Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

APPLICATION LAYER
PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER


Disusun Oleh:
Iis Istikomah
13753026
Manajemen Informatika A





JURUSAN EKONOMI & BISNIS
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Application Layer ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu dari tugas praktikum mata kuliah
Pengantar Jaringan Komputer. Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa
masih terdapat banyak kekurangan baik dari tekhnik penulisan maupun dari materi, sehingga
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Karena tiada
karya manusia yang dapat melebihi karya-nya.


Bandar Lampung, Juni 2014

Penulis










BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Hampir semua orang didunia ini tentunya pernah menggunakan internet apalagi
di zaman yang serba modern seperti saat ini. Penggunaan internet dengan world wide
web, email dan file sharing. Aplikasi tersebut dan masih banyal lagi yang lainnya,
menyediakan antarmuka manusia ke dalam sebuah jaringan yang mendasarinya., dapat
memungkinkan semua orang untuk mengirim serta menerima informasi dengan cara
yang mudah. Pada umumnya aplikasi yang digunakan adalah aplikasi yang dapat
mengakses dan menggunakannya tanpa menegtahui bagaimana cara mereka bekerja.
Akan tetapi bagi mereka yang telah profesionala dalam bidang jaringan, penting sekali
untuk dapat mengetahui bagaimana cara aplikasi memformat, mengirim dan
menafsirkan pesan yang dikirim dan diterima melalui jaringan.
Gambaran mekanisme yang dapat memungkinkan adanya komunikasi melalu
jaringan diciptakan lebih mudah apabila kita menggunakan kerangka berlapis dari OSI
model . OSI model adalah reperesentasi berlapis yang abstrak diciptakan agar
digunakan sebagai petunjuk untuk membuat desain protokol jaringan. Pada OSI model
proses jaringan dibagi menjadi 7 lapisan , dengan masing-masing mempunyai fungsi
yang khas yang ditugaskan layanan tertentu dan protokol.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Jaringan Komputer dan juga sebagai salah satu sarana pembelajaran pada
matakuliah Pengantar Jaringan Komputer.

1.3 Batasan Masalah
Dari latar belakang yang terjadi dibutuhkan suatu batasan masalah , masalah
yang penulis angkat adalah tentang application layer.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DNS
Domain Name System (DNS) merupakan Distributed Database (Basis Data
Tersebar) yang berfungsi untuk mencari nama computer seperti nama host atau nama
domain di dalam jaringan computer menggunakan protocol TCP/IP. DNS adalah
sebuah layanan aplikasi yang sering digunakan di internet contohnya web browser dan
email yang dapat menerjemahkan sebuah nama domain ke alamat IP.
Komputer pada umumnya bekerja berdasarkan dengan angka. Semua angka
diterjemahkan terlebih dahulu kedalam bentuk biner lalu diproses. Sementara manusia
mempunyai salah satu titik kelemahan yaitu menghafal angka. Contoh: 124.81.92.144
(IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6) vs www.indosat.net.id, tentunya akan lebih
mudah diingat yang menggunakan huruf.
Pemain Inti
Terdapat 3 komponen pengelola system DNS yaitu:
DNS Resolver, yaitu program klien Dns yang berjalan pada computer user.
Recursive DNS Server, yaitu melakukan pencarian dengan DNS untuk menanggapi
permintaan dari resolver, dan untuk mengembalikan jawaban pada resolver.
Authoritative DNS Server, yaitu pemberi jawaban atas permintaan dari recursor.
Beberapa Nama domain dan pengertian bagian-bagiannya.
Nama domain secra umum terdiri atas 2 bagian atau lebih yang secra teknis
dapat disebut sebgai label, yang dipisahkan oleh tanda titik.
Label yang paling kanan menyatakan top level domain contoh: www.icann.org ,
memiliki top level domain org.
Pada label di sebelah kirinya menyatakan sebuah subdomain dari domain-domain
yang di atasnya.
Pada bagian paling kiri pada umumnya menyatakn nama host.
DNS Dalam Praktik
Caching dan masa hidup/ time to live
Dengan adanya permintaan yang besar, pembuat DNS menginginkan penyedia
mekanisme yang dapat mengurangi beban dari server-server DNS. Rencana
mekanisnya yaitu memberikan saran bahwa pada saat sebuah DNS resolver menerima
jawaban DNS, informasi tersebut akan di chache dalam kurun waktu tertentu. Yang
dapat disebut sebagai time to live, yang mendefinisikan periode tersebut. Ketika
jawaban masuk di cache, resolver akan mengacu pada cache itu sendiri.
DNS di Dunia Nyata
Di dunia nyata, pengguna tidak akan berhadapan secara langsung dengan DNS
resolver namun mereka akan berhadapan dengan aplikasi-aplikasi atau program seperti
web browser (Mozilla Firefox, Opera, internet explorer dll) dank lien email (Outlook
Express, Mozilla Thunderbird dll).
Struktur Domain ID
Domain harus di bawah second level domain
.ac: academic (untuk lembaga pendidikan)
.co: company (untuk perusahaan)
.or: organization, others (untuk organisasi)
.net: network (untuk ISP)
.go: government (pemerintahan)
.mil: military (untuk kemiliteran)
.sch: school (untuk sekolah)
.web: web
Khusus:
.war.net.id: warnet
Cara Kerja DNS
DNS memtakan nama computer menjadi alamat IP
Client DNS disebut Resolver dengankan DNS server disebut name server


