Di Susun Oleh
Aldi Saputra
Name:Aldi saputra
Kelas:xl tkj 2
Nama pembibing:saepudin s.kom
Kami ucapkan Terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Administrasi Jaringan Oleh Bapak Irwan
Agus Sobari, M.kom yang selalu memotivasi untuk tetap bersemangat, dan juga kepada seluruh
pihak yang berada di SMK PGRI 2 PALEMBANG yang telah mengizinkan kami untuk
melakukan riset sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik, Serta terima kasih
kepada taman-teman di Teknik Informatika Semester V yang telah ikut membantu dalam
penyusunan makalah ini.
"Tak ada Gading Yang Tak Retak" mungkin pribahasa itu yang pantas untuk kami katakan
karena kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karenanya kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan dari para pembaca
agar kami dapat memperbaiki lagi keilmuan yang akan kami miliki.
Demikianlah sepata kata dari kami, apabila ada tutur kata yang tidak berkenan di hati pembaca
mohon di maafkan sebagaimana kami hanyalah manusia biasa yang tak pernah luput dari
kesalahan. Kesempurnaan hanya milik Allah Swt. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik
bagi kita semua. Aamiin.
#nano/etc/network/interfaces
Setelah file terbuka, tambah atau ganti konfigurasi yang ada file tersebut seperti berikut:
network 192.168.1.0
broadcast 192.168.1.255
gateway 192.168.1.1
nameserver 192.168.1.1
B. Setelah selesai, simpan konfigurasi dengan menekan kombinasi tombol CTRL + O pada keyboard,
kemudian tekan Enter. Kemudian tekan CTRL + X untuk keluar dari editor nano atau file tersebut.
2. menambahkan domain dan name pada file resolv.conf
Ketikkan perintah berikut untuk membuka file resolv.conf:
nano/etc/resolv.cont
Hapus isi file tersebut dan ganti dengan DNS dan nomeserver yang kamu gunakan seperti berikut:
domain sudoway.xyz
search sudoway.xyz
nameserver 192.168.1.1
Karena Network Interfaces baru saja dikonfigurasi, mesin perlu untuk me-restart service networking agar
IP address yang baru saja dikonfigurasi dapat berfungsi. Ketikkan perintah berikut untuk me-restart
service networking:
/etc/init.d/networking restart
Kemudian kamu dapat mengecek apakah konfigurasi Network mengetikkan perintah "ifconfig". Interfaces
tersebut berjalan atau tidak dengan
ifconfig
f. Kemudian akan muncul setingan IP address yang ada pada komputer tersebut, periksa apakah sesuai
C.KONFIGURASI DHCP SERVER
1.Pertama, buka file "dhcpd.conf" yang merupakan konfigurasi utama DHCP server di Debian, buka file
tersebut
nano/etc/dhcp/dhcpd.conf
2. Kemudian file tersebut akan terbuka dengan editor nano. Fille tersebut berisi banyak script konfigurasi
konfigurasi DHCP Server. Temukan baris dengan script konfigurasi seperti berikut.
# default-lease-time 600:
#max-lease-time 7200:
#}
3. Setelah berhasil menemukannya, buang semua tanda pagar pada script konfigurasi tersebut dari baris
"#subnet..." sampai dengan baris "#)" (tanda kurung kurawal).
4. Kemudian konfigurasikan file tersebut dengan konfigurasi IP address dan jaringan seperti yang kamu
inginkan.
default-lease-time 600:
max-lease-time 7200;
6. Setelah berhasil diubah seperti diatas atau seperti yang kamu inginkan, Simpan konfigurasi tersebut
denganmenekan kombinasi CTRL + O pada keyboard, kemudian tekan Enter. Tekan kombinasi CTRL +
X pada keyboard untuk keluar dari file tersebut.
7.Selanjutnya menentukan interfaces atau kartu jaringan (Network Interfaces Card) mana yang akan
diguna untuk untuk memberikan layanan DHCP Server. Ketikkan perintah berikut untuk membuka file
tersebut:
#nano /etc/default/isc-dhcp-server
8.Kemudian file tersebut akan terbuka dengan editor nano, kemudian cari script dengan tulisan
"INTERFACES= biasanya berada pada baris paling bawah. Kemudian pilih interfaces yang akan kamu
gunakan untuk membe layanan DHCP Server. Jika kamu hanya punya satu interfaces, masukkan saja
"eth0" diantara tanda kutip pac
INTERFACES="eth0"
9.Atau jika kamu mempunyai lebih dari satu interfaces yang kamu gunakan, masukkan (ganti) interfaces
ke beberapa yang kamu gunakan untuk memberi layanan DHCP server, urutan penamaan interfaces
atau Networ Interfaces Card (Kartu Jaringan) dimulai dari "eth0", "eth1", "eth2", "eth3" dan seterusnya.
10. Setelah berhasil mengkonfigurasi file untuk memilih interfaces, simpan konfigurasi tersebut dengan
menekan kombinasi CTRL + O pada keyboard, lalu tekan Enter. Untuk keluar, tekan kombinasi CTRL + X
pada keyboard.
