Anda di halaman 1dari 22

BAB VII.

INSTALLASI DAN KONFIGURASI DNS SERVER

7.1. Prerequisites Installasi dan Konfigurasi DNS Server


DNS atau Domain Name Server adalah service server yang akan kita bahas selanjutnya
pada tulisan penulis kali ini. Selain dua service server yang sudah penulis bahas pada
pembahasan diatas, service DNS server ini juga salah satu service server yang paling
penting. Mengapa bisa penting ?, nanti kita akan bahas pada pembahsan dasar teori
DNS Server.
Untuk melakukan installasi dan konfigurasi DNS Server ini anda harus memenuhi
beberapa syarat berikut ini :
 VM Linux Debian sudah dilakukan update dengan repository terbaru.
 VM Linux Debian terhubung dengan jaringan Internet
 VM Linux Debian terhubung dengan komputer client
 VM Linux Debian sudah dilakukan konfigurasi IP Address
 VM Linux sudah dilakukan installasi web server.
Syarat yang terakhir bersifat optional, mengapa demikian karena tanpa web serverpun
service debian akan dapat berjalan dengan sangat baik. Karena service DNS Server
tidak bergantung dengan service web server. Hanya saja untuk ujicoba kita bisa
memanfaatkan web server yang sudah dilakukan konfigurasi sebelumnya.

7.2. Dasar Teori Installasi dan Konfigurasi DNS Server


DNS (Domain Named Server) merupakan sebuah service server yang berjalan pada
Application Layer paling banyak digunakan dan dimanfaatkan dalam sebuah service
server. Apa fungsi dan definisi dari service DNS menurut beberapa literatur yang ada
di internet ?.
1. A DNS server is a computer server that contains a database of public IP
addresses and their associated hostnames, and in most cases, serves to resolve,
or translate, those common names to IP addresses as requested. DNS servers
run special software and communicate with each other using special protocols.
In more easy to understand terms: a DNS server on the internet is the device
that translates that www.lifewire.com you type in your browser to the
151.101.129.121 IP address that it really is.

109
Note: Other names for a DNS server include name server, nameserver, and
domain name system server.
2. A DNS server is a major part of the DNS (domain name system) infrastructure.
It’s where all IP addresses and their hostnames are stored and they’re used to
resolve any calls by users to access a specific website, device or any other
networked system that uses an IP address. DNS servers are also known as
nameservers, although they are both the same thing and you may find your
hosting company/provider interchanges between the two.
3. A DNS server is a computer server that consist of database of public IP
addresses and their correlated host names. Domain name system (DNS) server
that is used to translate human-memorable domain names like xyz and host
names like support.xyz into the corresponding numeric Internet Protocol (IP)
addresses as well as to recognize and discover computer systems and resources
on the Internet.
4. A DNS server is a type of name server that manages, maintains and processes
Internet domain names and their associated records. In other words, a DNS
server is the primary component that implements the DNS (Domain Name
System) protocol and provisions domain name resolution services to Web hosts
and clients on an IP-based network.
5. The Domain Name System (DNS) is a hierarchical decentralized naming
system for computers, services, or other resources connected to the Internet or
a private network. It associates various information with domain names
assigned to each of the participating entities. Most prominently, it translates
more readily memorized domain names to the numerical IP addresses needed
for locating and identifying computer services and devices with the underlying
network protocols. By providing a worldwide, distributed directory service, the
Domain Name System is an essential component of the functionality on the
Internet, that has been in use since 1985.
Dari beberapa definisi DNS Server diatas, menurut anda apakah DNS Server itu dan
bagaimana cara kerjanya ?.
Secara mudah penulis dapat sampaikan bahwa DNS Server adalah Sebuah service
server yang berfungsi untuk menerjemahkan sebuah nama domain (facebook.com)
menjadi IP Address (31.13.78.35), atau juga sebaliknya.

110
Penting !
Jaringan komputer berkomunikasi dengan menggunakan IP Address, bukan berdasarkan
sebuah nama domain. Sehingga sebenarnya ketika anda mengakses facebook.com
domain tersebut akan terlebih dahulu diterjemahkan oleh DNS Server sebelum dikirim ke
jaringan internet.
dalam kehidupan nyata sebuah DNS Server dapat kita analogikan sebagai nomor dan
nama semua kontak yang anda simpan dalam sebuah smart phone milik anda.

Gambar 7.1. Ilustrasi Kontak pada smartphone (kompasiana.com)


Pernahkah anda setiap melakukan panggilan dengan smartphone milik anda
memasukkan nomor telphone yang akan anda hubungi ?. Dapat saya pastikan anda
akan mengguankan Nama Contak yang tersimpan daftar kontak pada smartphone
milik anda. Manusia pada dasarnya memang kesulitan dalam menghafalkan sebuah
nomor atau angkat. Manusia lebih familiar dengan sebuah kata. Sehingga diciptakan
sebuah service pada sebuah server yang dinamanakan dengan Domain Name Server.
Domain pada jaringan komputer terbagi menjadi tiga jenis antara lain :
1. Top Level Domain (TLD)
Top Level Domain adlaah deretan kata dibelakang nama domain misalnya
adalah :
 .com (Komersial)
 .net (Network)
 .org (Organisasi)
 .edu (pendidikan)

111
 .gov (pemerintahan)
 .mil (military)
 .info (informasi)
 dll
Ada dua macam Top Level Domain, yaitu Global Top Level Domain (gTLD)
dan Country Code Top Level Domain (ccTLD). gTLD adalah seperti yang pada
di list diatas dan ccTLD adalah TLD yang diperuntukkan untuk masing-masing
negara, seperti Indonesia dengan kode ID (co.id, net.id, or.id, web.id dst) atau
Malaysia dengan kode MY (com.my, net.my, dst).
2. Second Level Domain (SLD) adalah nama domain yang anda daftarkan.
Misalnya nama domain yang anda daftarkan adalah domainku.com, maka
domainku adalah SLD dan .comnya adalah TLD.
3. Third Level Domain adalah nama setelah Second Level Domain . Misalnya
nama domain yang anda miliki adalah domainku.com, maka anda dapat
menambahkan nama lain sebelum domainku, yaitu mail.domainku.com atau
estrex.domainku.com.
Pertanyaanya apakah domain seperti itu, dapat kita buat secara gratis. Jawabnya adalah
tidak. Semua domain yang anda inginkan harus anda beli, dengan rentang wantu 1
tahun. Pada tanggal 16 September 2014, pemeritah melalui keputusa Menteri
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No 86 Tahun 2014 menetapkan
PANDI sebagao Registri Nama Domain Tingkat Tinggi Indonesia. Namun, untuk
membeli sebuah domain yang anda inginkan anda dapat menggunakan beberapa jasa
dari beberapa perusahaan :
1. https://idwebhost.com/
2. https://www.rumahweb.com/
3. https://www.niagahoster.co.id/
4. https://www.domainesia.com/
5. https://idcloudhost.com/
6. https://www.jagoanhosting.com/
7. dll
Untuk mengetahui berapa harga sewa sebuah domain silahkan anda kunjugi dimasing
– masing alamat diatas. Tentunya masih banyak perusahaan yang menyediakan
pembelian domain dan tidak dapat penulis sebutkan disini. Karena harga tiap
perusahaan dengan nama domain yang sama biasanya berbeda. Namun, terkadang juga

112
ada pula yang sama. Jadi jika anda ingin membuat sebuah website anda akan
membutuhkan sebuah domain dan server hosting. Dimana nanti akan penulis bahas
dibab tersendiri tentunya.
Selanjutnya setelah kita mengenal jenis – jenis domain, dan apa itu Domain Name
server. Bagaimana sebuah DNS bekerja ?. Penulis mengambilkan contoh dari situs
https://www.verisign.com DNS bekerja dengan 6 tahapan :
1. Pada tahapan awal ini anda (Client) mengetikkan sebuah alamat domain di
URL Web browser kesayangan anda. Maka browser mengirimkan sebuah
pertanyaan yang ditujukan kepada (ISP) untuk mendapatkan sebuah IP Address
dari domain yang sesuai dengan permintaan client.

