Anda di halaman 1dari 5

Install Paket DHCP Server di Debian 8

Pada Debian 8 (khususnya Debian 8.6 seperti yang digunakan pada tutorial ini), paket
yang disediakan secara default untuk menjalankan tugas sebagai DHCP server adalah
“isc-dhcp-server”. Jika anda menggunakan DVD untuk instalasi, pada Debian 8.6 paket
tersebut berada DVD-Binary 2.

Masukkan DVD-Binary 2 dan ketikkan perintah berikut agar daftar paket tersebut ditambahkan:

# apt-cdrom add

Kemudian ketik perintah berikut untuk menginstall paket isc-dhcp-server sebagai DHCP
server.

# apt-get install isc-dhcp-server

Pastikan paket tersebut berhasil terinstall dengan baik. Pada saat proses instalasi isc-
dhcp-server, akan muncul pesan failed. Tidak perlu takut, pesan failed tersebut terjadi
dikarenakan konfigurasi IP Address pada file network interfaces berbeda dengan
konfigurasi IP Address default pada konfigurasi DHCP Server.

Konfigurasi DHCP Server di Debian 8


Setelah berhasil menginstall paket untuk DHCP server. Selajutnya lakukan konfigurasi
pada file konfigurasi untuk DHCP server.

Pertama, buka file “dhcpd.conf” yang merupakan konfigurasi utama DHCP server di
Debian, buka file tersebut dengan perintah berikut:

nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

Kemudian file tersebut akan terbuka dengan editor nano. File tersebut berisi banyak
script konfigurasi-konfigurasi DHCP Server. Temukan baris dengan script konfigurasi
seperti berikut.

#A slightly different configuration for an internal subnet.

#subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 {

# range 10.5.5.26 10.5.5.30;


# option domain-name-servers ns1.internal.example.org;

# option domain-name “internal.example.org”;

# option routers 10.5.5.1;

# option broadcast-address 10.5.5.1;

# default-lease-time 600;

# max-lease-time 7200;

#}

Setelah kamu berhasil menemukannya, buang semua tanda pagar pada scipt konfigurasi
tersebut dari baris “#subnet…” sampai dengan baris “#}” (tanda kurung kurawal).

Kemudian konfigurasikan file tersebut dengan konfigurasi IP Address dan jaringan


seperti yang kamu inginkan. Pada tutorial ini kami menggunakan konfigurasi IP Address
dan jaringan seperti pada tutorial Install dan Konfigurasi DNS Server sebelumnya, dan
konfigurasi tersebut akan terus kami gunakan pada tutorial selanjutnya agar
berkesinambungan dan mudah untuk dipelajari bagi pemula.

Ubah baris script konfigurasi tersebut hingga menjadi seperti berikut:

#A slightly different configuration for an internal subnet.

subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {

range 192.168.1.1 192.168.1.254;

option domain-name-servers 192.168.1.1;

option domain-name “sudoway.xyz”;

option routers 192.168.1.1;

option broadcast-address 192.168.1.255;

default-lease-time 600;

max-lease-time 7200;

}
Setelah berhasil diubah seperti diatas atau seperti yang kamu inginkan. Simpan
konfigurasi tersebut dengan menekan kombinasi CTRL + O pada keyboard, kemudian
tekan Enter. Tekan kombinasi CTRL + X pada keyboard untuk keluar dari file tersebut.

