Anda di halaman 1dari 7

KONFIGURASI DHCP SERVER DEBIAN 10

1. Langkah pertama, login ke debian dengan menggunakan user root

2. Setelah login dengan menggunakan user root, kita akan mengkonfigurasi IP untuk
Server Debian-nya. Ketikkan perintah “nano /etc/network/interfaces” untuk masuk ke
konfigurasi IP nya. Kemudian tulis konfigurasinya seperti gambar dibawah ini. Jika
sudah keluar konfigurasi den gan menekan tombol Ctrl+O untuk menyimpan dan Ctrl+X
untuk keluar konfigurasi.

3. Kemudian restart networknya dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”,


kemudian cek IP nya dengan perintah “ip a”.
4. Setelah itu, masukkan DVD 2 ke PC Debian, Kemudian ketikkan perintah "apt-cdrom
add". Setelah DVD berhasil dimasukkan kemudian tekan Enter. Selanjutnya update
dengan perintah “apt-get update”.
5. Selanjutnya install DHCP Server dengan perintah "apt-get install isc-dhcp-server" atau
"apt install isc-dhcp-server", jika ada pertanyaan [y/n] tekan huruf “y” di keyboard
kemudian enter. Tunggu sejenak dan sampai proses instalasi selesai.
6. Setelah selesai menginstall DHCP Server-nya, sekarang kita masuk ke konfigurasi
DHCP Servernya. Untuk masuk ke konfigurasi DHCP Server-nya, kita ketikkan perintah
“nano /etc/dhcp/dhcpd.conf”. Lalu, untuk contoh gambarnya seperti dibawah ini.

Kemudian kita akan mengubah konfigurasinya seperti contoh gambar di bawah ini yang
diberi kotak merah baris 50-58. Jangan lupa hapus tanda pagar (#) nya. Kemudian
setelah selesai dikonfigurasi, kita simpan konfigurasinya dengan tombol Ctrl+O dan
keluar konfigurasi dengan tombol Ctrl+X.

Keterangan:
• Pada bagian subnet isi dengan Network Anda dan pada bagian netmask silahkan
sesuaikan dengan Subnetmask Network Anda.
• Pada bagian range isi IP Address yang akan digunakan oleh Client
• Pada bagian option domain-name-servers silahkan diisi dengan IP DNS Anda
• Pada bagian option domain-name silahkan masukan nama domain Anda
• Pada bagian option routers isi dengan IP Gateway
• Pada bagian option broadcast-address silahkan isi IP broadcast Network Anda
• Pada bagian default-lease-time 600 bagian ini adalah defaultnya 600 atau 10
menit Anda dapat mengubah sesuai dengan kebutuhan Anda menggunakan
parameter detik.
• Pada bagian max-lease-time defaultnya adalah 7200 detik atau 2 jam Anda dapat
rubah sesuai dengan kebutuhan Anda.
7. Kemudian kita konfigurasi interface pada “nano /etc/default/isc-dhcp-
server”. Kemudian pada INTERFACESv4 kita isikan dengan interface yang ada di server
debian, karena di server debian saya interface nya enp0s3 jadi saya masukkan enp0s3

8. Jika sudah, keluar konfigurasi dan restart DHCP-nya dengan perintah “/etc/init.d/isc-
dhcp-server restart”. Jika ada tulisan OK berarti konfigurasi nya berhasil, tapi
jika FAILED coba cek lagi pada konfigurasi IP atau konfigurasi DHCP nya. Untuk
merestart DHCP Server bisa juga dengan perintah "systemctl restart isc-dhcp-
server.service"
9. Cek status service dhcp server dan pastikan service berjalan dengan baik dengan
perintah "systemctl status isc-dhcp-server.service". Jika sudah berjalan dengan
baik seperti pada gambar dibawah ini, silahkan tekan CTRL + C untuk keluar dari status
DHCP Server itu.

10. Lalu kita masuk ke “Network and Sharing Center” pada client windows. Disitu, klik
pada bagian “Change adapter setting”. Kemudian kita klik yang “VirtualBox Host-Only
Adapter.” Kemudian kita ubah konfigurasi IP nya menjadi seperti gamabar dibawah ini.
Jika sudah, klik “Ok” lalu tutup semua jendela konfigurasinya. Setelah selesai
mengkonfigurasi ulang IP-nya menjadi request IP otomatis dari DHCP Server atau
meminta IP langsung dari DHCP Server.

Anda mungkin juga menyukai