Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

TEKNOLOGI WAN
ROUTING RIP V2 DAN RIPNG

MUHAMMAD AFGHANI BASYARA


J3D219160 | TEK2B1

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER


SEKOLAH VOKASI IPB UNIVERSITY
2021
PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan laporan akhir praktikum ini adalah karya saya
dan dapat dipublikasikan sepenuhnya oleh IPB University. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir laporan ini sesuai
dengan kaidah dan etika yang berlaku. Saya bertanggung jawab penuh atas
penemuan segala bentuk kecurangan serta ketidaksesuaian aturan dalam penulisan
ini. Saya bersedia mendapat sanksi akademis yang berlaku sesuai kesepakatan tim
pengajar, termasuk peniadaan nilai praktikum Teknologi WAN.
ghani: 1
Bogor, 22 February 2021

(Muhammad Afghani Basyara)


1

1 IMPLEMENTASI RIP

Dalam praktikum ini, praktikan melakukan praktikum RIP atau Routing


Information Protocol. Routing Information Protocol (RIP) adalah protocol stabil
yang menggunakan algoritma distance-vector untuk menghitung rute. Untuk
melakukan praktikun ini, ada beberapa langkah atau tahap-tahap yang perlu
dilakukan terlebih dahulu. Tahap-tahap berikut antara lain:

1.1. (Konfigurasi Router Mikrotik)

1.2. (Konfigurasi Router Quagga)

1.3. (Konfigurasi PC-Tinyqore)

Pertama adalah menentukan topologi jaringan yang akan digunakan. Dalam


praktikum ini, akan menggunakan dua buah router yaitu router Mikrotik dan router
Quagga. Serta akan menggunakan dua buah PC, dimana PC0 merupakan PC0 user
dan PC2 menggunakan Linux. Telihat pada Gambar . , masing-masing perangkat
akan dihubungkan seusai dengan topologi jaringan yang sudah dirancang.
2

Tahap selanjtunya adalah mengimpor virtual machine yang telah


disediakan. Lakukan impor sepeti pada Gambar . Setelah diimpor, akan terlihat
seperti pada Gambar .

Setelah melakukan impor, akan terdapat dua machine dengan nama PC0 dan
CORE1 seperti pada Gambar . Ubah nama PC0 menjadi Quagga dan nama CORE1
menjadi Mikrotik.
3

Setelah mengganti nama, clone atau duplikasi machine Quagga dan beri nama
seperti pada Gambar .

Pada pengaturan machine Mikrotik, aktifkan adapter network satu dan dua
seperti pada Gambar . Pada adapter network satu, pilih Internal Network yang akan
menghubungkan router Mikrotik dengan router Quagga. Internal Network
4

memungkinkan machine untuk berkomunikasi dengan machine lainnya pada host


yang sama dimana masing-masing machine terhubung dengan internal netwok yang
sama.

Selanjutnya adalah mengatur adapter network dua, pilih Host-Only Adapter


yang akan menghubungkan router Mikrotik dengan PC0. Terlihat pada Gambar . ,
adapter network yang dipilih sudah benar.
5

Pada pengaturan router Quagga, lakukan hal yang sama seperti pada router
Mikrotik yaitu aktifkan adapter network satu dan dua seperti pada Gamabr . Pada
adapter satu, pilih Internal Network yang akan menghubungkan router Quagga
dengan router Mikrotik.

Gambar . adalah adapter network dua pada router Quagga. Adapter yang
digunakan adalah Internal Network yang akan menghubungkan router Quagga
dengan PC2.
6

Pada pengaturan PC2, hanya perlu mengaktifkan satu adapter karena PC2
hanya akan terhubung dengan router Quagga. Beri nama adapter seperti pada
Gambar .

Setelah mengatur adapter network yang akan digunakan, selanjutnya adalah


jalankan machine router Mikrotik. Jika sudah dijalankan, akan terlihat seperti pada
Gambar . User diminta untuk memasukan username dan password. Ketikan
“admin” sebagai user namun tidak menggunakan password.
7

Setelah user berhasil login, selanjutnya adalah memberikan nama identitas


untuk machine tersebut. Nama yang digunakan adalah “R-MIKROTIK”. Terlihat
pada Gambar . , interface yang digunakan router mikrotik terdapat dua, sesuai
dengan adapter network yang sebelumnya sudah diatur. Terlihat juga, belum ada
alamat IP yang ditambahkan.

