Sebelum kita menkonfigurasikan server seperti DNS, DHCP, WEB Server, dll Awal mula yang
dilakukkan adalah men-setting IP Address terlebih dahulu. Di Debian 9 interfaces sudah berubah
menjadi enp0s3 dan enp0s8, berbeda dengan versi Debian sebelumnya yang masih menggunakan
eth01.
3. Lalu ubah seperti dibawah ini, IP address yang saya pakai adalah IP Class C. Kalau sudah
tekan ctrl+x lalu save konfigurasi nya.
6. Kita bisa cek IP yang telah dibuat, tetapi kita harus menginstall paketnya tersebut. Dengan
perintah apt-get install net-tools
8. Tes selanjutnya adalah mencoba menyambungkan ke Client, dengan mengubah nya seperti
dibawah. Tetapi jangan lupa jika menggunakkan Virtualbox setting terlebih dahulu network
adapter nya attached to: Host-only adapter dan pilih VirtualBox Host-Only Ethernet Adapter.
9. Lalu coba ping IP di client, jika status reply maka Konfigurasi IP Address telah berhasil
Nah itu dia cara Konfigurasi IP Address, ini adalah tahapan awal dari semuanya....
Sekian & Selamat mencoba...
Konfigurasi DHCP Server di Debian 9
Oleh Dika Novanshyzaa 5/01/2019 1 Comment
Dynamic Host Configuration Protocol atau biasa disebut DHCP Server merupakan service yang
memungkinkan perangkat dapat mendistribusikan/assign IP Address secara otomatis pada host
dalam sebuah jaringan. Cara kerjanya, DHCP Server akan memberikan response terhadap request
yang dikirimkan oleh DHCP Client.
Sebelum masuk ke konfigurasi pastikan mengkonfigurasikan IP terlebih dahulu. Kamu juga
bisa mengkonfigurasikan DNS terlebih dahulu.
4.Lalu cari kata dengan awalan # A slightly. hapus tanda pagar sampai dengan tanda kurung
kurawal dibawah. Lalu ganti subnet, netmask, dns. nama domain, routers, broadcast address
dengan konfigurasi IP kita, lalu di range atur sebagaimana mungkin jumlah IP nya. Disini saya
cantumkan dari range IP 5-50 saja. Jadi dipastikan DHCP akan dapat di IP tersebut. Kalau sudah
save file tersebut.
5.Selanjutnya masuk ke perintah nano /etc/sysctl.conf. Lalu hapus tanda pagar pada tulisan
ip_forward seperti di gambar.
8. Lalu kita cek di PC client apakah dapat IP DHCP atau tidak, dengan cara masuk ke Network
Connections yang ada di Control Panel Windows, lalu pilih VirtualBox Host-Only Network
karena kita memakai virtual. Di IPv4 kita pilih yang obtain an IP address automatically lalu OK.
9. Tunggu beberapa saat, lalu cek IP nya. Jika dapat seperti digambar maka DHCP sudah berhasil
di dapatkan dengan IP 192.168.10.6
Yap, Konfigurasi DHCP Server sudah berhasil. Konfigurasi seperti ini agar nantinya kita tidak
pusing lagi mengatur IP secara manual di client.
Sekian & Selamat mencoba...
Menambah Repository dengan file ISO di Debian
Oleh Dika Novanshyzaa 4/26/2019 0 Comments
Repository diperlukan untuk menginstall beberapa software yang ada di Debian, Seperti
Paket bind9, apache2, dhcp server, dnsutils, phpmyadmin, vsftpd, dan masih banyak lagi. Ini
bertujuan agar Debian mengenal nama paket yang akan diinstall. Contoh Debian 9 memiliki 3
DVD ISO dengan total ukuran 12,3 GB, nantinya kita akan menambahkan file ISO tersebut.
File Transfer Protocol atau biasa disebut FTP Server yaitu suatu protokol yang memiliki fungsi
untuk tukar-menukar file di dalam suatu network/jaringan komputer yang menggunakan koneksi
TCP. Sebenarnya ada dua paket yang cukup populer untuk ftp server di debian, yaitu VSFTPD
yang sudah di jelaskan disini, dan PROFTPD. Meskipun memiliki fungsi yang sama, tetapi ada
beberapa perbedaan:
1. Proftpd memiliki sebuah file konfigurasi yang sangat mudah dikelola. Sintaks dari
proftpd.conf sangat mirip dengan file konfigurasi Apache. Hal ini cukup efisien untuk
mengelola file konfigurasi.
2. Vsftpd adalah paket FTP server default untuk Ubuntu, CentOS, Fedora, dan Red Hat.
Sangat mudah untuk menginstalnya, tetapi tidak semudah dari file konfigurasi Proftpd.
Vsftpd juga dilaporkan lebih aman.
Disini kita coba penginstallan FTP Server dengan menggunakan paket Proftpd (Pro FTP
Daemon)
Sebelum masuk konfigurasi pastikan sudah menkonfigurasi IP Address terlebih dahulu. Kamu
juga bisa mengkonfigurasikan DNS terlebih dahulu.
1. Pertama kita install terlebih dahulu paket ftp nya dengan perintah apt-get install proftpd
2. Selesai penginstallan, sekarang masuk ke dalam file proftpd.conf dengan perintah nano
/etc/proftpd/proftpd.conf
3. Lalu cari kata DefaultRoot hapus tanda pagarnya. Lalu di ServerName bisa diubah dengan
nama domain jika sudah dibuat. Cari kata UseIPv6 kita ganti dari ON menjadi OFF.
4. Masih di file yang sama, di baris paling bawah tambahkan tulisan seperti digambar. Pilih letak
direktori untuk ftp server & isikan nama user (nama bebas) untuk ftp server. Kalau sudah save
file tersebut.
Atau bisa ditambahkan line seperti gambar berikut. Dengan Anonymous login, yang
memperbolehkan semua pengunjung engakses layanan ftp server. Perlu diingat, jangan digunakan
bersamaan. Sebaiknya pilih salah satu dari dua cara ini.
7. Lalu cek di PC Client dengan input url di browser ftp://192.168.10.1 (IP Server yang dibuat)
atau dengan nama domain. Jika tampilan seperti dibawah, login dengan nama yang tadi dibuat.
Atau login dengan user utama juga bisa dengan lokasi direktori yang sudah default.
Pengujian di WinSCP
WinSCP adalah aplikasi yang berfungsi untuk transfer file atau copy file antara windows dengan
linux. Kegunaan nya adalah sebagai alat untuk transfer, atau lebih familiar kita kenal dengan
sebutan upload dan download file melalui protokol FTP dan SSH. Aplikasi ini hampir mirip
dengan aplikasi seperti FileZilla.
Sekarang kita lanjutkan dari FTP diatas.
1. Masukkan Host name nya beserta user dan password, kemudian pilih Login.
2. Jika tampilan seperti dibawah, maka FTP sudah bisa terhubung ke WinSCP
Yap, Konfigurasi FTP Server menggunakan PROFTPD dan tes di WinSCP berhasil.