Anda di halaman 1dari 9

CONTOH APLIKASI YANG BERADA PADA

LAYER APPLICATION PROTOCOL


Ricky Oktavian (201810370311194)

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia

1. DOMAIN NAME SERVER (DNS)

DNS (Domain Name Server) adalah server yang digunakan untuk mengetahui IP
Address suatu host lewat host name-nya. Dalam dunia internet, komputer berkomunikasi satu
sama lain dengan mengenali IP Address-nya. Namun bagi manusia tidak mungkin
menghafalkan IP address tersebut, manusia lebih mudah menghapalkan kata-kata seperti
www.yahoo.com dan www.google.com. Fungsi utama dari sebuah server DNS adalah
menerjemahkan nama-nama host (hostname) menjadi alamat IP atau sebaliknya sehingga
nama sebuah host akan lebih mudah diingat oleh pengguna. Fungsi lain dari DNS adalah
memberikan informasi tentang suatu host ke seluruh internet.
DNS biasanya digunakan sebuah Layanan Nama Domain untuk menyelesaikan permintaan
untuk nama-nama website menjadi alamat IP untuk tujuan menemukan layanan komputer
serta perangkat di seluruh dunia. Beberapa fungsi Domain name system :
1. Merupakan sistem database yang terdistribusi yang digunakan untuk pencarian
nama komputer di jaringan yang menggunakan TCP/IP. DNS mempunyai kelebihan
ukuran database yang tidak terbatas dan juga mempunyai performa yang baik.
2. Merupakan aplikasi pelayanan di internet untuk menterjemahkan domain name ke
alamat IP dan juga sebaliknya.
3. Komputer yang terhubung dan memiliki tanggung jawab memberikan informasi
zona nama domain anda, merubah nama domain menjadi alamat IP dan juga
memiliki tanggung jawab terhadap distribusi email di mail server yang menyangkut
dengan nama domain.
4. Aplikasi yang membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address
pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail.

Penjelasan fungsi / peran tiap komponen dalam DNS:


1. User’s PC / Client : Menginputkan alamat web
2. User’s Primary DNS: Menerjemahkan alamat web ke ip address
3. Root DNS : Mengarahkan ke alamat website yang dituju.
4. Primary DNS website : Alamat tujuan.

Struktur Database DNS :


Struktur DNS Domain Name Space merupakan hirarki pengelompokan domain berdasarkan
nama. Domain ditentukan berdasarkan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut
level yang terdiri dari :

1. Root-Level Domains : Merupakan level paling atas di hirarki yang di ekspresikan


berdasarkan periode dan dilambangkan oleh “.”.
2. Top-Level Domains :berisi second-level domains danhostsyaitu :
com : organisasi komersial, seperti IBM (ibm.com).
edu : institusi pendidikan, seperti U.C. Berkeley (berkeley.edu).
org : organisasi non profit, Electronic Frontier Foundation (eff.org).
net : organisasi networking, NSFNET (nsf.net).
gov : organisasi pemerintah non militer, NASA (nasa.gov).
mil : organisasi pemerintah militer, ARMY (army.mil).
xx : kode negara (id:Indonesia,au:Australia)
Second-Level Domains : berisi domain lain yang disebut subdomain.
3. Contoh: umm.ac.id. Second-Level Domains umm.ac.id bisa mempunyai host
www.umm.ac.id
4. Third-Level Domains : berisi domain lain yang merupakan subdomain dari second
level domain diatasnya. Contoh: infokhs.umm.ac.id. Subdomain infokhs.umm.ac.id
juga mempunyai host infokhs.umm.ac.id.
5. Host Name : domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully
qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Contohnya, jika terdapat
www. umm.ac.id, www adalah hostname dan umm.ac.id adalah domain name.

DNS dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :


1. Primary name server adalah master DNS yang bertanggung jawab atas resolusi
domain dan sub domain yang dikelolanya.
2. Secondary name server adalah server DNS server yang memperoleh data-data domain
dan sub domain primary name server.

Kelebihan DNS :
1. Mudah, DNS sangat mudah kerana user tidak lagi disusahkan untuk mengingat IP
address sebuah komputer, cukup host name.
2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah, tapi host name tidak boleh
berubah.
3. Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan (bagi admin).

2. DINAMYC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol adalah


sebuah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang
memintanya. komputer yang memberikan nomor IP inilah yang disebut sebagai DHCP
server, sedangkan komputer yang melakukan request disebut DHCP Client. fungsi DHCP
Seperti yang sudah diterangkan. fungsi DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara
otomatis kepada komputer yang melakukan request.

Penjelasan fungsi / peran tiap komponen dalam DHCP Server:


1. IP Address Database : penyedia alamat IP.
2. DHCP Server : Menyalurkan / membagikan alamat IP tujuan secara otomatis kepada
Client yang meminta alamat.
3. Client : Meminta alamat IP tujuan.

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur
client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan.
Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada
semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua
komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari
server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP,
seperti default gateway dan DNS server.

DHCP server merupakan komputer yang berfungsi memberi pinjaman IP address ke host
yang ada. Sedangkan host yang mendapat pinjaman IP address dari DHCP server tersebut
biasa disebut DHCP Client. Jadi, dimana ada server pasti ada client juga.

Terdapat 4 tahapan yang dilakukan dalam proses peminjaman IP address pada DHCP.
Berikut adalah uraiannya:

Tahap 1: IP Least Request


Tahap pertama ini merupakan tahap dimana si client dalam jaringan meminta IP
address yang tersedia pada DHCP server. Awalnya saat pertama client terhubung
dalam jaringan, client ini akan mencari dulu apakah ada DHCP server yang bekerja
pada jaringan tersebut. Nah, begitu ditemukan, client akan meminta IP address pada
DHCP server yang ada.

Tahap 2: IP Least Offer


DHCP server mendengar broadcast dari client yang baru terhubung dalam jaringan
tadi. Kemudian DHCP server memberikan penawaran terhadap client tersebut berupa
IP address.

Tahap 3: IP Lease Selection


Setelah diberi penawaran oleh DHCP server, client yang me-request tadi menyetujui
penawaran yang diberikan oleh DHCP server. Lalu si client memberikan pesan
kepada DHCP server yang isinya adalah meminta agar DHCP server meminjamkan
salah satu IP address yang tersedia dalam DHCP-pool yang dimilikinya (DHCP-pool
merupakan range IP address yang bisa digunakan oleh host yang terhubung
dengannya).

Tahap 4: IP Least Acknowledge


Pada tahap terakhir ini, DHCP server akan merespon pesan dari client dengan
mengirimkan paket acknowledge yang berupa IP address dan informasi lainnya yang
dibutuhkan. Setelah memberikan IP kepada client, DHCP server akan memperbaharui
database yang mereka miliki. Sedangkan client akan melakukan inisialisasi dengan
mengikat (binding) nomor IP address yang diberikan tadi dan client sudah bisa
beroperasi pada jaringan tersebut.
3. EXTENSIBLE MESSAGING AND PRESENCE PROTOCOL (XMPP)

Extensible Messaging and Presence Protocol (XMPP) adalah sebuah standard


komunikasi real-time berbasis text, suara maupun video dengan teknologi open XML. Orang
lebih mengenal dengan sebutan Jabber. Hal ini dikarenakan karena XMPP merupakan produk
Jabber pada tahun 1999, kemudian diformulasikan oleh XMPP Standard Foundation menjadi
standard pada tahun 2004 (XMPP 1.0).

Extensible Messaging and Presence Protocol (XMPP) adalah sebuah standard komunikasi
real-time berbasis text, suara maupun video dengan teknologi open XML. Orang lebih
mengenal dengan sebutan Jabber. Hal ini dikarenakan karena XMPP merupakan produk
Jabber pada tahun 1999, kemudian diformulasikan oleh XMPP Standard Foundation menjadi
standard pada tahun 2004 (XMPP 1.0).

Implementasi protokol XMPP merupakan teknologi dengan jaringan client-server yang


terdesentralisasi. Jaringan ini mirip dengan jaringan email, dimana paket data dapat
diteruskan kepada server XMPP lain yang menjadi tujuannya. Kita dapat saja membuat
jaringan XMPP dan kemudian membuat saluran komunikasi dengan server Instant Messaging
seperti GTalk, YM dan chat facebook. Instant Messaging sekarang memang kebanyakan
menggunakan protokol ini untuk saling berkomunikasi.

Penamaan address entitas pada jaringan XMPP menggunakan layanan DNS. Dengan
memakai DNS akan sangat memudahkan untuk menghafal seluruh entitas-entitas yang
terhubung, daripada mengingat satu-persatu IP address pada setiap entitas. Tiap entitas pasti
memiliki sebuah ID yang unik yang dikenal dengan istilah JabberID atau disingkat dengan
JID. JabberID ini terbagi menjadi tiga bagian: local part, domain danresource. Contoh-nya
adalah neubauer@gmail.com/athome, dimana mustofa adalah local part,
gmail.com/merupakan domain dimana saya terhubung dan athome adalah resource session
dimana saya sedang melakukan komunikasi sekarang.
Penjelasan fungsi / peran tiap komponen dalam XMPP :

1. Client : Sebagai pengirim dan/atau penerima pesan.


2. Server XMPP : Sebagai perantara antar Client satu server ataupun server lain.

Pada jaringan XMPP, tidak semua operasi dilakukan oleh server. Tugas server hanya terbatas
pada meneruskan aliran data, mencatat status kehadiran entitas dan mengatur roster
(subscribing user/entitas). Pemprosesan setiap paket akan dilakukan sendiri oleh masing-
masing entitas. Dalam beberapa kasus bahkan kita tidak memerlukan operasi tambahan di
server. Kita hanya membutuhkan core protokol dan server XMPP bekerja sebagaimana
mestinya. Semua operasi dan proses dilakukan oleh aplikasi client yang kita bangun.
Kasusnya seperti pada game sederhana “Tankar” ini. Game ini merupakan game multi player
yang juga memanfaatkan core protokol XMPP untuk bertukar data dan berkomunikasi antar
pemainnya. Semua proses sepenuhnya ada pada aplikasi client yang di jalankan independent
pada masing-masing player. Tidak ada spesifik server, karena aliran data akan berjalan
melewati server-server XMPP yang sudah ada, seperti server jabber.org dan server google
talk.

XMPP support TLS (Transport Layer Security) yang juga merupakan protokol kembaran dari
SSL, digunakan untuk menangani keamanan data yang ditransmisikan melalui jaringan
XMPP. Integrasi XMPP dengan TLS ini diatur pada sebuah extensionsyaitu XEP-0290.

Pada umumnya, protokol XMPP digunakan untuk interaksi dan komunikasi secara real-time
antara entitas-entitas jaringan. Dan ini memang sangat luas sekali pemanfaatannya. Banyak
aplikasi-aplikasi keren yang dapat kita bangun dengan memanfaatkan protokol ini seperti
social gaming, push notification dan social networking. Perusahaan-perusahaan sekelas
google, apple, facebook membangun beberapa servicenya diatas protokol ini. Service-service
ini seperti google talk, google wave, chat facebook, iCloud, dan lain sebagainya. Dengan
menguasai dan memahami prtotokol ini, kita sebagai developer tentunya akan dapat
menciptakan service atau aplikasi keren milik kita sendiri.

4. VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP)

VOIP (Voice Over Internet Protocol) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara,
video, dan data berbentuk paket melalui jaringan IP. Dalam komunikasi VOIP, pemakai
melakukan hubungan telepon melalui terminal berupa PC atau telepon. Terminal akan
berkomunikasi dengan gateway melalui telefoni lokal. Hubungan antar gateway dilakukan
melalui network IP. Network IP dapat berupa network paket apapun, termasuk ATM, FR,
Internet, Intranet, atau line E1. Voip menawarkan transportasi sinyal yang lebih murah,
feature tambahan, dan transparansi terhadap data komputer. Hambatan Voip saat ini adalah
kehandalannya yang di bawah telefoni biasa, dan soal standarisasi yang akan menyangkut
masalah interoperabilitas. Jadi sederhananya, definisi singkat dari VoIP adalah suara yang
ditransfer melalui Internet Protocol (IP).

Dengan bertelepon menggunakan Voip, banyak keuntungan yang dapat diambil. Diantaranya
adalah dari segi biaya, jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP
bersifat global sehingga untuk hubungan Internasional dapat ditekan hingga 70%. Selain itu,
biaya maintenance dapat di tekan karena voice dan data network terpisah, sehingga IP Phone
dapat ditambah, dipindah dan di ubah. Hal ini karena Voip dapat dipasang di sembarang
ethernet dan IP address, tidak seperti telepon tradisional yang harus mempunyai port
tersendiri di Sentral atau PBX.

VoIP telah diimplementasikan ke dalam berbagai macam cara memanfaatkan standar serta
protokol open source. Berikut ini beberapa contoh protokol yang sudah dipakai dalam
mengimplementasikan VoIP.

1. 323
2. MGCP (Media Gateway Control Protocol)
3. SIP (Session Initiation Protocol)
4. RTP (Real-time Transport Protocol)
5. SDP (Session Description Protocol)
6. IAX (Inter-Asterisk eXchange)

Contoh VoIP

Cara Kerja VoIP

Prinsip dasar kerja VoIP adalah mengkonversi suara analog yang diterima dari speaker
komputer menjadi paket data digital. Lalu, peket data dari komputer tersebut dilanjutkan
transmisinya melalui Hub / Router / model ADSL menggunakan jaringan internet untuk
diterima di tempat tujuan pengiriman paket data yang menggunakan perangkat yang sama
yaitu komputer.
Penjelasan fungsi / peran tiap komponen dalam VoIP :

1. User’s Device(Mobile Device, PC, VoIP Phone) : Sebagai interface dengan VoIP
Client App.
2. VoIP Client App : Penyedia layanan VoIP.
3. Internet : Media penghubung layanan VoIP.

Pengiriman sinyal ke remote destination (tujuan pengiriman paket data) dapat dilakukan
secara digital, caranya yaitu sebelum data suara analog dikirim, sinyal analog tersebut
terlebih dahulu diubah menjadi data digital menggunakan ADC (Analog to Digital
Converter), untuk kemudian ditransmisikan ke penerima.

Selanjutnya di perangkat penerima, data digital tersebut dipulihkan kembali menjadi data
suara analog menggunakan DAC (Digital to Analog Converter). Kurang lebih seperti itulah
VoIP bekerja. Format digital lebih mudah dikontrol dalam arti dapat dikompresi dan
dikonversi menjadi format dengan kualitas yang lebih baik, di samping itu data digital juga
lebih bisa bertahan dari gangguan noise daripada data suara analog.

Konsep paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah perangkat komputer yang
sama-sama terhubung dalam jaringan internet yang penggunanya sama-sama menggunakan
aplikasi VoIP untuk saling berkomunikasi. Requirement paling dasar bagi perangkat
komputer agar dapat melakukan koneksi VoIP adalah komputer yang terkoneksi ke jaringan
internet, serta terpasang sound card yang didukung dengan perangkat speaker dan mikrofon.
Daftar Pustaka
DNS:
 Linuxindo. DOMAIN NAME SERVER (DNS).
https://www.linuxindo.com/solution/dns/. Diakses pada tanggal 29 September 2019.
 Purba, Hanif Ahmad. Pengertian dan Fungsi Domain Name System (DNS) Server.
https://habibahmadpurba.wordpress.com/2014/11/11/pengertian-dan-fungsi-domain-
name-system-dns-server/. Diakses pada tanggal 29 September 2019.
DHCP:
 Ritonga, Pahmi. Pengertian DHCP Server, Fungsi dan Cara Kerjanya,
https://bangpahmi.com/pengertian-dhcp-server-fungsi-dan-cara-kerjanya/. Diakses
pada tanggal 29 September 2019.

XMPP:
 Hakim, Muhammad Lutfial. Mengenal XMPP dan Kegunaannya.
https://achmadlutfi.wordpress.com/2016/06/27/mengenal-xmpp-dan-kegunaannya/.
Diakses pada tanggal 29 September 2019.
 Mustajib, Bagus Kholilul. 7 Karakteristik Dasar Protokol XMPP.
http://www.tumbasmas.store/2016/06/7-karakteristik-dasar-protokol-xmpp.html.
Diakses pada tanggal 29 September 2019.
VoIP:
 Khilmy, Zulfa. Voice Over Internet Protocol.
https://www.kompasiana.com/zulfakhilmy/552987be6ea834c56c552cfa/voice-over-
internet-protocol. Diakses pada tanggal 29 September 2019.
 Sunarno. Agung. Pengertian VoIP beserta fungsi, contoh dan cara kerja dari VoIP.
https://idnetter.com/pengertian-voip-beserta-fungsi-contoh-dan-cara-kerja-dari-
voip/. Diakses pada tanggal 29 September 2019.

Anda mungkin juga menyukai