Anda di halaman 1dari 7

Cara Install dan Konfigurasi DHCP Server

Langkah-Langkah Instalasi dan Konfigurasi DHCP Pada Debian Server

1. Langkah pertama, login ke debian dengan menggunakan user root, ketikkan perintah SU kemudian masukkan
passwordnya.

2. Setelah login dengan menggunakan user root, kita akan mengkonfigurasi IP untuk Server Debian-nya. Ketikkan
perintah “nano /etc/network/interfaces” untuk masuk ke konfigurasi IP nya. Kemudian tulis konfigurasinya seperti
gambar dibawah ini. Jika sudah keluar konfigurasi den gan menekan tombol Ctrl+O untuk menyimpan dan Ctrl+X
untuk keluar konfigurasi.
3. Kemudian restart networknya dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”, kemudian cek IP nya dengan perintah
“ip a”.

4. Setelah itu, masukkan DVD 2 ke PC Debian, Kemudian ketikkan perintah "apt-cdrom add". Setelah DVD berhasil
dimasukkan kemudian tekan Enter. Selanjutnya update dengan perintah “apt-get update”.
5. Selanjutnya install DHCP Server dengan perintah "apt-get install isc-dhcp-server" atau "apt install isc-dhcp-server",
jika ada pertanyaan [y/n] tekan huruf “y” di keyboard kemudian enter. Tunggu sejenak dan sampai proses instalasi
selesai.
6. Untuk memastikan DHCP sudah terinstal atau belum, kita masukkan perintah “apt install isc-dhcp-server”. Jika
berhasil maka akan ada tulisan 0 upgrade, 0 newly installed, 0 to remove, and 0 not upgrade.

7. Setelah selesai menginstall DHCP Server-nya, sekarang kita masuk ke konfigurasi DHCP Servernya. Untuk masuk
ke konfigurasi DHCP Server-nya, kita ketikkan perintah “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf”. Lalu, untuk contoh gambarnya
seperti dibawah ini. Gambar ini adalah konfigurasi defaultnya.
8. Kemudian kita akan mengubah konfigurasinya seperti contoh gambar di bawah ini yang diberi kotak merah baris 50-
58. Jangan lupa hapus tanda pagar (#) nya. Kemudian setelah selesai dikonfigurasi, kita simpan konfigurasinya dengan
tombol Ctrl+O dan keluar konfigurasi dengan tombol Ctrl+X.

Keterangan:
 Pada bagian subnet isi dengan Network Anda dan pada bagian netmask silahkan sesuaikan dengan Subnetmask
Network Anda.
 Pada bagian range isi IP Address yang akan digunakan oleh Client
 Pada bagian option domain-name-servers silahkan diisi dengan IP DNS Anda
 Pada bagian option domain-name silahkan masukan nama domain Anda
 Pada bagian option routers isi dengan IP Gateway
 Pada bagian option broadcast-address silahkan isi IP broadcast Network Anda
 Pada bagian default-lease-time 600 bagian ini adalah defaultnya 600 atau 10 menit Anda dapat mengubah
sesuai dengan kebutuhan Anda menggunakan parameter detik.
 Pada bagian max-lease-time defaultnya adalah 7200 detik atau 2 jam Anda dapat rubah sesuai dengan
kebutuhan Anda.

9. Kemudian kita konfigurasi interface pada “nano /etc/default/isc-dhcp-server”. Kemudian pada INTERFACESv4 kita
isikan dengan interface yang ada di server debian, karena di server debian saya interface nya enp0s3 jadi saya
masukkan enp0s3
10. Jika sudah, keluar konfigurasi dan restart DHCP-nya dengan perintah “/etc/init.d/isc-dhcp-server restart”. Jika ada
tulisan OK berarti konfigurasi nya berhasil, tapi jika FAILED coba cek lagi pada konfigurasi IP atau konfigurasi
DHCP nya. Untuk merestart DHCP Server bisa juga dengan perintah "systemctl restart isc-dhcp-server.service"
11. Cek status service dhcp server dan pastikan service berjalan dengan baik dengan perintah "systemctl status isc-
dhcp-server.service". Jika sudah berjalan dengan baik seperti pada gambar dibawah ini, silahkan tekan CTRL +
C untuk keluar dari status DHCP Server itu.

Anda mungkin juga menyukai