Gambar 7.2. Tahapan 1 cara kerja DNS Server

113
2. The first of dns server the recursive resolver talks to is called a ROOT server.
The Root server are running all over the world and each one knows DNS
Information about Top Level Domain such as .com. To begin answering your
query, the recursive resolver ask a root server for DNS information about .com

Gambar 7.3. Cara Kerja DNS Server Tahap 2


There are thousands of servers supporting the root, located strategically
according to where the most internet activity occurs. The DNS ensures your
query will be sent to a server that isn't too far away.

Gambar 7.4. Global Server Location Map

114
3. Each Top Level Domain (TLD) DNS Name server stores the address for second
level domain. Within the top level domain (.com). When your query reaches
the TLD Server, the TLD server answers with the IP Address of the domain's
name server, which will provide the next piece of the puzzle.

Gambar 7.5. Cara Kerja DNS Tahpaan ke 3


4. Next (we're almost done !) the recursive resolver sends the quey to the domain's
name server. This DNS Server nows the IP Address for the full domain, adn
that answer is returned the recursive resolver.

Gambar 7.6. Cara Kerja DNS Tahapan ke 4

115
5. Now that the recursive resolver knows the IP Address for the domain name in
your query, the recursive resolver tells the browser what the IP Address is.
Finally, your browser can send a request to the website to retrieve the website's
content, using the IP Address just learned.

Gambar 7.7.Cara kerja DNS Tahapan ke 5


6. Isi konten dari domain yang anda inginka akan ditampilkan ke web browser
yang anda gunakan.

Gambar 7.8. Cara Kerja DNS Tahapan ke 6.


Dari pembahasan diatas ada beberapa komponen penting dalam sebuah DNS Server.
Dimana jika salah satu komponen ini mati atau tidak berfungsi maka service DNS yang
ada di server juga tidak akan dapat digunakan dengan baik.
File penting tersebut bernama zone reverse dan zone forward. Untuk lebih jelasnya
silahkan anda pahami pembahasan berikut ini.
 Zone Reverse
File ini nantinya akan digunakan atau berfugsi untuk mengkoversi sebuah IP
Address menjadi sebuah domain. Nama untuk file ini biasanya berisikan angka
dari IP Address namun hanya di ambil di bagian paling awal (db.192). Dan
untuk menyimpannya secara default ada di /var/cache/bind/.

116
 Zone Forward
File ini nantinya akan digunakan atau berfungsi untuk mengkonversi sebuah
doamin menjadi IP Address. Nama file ini biasanya berisikan perwakilan nama
domain (db.donat). File ini secara default disimpan di /var/cache/bind/.
Penulis ingatkan sekali lagi bahwa pembuatan domain ini hanya bisa dilakukan untuk
jaringan local. Karena jika untuk jaringan internet ada badan sendiri yang bertugas
untuk mengkonfigurasikan domain yang anda inginakan. Pada linux debian 9 paket
aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah DNS Server sendiri adalah Bind9
(Berkeley Internet Name Domain versi 9). Untuk melakukan installasinya silahkan
anda menggunakan perintah
apt install bind9 dnsutils
Perintah dnsutils adalah untuk melakukan installasi paket aplikasi dns yaitu
(nslookup). Setelah anda lakukan installasi maka tahapan selanjutnya adalah
melakukan konfigurasi. Ada 4 buah file yang harus anda lakukan disini :
1. /etc/bind/named.conf
2. File forward (membuat baru dengan cara mengcopy template).
3. File referse (membuat baru dengan cara mengcopy kan template)
4. /etc/resolv.conf
Sepertinya cukup sulit memang namun hal ini akan sangat mudah jika anda melakukan
praktikum langsung dengan hati – hati dan sunguh – sungguh. Seperti bab – bab
terdahulu setelah kita membahas dasar teori maka tahapan selanjutnya adalah
melakukan implementasi dari dasar teori yang kita dapatkan ke sistem linux debian
yang kita bangun diatas VM Oracle VirtualBox.

7.3. Proses Installasi dan Konfigurasi DNS Server


Kembali penulis mengingatkan tahapan ini adalah tahapan yang sangat penting dari
proses server. Dan service server ini juga hanya digunakan untuk administrasi server
secara lokal. Jika anda ingin menggunakan sebuah domain yang dapat diakses dari
internet silahkan anda mendaftar pada perusahaan yang menyediakan jasa penjual
domain (sudah penulis jelaskan diatas).
Sebelum masuk kedalam praktikum pastikan anda sudah memahami dan
mempersiapkan prerequisites yang dituliskan oleh penulis. Jika semua sudah terpenuhi
maka silahkan anda ikuti tahapan – tahapan konfigurasi berikut ini :

117
1. Tahapan awal selalu sama dengan bab – bab sebelumnya. Silahkan anda
lakukan update repository yang terbaru dengan menggunakan sambungan
internet dan lakukan login kedalam sistem dengan menggunakan mode super
user (user root).

Gambar 7.9. Login kedalam super user mode di terminal


2. Lakukan paket installasi bind9 dengan menggunakan perintah apt install
bind9. Tekan tombol Enter untuk melakukan installasi.

Gambar 7.10. Perintah installasi paket aplikasi bind9


3. Sistem akan meminta konfirmasi kepada anda, apakah yakin akan melakukan
installasi paket aplikasi bind9 di linux debian ?. Untuk melanjutkan dan
menyetujuinya tekan tombol Enter untuk melanjutkan keproses download dan
installasi.

Gambar 7.11. Konfirmasi installasi paket aplikasi bind9

118
4. Selanjutya silahkan anda tunggu hingga sistem melakukan download aplikasi
dan installasi secara otomatis.

Gambar 7.12. Proses installasi dan download aplikasi bind9


5. Jika semua paket dan file pendukung yang kita minta sudah dilakukan
download dan installasi maka kita juga akan melakukan installasi satu paket
tambahan. Gunakan perintah apt install dnsutils, tekan Enter untuk
melanjutkan ketahapan installasi. Paket ini berisikan tools nslookup yang
nantinya kita akan gunakan untuk melakukan pengujian dns server melalui
mode teks.

Gambar 7.13. Proses download dan installasi paket aplikasi dnsutils

119
6. Tahapan selanjutnya kita akan membuat sebuah file zone forward, seperti
sudah dibahas diatas fungsinya adalah untuk mengkonversikan DNS ke IP
Address. Pada saat installasi kita diberikan template untuk membuat file zone
forward ini dengan nama db.local. sekarang kita copykan file template tadi di
tempat yang baru dengan nama db.endrif sebagai contoh (dapat diganti sesuai
keinginan). Gunakan perintah cp /etc/bind/db.local /var/cache/bind/db.endrif dan
tekan tombol Enter untuk melanjutkan ketahapan selanjutnya.

Gambar 7.14. Copy template zone forward ke file baru


7. Selanjutnya langsung kita lakukan konfigurasi file zone forward yang baru saja
kita lakukan copy. Gunakan perintah nano /var/cache/bind/db.endrif dan
tekan tombol Enter untuk melanjutkan proses editing.

Gambar 7.15. Melakukan editing zone forward baru


8. Sebelum dilakukan editing tampilan dari zone forward yang baru kita copykan
dari template adalah sebagai berikut ini.

Gambar 7.16. Tampilan defaul zone forward baru

120
9. Silahkan anda lakukan editing sehingga tampak seperti tampilan berikut ini.
Ubah Localhost dengan nama domain yang anda inginkan. Selanjutnya IP
Address 127.0.0.1 dengan IP Address server DNS milik anda. Terakhir hapus
konfigurasi (@ IN AAA ::1)karena kita belum membutuhkannya. Jika sudah
lakukan penyimpanan file (Ctrl + X, Y, Enter).

Gambar 7.17. Tampilan zone forward setelah dilakukan konfigurasi


10. Selanjutnya kita juga perlu membuat file untuk zone reverse. Dimana zone ini
akan berfungsi untuk mengubah IP Address menjadi sebuah Domain. Zone ini
juga memiliki file default bernama db.127. Kita akan gunakan file tersebut
untuk membuat konfigurasi zone baru. Gunakan perintah cp /etc/bind/db.127
/var/cache/bind/db.192.168 (ubah angka 192.168 sesuaikan dengan 2 oktet ip
address server anda). Tekan Enter untuk melanjutkan ketahapan selanjutnya

Gambar 7.18. Perintah copy template untuk zone reverse baru

121
11. Setelah dilakukan pengcopyan langkah selanjutnya adalah melakukan
konfigurasi terhadap file tersebut. Gunaka perintah nano
/var/cache/bind/db.192.168. Lalu tekan tombol Enter untuk melanjutkan
ketahapan selanjutnya.

Gambar 7.19. Perintah membuka file zone reverse baru


12. Tampilan default dari zone reverse sebelum dilakukan editing akan tampak
seperti pada gambar dibawah ini. Ada hal yang unik di konfigurasi ini nantinya.

Gambar 7.20. Tampilan default file konfigurasi zone reverse


13. Lakukan hal yang sama dengan zone forward, ubah localhost dengan nama
domain yang anda iginkan. Selanjutnya perhatikan konfigurasi (1.0.0 IN PTR
localhost) angka 1.0.0 adalah perwakilan IP Address milik anda. Tuliskan 2
oktet IP Address milik anda namun penulisannya di balik. Misal jika IP
Address penulis adalah 192.168.1.1 maka yang penulis ketikkan adalah 1.1.
Jika IP Address penulis misalnya adalah 192.168.100.1 maka penulis akan
mengetikkan 1.100. Jika sudah dilakukan simpan konfigurasi yang anda
lakukan (Ctrl + , Y, Enter).

122
Gambar 7.21. Hasil konfigurasi file zone reverse baru.
14. Selanjutnya kita tinggal mendefinisikan file zone forward dan zone reverse
pada file konfiurasi utama DNS server. Gunakan perintah nano
/etc/bind/named.conf dan tekan tombol Enter untuk melanjutkan konfigurasi.

Gambar 7.22. Perintah untuk melakukan editing file named.conf


15. Tambahkan konfigurasi baru dibagian paling bawah dari file named.conf
dengan format

.....................................................................
.....................................................................
Zone “nama_domain_anda” {
Type master;
File “nama_file_zone_forward”;
};

Zone “dua_ip_depan_dibalik.in-addr.arpa” {
Type master;
File “nama_file_zone_reverse”;
};

123
Gambar 7.23. Hasil konfigurasi file utama DNS Server
16. Selanjutnya kita konfigurasi file resolv.conf 15.dengan menggunakan perintah
nano /etc/resolv.conf dan tekan tombol Enter untuk melanjutkan.

Gambar 7.24. Perintah konfigurasi resolv.conf


17. Selanjutnya silahkan anda tambahkan konfigurasi seperti pada tampilan
dibawah ini. Jika sudah silahkan anda simpan konfigurasinya (Ctrl + X, Y,
enter).

Gambar 7.25. Menambahkan rule baru di file resolv.conf

15
File resolv.conf adalah file konfigurasi utama bagi name resolver, yang berfugsi untuk mengenali nama – nama
sites yang ada dia dinternet

124
18. Tahapan akhir dari keseluruhan konfigurasi ini adalah melakukan restart
service bind9 agar semua konfigurasi yang kita lakukan dapat diterima oleh
sistem. Gunakan perintah service bind9 restart. Dan tekan tombol Enter untuk
melanjutkan. Pastikan tidak ada pesan error sama sekali yang ditampilkan oleh
sistem.

Gambar 7.26. Perintah Restart service bind9


19. Tahapan selanjutnya adalah melakukan ujicoba secara teks terlebih dahulu.
Gunakan perintah nslookup 192.168.1.1. Jika benar anda akan mendapatkan
nama domain anda tampil disini. Jika gagal silahkan anda periksa pada
konfigurasi named.conf dan db.192.168.

Gambar 7.27. Perintah cek konfigurasi zone reverse


20. Selanjutya silahkan anda lakukan pengecekan untuk zone forward dengan
mengetikkan nslookup endrifsupriadi.com. Pastikan tidak ada pesan kesalahan
yang ditampilkan.

Gambar 7.28. Perintah cek konfigurasi zone forward.