Gambar . adalah perintah yang digunakan untuk menambahkan alamat IP.


Perintah yang digunakan adalah “ip address add address=192.168.20.97/30
interface=ether1” untuk alamat IP versi 4 dan “ip address add
address=2001:a:b:96::1/64 interface=ether1” untuk alamat IP versi 6. Jalankan
perintah yang sama untuk menambahkan alamat IP pada interface ether2.

Perintah “ip address print” digunakan untuk melihat alamat IP versi 4 dan
“ipv6 address print” digunakan untuk melihat alamat IP versi 6. Terlihat pada
Gambar ., alamat IP versi 4 dan versi 6 berhasil ditambahkan.
8

Setelah menambahkan alamat IP pada router Mikrotik, Selanjutnya


menambhakan alamat IP pada PC0. Buka pengaturan adapter pada computer,
tambahkan alamat IP versi 4 pada adapter-nya. Seperti pada Gambar . , alamat IP
yang ditambahkan 192.168.20.2/26 dengan default gateway alamat IP interface
router Mikrotik yang terhubung dengan PC0.

Lakukan hal yang sama pada alamat IP versi 6. Terlihat pada Gambar . ,
alamat IP versi 6 yang ditambahkan adalah 2001:a:b::2/64 default gateway alamat
IP interface router Mikrotik yang terhubung dengan PC0.
9

Setelah menambahakan alamat IP, uji koneksi jaringan tersebut. Lakukan


ping dari router Mikrotik pada alamat IP versi 4 dan versi 6 PC0. Terlihat pada
Gambar . , koneksi jaringan berhasil dilakukan.

Nyalakan machine router Quagga. Quagga adalah aplikasi router mirip router
Cisco yang dapat dijalankan diatas system operasi Linux. Setelah dinyalakan,
jalankan perintah “echo ‘password zebra’ > /usr/local/etc/quagga/zebra.conf” untuk
mengaktifkan router Quagga tersebut. Setelah itu, jalankan perintah “zebra -u root
-d -f /usr/local/etc/quagga/zebra.conf” untuk menjalankan Quagga. Periksa status
Quagga dengan perintah “netstat -tan”. Terlihat pada Gambar . , router Quagga
berjalan pada port 2601.

Untuk mengakses router Quagga dapat menggunakan telnet. Jalankan


perintah “telnet 127.0.0.1 2601”. Terlihat pada Gambar . , setelah diakses user
diminta untuk memasukan password untuk User Access Verification. Masukan
“zebra” sebagai password. Terlihat, Quagga berhasil diakses. Seperti Router Cisco,
ketika dijalankan berada pada mode user. Jalankan perintah “en” atau “enable”
untuk masuk ke mode priviledged. Selanjutnya jalankan perintah “conf t” untuk
10

masuk ke mode global configuration dan ganti hostname router dengan perintah
“hostname R-QUAGGA”.

Gambar . , adalah perintah “do sh int” yang digunakan untuk melihat interface
yang aktif. terlihat interface eth0 dan eth1 sudah menyala. Namun kedua interface
tersebut belum memiliki alamat IP.

Selanjutnya adalah menambahkan alamat IP pada masing-masing interface.


Masuk ke mode interface configuration terlebih dahulu dengan perintah “int eth0”
untuk masuk ke interface eth0 seperti pada Gambar . . Untuk menambahkan alamat
IP, jalankan perintah “ip add 192.168.20.98/30” untuk alamat IP versi 4 dan “ipv6
add 2001:a:b::96::2” untuk alamat IP versi 6. Lalu jalankan perintah “no shut”
untuk mengaktifkan interface. Interface eth0 adalah interface yang terhubung
dengan router Mikrotik. Lakukan hal yang sama pada interface eth1 yang terhubung
dengan PC2.

Secara default, IP Forwarding di router Quagga tidak dinyalakan. Untuk


menyalakannya, jalankan perintah “ip forwarding” dan “ipv6 forwarding”. Setelah
itu, jalankan perintah “do write” untuk menyimpan konfigurasi.
11

Machine yang digunakan adalah Tiny Core. Tiny Core bekerja pada memori,
ketika machine dimatikan maka konfigurasi yang sudah dilakukan tidak akan
tersimpan atau hilang. Untuk mencegahnya, jalankan perintah “filetool.sh -b”
seperti pada Gambar . Perintah tersebut berfungsi untuk menyimpan konfigurasi
pada harddisk machine sehingga tidak akan hilang.

Gambar adalah hasil dari perintah “ifconfig”. Terlihat, alamat IP pada kedua
interface sudah berhasil ditambahkan. Selanjutnya adalah menguji koneksi jaringan
yang terhubung yaitu router Mikrotik.

Untuk menguji koneksi jaringan, lakukan ping pada alamat IP interface router
Mikrotik yang terhubung. Perintah yang digunakan adalah “ping 192.168.20.97”
untuk alamat IP versi 4 dan “ping 2001:a:b:96::1” untuk alamat IP versi 6. Terlihat
pada Gambar , koneksi pada kedua alamat IP berhasil dilakukan.
12

Lakukan hal yang sama pada router Mikrotik, uji koneksi jaringan terhadap
router Quagga. Lakukan ping pada alamat IP interface router Quagga yang
terhubung. Jalankan perintah “ping 192.168.20.98” untuk alamat IP versi 4 dan
“ping 2001:a:b:96::2” untuk alamat IP versi 6. Terlihat pada Gambar , koneksi
terhadap kedua alamat IP berhasil dilakukan.

Ketika PC2 dinyalakan, belum ada alamat IP yang ditambahkan. Untuk


menambahkan alamat IP, gunakan perintah seperti pada Gambar . Perintah yang
digunakan adalah “ifconfig eth0 192.168.20.66/27” dan “2001:a:b:64::2/64” untuk
menambahkan kedua versi alamat IP. Setelah itu tambahkan default gateway
dengan perintah “route add default gw 192.168.20.65”.

Setelah menambahan default gateway, periksa dengan menggunakan perintah


“route -n”. Terlihat pada Gambar , default gateway berhasil ditambahkan.
13

Setelah itu, tambahkan pula derfault gateway untuk alamat IP versi 6 seperti
pada Gambar . Perintah yang digunakan adalah “route -A inet6 add ::0 gw
2001:a:b:64:1”. Terlihat, default gateway berhasil ditambahkan.

Setelah menambahkan alamat IP dan default gateway, lakukan uji koneksi


terhadap jaringan yang terhubung. Lakukan ping pada alamat IP interface router
Quagga yang terhubung. Jalankan perintah “ping 192.168.20.65” dan “ping
2001:a:b:64::1”. Terlihat pada Gambar , koneksi jaringan berhasil dilakukan.
14

Gambar adalah perintah yang digunakan untuk menambahkan protokol RIP


pada router Mikrotik. Perintah yang digunakan adalah “routing rip interface add
interface=ether1” untuk menambahkan interface yang digunakan dan “routing rip
network add network=192.168.20.0/26” unutk menambhkan jaringan yang
terhubung.

Gambar adalah perintah yang digunakan untuk menambahkan protokol RIP


pada router Quagga. Perintah yang digunakan adalah “echo ‘password zebra’ >
/usr/local/etc/quagga/ripd.conf” untuk mengaktifkan protokol RIP dan “ripd -u root
-d -f /usr/local/etc/quagga/ripd.conf” untuk menjalankan protokol RIP. Setelah itu,
jalankan perintah “netstat -tan” untuk memeriksa apakah sudah aktif atau belum.
Terlihat pada gambar, protokol RIP berjalan pada port 2062.

Sama seperti sebelumnya, dapat diakses menggunakan telnet dengan perintah


“telnet 127.0.0.7 2602”. Terlihat pada Gambar, user diminta untuk memasukan
password untuk User Accsess Verification. Masukan “zebra” sebagai password.
Seperti Router Cisco, ketika dijalankan berada pada mode user. Jalankan perintah
15

“en” atau “enable” untuk masuk ke mode priviledged. Selanjutnya jalankan


perintah “conf t” untuk masuk ke mode global configuration dan ganti hostname
router dengan perintah “hostname RIP-QUAGGA”.