Prinsip Kerja DNS
1. Queries dikirim oleh Resolvers ke name server
2. Name server memastikan ke local database atau name server lain. Apabila ditemukan
akan diberitahukan ke resolvers, namun jika tidak akan dikirim pemberitahuan bahwa
failure message
3. Resolvers menghubungi host dengan cara menggunakan IP address yang diberi oleh
name server.

2.2 BOOTP
BOOTP adalah salah satu protocol yang mempunyai fungsi dapat membuat mesin
tanpa menggunakan disk atau diskless, dapat juga mengetahui IP Addressnya sendiri,
address dan host server, serta nama file untuk diisikan di memori untuk diproses.
Operasi Bootstrap dapat dikatakan mempunyai 2 fase yaitu fase penentuan alamat &
seleksi bootfile dan fase transfer file. Biasanya file trandfer menggunakan protocol
TFTP, karena protocol ini menginnginkan kedua fase berada pada PROmM pada klien.
Akan tetapi BOOTP juga dapat bekerja dengan protocol lain contohnya: SFTP dan
FTP.
Secara garis besar BOOTP adalah:
1. Pertukaran paket tunggal. Timeout dipergunakan untuk dapat mengirim ulang
samapai balasan diterima. Layout field paket yang digunakan sama pada kedua
arah komunikasi
2. Field opcode mempunyai 2 kondisi yaitu Bootrequest (berisi hardware dan alamat
IP dari klien) & Bootreply
3. Request dapat berisi nama server yang klien inginkan untuk merespon
4. Request dapat berisi generic dari nama file yang kan di boot. Apabila nama file
bootrequest berbentuk string kosong/null, maka server akan mengembalikan
nama file yang mengindikasi file default agar di load pada klien
5. Apabila terjadi kasus klien tidak mengetahui IP addressnya sendiri, maka server
harus mempunyai database yang bisa mengkoneksikan antara alamat hardware
dengan alamat IP. alamat IP klien selanjutnya dipasang pada field dalam
bootreply
6. Di topologi network tertentu, apabila kabel tidak terhubung dengan pada TFTP
server secara langsung, maka dengan bantuan dari gateway tetangga, BOOTP akn
memberikan hak akses klien untuk boot dari server yang keberadaanya jauh
dengan gateway tersebut.
Fungsi BOOTP hampir sama dengan DHCP, perbedaanya hanya terletak pada
BOOTP diciptakan untuk manual pre-configuration terhadap informasi host dalam
suatu server database. BOOTP mempunyai keunggulan antara lain:
1. Tidak membutuhkan harddisk (perannya dapat diganti oleh Ethernet card)
2. BOOTPLan mempunyai log file agara dapat meilhat error yang terjadi sewaktu-
waktu.
BOOTP mempunyai kelemahan antaralain:
1. Harus diakukan dengan cara manual sehingga dapat menimbulkan resiko yang
cukup besar.
2. Karena dalam mengirim pesan menggunakan UDP sehingga pengiriman pesan
tidak dapat diandalkan.OS sekarang contohnya windows yang sudah tidak
memasukkan BOOTP dalam konfigurasi jaringannya.

2.3 DHCP
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan suatu protocol yang
berbasis client/server, yang dapat digunakan untuk mempermudahkan penempatan IP
address didalam suatu jaringan. Apabila ada jaringan local yang tidak menggunakan
DHCP maka harus memberikan IP address kepada semua computer dengan cara
manual. Akan tetapi jika pada jaringan local dipasang DHCP maka semua komputer
yang terhubung, maka secara otomatis akan mendapat IP address dari server DHCP.
Selain IP address parameter jaringan yang dapat diberikan DHCP adalah default
gateway, dan DNS server.



