TEKNOLOGI WAN
ROUTING RIP V2 DAN RIPNG
1 IMPLEMENTASI RIP
Setelah melakukan impor, akan terdapat dua machine dengan nama PC0 dan
CORE1 seperti pada Gambar . Ubah nama PC0 menjadi Quagga dan nama CORE1
menjadi Mikrotik.
3
Setelah mengganti nama, clone atau duplikasi machine Quagga dan beri nama
seperti pada Gambar .
Pada pengaturan machine Mikrotik, aktifkan adapter network satu dan dua
seperti pada Gambar . Pada adapter network satu, pilih Internal Network yang akan
menghubungkan router Mikrotik dengan router Quagga. Internal Network
4
Pada pengaturan router Quagga, lakukan hal yang sama seperti pada router
Mikrotik yaitu aktifkan adapter network satu dan dua seperti pada Gamabr . Pada
adapter satu, pilih Internal Network yang akan menghubungkan router Quagga
dengan router Mikrotik.
Gambar . adalah adapter network dua pada router Quagga. Adapter yang
digunakan adalah Internal Network yang akan menghubungkan router Quagga
dengan PC2.
6
Pada pengaturan PC2, hanya perlu mengaktifkan satu adapter karena PC2
hanya akan terhubung dengan router Quagga. Beri nama adapter seperti pada
Gambar .
Perintah “ip address print” digunakan untuk melihat alamat IP versi 4 dan
“ipv6 address print” digunakan untuk melihat alamat IP versi 6. Terlihat pada
Gambar ., alamat IP versi 4 dan versi 6 berhasil ditambahkan.
8
Lakukan hal yang sama pada alamat IP versi 6. Terlihat pada Gambar . ,
alamat IP versi 6 yang ditambahkan adalah 2001:a:b::2/64 default gateway alamat
IP interface router Mikrotik yang terhubung dengan PC0.
9
Nyalakan machine router Quagga. Quagga adalah aplikasi router mirip router
Cisco yang dapat dijalankan diatas system operasi Linux. Setelah dinyalakan,
jalankan perintah “echo ‘password zebra’ > /usr/local/etc/quagga/zebra.conf” untuk
mengaktifkan router Quagga tersebut. Setelah itu, jalankan perintah “zebra -u root
-d -f /usr/local/etc/quagga/zebra.conf” untuk menjalankan Quagga. Periksa status
Quagga dengan perintah “netstat -tan”. Terlihat pada Gambar . , router Quagga
berjalan pada port 2601.
masuk ke mode global configuration dan ganti hostname router dengan perintah
“hostname R-QUAGGA”.
Gambar . , adalah perintah “do sh int” yang digunakan untuk melihat interface
yang aktif. terlihat interface eth0 dan eth1 sudah menyala. Namun kedua interface
tersebut belum memiliki alamat IP.
Machine yang digunakan adalah Tiny Core. Tiny Core bekerja pada memori,
ketika machine dimatikan maka konfigurasi yang sudah dilakukan tidak akan
tersimpan atau hilang. Untuk mencegahnya, jalankan perintah “filetool.sh -b”
seperti pada Gambar . Perintah tersebut berfungsi untuk menyimpan konfigurasi
pada harddisk machine sehingga tidak akan hilang.
Gambar adalah hasil dari perintah “ifconfig”. Terlihat, alamat IP pada kedua
interface sudah berhasil ditambahkan. Selanjutnya adalah menguji koneksi jaringan
yang terhubung yaitu router Mikrotik.
Untuk menguji koneksi jaringan, lakukan ping pada alamat IP interface router
Mikrotik yang terhubung. Perintah yang digunakan adalah “ping 192.168.20.97”
untuk alamat IP versi 4 dan “ping 2001:a:b:96::1” untuk alamat IP versi 6. Terlihat
pada Gambar , koneksi pada kedua alamat IP berhasil dilakukan.
12
Lakukan hal yang sama pada router Mikrotik, uji koneksi jaringan terhadap
router Quagga. Lakukan ping pada alamat IP interface router Quagga yang
terhubung. Jalankan perintah “ping 192.168.20.98” untuk alamat IP versi 4 dan
“ping 2001:a:b:96::2” untuk alamat IP versi 6. Terlihat pada Gambar , koneksi
terhadap kedua alamat IP berhasil dilakukan.
Setelah itu, tambahkan pula derfault gateway untuk alamat IP versi 6 seperti
pada Gambar . Perintah yang digunakan adalah “route -A inet6 add ::0 gw
2001:a:b:64:1”. Terlihat, default gateway berhasil ditambahkan.
Setelah itu, masuk ke dalam konfigurasi RIP router dengan perintah “router
rip”. Versi RIP yang digunakan adalah versi 2 sehingga ketikan “version 2”. Lalu,
masukan jaringan yang terhubung secara langung pada router Quagga, yaitu
jaringan 192.168.20.64/27 dan 192.168.20.96/30 seperti pada Gambar . Jalankan
perintah “write” untuk meyimpan konfigurasi router. Keluar dari koneksi telnet dan
jalankan perintah “filetool.sh -b” untuk menyimpan konfigurasi machine sehingga
tidak hilang.
Setelah konfigurasi RIP pada router Mikrotik dan Quagga selesai dilakukan,
selanjutnya adalah uji koneksi jaringan tersebut. Lakukan ping terhadap jaringan
192.168.20.0, yaitu PC0 dan router Mikrotik pada PC2. Jalankan perintah “ping
192.168.20.1” dan “ping 192.168.20.2”. Terlihat pada Gambar , koneksi pada PC0
dan router Mikrotik berhasil dilakukan.
16
Sama seperti RIP, RIPNG adalah protokol routing yang dikhususkan untuk
alamat IP versi 6. Untuk mengaktifkan RIPNG pada router Quagga, jalankan
perintah “echo ‘password zebra’ > /usr/local/etc/quagga/ripd.conf”. Setelah itu
jalankan perintah “ripngd -u root -d -f /usr/local/etc/quagga/ripngd.conf” untuk
menjalankannya. Periksa status RIPNG tersebut dengan perintah “netstat -tan” dan
terlihat pada Gambar, RIPNG berjalan pada port 2603.
Setelah itu, masuk ke konfigurasi RIPNG dengan perintah “router rip”. Pada
RIPNG ini, tidak perlu meng-advertise jaringan yang digunakan seperti pada RIP.
Cukup konfigurasi interface yang digunakan seperti pada Gambar dengan perintah
“network eth0”. Setalah itu, jalankan perintah “do write” untuk menyimpan
17
konfigurasi router. Selanjutya, keluar dari koneksi telnet dan jalankan perintah
“filetool.sh -b” untuk menyimpan konfigurasi machine sehingga tidak hilang.
Setelah menguji dari router Mikrotik, sekarang uji coba koneksi jaringan dari
PC2 terhadap alamat IP versi 6 interface PC0. Perintah yang digunakan adalah
“ping 2001:a:b::2”. Terlihat pada Gambar, PC2 dapat terkoneksi pada PC0.
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa konfigurasi
RIP dan RIPNG berhasil dilakukan.
18
2 PENGUJIAN
DAFTAR PUSTAKA