Anda di halaman 1dari 14

MODUL JARINGAN KOMPUTER LANJUT

MEMBANGUN DNS SERVER


DI UBUNTU SERVER 12.04

Wiji Murdoko
[wi j i murd o ko@ gma i l . c om]

Pg. 1 | © wijimurdoko@gmai.com
PENDAHULUAN

A. Pengertian DNS Server


Untuk beroperasinya sebuah jaringan komputer internet, sebenarnya pengalamatan sebuah
komputer dilakukan menggunakan angka yang dikenal sebagai Internet Protocol (IP) Address
yang terdiri dari 32bit. Tentu saja hal ini akan sulit bagi manusia/user untuk mengingat sekian
juta komputer di seluruh internet. Untuk itu dikembangkan penamaan mesin yang lebih
manusiawi dengan menggunakan konsep Domain Name System (DNS).
Domain Name System adalah salah satu jenis sistem yang melayani permintaan pemetaan IP
Address ke FQDN (Fully Qualified Domain Name) dan FQDN ke IP Address. FQDN lebih mudah
diingat oleh manusia daripada IP Address. Sebagai contoh, sebuah komputer memiliki IP
Address 74.125.235.49 dan memiliki FQDN “google.com”. Nama “ google.com” tentunya lebih
mudah diingat dari pada nomor IP Address tersebut. Apalagi setelah lahirnya konsep IP Version
6 yang memiliki 6 segmen untuk setiap komputer sehingga nomor IP Address menjadi semakin
panjang dan lebih sulit diingat.
Selain itu, DNS juga menyediakan layanan mail routing, informasi mengenai hardware, sistem
operasi yang dijalankan, dan aplikasi jaringan yang ditangani oleh host tersebut.
DNS server bertugas menerjemahkan IP Address ke nama alamat website ataupun sebaliknya
dari nama alamat website ke IP Address. DNS bersifat client-server sehingga administrasi cukup
dilakukan di sisi server saja, sedangkan pada sisi client cukup dikonfigurasi satu kali saja yaitu
memberi cara agar mesin client dapat menghubungi DNS Server.

B. Struktur DNS server


Domain adalah suatu group komputer-komputer dalam jaringan skala besar atau internet,
pengertian domain hampir analogi dengan istilah workgroup yaitu group komputer dalam scope
kecil atau LAN. Perbedaannya jika workgroup sifatnya flat sedangkan domain sifatnya hierarki.
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut
dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di
ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).
Pada struktur DNS diatas terdapat beberapa hierarki domain sebagai berikut :
1. Root Level Domain
Root level Domian adalah hierarki domain yang paling tinggi dilambangkan dengan lambang
titik (“.”).
2. Top Level Domain
Top level domain adalah domain tertinggi dibawah root yang mengelompokkan domain-
domain dibawahnya berdasarkan organisasi serta kepentingannya. Berikut contoh top level
domain :

Pg. 2 | © wijimurdoko@gmai.com
.com (Organisasi Komersial),
.net (Network/Backbone Internet),
.edu (Institusi Pendidikan atau Universitas),
.org (Organisasi non-Profit),
.gov (Organisasi Pemerintah non Militer),
.mil (Organisasi Pemerintah Militer),
.id, .uk, .jp, .au, .sg (Country Level Domain).
3. Second Level Domain
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, Second level domain yang
membuat klasifikasi yang lebih spesifik misalkan .ac dibawah .id artinya lembaga pendidikan
khusus di Indonesia. Tetapi dapat juga langsung diisi dengan domain misalkan .yahoo
dibawah .com.
4. Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan Fully Qualified Domain
Name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com,
dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.

C. Cara Kerja DNS Server


Pada sistem operasi UNIX, DNS diimplementasikan dengan menggunakan software Berkeley
Internet Name Domain (BIND). BIND ini memiliki dua sisi, yaitu sisi client dan sisi server. Sisi
client disebut resolver. Resolver ini bertugas membangkitkan pertanyaan mengenai informasi
domain name yang dikirimkan kepada sisi server. Sisi server BIND ini adalah sebuah daemon
yang disebut named. Iya yang akan menjawab query-query dari resolver yang diberikan
kepadanya.
Pada saat BIND dijalankan, ia memiliki 4 modus operasi, yaitu Resolver-only, Caching-only,
Primary server dan Secodary server.

Pg. 3 | © wijimurdoko@gmai.com
1. Resolver-only
Komputer hanya membangkitkan query informasi domain name kepada sebuah DNS server
dan tidak menjalakan fungsi DNS server.
Saat berada dalam modus resolver-only, BIND akan mencari file /etc/resolv.conf (pada UNIX
umum) dan membaca konfigurasi yang tertera dalam file tersebut. Jika BIND tidak
menemukan file tersebut maka ia akan menggunakan konfigurasi standar yang dimilikinya.
Bentuk dasar sintak pada file /etc/resolv.conf adalah:

domain name
nameserver address

Domain menyatakan default domain seperti yang didefinisikan oleh entry name. jika ada
penulisan nama host yang tidak mengandung tanda baca titik maka resolver akan
menambahkan entry name di belakang nama host tersebut. Sebagai contoh, jika anda
menuliskan host name mail saja dan entry name bersisi tkj.co.id maka resolver akan
menggunakan nama mail.tkj.co.id
Namesever menyatakan server mana yang harus dihubungi jika ada query dari resolver
mengenai domain di atas. Apabila server tersebut tidak bisa dihubungi, server selanjutnya
menjadi sasaran tujuan query.
2. Caching-only
Komputer menjalankan fungsi namer server tetapi tidak memiliki database DNS Server. Ia
hanya mempelajari jawaban-jawaban yang diberikan oleh remote DNS server dan
menyimpannya dalam memory. Data-data dalam memory tersebut akan digunakan untuk
menjawab query selanjutnya yang diberikan kepadanya.
Jika kita ingin mengatur agar named hanya beroperasi pada modus caching-only maka file
named.boot hanya berisi perintah cache diikuti nama file yang berisi server-server utama
yang menjadi tempat melemparkan query.
3. Primary server
Komputer menjalankan fungsi name server berdasarkan database yang dimilikinya.
Database ini dibagun oleh administrator DNS. Server ini menjadi authoritative source bagi
domain tertentu.
Jika kita ingin menghendaki named pada komputer kita menjadi primary server, kita
tambahkan kata primary diikuti domain yang dipegang oleh named tersebut dan diakhiri
dengan nama file yang berisi database domain tersebut.
4. Secondary server
Komputer menjalankan fungsi name server berdasarkan database yang diambil dari primary
server. Proses pengambilan file database ini sering disebut zone file transfer. Ia juga menjadi
authoritative source bagi domain tersebut.

Pg. 4 | © wijimurdoko@gmai.com
Secondary server adalah DNS server yang menggunakan database domain yang ditransfer
dari primary server. Untuk mengatur server agar menjadi secondary server bagi domain
tertentu, kita tambahkan kata secondary diikuti dengan domain yang dipegang, kemudian
diikuti oleh IP Address primary server dan diakhiri dengan nama file databasenya.

1) Resolvers mengirimkan queries ke name server


2) Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika
ditemukan
3) akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
4) Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang
diberikan name server

Pg. 5 | © wijimurdoko@gmai.com
Konfigurasi dns server

1. Konfigurasi Network
#nano /etc/network/interfaces
Tambahkan settingan untuk virtual IP
up ip addr add 192.168.7.2/24 brd 192.168.7.255 dev eth1 label eth1:0
up ip addr add 192.168.7.3/24 brd 192.168.7.255 dev eth1 label eth1:1
Sehingga menjadi seperti ini :

2. Cek koneksi Server dengan Client


Cek dari Client

Pg. 6 | © wijimurdoko@gmai.com
3. Install paket Bind9
#apt-get install bind9

4. Konfigurasi bind9
#nano /etc/bind/named.conf.local
ubah menjadi seperti ini:

Perhatikan 7.168.192 yang merupakan kebalikan dari nomor jaringan 192.168.7. yang
digunakan oleh server. Jika IP address server anda adalah 200.100.1.1, pada file zone dituliskan
1.100.200.

#nano /etc/bind/named.conf.options
ubah menjadi seperti ini:

Pg. 7 | © wijimurdoko@gmai.com
#cd /etc/bind
#cp db.local db.akademi
#cp db.127 db.200
#nano db.akademi

ubah menjadi seperti ini:

Berikut ini adalah keterangan baris-baris yang ada pada file “db.akademi”.
 SOA (Start of Authority) adalah catatan tempat berkas zone atau domain akademi.ac.id
kali pertama dibuat. Hal ini juga dapa diartikan sebagai master DNS.
 NS (Name Server) adalah catatan yang menentukan server mana yang akan menjawab atau
melayani informasi seputar DNS untuk domain akademi.ac.id
 MX (Mail Exchange) adalah catatan yang menentukan ke mana e-mail akan dikirim. Jadi,
pada baris diatas, email akan dikirim ke server mail.akademi.ac.id
 A (Host Record) merupakan bagian inti DNS yang merupakan pemetaan nama ke alamat
IP.

Pg. 8 | © wijimurdoko@gmai.com
#nano db.200
Ubah menjadi seperti ini:

Pada bagian 1 IN PTR, angka 1 adalah angka paling belakang dari IP address DNS
server Anda. Jadi, misalnya IP address DNS server Anda 192.168.1.8, penulisannya menjadi
8 IN PTR.

Pastikan anda teliti dan berhati hati dalam input data.

5. Cek file resolv.conf


#nano /etc/resolv.conf
Pastikan isi file seperti ini:

6. Jika sudah, kita restart bind9 nya.


/etc/init.d/bind9 restart

Pg. 9 | © wijimurdoko@gmai.com
7. Setting IP Client seperti bawah ini

8. Jika sudah OK, kita cek menggunakan nslookup :


#nslookup ns.akademi.ac.id
#nslookup www.akademi.ac.id
#nslookup mail.akademi.ac.id

Pg. 10 | © wijimurdoko@gmai.com
9. Cek ulang dengan nslookup dari Client

Jika semua sudah lancar seperti diatas. Berarti konfigurasi dns server anda sudah beres.

10. DNS Server untuk memanggil Web server

Pg. 11 | © wijimurdoko@gmai.com
LAMPIRAN

Pg. 12 | © wijimurdoko@gmai.com
Font Copperplate Gothic Bold
Font Copperplate Gothic Bold
Size 27, Bold
Size 20, Bold

LAPORAN PRAKTIKUM
DNS SERVER DI UBUNTU SERVER
SEMESTER III TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Font Copperplate Gothic Bold Ukuran Kertas : A4


Size 14
Batas Pengetikan :
Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm
Atas : 3 cm Bawah : 3 cm

OLEH
NAMA : NAMA MAHASISWA
NIM : NIM MAHASISWA

Font Copperplate Gothic Bold


Size 12

LABORATORIUM KOMPUTER
PRODI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET (UNS)
PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI (PDD)
KABUPATEN MADIUN
TAHUN 2014
Isi Laporan :
Font Arial Narrow
Size 12
Peratan Justify
A. Maksud dan Tujuan Jarak Spasi 1,5
A.1. Maksud
Mempelajari membangun/mengkonfigurasi DNS server pada sistem operasi
Ubuntu Server 12.04.
A.2. Tujuan
 Mahasiswa memahami konsep dasar dasar DNS server
 Mahasiswa mampu membangun/mengkonfigurasi DNS server di Ubuntu
Server 12.04.

B. Dasar Teori

C. Langkah Kerja

D. Kesimpulan

Dokumen resmi Prodi Teknik Informatika Hal. 1


Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS)
PDD Kabupaten Madiun

Anda mungkin juga menyukai