11. Konfigurasi DHCP server sudah selesai sampai sejauh ini. Kemudian restart service isc-dhcp-server
agar hidupkan ulang dan konfigurasi baru dapat terbaca dengan memasukkan perintah berikut.
12. Ketika pertama kali service isc-dhcp-server restart, akan keluar pemberitahuan error, biarkan saja
tidak apa- apa. Cukup lakukan restart tersebut sekali lagi dengan perintah yang sama seperti di atas. 13.
Apabila masih ada error, berarti adalah kesalahan konfigurasi. Coba periksa kembali file-file
konfigurasitersebut dengan hati-hati satu-persatu, apakah sudah benar.
D.KONFIGURASI DNS SERVER
1. Membuat Zone Domain
Ada beberapa konfigurasi yang harus dilakukan untuk memasang service Domain Name System (DNS)
di Debian. Salah satu yang paling penting adalah membuat zone domain. Di zone domain kita akan
membuat file forward dan reverse untuk konfigurasi selanjutnya. Pada zone domain juga kita akan
memilih nama domain yang akan digunakan. Tentukan nama domain yang ingin digunakan. Kamu dapat
menggunakan domain dengan ekstensi apa pun, seperti ekstensi ".com", ".net", ".org", ".co.id" atau
lainnya. Tetapi ini hanya berlaku untuk koneksi lokal (LAN) atau jaringan yang tidak terhubung dengan
internet. Untuk jaringan yang terhubung dengan internet, Anda harus mendaftar terlebih dahulu nama
domain tersebut ke pihak pengelola domain.
Jika hanya sebagai koneksi lokal, silakan pilih nama domain bebas seperti yang kamu inginkan. Pada
langkah- langkah kali ini akan digunakan nama domain "sudoway.xyz".
#nano/etc/bind/named.conf.default-zones
b. Setelah file terbuka kamu akan menemukan beberapa konfigurasi pada file tersebut, kemudian cari
script konfigurasi seperti berikut.
#....
file "db.local";
zone "127.in-addr.arpa" {
#...
zone "sudoway.xyz" (
type master;
file "db.alamat";
file "db.ip";
d. Script yang di-bold atau ditebalkan pada script di atas adalah yang perlu diubah dari script sebelumnya
atau script default. "db.alamat" adalah nama file forward yang baru dan "db.jp" adalah nama file reverse.
e.Kedua file tersebut adalah file baru yang belum memiliki apa-apa. Duplikat kedua file baru tersebut dari
file forward dan reverse default dengan perintah berikut.
a. Konfigurasi forward berada pada file "db.alamat" yang telah kita buat sebelumnya. Ketikkan
perintah berikut untuk membuka file forward
# nano /etc/bind/db.alamat
b. Kemudian akan terbuka file forward dengan konfigurasi default-nya. Edit isi file tersebut hingga
menjadi seperti berikut.
$ TTL 604800
2 ; serial
604800 ; refresh
86400 ; retry
2419200 ; expire
@ IN NS sudoway.xyz.
@ IN A 192.168.1.1
www IN A 192.168.1.1
a. Konfigurasi reverse yang telah kita buat terletak pada file "db.ip". Ketikkan perintah berikut untuk
membuka file severse
#nano /etc/bind/dp.ip
Ada beberapa konfigurasi yang harus dilakukan untuk memasang service Domain Name System (DNS)
di Debian. Salah satu yang paling penting adalah membuat zone domain. Di zone domain kita akan
membuat file forward dan reverse untuk konfigurasi selanjutnya. Pada zone domain juga kita akan
memilih nama domain yang akan digunakan. Tentukan nama domain yang ingin digunakan. Kamu dapat
menggunakan domain dengan ekstensi apa pun, seperti ekstensi ".com", ".net", ".org", ".co.id" atau
lainnya. Tetapi ini hanya berlaku untuk koneksi lokal (LAN) atau jaringan yang tidak terhubung dengan
internet. Untuk jaringan yang terhubung dengan internet, Anda harus mendaftar terlebih dahulu nama
domain tersebut ke pihak pengelola domain.
Jika hanya sebagai koneksi lokal, silakan pilih nama domain bebas seperti yang kamu inginkan. Pada
langkah- langkah kali ini akan digunakan nama domain "sudoway.xyz".
#nano/etc/bind/named.conf.default-zones
b. Setelah file terbuka kamu akan menemukan beberapa konfigurasi pada file tersebut, kemudian cari
script konfigurasi seperti berikut.
#....
file "db.local";
zone "127.in-addr.arpa" {
#...
zone "sudoway.xyz" (
type master;
file "db.alamat";
file "db.ip";
d. Script yang di-bold atau ditebalkan pada script di atas adalah yang perlu diubah dari script sebelumnya
atau script default. "db.alamat" adalah nama file forward yang baru dan "db.jp" adalah nama file reverse.
e.Kedua file tersebut adalah file baru yang belum memiliki apa-apa. Duplikat kedua file baru tersebut dari
file forward dan reverse default dengan perintah berikut.
b. Konfigurasi forward berada pada file "db.alamat" yang telah kita buat sebelumnya. Ketikkan
perintah berikut untuk membuka file forward
# nano /etc/bind/db.alamat
b. Kemudian akan terbuka file forward dengan konfigurasi default-nya. Edit isi file tersebut hingga
menjadi seperti berikut.
$ TTL 604800
2 ; serial
604800 ; refresh
86400 ; retry
2419200 ; expire
@ IN NS sudoway.xyz.
@ IN A 192.168.1.1
www IN A 192.168.1.1
#nano /etc/bind/dp.ip
Ada beberapa konfigurasi yang harus dilakukan untuk memasang service Domain Name System (DNS)
di Debian. Salah satu yang paling penting adalah membuat zone domain. Di zone domain kita akan
membuat file forward dan reverse untuk konfigurasi selanjutnya. Pada zone domain juga kita akan
memilih nama domain yang akan digunakan. Tentukan nama domain yang ingin digunakan. Kamu dapat
menggunakan domain dengan ekstensi apa pun, seperti ekstensi ".com", ".net", ".org", ".co.id" atau
lainnya. Tetapi ini hanya berlaku untuk koneksi lokal (LAN) atau jaringan yang tidak terhubung dengan
internet. Untuk jaringan yang terhubung dengan internet, Anda harus mendaftar terlebih dahulu nama
domain tersebut ke pihak pengelola domain.
Jika hanya sebagai koneksi lokal, silakan pilih nama domain bebas seperti yang kamu inginkan. Pada
langkah- langkah kali ini akan digunakan nama domain "sudoway.xyz".
#nano/etc/bind/named.conf.default-zones
b. Setelah file terbuka kamu akan menemukan beberapa konfigurasi pada file tersebut, kemudian cari
script konfigurasi seperti berikut.
#....
file "db.local";
zone "127.in-addr.arpa" {
#...
zone "sudoway.xyz" (
type master;
file "db.alamat";
file "db.ip";
d. Script yang di-bold atau ditebalkan pada script di atas adalah yang perlu diubah dari script sebelumnya
atau script default. "db.alamat" adalah nama file forward yang baru dan "db.jp" adalah nama file reverse.
e.Kedua file tersebut adalah file baru yang belum memiliki apa-apa. Duplikat kedua file baru tersebut dari
file forward dan reverse default dengan perintah berikut.
c. Konfigurasi forward berada pada file "db.alamat" yang telah kita buat sebelumnya. Ketikkan
perintah berikut untuk membuka file forward
# nano /etc/bind/db.alamat
b. Kemudian akan terbuka file forward dengan konfigurasi default-nya. Edit isi file tersebut hingga
menjadi seperti berikut.
$ TTL 604800
2 ; serial
604800 ; refresh
86400 ; retry
2419200 ; expire
@ IN NS sudoway.xyz.
@ IN A 192.168.1.1
www IN A 192.168.1.1
#nano /etc/bind/dp.ip
b. Kemudian file tersebut akan terbuka dengan konfigurasi reverse default di dalamnya. Edit file tersebut
hingga menjadi seperti berikut.
SSTL 604800
1 ; SERIAL
604800 : REFRESH
86400 ;RETRY
2419200 ;EXPIRE
@ IN SUDOWAY.XYZ
1 IN SUDOWAY.XYZ
@ IN SUDOWAY.XYZ
1 IN SUDOWAY.XYZ
C.Angka "1" pada baris terakhir di konfigurasi file tersebut merupakan octet terakhir dari IP address yang
b. Hapus isi file tersebut dan ganti dengan DNS dan nameserver yang kamu gunakan seperti berikut.
domain sudoway.xyz
search sudoway.xyz
nameserver 192.168.1.1
c.simpan konfigurasi
E. Pengujian dan Pembuktian DNS
Setelah semua konfigurasi DNS berhasil dilakukan, restart terlebih dahulu service networking dan Bind9
agar komputer memulai ulang service-service tersebut dan konfigurasi baru dapat dimuat dan dijalankan
oleh komputer.
/etc/init.d/networking restart
/etc/init.d/bind9 restart
2. Kemudian test apakah Domain Name System yang sudah dikonfigurasi sebelumnya berhasil atau tidak
dengan menggunakan perintah nslookup.
#nslookup sudoway.xyz
#nslookup 192.168.1.1
3. Kemudian akan keluar tulisan seperti pada gambar di bawah. Jika tulisan yang keluar sama seperti
gambar di bawah, berarti instalasi DNS pada Debian sudah berhasil dan berjalan dengan baik.
Server:192.168.1.1
Adress:192.168.1.1#53
server:192.168.1.1
Adress:192.168.1.1#53
1.1.168.192.in addr.arpa
4. Selain melakukan pengujian nslookup dari komputer itu sendiri, kamu juga dapat melakukan pengujian
dari komputer lain (client) dengan syarat komputer client tersebut sudah terhubung dengan komputer
yang kamu lakukan di instalasi Dns