Anda di halaman 1dari 24

Modul Konfigurasi Jaringan Komputer

Dosen Pengampu
Iip Yulianto Windra,.S.Kom,M.T.

Oleh
Nama : Deviara Elza
NIM : 2156202004

PROGRAM STUDI REKAYASA KOMPUTER


INSTITUT TEKNOLOGI KELING KUMANG
2023
A. PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Topologi Jaringan
Topologi jaringan komputer merupakan teknologi yang mempelajari suatu teknik untuk
menghubungkan komputer dengan komputer lainnya, kemudian membentuk sebuah jaringan.
Topologi jaringan komputer juga menjadi suatu metode untuk menghubungkan dua komputer
atau lebih dengan menggunakan kabel UTP, fiber optik, maupun tanpa kabel (nirkabel) sebagai
media transmisi. Dalam hal ini akan sangat memungkinkan user bisa berkomunikasi
dengan user yang lain dengan mudah walau berbeda tempat.
Topologi jaringan menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun
jaringan, yaitu node, link, dan station. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala
jaringan, biaya, tujuan, dan penggunaan. Topologi-topologi ini sering kita temui di kehidupan
sehari-hari, tetapi kita tak menyadarinya. Topologi pertama yang digunakan adalah topologi
bus. Semua topologi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Topologi dalam jaringan
komputer akan memengaruhi kecepatan komunikasi antar komputer. Pada dasarnya, topologi
dasar jaringan komputer merupakan peta dari berbagai jaringan komputer. Topologi jaringan
terbagi menjadi dua, yaitu topologi secara fisik dan topologi secara logika.

1.2 Fungsi Topologi Jaringan


Topologi jaringan komputer berfungsi untuk mengetahui bagaimana masing-masing komputer
atau host dalam jaringan komputer dapat saling berkomunikasi satu sama lain.

1.3 Pengertian Konfigurasi


Pengertian konfigurasi adalah pengaturan – atau proses pembuatan pengaturan dari bagian-
bagian yang membentuk keseluruhan .
1. Dalam komputer dan jaringan komputer , konfigurasi sering mengacu pada spesifikasi
perangkat keras dan rincian perangkat lunak perangkat lunak dalam hal perangkat yang
terpasang , kapasitas atau kemampuan , pada sistem yang dibuat.
2. Dalam jaringan , konfigurasi sering berarti jaringan topologi .
3. Dalam menginstal perangkat keras dan perangkat lunak, kadang – kadang konfigurasi
proses metode mendefinisikan pilihan yang disediakan.
Pengertian lain dari konfigurasi jaringan adalah sebagai berikut:
Konfigurasi jaringan mengambarkan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan membangun
dan mempertahankan data jaringan. Konfigurasi Jaringan mencakup isu-isu yang terhubung
dengan memungkinkan protokol dari perspektif perangkat lunak,dan isu-isu yang terhubung
dengan router,switch, danfirewall dari perspektif perangkat keras.

1.4 Fungsi Konfigurasi


a. Dapat mempercepat arus informasi dari server menuju client atau dari client menuju ke
client lainnya.
b. Dapat menghemat waktu dan biaya operasional
c. Mempermudah komunikasi antar client yang terhubung dalam jaringan
d. Dapat mengamankan informasi – informasi penting
B. PENYAJIAN
2.1 Rangkaian
Topologi jaringan yang digunakan.

a. Konfigurasi ip addres pada setiap Router


Untuk menghindari kesalahan saat konfigurasi ip pada setiap Router dan tidak bingung ketika
pindah – pindah jendela saat memasang router ,berdasarkan topologi di atas. Kita dapat
mengubah hostname pada mikrotik dengan cara nyalakan router yang akan di konfigurasi
masuk dan setelah login di winbox pilih System>Identify dan isi nama dari setiap mikrotik yang
akan di konfigurasi
 RouterGateway
 Router1
 Router2
1. RouterGateway
 Start RouterGateway
 Klik kanan, Console
 Buka Winbox dan search perangkat mikrotik dan tekan connet, untuk set login dapat di
isi atau di kosongkan
 Setting ip addres pada interface ethernet3

Interface yang digunakan

 Setting ip pada mikrotik dengan cara IP>Addresses


 Pilih tanda (+)
 Pilih interface Ethernet yang tersambung dengan PC masukan Address Apply dan Ok

 Berdasarkan topologi yang digunakan tambahkan kembali Address pada Router


Gateway dengan
 Address : 10.10.20.1/30
 Interface : ethernet4
2. Router1
 Start Router1
 Klik kanan, Console
 Buka Winbox dan search perangkat mikrotik dan tekan connet, untuk set login dapat di
isi atau di kosongkan
 Setting ip addres pada interface ethernet2

Interface yang digunakan

 Setting ip pada mikrotik dengan cara IP>Addresses


 Pilih tanda (+)
 Pilih interface Ethernet yang tersambung dengan PC masukan Address Apply dan Ok

 Berdasarkan topologi yang digunakan tambahkan Address pada Router1


 Addres pertama
Address : 10.10.10.2/30
Interface : ethernet2
 Addres kedua
Address : 172.16.5.1/24
Interface : ethernet3
3. Router2
 Klik kanan start Router2
 Klik kanan, Console
 Buka Winbox dan search perangkat mikrotik dan tekan connet, untuk set login dapat di
isi atau di kosongkan
 Setting ip addres pada interface ethernet2

Interface yang digunakan

 Setting ip pada mikrotik dengan cara IP>Addresses


 Pilih tanda (+)
 Pilih interface Ethernet yang tersambung dengan PC masukan Address Apply dan Ok

 Berdasarkan topologi yang digunakan tambahkan Address pada Router1


 Addres pertama
Address : 10.10.20.2/30
Interface : ethernet2
 Addres kedua
Address : 192.168.10.1/24
Interface : ethernet3
b. Konfigurasi Firewall NAT

 Buka IP>Firewall pada tab NAT pilih (+)


 Pilih Chain : scrnat
 Pada tab Action pilih masquerade klik ok

c. Konfigurasi DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)


 Buka IP>DHCP Server
 Pilih DHCP Setup

 Pada bagian DHCP Server Interface pilih Ethernet yang menjadi interface pada
setiap router
 Pada bagian lain tinggal klik next
 Dan di bagian DNS Server isi dengan 8.8.8.8 yaitu IP DNS Google
 Setelah selesai maka DHCP telah berhasil di setting

 Untuk menguji buka console pada PC ketikan perintah ip dhcp


d. Konfigurasi IP Hospot
 Pada winbox buka IP>Hospot

 Pilih Hospot Setup


 Isi beberapa data yang dibutukan ‘DNS Server’ dengan 8.8.8.8 dan kosongkan
DNS Name.

 Pada bagian username dan password isi sesuai keinginan dan dapat juga
dikosongkan, kemudian tekan next kembali maka hospot telah berhasil dibuat.
e. Konfigurasi Routing Statis
- Konfigurasi pada Router1 dan Router2
 Menentukan IP Addres berdasarkan topologi di atas pada masing – masing
perangkat yang terhubung. Berikut adalah IP Addres yang saya gunakan pada
masing – masing mikrotik sesuai topologi di atas :
Device Name Interface IP Address Subnet Mask
Router1 Ethernet2 10.10.10.1 /30
Ethernet3 172.16.5.1 /24
Router2 Ethernet2 10.10.20.1 /30
Ethernet3 192.168.10.1 /24
PC1 - 172.16.5.254 /24
PC2 - 192.168.10.254 /24

 Membuat table routing


- Table routing pada Router1
No DST Interface Gateway
1 192.168.10.0/24 Ethernet3 10.10.10.1

- Table routing pada Router2


No DST Interface Gateway
1 172.16.5.0/24 Ethernet3 10.10.20.1
 Pastikan sudah mengatur konfigurasi IP pada setiap router menggunakan cara
Konfigurasi IP Address
 Pada winbox buka IP>Routes

 Isi Dst Address sesuai dengan table routing yang telah ditentukan, kemudia klik
apply dan ok.
 Dan untuk Router2 menggunakan langkah yang sama dengan settingan pada
Router1.
f. Routing Dinamis OSPF(Open Shortest path first)
Tahap dalam dalam konfigurasi OSPF ini yaitu:
1. Mengaktifkan OSPF pada Interface Router
2. Mengkonfigurasi Router – ID pada Router (opsional)
 Menentukan IP Addres berdasarkan topologi di atas pada kali ini menggunakan ip yang
berbeda masing – masing perangkat yang terhubung. Berikut adalah IP Addres yang
saya gunakan pada masing – masing mikrotik :
Device Name Interface IP Address Subnet Mask
RouterGateway Ethernet1 100.100.100.1 /30
Ethernet2 100.100.100.5 /30
Router1 Ethernet1 100.100.100.2 /30
Ethernet2 192.168.1.254 /24
Router2 Ethernet1 100.100.100.6 /30
Ethernet2 192.168.2.254 /24
PC1 - 192.168.1.1 /24
PC2 - 192.168.2.1 /24

 Konfigurasi awal dengan menggunakan topologi yang sama


 Agar tidak bingung ketika pindah – pindah jendela saat memasang router ,berdasarkan
topologi di atas. Kita dapat mengubah hostname pada mikrotik dengan cara nyalakan
router yang akan di konfigurasi masuk dan setelah login di winbox pilih
System>Identify dan isi nama dari setiap mikrotik yang akan di konfigurasi
- RouterGateway
- Router1
- Router2
 Langkah berikutnya adalah mengkonfigurasi IP Address untuk router sesuai dengan
topologi pada gambar di atas.
 Buku winbox pilih menu IP>Address>+

 Lakukan langkah yang sama pada setiap router untuk memberikan alamat ip
 Mengaktifkan OSPF setelah mengubah hostname dan memberikan IP Address, maka
langkah berikutnya adalah mengaktifkan protocol routing OSPF pada interface Router.
Hanya interface yang terhubung dari router ke router lain yang perlu diaktifkan,
sedangkan interface dari router yang mengarah ke client tidak perlu.
 Pada winbox pilih menu Routing>OSPF>+
- RouterGateway interface : ether1
- Router1 interface : ether1 dan ether2
- Router2 interface : ether1
 Konfigurasi Router – ID
- pada Router1 menggunakan router – id 1.1.1.1,
- Router2 menggunakan router – id 2.2.2.2
- Router3 menggunakan router – id 3.3.3.3
 Untuk konfigurasi Router – id melalui winbox pilih tab instances pada menu OSPF

 Lakukan konfigurasi yang sama pada Router2 dan Router3


 Tahap terakhir untuk mengkonfigurasi routing OSPF adalah menambahkan network –
network yang terhubung dengan router OSPF.
- RouterGateway
100.100.100.0/30
100.100.100.4/30
- Router1
100.100.100.0/30
192.168.1.0/24
- Router2
100.100.100.4/30
192.168.2.0/24
 Untuk konfigurasi melalui winbox, masuk ke tab Network pada menu OSPF

 Lakukan langkah yang sama pada setiap router sesuai dengan ip address yang telah
ditentukan.
 Konfigurasi klien, konfigurasi yang dilakukan adalah memberikan ip address statis.
- Konfigurasi PC1

- Konfigurasi PC2
 Pengujian
Untuk menguji konfigurasi routing OSPF, kita bisa melakukan tes ping dari PC1 ke
PC2 atau sebaliknya.

2.2 Penjelasan
Berdasarkan rangkaian di atas kita telah melakukan konfigurasi IP, Firewall NAT, DHCP, IP
Hospot, Routing Statis dan juga OSPF, berikut adalah penjelasan dari masing – masing
konfigurasi yang telah kita lakukan.
a. Konfigurasi IP Address
Mengapa kita perlu melakukan konfgurasi IP, 1) untuk mengefisienkan alokasi IP Address
dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address. 2) meningkatkan
security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu
network.

b. Konfigurasi firewall NAT


Network Address Translation atau NAT adalah proses dimana jaringan seperti firewall dan
router memberikan alamat public ke satu atau beberapa computer di dalam jaringan pribadi.
NAT sangat penting dalam menyediakan konektivitas internet yang aman dan terukur.
- Kurangnya alamat IP public
- Mengurangi duplikat
- Keamanan jaringan
- Menghemat biaya
- Menghemat penggunan IP
c. Konfigurasi DHCP
DHCP server adalah perangkat yang bertugas untuk mengatur, mengisi, memberikan serta
mendistribusikan alamat IP ke setiap computer client yang berada dalam satu jaringan yang
sama secara otomatis.

d. Konfigurasi IP Hospot
Kita dapat mengkonfigurasi jaringan yang hanya bisa digunakan dengan username dan
password tertentu. Kita dapat melakukan manajemen terhadap user – user tersebut. Seperti
mengatur durasi total penggunaan hospot per user,membatasi berapa besar data yang dapat di
download tiap user, dll.

e. Konfigurasi routing statis


Routing statis adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Konfigurasi yang
dilaukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis
jika terjadi perubahan topologi.
- Untuk fungsi pada routing statis ialah :
1. Digunakan pada jaringan cakupan kecil (LAN) yang memiliki kurang dari 5 rute
2. Sebagai backup dari dynamic routing yang tiba – tiba mati
3. Mentransfer informasi rute dari protocol satu ke protocol lain
Fungsi utama adalah merutekan paket (informasi). Untuk cara kerja dari static routing dapat
dibagi menjadi 3 bagian :
1. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
2. Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam table routing
3. Routing statis digunakan untuk melewati paket data

f. Konfigurasi Routing Dinamis OSPF


Pada OSPF, network administrator dapat mengendalikan semua routing yang tergabung dan
memiliki kesamaan policy dan pengaturan network, hal ini bisa dilakukan karena OSPF
memiliki fitur Autonomus System (AS)
Fitur AS digunakan untuk mengatur jaringan yang komplek atau jumlah yang banyak. Sehingga
untuk meminimalisir kesalahan dalam distribusi paket, maka OSPF ini menjadi solusi terbaik.
- Fungsi OSPF Routing
1. Melakukan distribusi data informasi lebih dinamis
2. Mengatur data informasi lebih aman
3. Menjaga data informasi dari pihak – pihak yang tiak bertanggung jawab
4. Melakukan pengaturan jaringan skala besar lebih dinamis dan cepat mengikuti
perubahan yang terjadi

C. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan konfigurasi ini, kita dapat mengetahui perintah dasar GNS3, kita juga bisa
melakukan routing menggunakan GNS3 pada 2 PC dengan 3 Router.

D. REFERENSI
sumber: http://www.anakciremai.com/2012/11/pengertian-konfigurasi-jaringan.html

Anda mungkin juga menyukai