Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA & KOMPUTER

UNIVERSITAS BUNG HATTA

Oleh:
Gufron, S.T., M.Kom.

Edisi 3

Modul 4 Praktikum
Jaringan Komputer
KATA PENGANTAR

Bismillah, was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du.

Modul ini disusun sebagai panduan bagi mahasiswa/i Program Studi Pendidikan
Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Bung Hatta dalam melaksanakan praktikum Jaringan Komputer.

Semoga modul praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh civitas
akademika program studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer secara
khusus dan Universitas Bung Hatta secara umum dalam memahami materi Jaringan
Komputer.

Amiin.

Wallahu a’lam.
Padang, Agustus 2019

Gufron, S.T., M.Kom.


Praktikum Jaringan Komputer

Modul 4
Static Routing
Dengan GNS3 (MikroTik) dan Packet Tracer (Cisco)

A. Tujuan

Setelah praktikum ini mahasiswa dapat:


1. Mengetahui dan menjelaskan pengertian routing.
2. Mengenal dan memahami perangkat routing pada jaringan komputer.
3. Memahami proses routing pada jaringan komputer.
4. Mengetahui dan dapat melakukan routing dengan perangkat router.
5. Mengetahui dan dapat melakukan routing menggunakan GNS3 (MikroTik)
dan Packet Tracer (Cisco).
6. Mengetahui dan dapat melakukan routing pada perangkat Routerboard
MikroTik.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah:


1. Komputer / Laptop
2. Kabel UTP
3. Routerboard MikroTik
4. Router OS (versi CHR)
5. WinBox
6. Aplikasi GNS3
7. Aplikasi Packet Tracer

C. Tugas Pendahuluan

1. Jelaskan pengertian routing.


2. Jelaskan jenis-jenis routing yang ada.

D. Teori Pendukung

Proses routing adalah sebuah proses agar router tahu bagaimana dan kemana
sebuah paket harus diteruskan. Prinsip kerja router merupakan gabungan antara
prinsip kerja hub, bridge, dan repeater.

Gufron, S.T., M.Kom. 1


http://dosen.gufron.com/
Praktikum Jaringan Komputer
Routing memegang peranan penting dalam suatu network terutama dalam
mengatur jalur data dari suatu komputer ke komputer lain. Perangkat yang bertugas
mengatur routing disebut router.

Proses routing terbagi atas dua bagian:

1. Static Routing, adalah suatu metode routing yang dikonfigurasi pada router
secara manual oleh administrator jaringan.
 Berfungsi pada protokol IP.
 Routing tidak dapat membagi informasi routing.
 Routing tabel dibuat dan dihapus secara manual.
 Tidak menggunakan routing protokol.

2. Dinamic Routing, merupakan routing yang bekerja secara dinamis dan


otomatis oleh suatu software routing yang berjalan pada suatu perangkat
(umumnya router). Disebut dinamis karena router dapat menentukan secara
otomatis lewat jalur mana suatu paket dengan sebuah tujuan akan
dikirimkan. Apabila terjadi kegagalan jaringan pada suatu link, router secara
otomatis akan memindahkan traffic melewati link yang tidak mengalami
gangguan (backup link) dan secara otomatis menginformasikan ke router-
router lainnya dalam satu domain bahwa telah terjadi perubahan routing
dan router yang terkait perubahan routing tersebut akan otomatis
melakukan update routing.
 Berfungsi pada inter-routing protokol.
 Router membagi informasi routing secara otomatis.
 Routing tabel dibuat dan dihapus secara dinamis oleh router.
 Terdapat routing protokol, seperti RIP atau OSPF.

Proses routing secara statik dibagi menjadi 2 jenis:


1. Default Gateway
2. Static Route

Penggunaan default gateway dan static route dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat bersifat kompleks
atau sederhana. Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan
dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah
begitu kompleks, kita dapat menggunakan routing static atau kedua-duanya secara
kombinasi yakni menggunakan default gateway dan static route pada titik-titik
tertentu.

Gufron, S.T., M.Kom. 2


http://dosen.gufron.com/
Praktikum Jaringan Komputer
E. Kegiatan Praktikum

Gambar 1. Static Routing Dengan 1 Router

E.1. Static Routing 1 Router Dengan GNS3 & MikroTik

1. Siapkan seluruh alat dan bahan yang butuhkan.


2. Jalankan aplikasi GNS3 dan buka lembar kerja baru.
a. Tambahkan sebuah router MikroTik dengan jumlah adapter minimal
5 kartu adapter ke dalam lembar kerja.
b. Aktifkan router dan seluruh Virtual PC.
c. Tambahkan IP address pada interface MikroTik, dengan cara klik
kanan dan pilih console, dan pada Terminal MikroTik, ketikan
perintah:

[admin@MikroTik]> ip address add


address=aaa.bbb.ccc.ddd/eee interface=etherff

aaa.bbb.ccc.ddd = alamat IP interface


eee = CIDR
ff = nomor urut interface/ether.

Berikut alamat pada masing-masing interface MikroTik:


i. Ether1 : (satu segmen dengan network kartu jaringan
Loopback), optional, jika akan melakukan konfigurasi router
MikroTik dengan WinBox.
ii. Ether2 : 192.168.0.1/24
iii. Ether3 : 172.16.0.1/24
iv. Ether4 : 10.10.10.1/24

Gufron, S.T., M.Kom. 3


http://dosen.gufron.com/
Praktikum Jaringan Komputer
d. Hubungkan router MikroTik pada ether1 dengan PC/laptop
menggunakan kartu jaringan Loopback jika akan melakukan
konfigurasi menggunakan WinBox.
e. Tambahkan 3 buah PC dan hubungkan ke MikroTik.
i. Pada PC-1 ke ether2 MikroTik, klik kanan dan buka Console,
selanjutnya ketik perintah:
PC-1> ip 192.168.0.2/24 192.168.0.1
PC-1> save

ii. Pada PC-2 ke ether3 MikroTik, klik kanan dan buka Console,
selanjutnya ketik perintah:
PC-2> ip 172.16.0.2/24 172.16.0.100
PC-2> save

iii. Pada PC-3 ke ether4 MikroTik, klik kanan dan buka Console,
selanjutnya ketik perintah:
PC-3> ip 10.10.0.2/24 10.10.0.1
PC-3> save

3. Lakukan ping dari PC-1 ke PC-2 dan PC-3, begitu juga sebaliknya dan pastikan
seluruh PC dapat berkomunikasi.
4. Simpan file kerja GNS3.

E.2. Static Routing 1 Router Dengan Cisco Packet Tracer

1. Siapkan seluruh alat dan bahan yang butuhkan.


2. Jalankan Packet Tracer dan buat lembaran kerja baru.
3. Buat topologi Packet Tracer seperti gambar 1 di atas, dimana ada 1 router
dan 3 PC.
4. Tambahkan IP address pada interface Cisco, dengan cara klik icon router dan
pilih tab CLI, dan ketikan perintah berikut:

Pada Interface dengan nama FastEthenet0/0.

Aktifkan mode privileged agar dapat melakukan pengaturan router.


Router> enable
Router#

Masuk ke Global Configuration Mode untuk melakukan konfigurasi router.


Router# configure terminal
Router(config)#

Lakukan pengaturan interface dengan nama FastEthenet0/0.


Router(config)# interface FastEthernet0/0

Aktifkan interface.
Router(config-if)# no shutdown

Gufron, S.T., M.Kom. 4


http://dosen.gufron.com/
Praktikum Jaringan Komputer
Lakukan pengaturan IP interface.
Router(config-if)# ip address 192.168.0.1 255.255.255.0

Keluar dari pengaturan interface router.


Router(config-if)# exit
Router(config)#

5. Lakukan hal yang sama pada interface lainnya.


6. Untuk menampilkan nama-nama interfaces yang ada, lakukan perintah
berikut pada bagian CLI

Router# show interfaces

7. Lakukan ping dari PC-1 ke PC-2 dan PC-3, begitu juga sebaliknya dan pastikan
seluruh PC dapat berkomunikasi.
8. Simpan file kerja dengan format .pkt

E.3. Static Routing 2 Router Dengan GNS3 & MikroTik

Gambar 2. Static Routing Dengan 2 Router

1. Siapkan seluruh alat dan bahan yang butuhkan.


2. Jalankan aplikasi GNS3 dan buka lembar kerja baru.
3. Tambahkan dua router MikroTik dengan jumlah adapter minimal 5 kartu
adapter ke dalam lembar kerja.
4. Aktifkan router dan seluruh Virtual PC.
5. Lakukan pengaturan IP Address pada Router dan Virtual PC seperti yang
tertera pada gambar 2.
6. Lakukan static routing pada Router 1 di bagian Terminal MikroTik dengan
perintah berikut:
Gufron, S.T., M.Kom. 5
http://dosen.gufron.com/
Praktikum Jaringan Komputer
Agar PC1 dapat berkomunikasi ke PC4:

[admin@MikroTik]> ip route add dst-address=192.168.2.0/24


gateway=192.168.10.1

ip route add = perintah untuk menambahkan tabel routing static


dst-address = network tujuan
gateway = jalur (interface) yang akan digunakan untuk berkomunikasi

7. Tambahkan static routing untuk ke-2 network lainnya di Router 2.


8. Lakukan hal yang sama pada Router 2, dimana gateway yang digunakan
adalah interface pada Router 1.
9. Pastikan pada tabel routing, static routing yang dimasukan memiliki status
AS (Active Static)

[admin@MikroTik] > ip route pr


Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r -
rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
# DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY DISTANCE
0 A S 172.16.2.0/24 192.168.10.2 1
1 ADC 192.168.0.0/24 192.168.0.1 ether2 0
2 ADC 192.168.10.0/30 192.168.10.1 ether5 0
[admin@MikroTik] >

10. Setelah selesai mengkonfigurasi static routing pada kedua Router, lakukan
ping dari PC di Router 1 ke PC di Router 2, begitu juga sebaliknya.
11. Pastikan seluruh PC dapat berkomunikasi.

E.4. Static Routing 2 Router Dengan Cisco Packet Tracer

1. Siapkan seluruh alat dan bahan yang butuhkan.


2. Jalankan Packet Tracer dan buat lembaran kerja baru.
3. Buat topologi Packet Tracer seperti gambar 2 di atas, dimana ada 2 router
dan 6 PC.
4. Lakukan pengaturan IP Address pada Router dan Virtual PC seperti yang
tertera pada gambar 2.
5. Lakukan static routing pada Router 1 di dengan perintah berikut:

Untuk menuju ke network di PC4:


Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.2

ip route = perintah untuk menambahkan tabel static routing


192.168.2.0 = network tujuan
255.255.255.0 = subnet mask network tujuan
192.168.10.2 = IP pada interface router yang digunakan sebagai gateway

6. Lakukan static routing pada Router 2 di dengan perintah berikut (menuju


network PC1):
Router(config)# ip route 192.168.0.0 255.255.255.0 192.168.10.1

Gufron, S.T., M.Kom. 6


http://dosen.gufron.com/
Praktikum Jaringan Komputer
7. Tambahkan static routing untuk ke-2 network lainnya pada masing-masing
Router.
8. Setelah selesai mengkonfigurasi static routing pada kedua Router, lakukan
ping dari PC di Router 1 ke PC di Router 2, begitu juga sebaliknya.
9. Pastikan seluruh PC dapat berkomunikasi.

F. Evaluasi dan Tugas Akhir Praktikum

1. Jelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan, baik pada GNS3 maupun


Packet Tracer dan lengkapi dengan gambar yang diperlukan dalam
melakukan static routing.
2. Jelaskan fungsi dari peralatan praktikum yang digunakan.
3. Buatlah kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan.

Gufron, S.T., M.Kom. 7


http://dosen.gufron.com/
Praktikum Jaringan Komputer

Copyright © Gufron

http://dosen.gufron.com/
gufron@gufron.com

Gufron, S.T., M.Kom. 8


http://dosen.gufron.com/

Anda mungkin juga menyukai