Cara kerja DHCP
Terdapat 2 pihak yang terlibat dalam DHCP, yaitu:
1. DHCP srever, yaitu mesin yang berfungsi menjalankan layanan yang dapat
menyewakan IP address serta informasi TCP/IP lainnya pada klien yang
memintanya.
2. DHCP client, yaitu mesin yang memiliki fungsi menjalankan software klien
DHCP yang dapat memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan
DHCP server
Secara umum DHCP server mempunyai kumpulan alamat yang menjadi satu
yang diberi hak akses untuk kemudian didistribusikan ke klien yang disebut DHCP
Pool. Kemudian klien akan menyewa IP adrres dari DHCP Pool dengan kurun waktu
yang ditentukan oleh DHCP. Apabila waktu penyewaan habis maka klien dapat
memesan yang baru atau memperpanjang waktu penyewaannya.
Terdapat 4 langkah prosedur penyewaan yang harus dilalui oleh DHCP client,
yaitu;
1. DHCPDISCOVER , yaitu DHCP client akan menyearkan request dengan cara
broadcast untuk mencari DHCP server yangs sedang aktif.
2. DHCPOFFER, yaitu setelah DHCP server menerima broadcast yang dikirim oleh
DHCP client, lalu DHCP server memberikan penawaran sebuah alamat kepada
DHCP client.
3. DHCPREQUEST, yaitu DHCP client meminta kepada DHCP server untuk
memberikan sewa atas alamat IP dari salah satu alamt Ip ayg tersedia di DHCP
Pool pada DHCP server yang berhubungan.
4. DHCPACK, yaitu DHCP server akan memberikan respon dari permintaan klien
dengan engirimkan paket acknowledge. Lalu DHCP akan menetapkan alamat
kepada client serta memeperbarui database miliknya.
Empat tahap tersebut digunakan bagi klien yang elum mempunyai alamat. Bagi
yang sebelumnya telah meminta alamat kepada DHCP server maka hanya melakukan
pada tahap 3 dan 4.

DHCP Scope
DHCP Scope merupakan alamat-alamat IP yang dapat disewa oleh DHCP client. Dapat
pula di konfigurasi oleh administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP
server. Secara umum sebuah alamat ip dapat disewa dengan jangka waktu tertentu (DHCP
lease), yang biasanya bernilai hingga 3 hari. Informasi tentang DHCP scope dan alamat ip
yang teah disewa akan disimpan didalam basis data DHCP dalam DHCP server. Kesalahan
yang sering timbul dalam konfigurasi DHCP server merupaka suatu kesalahan yang terjadi
dalam mengkonfigurasi DHCP Scope
DHCP Lease
DHCP Lease adalah batas waktu sewa alama IP yang diberikan oleh DHCP server ke
DHCP client. Secara umum, administrator dapat mengkonfigurasi semikian rupa dengan
memakai peralatan-peralatan konfigurasi.
DHCP Option
DHCP Option adalah pengaturan tambahan oleh DHCP Server ke DHCP client. Saat
klien meminta alamat ip kepada server, maka server akan setidaknya alamt ip dan alamat
subnet jaringan. Dhcp Option dapat diterapakan kepada semua klien, DHCP Scope, atau
kepada sebuah host di dalam jaringan.

2.4 SMTP
Simple Mail Transfer Protocol( SMTP) adalah protocol yang pada umumnya
digunakan sebagai media pengiriman email di internet. Dapat digunakan juga untuk
mengirim data ke server email penerima melalui computer pengirim email. adanya
protocol ini adalah karena desain untuk system email yang mengharuskan adanya
server email yang dapat menampung data sementara, hingga email diambil oleh
penerima yang mempunyai hak.
SMTP menyediakan satu set kode untuk dapat menyederhanakan komunikasi
pesan email antara server. Tujuan lain dari SMTP adalah untuk mengantur lalulintas
komunikasi antara server. Kekuatan dari SMTP terdapat pada kehandalan dan
kesederhanaan. Mayoritas ssaat ini server mempunyai sedikit versi update dari SMTP
yang di sebut Extended Simple Mail Transfer Protokol (ESMTP). Di ciptakan untuk
mentransmisi multimedia melalui email. apabila ada user yang mengunggah gambar tau
file music melalui program email mereka, maka ESMTP kode komunikasi akan
digunakan untuk dapat mengidentifikasi jenis data yang dikirim.

