Dosen Pengampu
Iip Yulianto Windra,.S.Kom,M.T.
Oleh
Nama : Deviara Elza
NIM : 2156202004
Pada bagian DHCP Server Interface pilih Ethernet yang menjadi interface pada
setiap router
Pada bagian lain tinggal klik next
Dan di bagian DNS Server isi dengan 8.8.8.8 yaitu IP DNS Google
Setelah selesai maka DHCP telah berhasil di setting
Pada bagian username dan password isi sesuai keinginan dan dapat juga
dikosongkan, kemudian tekan next kembali maka hospot telah berhasil dibuat.
e. Konfigurasi Routing Statis
- Konfigurasi pada Router1 dan Router2
Menentukan IP Addres berdasarkan topologi di atas pada masing – masing
perangkat yang terhubung. Berikut adalah IP Addres yang saya gunakan pada
masing – masing mikrotik sesuai topologi di atas :
Device Name Interface IP Address Subnet Mask
Router1 Ethernet2 10.10.10.1 /30
Ethernet3 172.16.5.1 /24
Router2 Ethernet2 10.10.20.1 /30
Ethernet3 192.168.10.1 /24
PC1 - 172.16.5.254 /24
PC2 - 192.168.10.254 /24
Isi Dst Address sesuai dengan table routing yang telah ditentukan, kemudia klik
apply dan ok.
Dan untuk Router2 menggunakan langkah yang sama dengan settingan pada
Router1.
f. Routing Dinamis OSPF(Open Shortest path first)
Tahap dalam dalam konfigurasi OSPF ini yaitu:
1. Mengaktifkan OSPF pada Interface Router
2. Mengkonfigurasi Router – ID pada Router (opsional)
Menentukan IP Addres berdasarkan topologi di atas pada kali ini menggunakan ip yang
berbeda masing – masing perangkat yang terhubung. Berikut adalah IP Addres yang
saya gunakan pada masing – masing mikrotik :
Device Name Interface IP Address Subnet Mask
RouterGateway Ethernet1 100.100.100.1 /30
Ethernet2 100.100.100.5 /30
Router1 Ethernet1 100.100.100.2 /30
Ethernet2 192.168.1.254 /24
Router2 Ethernet1 100.100.100.6 /30
Ethernet2 192.168.2.254 /24
PC1 - 192.168.1.1 /24
PC2 - 192.168.2.1 /24
Lakukan langkah yang sama pada setiap router untuk memberikan alamat ip
Mengaktifkan OSPF setelah mengubah hostname dan memberikan IP Address, maka
langkah berikutnya adalah mengaktifkan protocol routing OSPF pada interface Router.
Hanya interface yang terhubung dari router ke router lain yang perlu diaktifkan,
sedangkan interface dari router yang mengarah ke client tidak perlu.
Pada winbox pilih menu Routing>OSPF>+
- RouterGateway interface : ether1
- Router1 interface : ether1 dan ether2
- Router2 interface : ether1
Konfigurasi Router – ID
- pada Router1 menggunakan router – id 1.1.1.1,
- Router2 menggunakan router – id 2.2.2.2
- Router3 menggunakan router – id 3.3.3.3
Untuk konfigurasi Router – id melalui winbox pilih tab instances pada menu OSPF
Lakukan langkah yang sama pada setiap router sesuai dengan ip address yang telah
ditentukan.
Konfigurasi klien, konfigurasi yang dilakukan adalah memberikan ip address statis.
- Konfigurasi PC1
- Konfigurasi PC2
Pengujian
Untuk menguji konfigurasi routing OSPF, kita bisa melakukan tes ping dari PC1 ke
PC2 atau sebaliknya.
2.2 Penjelasan
Berdasarkan rangkaian di atas kita telah melakukan konfigurasi IP, Firewall NAT, DHCP, IP
Hospot, Routing Statis dan juga OSPF, berikut adalah penjelasan dari masing – masing
konfigurasi yang telah kita lakukan.
a. Konfigurasi IP Address
Mengapa kita perlu melakukan konfgurasi IP, 1) untuk mengefisienkan alokasi IP Address
dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address. 2) meningkatkan
security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu
network.
d. Konfigurasi IP Hospot
Kita dapat mengkonfigurasi jaringan yang hanya bisa digunakan dengan username dan
password tertentu. Kita dapat melakukan manajemen terhadap user – user tersebut. Seperti
mengatur durasi total penggunaan hospot per user,membatasi berapa besar data yang dapat di
download tiap user, dll.
C. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan konfigurasi ini, kita dapat mengetahui perintah dasar GNS3, kita juga bisa
melakukan routing menggunakan GNS3 pada 2 PC dengan 3 Router.
D. REFERENSI
sumber: http://www.anakciremai.com/2012/11/pengertian-konfigurasi-jaringan.html