Selanjutnya adalah menentukan interfaces atau kartu jaringan (Network Interfaces Card)
mana yang akan gunakan untuk untuk membarikan layanan DHCP Server. Ketikkan
perintah berikut untuk membuka file tersebut:

# nano /etc/default/isc-dhcp-server

Kemudian file tersebut akan terbuka dengan editor nano, kemudian cari script dengan
tulisan “INTERFACES=”, biasanya berada pada baris paling bawah. Kemudian pilih
interfaces yang akan kamu gunakan untuk memberi layanan DHCP Server. Jika kamu
hanya punya satu interfaces, masukkan saja “eth0” diantara tanda kutip pada script
tersebut, seperti ini:

INTERFACES=”eth0”

Atau jika kamu mempunyai lebih dari satu interfaces yang kamu gunakan, masukkan
(ganti) interfaces ke berapa yang kamu gunakan untuk memberi layanan DHCP server,
urutan penamaan interfaces atau Network Interfaces Card (Kartu Jaringan) dimulai dari
“eth0”, “eth1”, “eth2”, “eth3” dan seterusnya.

Setelah berhasil mengkonfigurasi file untuk memilih interfaces, simpan konfigurasi


tersebut dengan menekan kombinasi CTRL + O pada keyboard, lalu tekan Enter. Untuk
keluar, tekan kombinasi CTRL + X pada keyboard.

Konfigurasi DHCP server sudah selesai sampai sejauh ini. Kemudian restart service isc-
dhcp-server agar hidupkan ulang dan konfigurasi baru dapat terbaca dengan memasukkan
perintah berikut:

service isc-dhcp-server restart

Ketika pertama kali service isc-dhcp-server restart, akan keluar pemberithuan error,
biarkan saja tidak tidak apa-apa. Cukup lakukan restart tersebut sekali lagi dengan
perintah yang sama seperti diatas.

Apabila masih ada error, berarti adalah kesalahan konfigurasi. Coba periksa kembali file-
file konfigurasi tersebut dengan hati-hati satu-persatu, apakah sudah benar.
Pengujian DHCP Server Dengan Menggunakan Linux
Pada komputer klien yang menggunakan Linux sebagai sistem operasi, baik distro
Debian, Ubuntu, Linux Mint atau lainnya. Ketik perintah berikut agar komputer meminta
atau me-request IP address dari DHCP server di server:

# dhclient eth0

“eth0” pada perintah tersebut adalah nama interfaces atau Network Interfaces Card
(Kartu Jaringan) yang digunakan pada komputer klien tersebut, silahkan sesuaikan nama
interfaces tersebut jika distribusi yang kamu gunakan menggunakan penamaan interfaces
yang berbeda.

Perintah tersebut hanya berlaku sementara atau tidak permanen. Setiap kamu
menghidupkan ulang komputer tersebut kamu harus memasukkan tersebut kembali.

Atau untuk konfigurasi DHCP client yang permanen. Buka file interfaces yang ada
pada direktori /etc/network/ dengan perintah berikut:

# nano /etc/network/interfaces

Setelah file terbuka, tambah atau ganti konfigurasi yang ada pada file tersebut seperti
berikut:

auto eth0

iface eth0 inet dhcp

Setelah selesai, simpan konfigurasi dengan menekan kombinasi tombol CTRL +


O pada keyboard, kemudian tekan Enter. Kemudian tekan CTRL + X untuk keluar
dari editor nano atau file tersebut.

Karena Network Interfaces baru saja dikonfigurasi, mesin perlu untuk merestart service
networking agar file interfaces yang baru saja dikonfigurasi dapat berfungsi. Ketikkan
perintah berikut untuk merestart service networking:

# /etc/init.d/networking restart

Kemudian cek apakah konfigurasi Network Interfaces tersebut berjalan atau tidak dengan
mengetikkan perintah “ifconfig”.

# ifconfig
Kemudian akan muncul IP Address miliki komputer tersebut yang merupakan pemberian
dari layanan DHCP server di komputer server, lihat apakah IP address, DNS server,
gateway pada komputer tersebut sesuai dengan pool range DHCP server pada server
Debian.

Untuk memastikannya lagi, coba lakukan ping dari komputer klien ke IP address
komputer server seperti berikut:

# ping 192.168.1.1

Pastikan ping tersebut berhasil dan di-reply dari IP address komputer server.

Anda mungkin juga menyukai