125
7.4. Uji Coba DNS Server pada Komputer Client
Setelah kita lakukan konfiguasi dan dilakukan pengujian dengan menggunakan teks
tidak ada masalah maka tahapan selanjunya adalah menguji dengan menggunakan
client. Sebelum melakukan konfigurasi client maka pastikan komputer linux debian
dan windows 7 (sistem operasi client) sudah terhubung dan yang paling penting
pastikan client sudah menerima konfigurasi IP Address dari service DHCP Server yang
berjalan.
Jika sudah silahkan anda ikuti tahapan berikut ini untuk melakukan uji coba DNS
Server dari client. Pada skenario kali ini kita akan membuka web server
(http://192.168.1.1) dengan menggunakan nama domain (http://endrifsupriadi.com).
Jika konfigurai anda benar maka tidak akan ada masalah yang berarti disini.
1. Silahkan anda buka web browser kesayangan anda dan ketikkan nama domain
anda. Sebagai contoh disini penulis mengetikkan endrifsupriadi.com di kolom
url.

Gambar7.30. Akses web server dengan domain


2. Sekarang kita coba untuk akses www.endrifsupriadi.com apakah masih dapat
diakses ?. Jika anda ditampilkan gambaran seperti pada gambar berikut ini,
anda tidak salah. Hal ini terjadi karena kita belum melakukan kofigurasi file
virtualhost yang ada di konfigurasi apache.

126
Gambar 7.31. Tampilan ketika akses www.endrifsupriadi.com
3. Agar domain kita juga dapat diakes dengan www maka kita akan
menambahkan beberapa konfigurasi. Silahkan anda akses kembali file
konfigurasi zone forward milik anda. Disini penulis menggunakan perintah
nano /var/cache/bind/db.endrif selanjutnya silahkan anda tekan tombol Enter
untuk melanjutkan ketahapan selanjutya.

Gambar 7.32. Perintah untuk masuk ke konfigurasi zone forward


4. Tambahkan subdomain www di bagian bawah konfigurasi dan tentukan akan
diarahkan ke IP Berapa subdomain tersebut. Simpan konfigurasi jika sudah
(Ctrl + X, Y, Enter).

Gambar 7.33. Menambahkan rule baru di zone forward

127
5. Agar tidak terlupakan, karena kita baru saja melakuka penambahan rule baru
di zone forward maka tahapan selanjutnya adalah melakukan restart service
bind9. Agar rule yang baru saja kita lakukan konfigurasi langsung ditetapkan
oleh sistem.

Gambar 7.34. Restart Service Bind9.


6. Selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi terhadap file virtualhost 16yang

dimiliki oleh apache. Gunakan perintah nano /etc/apache2/sites-available/000-


default.conf dan tekan tombol Enter untuk melanjutkan ketahapan selanjutnya.

Gambar 7.35. Melakukan konfigurasi file Virtualhost default


7. Secara default tampilan dari konfigurasi file virtualhost akan tampak seperti
pada gambar dibawah ini.

Gambar 7.36. Tampilan file virtualhost yang belum dilakukan konfigurasi

16
File Virtualhost berfungsi untuk mewakili konfigurasi untuk setiap website yang akan kita buat.

128
8. Tambahkan sebuah rule seperti yang diberikan kolom oleh penulis pada
gambar dibawah ini. Lebih lengkap akan penulis bahas pada bab tersendiri. Jika
sudah silahkan anda lakukan penyimpanan file konfigurasi (Ctrl + X, Y,
Enter).

Gambar 7.37. VirtualHost sudah dilakukan konfigurasi


9. Jika sudah silahkan anda restart service apache dari server anda, agar rule yang
baru saja kita masukkan dapat diterima oleh siste. Gunakan perintah service
apache2 restart. Tekan Enter untuk melanjutkan.

Gambar 7.38. Perintah service web server

129
10. Jika tidak ada kendala dalam konfigurasi yang anda lakuka sekarang coba anda
panggil www.endrifsupriadi.com di URL browser yang anda gunakan.

Gambar 7.39. Tampilan www.endrifsupriadi.com

Sampai pada tahapan ini anda sudah selesai melakukan konfigurasi Domain Name server, jika
anda mengalami kesulitan silahkan anda baca kembali setiap perintah dengan teliti. Jangan
sampai anda salah mengetikkan perintah. Jika memang sudah sesuai namun masih ada
gangguan anda dapat menghubungi penulis pada kontak yang disediakan oleh penulis.

130

Anda mungkin juga menyukai