2.5 POP
Post Office Protocol (POP) adalah salah satu protocol yang dapat digunakan
untuk mengunduh email dari server email. POP yang dijadikan sebagai standar untuk
internet adalah POP version 3 (POP3). Protocol ini memebrikan izin kepada client
untuk dapat mengakses email yang terdapat pada POP server serta memberikan izin
untuk meninggalakan ataupun menghapus email yang terdapat di POP server
menggunakan POP client.
Alur kerja POP:
Koneksi terlebih dahulu ke server
Kemudian mengunduh file email
Tahap selanjutnya menyimpan data email yang telah di unduh kedalam
penyimpanan
Lalu menghapus email dari server
Terakhir adalah memutuskan koneksi
Kelebihan POP
Email yang telah di unduh tersimpan pada penyimpanan lokal, sehinggga
client dapat mengakses kapan saja, bahkan tanpa adanya koneksi ke internet
Koneksi ke internet hanya digunakan saat mengirim atau menerima email.
Kapasitas penyimpanan tidak terbebani, karena data tersimpan di
penyimpanan local
Terdapat opsi untuk menyimpan atau tidak email di server
Dapat menggabungkan akun-akun email pada satu email client, dengan satu
folder inbox yang sama
Dapat mengakses email dari satu perangkat.

2.6 IMAP
Internet Message Access Protocol (IMAP) adalah protocol standar untuk
mengunduh email dari server. IMAP memiliki pilihan bagi user untuk dapat memilih
email yang akan di unduh, membuat folder di server, mencari email yang diperlukan,
serta dapat digunakan untuk menghapus pesan yang terdapat pada email. IMAP adalah
salah satu protokol penerimaan email. yang beroperasi pada Application Layer.
Alur kerja IMAP:
Melakukan koneksi ke server
Kemudian Mengunduh file yang dibutuhkan, membuat dan menyimpan
pada cache secara lokal
Selanjutnya memproses user edit
Terakhir memutuskan koneksi
Kelebihan IMAP:
Email akan tersimpan pada remote server, yang artinya bahwa email dapat
diakses secara bersama-sama dari lokasi yang berbeda sekaligus.
Harus menggunakan koneksi ke internet untuk dapat mengakses email
Menghemat waktu karena reload email lebih cepat dari POP serta
sinkronisasi antara email server dan komputer terjadi secara otomatis
Menghemat kapasitas computer local
Terdapat opsi untuk menyimpan email di penyimpanan local

2.7 FTP
File Transfer Protocol (FTP) merupakan salah satu protokol internet yang
menjadi standar untuk pemgiriman berkas komputer antar mesin dalam satu
Antarjaringan. FTP digunakan untuk mengunduh dan mengunggah berkas antara FTP
client dan FTP server. FTP client merupakan suatu aplikasi yang bisa memberikan
perintah FTP ke FTP server, sedangkan FTP server adalah Windows Service yang
berjalan diatasa sebuah computer yang dapat merespon perintah-perintah dari FTP
client.

Perintah FTP dapat digunakan untuk:
Mengubah direktori
Mengubah modus komunikasi antar bine dan ASCII
Mengunggah berkas komputer ke FTP server
Mengunduh berkas dari FTP sever.
FTP server diakses menggunakan URI dengan Format ftp://namaserver. FTP
menggunakan protokol TCP untuk komunikasi data-data dari server ke klien. FTP server
menerima koneksi pada port 20 dan 21. Sebelum membuat koneksi, port TCP 21 di sisi
server akan mendengarkan koneksi yang dicoba dari FTP client kemudian akan digunakan
sebagai control port.
1. Membuat koneksi antar klien dengan server.
2. Memberi izin kepada klien untuk mengirimkan perintah FTP ke server
3. Dan mengembalikan respon server terhadap perintah tersebut.
Sekali koneksi kontrol dibuat, lalu server akan membuka port TCP 20 untuk
membentuk komunikasi baru dengan klien untuk mengirim data aktual yang sedang
ditukarkan saat pengunduhan dan pengunggahan.
Metode yang digunakan FTP hanyalah metode autentikasi standar, yaitu dengan
memakai username dan juga password yang akan dikirim dengan bentuk tidak terenkripsi.
User yang telah terdaftar dapat menggunakannya untuk mengakses, mengunggah dan
mengunduh berkas yang dikehendaki. Sedangkan bagi pengguna yang belum terdaftar dapat
menggunakan metode anonymous login, yaitu dengan menggunakan username anonymous
dan password yang telah diisi menggunakan alamat email.






2.8 TFTP
Trivial File Transfer Protocol (TFTP) adalah protocol yang digunakan untuk
pemindahan berkas yang sangat sederhana. TFTP mempunyai fungsionalitas dasar dari
protokol FTP. Dengan kesederhanaan protokol ini, maka penerapan dari protokol
tersebut didalam komputer yang mempunyai memori yang kecil sangat mudah. Dan
sebagai pertimbangan saat itu. Pada akhirnya TFTP digunakan untuk melakukan
booting kompter . TFTPadalah pelengkap dari FTP regular yang digunakan ketika
kesederhanaan lebih penting daripada fitur-fitur terbatas yang dimilikinya.
Kegunaan TFTP
Digunakan untuk mengirim file bertujuan khusus
Hanya memungkinkan transfer berkas dengan satu arah
Bekerja menggunakan protocol UDP

2.9 HTTP
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) merupakan salah satu protokol jaringan pada
application layer yang dapat digunakan sebagai sistem informasi untuk didistribusikan
serta kolaboratif. System informasi dari hypermedia HTTP merupakan suatu system
yang mendasari komunikasi data di world wide web (www). HTTP dapat diterapkan ke
protocol internet , akan tetapi harus menggunakan suite protocol TCP/IP. HTTP client
akan membentuk suatu koneksi antar TCP dengan host. Port 80 merupakan port yang
dijadikan standar default yang dapat dipergunakan untuk membentuk koneksi antara
klien dengan server. HTTP akan menetapkan bagaimana suatu pesan akan diformat
serta ditransmisikan, dan bagaimana tindakan dari web server dan juga browser sebagai
timbale balik atas perintah-perintah yang diberikan.
HTTP selalu berada diawal suatu alamat halaman web, HTTP memiliki standar
dalam pertukaran pada tingkat aplikasi pesan antar perangkat-perangkta di web.
Layanan-layanan pada web dijalankan oleh protocol tersebut.
Terdapat 9 Metode Permintaan, yaitu:
1. Head : permintaan tanggapan yang biasanya identik dengan tanggapan yang
sesuai dengan permintaan dari GET
2. GET : meminta gambaran dari sumber tertentu
3. POST : mentransfer data untuk kemudian diproses (contoh HTML) ke
sumber yang telah teridentifikasi.
4. PUT : mengirimkan gambaran dari sumber tertentu
5. DELETE : menghapus sumber
6. TRACE
7. OPTIONS : mengembalikan metode HTTP
8. CONNECT: menukarkan hubungan permintaan dengan TCP/IP transparan.
9. PATCH : modifikasi parsial diterapkan kepada sumber
















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahsan yang telah penulis paparkan diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
1. Application layer, layer ke-7 adalah lapisan teratas di OSI dan di TCP/IP model.
Application layer merupakan lapisan yang menyediakan antarmuka antara
aplikasi yang digunakan untuk komunikasi dan jaringan
2. Beberapa komponen application layer hanya berfungsi sebagai lata pengumpul
informasi konfigurasi network dan sebagian menjadi sebuah user antarmuka atau
application program interface (API) yag mendukung desktop operating
environment.
3. Protokol-protokol dalam application layer:
DNS
BOOTP
DHCP
SMTP
POP
IMAP
FTP
TFTP
HTTP






Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/DHCP
http://id.wikipedia.org/wiki/DNS
http://id.wikipedia.org/wiki/FTP
http://id.wikipedia.org/wiki/Http
http://id.wikipedia.org/wiki/Trivial_File_Transfer_Protocol
http://ilmukomputer.org/2013/01/30/perbedaan-http-dan-https/
http://ilmukomputer.org/2013/01/31/pop-dan-imap/
http://jalantikus.com/news/read/193/perbedaan-pop-dan-imap
http://www.jaringankomputer.org/pengertian-http-fungsi-cara-kerja-http/
http://lecturer.eepis-its.edu/~idris/files/admin_jarkom/T9_ftp.ppt
http://pacarita.com/pengertian-simple-mail-transfer-protocol-smtp.html
http://www.scribd.com/doc/32305365/Bootp-dhcp
http://www.slideshare.net/YunaNmaOng/trivial-file-transfer-protocol-tftp
http://www.tanyapedia.com/apa-itu-smtp-simple-mail-transfer-protocol/#.U5rR8az6vDc

Anda mungkin juga menyukai