conf.local
ubah menjadi seperti ini:
Perhatikan 7.168.192 yang merupakan kebalikan dari nomor jaringan 192.168.7. yang
digunakan oleh server. Jika IP address server anda adalah 200.100.1.1, pada file zone dituliskan
1.100.200.
#nano /etc/bind/named.conf.options
ubah menjadi seperti ini:
Pg. 7 | © wijimurdoko@gmai.com
#cd /etc/bind
#cp db.local db.akademi
#cp db.127 db.200
#nano db.akademi
Berikut ini adalah keterangan baris-baris yang ada pada file “db.akademi”.
SOA (Start of Authority) adalah catatan tempat berkas zone atau domain akademi.ac.id
kali pertama dibuat. Hal ini juga dapa diartikan sebagai master DNS.
NS (Name Server) adalah catatan yang menentukan server mana yang akan menjawab atau
melayani informasi seputar DNS untuk domain akademi.ac.id
MX (Mail Exchange) adalah catatan yang menentukan ke mana e-mail akan dikirim. Jadi,
pada baris diatas, email akan dikirim ke server mail.akademi.ac.id
A (Host Record) merupakan bagian inti DNS yang merupakan pemetaan nama ke alamat
IP.
Pg. 8 | © wijimurdoko@gmai.com
#nano db.200
Ubah menjadi seperti ini:
Pada bagian 1 IN PTR, angka 1 adalah angka paling belakang dari IP address DNS
server Anda. Jadi, misalnya IP address DNS server Anda 192.168.1.8, penulisannya menjadi
8 IN PTR.
Pg. 9 | © wijimurdoko@gmai.com
7. Setting IP Client seperti bawah ini
Pg. 10 | © wijimurdoko@gmai.com
9. Cek ulang dengan nslookup dari Client
Jika semua sudah lancar seperti diatas. Berarti konfigurasi dns server anda sudah beres.
Pg. 11 | © wijimurdoko@gmai.com
LAMPIRAN
Pg. 12 | © wijimurdoko@gmai.com
Font Copperplate Gothic Bold
Font Copperplate Gothic Bold
Size 27, Bold
Size 20, Bold
LAPORAN PRAKTIKUM
DNS SERVER DI UBUNTU SERVER
SEMESTER III TAHUN AKADEMIK 2014/2015
OLEH
NAMA : NAMA MAHASISWA
NIM : NIM MAHASISWA
LABORATORIUM KOMPUTER
PRODI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET (UNS)
PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI (PDD)
KABUPATEN MADIUN
TAHUN 2014
Isi Laporan :
Font Arial Narrow
Size 12
Peratan Justify
A. Maksud dan Tujuan Jarak Spasi 1,5
A.1. Maksud
Mempelajari membangun/mengkonfigurasi DNS server pada sistem operasi
Ubuntu Server 12.04.
A.2. Tujuan
Mahasiswa memahami konsep dasar dasar DNS server
Mahasiswa mampu membangun/mengkonfigurasi DNS server di Ubuntu
Server 12.04.
B. Dasar Teori
C. Langkah Kerja
D. Kesimpulan