Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

KONFIGURASI STATIC ROUTING

Oleh:

Nama : Mhd Zulkhairi


Nim : 2022903430071
Kelas : 1.C
Jurusan : Teknologi Informasi dan Komputer
Program Studi : Teknologi Rekayasa Komputer Jaringan
Dosen Pembimbing : