Anda di halaman 1dari 5

Cara Konfigurasi IP Address di Debian pada Virtualbox

Sejarah Singkat DNS


Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi
informasi baru nama computer dan IP addressnya. Di internet, file ini dikelola secara terpusat dan
di setiap lokasi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayagkan betapa
repotnya jika ada penambahan 1 komputer saja di jaringan, maka kita harus meng-copy versi
terbaru file ke setiap lokasi.

Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, dan akhirnya dibuatlah
sebuah solusi dimana DNS di design untuk menggantikan fungsi HOSTS files dengan
kelebihan Unlimited Database Size, dan performace yang lebih baik. DNS adalah sebuah aplikasi
services di Internet yang menerjemahkan sebuah Domain Name ke IP Address. Sebagai
contohnya, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, semisal
facebook.com maka akan dipetakan ke sebuah IP missal 202.68.0.123. Jadi DNS dapat kita
analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama, untuk
menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di ponsel. Sama persis dengan host komputer
mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS
dipetakan ke dalam IP Address.
Domain Name System (DNS) adalah sebuah aplikasi service di internet yang menerjemahkan
sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis sistem yang melayani permintaan pemetaan
IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan dari FQDN ke IP address. DNS biasanya
digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke internet seperti Web Browser atau E-Mail, dimana
DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di
internet DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau internet.

Struktur DNS
Domain NameSpace merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang
terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya: Root - Level Domains atau Domain yang
ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan
level.

Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan
periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).

Cara Kerja DNS


DNS bekerja secara hirarki dan berbentuk seperti pohon (tree). Bagian diatas adalah Top Level
Domain (TLD) seperti .com, .id, .net, .org, .sch.id, .edu, .mil, dsb. Seperti pohon DNS mempunyai
cabang-cabang yang dicari dari pangkal sampai ke ujung. Pada waktu kita mencari alamat
misalnya linux.or.id pertama-tama DNS akan bertanya pada TLD server tentang DNS Server yang
melayani domain .id misalnya dijawab ns1.id, setelah itu dia bertanya pada ns1.id tentang DNS
Server yang bertanggung jawab atas .or.id misalnya ns.or.id kemudian dia bertanya pada ns.or.id
tentang linux.or.id dan dijawab 64.29.23.255.

@Administrasi Sistem Jaringan/Kalis Fitri H, S.Pd


Sedangkan untuk mengubah IP menjadi nama host melibatkan domain in-addr.arpa. Seperti
domain lainnya domain in-addr.arpa pun bercabang-cabang. Yang penting dan perlu diingat adalah
alamat Ip-nya di tulis dalam urutan terbalik di bawah in- addr.arpa. Misalnya untuk alamat IP
Address 64.29.23.255 prosesnya seperti contoh diatas yaitu linux.or.id: cari server untuk arpa, cari
server untuk in-addr.arpa, kemudian cari server untuk 64.in-addr.arpa, cari juga server untuk
29.64.in-addr.arpa, cari server untuk 23.29.64.in-addr.arpa. Dan yang terakhir cari informasi untuk
255.23.29.64.in-addr.arpa.

Bahan dan Alat


 PC atau Laptop
 Installer OS Debian OpenSource (DVD Installer / ISO Image File)
 Aplikasi VirtualBox

Proses Konfigurasi

1. Login terlebih dahulu, kita login sebagai super user. Masukkan user dan password
yaitu root.

2. Masuk ke konfigurasi IP Address. Dengan perintah nano /etc/network/interfaces. Jika baru


pertama kali konfigurasi maka tampilan utamanya adalah seperti dibawah.

@Administrasi Sistem Jaringan/Kalis Fitri H, S.Pd


3. Ubah bagian “allow-hotplug” menjadi “auto”. Karena disini saya konfigurasi 2 network atau
jaringan, jaringan pertama adalah Bridge Adapter, dan jaringan yang kedua adalah host-only
adapter. Maka konfigurasi atau setingan bagian IP Address saya buat seperti berikut. Jika
sudah mengisi IP Address, kemudian simpan dengan menekan tombol keyboard CTRL + O,
lalu exit dengan tekan tombol CTRL + X.

4. Setelah itu kita akan merestart setiap paket yang di konfigurasi. Dengan mengetik : “
/etc/init.d/networking restart “ tanpa tanda petik, lalu tekan enter.

5. Selanjutnya untuk mengetahui apakah pembuatan/pengubahan Ip address berhasil, ketik : “


ifconfig “. Tanpa tanda petik, lalu tekan enter.

6. Selanjutnya kita akan mengatur Virtualbox Host-only network agar bisa terlihat di Adapter
setting. Klik Pengaturan di virtualbox. Kemudian Klik Jaringan, Pilih Terpasang Pada :
Adaptor 1 Bridge Adapter, dan adaptor 2 Host-only, Nama VirtualBox Host-Only Ethernet
Adapter

@Administrasi Sistem Jaringan/Kalis Fitri H, S.Pd


7. Selanjutnya kita akan mencoba menghubung dengan client di windows 10. Klik kanan pada
ikon komputer/jaringan wifi. Lalu pilih “Open Network and sharing Center”  klik kanan
pada virtualbox Host-Only Network  pilih properties untuk mengatur IP Address pada
client.

8. Selanjutnya pilih “ Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) dan klik properties

9. Setelah itu atur IP address agar tidak sama dengan di Debian. Didebian Ip address :
192.168.30.19 . jadi di Client kita atur menjadi : 192.168.30.20. subnet mask akan otomatis
teratur dengan mengklik box kosong pada subnet mask. Dan gateway 192.168.30.1 Setelah
itu klik OK.

@Administrasi Sistem Jaringan/Kalis Fitri H, S.Pd


10. Setelah itu untuk mengetahui apakah Ip Client terhubung dengan Ip Server adalah dengan
menggunakan cmd. Tekan Windows+R lalu ketikkan cmd, Lalu enter.

11. Setelah membuka cmd. Ketikkan “ ping 192.168.30.20” lalu tekan enter. Apabila muncul
tulisan “Reply from 192.168.30.20: bytes=32 time,1ms TTl =64” berarti kita sudah terhubung
dengan server. Dan kita akan mencoba ping di server debian. Dengan mengetikkan “ ping
192.168.30.19 “ lalu tekan enter. Apabila muncul tulisan “ 64 bytes from 192.168.30.19..”
berarti sukses.

@Administrasi Sistem Jaringan/Kalis Fitri H, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai