XII – TKJ 2
TLD
Bind
Web Server
Apache
DNS
Domain Name Server atau DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan Uniform Resource
Locator (URL) dengan Internet Protocol Address (IP Address).
DNS adalah sistem yang meringkas pekerjaan ini untuk Anda. Kini, Anda tinggal mengingat
nama domain dan memasukkannya dalam address bar. DNS kemudian akan menerjemahkan
domain tersebut ke dalam IP Address yang komputer pahami. Misalkan, Anda ingin mengakses
Google. Alih-alih menulis 172.217.0.142 ke dalam address bar, Anda tinggal memasukkan alamat
Google.com.
Fungsi DNS:
Kelebihan DNS:
Lebih Mudah untuk Berinternet. Dibanding mengingat deretan angka IP address, tentu
akan lebih nyaman untuk mengingat nama website. Hadinya DNS telah berhasil
menjembatani komunikasi antara pengguna internet dengan komputer.
Lebih Konsisten dalam Penggunaan. Anda bisa menggunakan nama DNS yang sama
meskipun ada perubahan pada IP Address yang digunakan. Dengan demikian, akses
pengunjung ke salah satu website tetap bisa dilakuakan meskipun telah terjadi
penggantian IP Address.
Lebih Mudah Dikonfigurasi. Saat terjadi kendala pada IP Address yang digunakan,
Anda bisa mengganti dengan IP yang berbeda dengan mudah. Cukup dengan
melakukan update data pencocokan DNS dan IP Address. Hal ini akan dijelaskan lebih
lanjut pada Cara Kerja DNS.
Lebih Aman. Ketika menggunakan sistem DNS, semua aktivitas transfer data online akan
melalui server DNS yang terjaga keamanannya. Sistem tersebut akan mencegah upaya
peretasan yang coba dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Jadi, website akan
menjadi lebih aman.
TLD
Top-level domain adalah bagian akhir dari nama domain Anda, elemen ini berada setelah tanda
titik atau dot terakhir pada domain. Karena top-level domain ini berada pada akhir nama
domain, ini disebut juga dengan domain suffix.
Sebelum mengenal TLD lebih lanjut, Anda harus tahu bahwa nama domain dibagi menjadi tiga
level – subdomain yang berada pada bagian depan atau kiri, second-level domain atau label
yang berada di tengah, dan top-level domain yang terletak pada akhir atau bagian paling kanan
nama domain.
Nama domain yang memiliki second dan top-level domain disebut dengan Fully Qualified
Domain Name (FQDN).
Untuk lebih jelasnya, mari ulas lebih dalam lagi contoh dari nama domain sub.example.com.
Seperti yang terlihat pada contoh, top-level domainnya adalah .com – yang menunjukkan bahwa
situsnya adalah situs komersial.
ICANN mengelompokkan TLD ke dalam empat kategori berdasarkan tujuan, pemilik dan lokasi
geografis website, sebut saja:
gTLD adalah domain paling umum yang memungkinkan berbagai macam user untuk
menggunakannya. Contoh umum dari tipe top-level domain ini adalah:
sTLD adalah jenis generic top-level domain yang digunakan oleh organisasi privat. User yang
ingin mendaftarkan situsnya dengan domain ini harus mengikuti aturan tertentu. Berikut adalah
sebagian contoh dari sTLD:
Country code TLD mencantumkan kode ISO lokasi atau wilayah pada domainnya. Kode ISO
adalah kode dua huruf yang menandakan nama dari suatu negara atau wilayah.
.es – Spanyol
.ru – Rusia
.ca – Kanada
.nl – Belanda
.de – Jerman
.fr – Perancis
.in – India
.ch – Switzerland
.jp – Jepang
.cn – Tiongkok
.br – Brazil
.id – Indonesia
ARPA adalah satu-satunya infrastructure top-level domain yang ada. ARPA merupakan singkatan
dari Address and Routing Parameter Area. Domain ini disediakan oleh IANA untuk IETF atau
Internet Engineering Task Force. Maka dari itu, domain ini hanya digunakan untuk mengelola isu
teknis infrastruktur.
Terlepas dari contoh-contoh top-level domain yang disebutkan di atas, Anda dapat mengakses
daftar lengkap TLD pada situs web IANA (Internet Assigned Numbers Authority).
Ada empat kategori utama TLD yang dikelompokkan oleh ICANN, dan masing-masing kategori
ditentukan oleh tujuan situs web. seperti:
Bind
BIND (singkatan dari bahasa Inggris: Berkeley Internet Name Domain) adalah server DNS yang
paling umum digunakan di Internet, khususnya pada sistem operasi bertipe Unix yang secara de
facto merupakan standar. BIND awalnya dibuat oleh empat orang mahasiswa di CSRG
Universitas California Berkeley dan pertama kali dirilis di dalam 4.3BSD. Paul Vixie kemudian
meneruskan pengembangannya pada tahun 1988 saat bekerja di DEC.
Web Server
Jika membahas mengenai mengenal web server tentunya sangat berkaitan dengan peran CERN
yaitu Organisasi Riset Nuklir Eropa yang sudah berhasil dalam mengembangkan suatu protokol
yang bermanfaat untuk keperluan tukar informasi diantara para peneliti melalui jaringan
komputer.
Mengenal web server merupakan suatu perangkat lunak atau software yang ada dalam server
memiliki fungsi untuk menerima halaman web sebagai permintaan melalui protokol HTTPS/
HTTP atau yang biasa dikenal dengan nama browser. Setelah itu harus mengirimkan kembali
hasil dari permintaan atau respon tersebut menjadi dokumen HTML.
Secara umum mengenal web server sebagai pemberi data pada web klien atau browser
diantaranya seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, Safari, dan lain sebagainya. Proses
pemberian data tersebut berguna nantinya agar dapat menampilkan konten pada halaman
website tertentu.
Bisa dikatakan pada saat Anda melakukan pencarian di kolom search engine maka yang akan di
lakukan web browser adalah melakukan permintaan data kepada web server. Tanpa adanya web
server permintaan tersebut tidak akan bisa diproses.
Setelah mengetahui Mengenal Web Server dimulai dari pengertian web server serta fungsi apa
saja yang dapat dilakukan oleh web server kini Kita bisa membahas mengenai apa saja jenis dari
web server yang paling umum digunakan oleh masyarakat.
1. Web Server Apache
Web server yang paling banyak digunakan di internet ialah salah satunya yaitu Apache. Pada
awalnya Apache didesain dengan guna mendukung sistem operasi UNIX. Perlu diketahui bawah
apache memiliki beberapa dukungan diantaranya seperti PHP, SSL dan juga kontrol akses.
Kontrol akses dari nama host dan nomor IP digunakan oleh apache sebagai module perl
(Practical Extraction and Report Language). Nah apabila data PHP yang muncul akan berperan
dalam menyiapkan data menjadi teks pada halaman web. PHP atau yang biasa dikenal dengan
Pesonal Home Page ialah salah satu program yang mirip dengan CGI yaitu berfungsi dalam
memproses teks serta bekerja untuk web server.
Apache dikenal sangat aman dan nyaman untuk digunakan karena memiliki beberapa
keuntungan seperti proses instalasi sangat mudah ketika masuk kedalam freeware, sistem
konfigurasi pada apache juga lebih mudah, lebih mudah dalam cara pengaturan, mampu
bekerja dalam berbagai sistem operasi atau open source, dan tidak terbatas dalam komunitas
sehingga sangat luas.
2. Web Server Nginx
Salah satu pesaing yang unggul jikan dibandingkan dengan apache yaitu Nginx karena dikenal
mampu melayani segala macam permintaan mulai dari data tinggi dengan tingkat kepadatan
lalu lintas yang sangat sibuk. Secara mudahnya, Nginx memang lebih unggul, kecepatan, dan
lebih mudah dalam hal performa sistem kerjanya.
Dengan demikian Nginx memiliki kelebihan lainnya seperti fitur yang lengkap yaitu URL
rewriting, virtual host, file serving, reverse proxying serta acccess control dan masih banyak lagi
lainnya.
3. Web Server Lighttpd
Programmer dari jerman telah menciptakan sistem web open source sebagai salah satu web
server guna mendukung sistem Linux dan Unix. Jika dilihan dari segi keunggulannya, web server
yang satu ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya yaitu sesuai dengan beberapa fitur
tambahan yang tersedia seperti FastCGi, Output-Compression, FastCGi, dan URL Writing, sistem
loading pada CPU jika menggunakan web server ini akan lebih cepat dan efektif.
IIS atau lebih dikenal dengan Internet Information Services merupakan salah satu web server
yang biasanya bekerja dengan menggunakan beberapa jenis protokol yaitu seperti DNS, IP/TCIP
atau beragam software lainnya yang berguna untuk merangkai situs.
Apache
Berbicara soal pengertian Apache, Apache adalah salah satu web server terpopuler yang
memungkinkan Anda untuk menjalankan website dengan aman tanpa banyak masalah. Apache
lebih banyak digunakan oleh pemilik satu website dan pemilik bisnis kecil serta sederhana yang
ingin menyetakan keberadaannya di dunia internet.
Anda dapat menginstall website WordPress di web server Apache tanpa perlu melakukan
kustomisasi apa pun. Di samping itu, Apache bisa digunakan bersamaan dengan sistem
manajemen konten (Joomla, Drupal, dll), web framework (Django, Laravel, dll), dan bahasa
pemrograman lainnya. Kesimpulannya, Apache adalah pilihan yang tepat untuk semua tipe
platform web hosting, misalnya VPS atau shared hosting.
Di satu sisi, web server Apache merupakan pilihan terjitu untuk menjalankan website di platform
yang canggih dan stabil. Namun, di sisi lainnya, Apache juga memiliki beberapa kekurangan
yang harus Anda ketahui.
Kelebihan:
Kekurangan:
1. Terjadi gangguan pada performa jika suatu website menerima traffic dengan jumlah
sangat tinggi.
2. Terlalu banyak opsi konfigurasi yang bisa mengarah ke rentannya keamanan.