Setelah itu, masuk ke dalam konfigurasi RIP router dengan perintah “router
rip”. Versi RIP yang digunakan adalah versi 2 sehingga ketikan “version 2”. Lalu,
masukan jaringan yang terhubung secara langung pada router Quagga, yaitu
jaringan 192.168.20.64/27 dan 192.168.20.96/30 seperti pada Gambar . Jalankan
perintah “write” untuk meyimpan konfigurasi router. Keluar dari koneksi telnet dan
jalankan perintah “filetool.sh -b” untuk menyimpan konfigurasi machine sehingga
tidak hilang.

Setelah konfigurasi RIP pada router Mikrotik dan Quagga selesai dilakukan,
selanjutnya adalah uji koneksi jaringan tersebut. Lakukan ping terhadap jaringan
192.168.20.0, yaitu PC0 dan router Mikrotik pada PC2. Jalankan perintah “ping
192.168.20.1” dan “ping 192.168.20.2”. Terlihat pada Gambar , koneksi pada PC0
dan router Mikrotik berhasil dilakukan.
16

Sama seperti RIP, RIPNG adalah protokol routing yang dikhususkan untuk
alamat IP versi 6. Untuk mengaktifkan RIPNG pada router Quagga, jalankan
perintah “echo ‘password zebra’ > /usr/local/etc/quagga/ripd.conf”. Setelah itu
jalankan perintah “ripngd -u root -d -f /usr/local/etc/quagga/ripngd.conf” untuk
menjalankannya. Periksa status RIPNG tersebut dengan perintah “netstat -tan” dan
terlihat pada Gambar, RIPNG berjalan pada port 2603.

Sama seperti konfigurasi RIP, RIPNG dapat diakses menggunakan telnet


dengan perintah “telnet 127.0.0.7 2603” seperti pada Gambar. Seperti Router Cisco,
ketika dijalankan berada pada mode user. Jalankan perintah “en” atau “enable”
untuk masuk ke mode priviledged. Selanjutnya jalankan perintah “conf t” untuk
masuk ke mode global configuration dan ganti hostname router dengan perintah
“hostname RIPNG-QUAGGA”.

Setelah itu, masuk ke konfigurasi RIPNG dengan perintah “router rip”. Pada
RIPNG ini, tidak perlu meng-advertise jaringan yang digunakan seperti pada RIP.
Cukup konfigurasi interface yang digunakan seperti pada Gambar dengan perintah
“network eth0”. Setalah itu, jalankan perintah “do write” untuk menyimpan
17

konfigurasi router. Selanjutya, keluar dari koneksi telnet dan jalankan perintah
“filetool.sh -b” untuk menyimpan konfigurasi machine sehingga tidak hilang.

Lakukan pula konfigurasi RIPNG pada router Mikrotik. Perintah yang


digunakan adalah “routing ripng interface add interface=ether1”. Jalankan perintah
yang sama untuk interface ether2. Periksa apakah jaringan IP versi 6 berhasil
ditambahkan dengan perintah “ipv6 route print”. Terlihat pada Gambar, jaringan
berhasil ditambahkan. Terakhir adalah menguji koneksi jaringan. Lakukan ping
terhadap alamat IP versi 6 interface PC2 dengan perintah “ping 2001:a:b:64::2”.
Terlihat, koneksi jaringan berhasil dilakukan.

Setelah menguji dari router Mikrotik, sekarang uji coba koneksi jaringan dari
PC2 terhadap alamat IP versi 6 interface PC0. Perintah yang digunakan adalah
“ping 2001:a:b::2”. Terlihat pada Gambar, PC2 dapat terkoneksi pada PC0.
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa konfigurasi
RIP dan RIPNG berhasil dilakukan.
18

2 PENGUJIAN

2.1. Uji Sistem Freeradius

DAFTAR PUSTAKA

Pariwono E, Ahamad F. 2020. Video – Praktikum [online]. Tersedia pada:


https://evieta.ipb.ac.id/mod/url/view.php?id=28653. Diakses pada 1
Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai