Alamat IP
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner
antara 32-bit hingga 128-bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk setiap
komputer dalam jaringan internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit untuk IPv4 atau IP
versi 4, dan 128-bit untuk IPv6 atau IP versi 6, yang menunjukkan alamat dari komputer
tersebut pada jaringan internet berbasis TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol).
1. IP versi 4 (IPv4)
2. IP versi 6 (IPv6)
Konfigurasi IP Address merupakan salah satu dari hal-hal yang harus dilakukan setelah
melakukan instalasiserver, terutama Debian. Sehingga konfigurasi alamat IP sangat perlu
dilakukan agar server tersebut dapat masuk dalam jaringan sesuai dengan topologi yang telah
ditentukan.
LANGKAH KONFIGURASI
1. Masuk sebagai Super User dengan akun dan passwordSuper User.
2. Jika Anda telah masuk dengan akun Super User, langkah yang harus dilakukan adalah
mengonfigurasikan alamat IP dengan mengetik “nano /etc/network/interfaces”.Di sini
saya memasukkan alamat IP kelas C. Gateway bersifat opsional.
3. Jika Anda telah mengonfigurasikan alamat IP, maka Anda harus me-
restart service networking dengan mengetik “nano networking restart”
atau “/etc/init.d/networking restart”.
6. Klik kanan, dan klik Properties. Cari “Internet Protocol Version 4 (TCP/IP)”, klik
dua kali, nyalakan opsi “Use following…”, dan masukkan alamat IP Debian di kolom
“Default gateway”, dan gateway Debian di kolom “IP Address”. Jika sudah, simpan
konfigurasi tersebut dengan klik “OK”. Jika terdapat peringatan setelah klik “OK”,
sila klik “Yes”.
7. Jika Anda sudah menyimpan konfigurasinya, maka ubah terlebih dahulu adaptor di
VirtualBox menjadi “Host-Only Adaptor” atau “Adaptor Hanya-Host”. Sila
disesuaikan dengan bahasa yang digunakan di VirtualBox.
Jenis-jenis DNS:
1. Primary DNS
Sesuai dengan namanya, primary atau master adalah pemegang daftar lengkap dari
sebuah domain yang dikelolanya.
2. Secondary (slave)
Sebuah backup dari primary server. Sama seperti primary, secondary juga memuat
daftar lengkap sebuah domain.
3. Cache
Jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya
mencari jawaban dari beberapa DNS server terdekat. Setelah jawaban didapatkan,
datanya disimpan dalam cache untuk keperluan mendatang. DNS server cache
merupakan yang paling mudah untuk dikonfigurasi.
Kelebihan:
1. Mudah, DNS sangat mudah karena pengguna tidak lagi direpotkan untuk
mengingat IP address komputer, cukup hostname.
2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa saja berubah, tapi hostname tidak
mudah berubah.
3. Sederhana, DNS server sangat mudah di konfigurasikan (bagi Administrator).
Kekurangan
1. User menjadi lebih terbatas dalam menggunakan berbagai macam nama untuk
halaman situsnya.
2. DNS tergolong cukup sulit untuk diimplementasikan.
3. Nama DNS sangat terbatas (tidak dapat membuat banyak nama domain)
LATAR BELAKANG
DNS singkatan dari Domain Name System. Domain Name (nama domain) adalah nama unik
yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti Web server atau email
server di jaringan komputer atau ataupun Internet. Nama domain berfungsi untuk
mempermudah pengguna Internet pada saat melakukan akses ke server, selain itu juga
dipakai untuk mengingat nama server yang dikunjungi tanpa harus mengenal deretan angka
yang rumit (Alamat IP/IP Address).
LANGKAH KONFIGURASI DNS
1. Langkah pertama, adalah login ke Debian sebagai Super User. Masukan username
dan password Anda. Lalu, ketikan perintah “nano /etc/network/interfaces”.
2. Lalu, masukan alamat IP yang akan Anda gunakan. Dan masukan juga netmask dari
kelas alamat IP yang Anda gunakan, network ID, dan juga broadcast ID. Saya
menggunakan alamat IP kelas C dengan netmask “255.255.255.0”. Jika telah selesai,
lalu simpan dengan menekan CTRL + X secara bersamaan. Tekan “Y”, dan Enter.
3. Jika telah selesai, keti perintah: “nano /etc/resolv.conf”, dan tekan Enter. Lalu ketikan
“nameserver (alamat IP)”. Disini, Saya menggunakan alamat IP “192.168.1.1”, dan
mengetikan “nameserver 192.168.1.1”. Lalu simpan.
6. Selanjutnya, kita akan memasang BIND9 dengan perintah: “apt-get install bind9”,
lalu tekan Enter. Maka Anda akan diminta untuk memasukkan DVD. Di sini, Saya
diminta untuk memasukkan DVD 2. Cara untuk mengetahui DVD berapa yang
diminta oleh Debian, adalah membaca teks “DVD Binary-...”.
9. Lalu salin kedua file tersebut dengan perintah: “cp db.local db.domain” dan “cp
db.127 db.ip”.
12. Jika sudah selesai mengonfigurasikanfile Forward dan Reserve. Selanjutnya ketikan
perintah: “service bind9 restart”, lalu tekan Enter.
13. Kemudian tes apakah konfigurasi Anda berhasil atau tidak dengan perintah:
“nslookup (hostnameAnda)”. Lalu, akan informasi seperti ilustrasi di bawah, jika
tulisan sama seperti ilustrasi di bawah, berarti proses konfigurasi DNS pada Debian
Server sudah berhasil dan berjalan dengan baik.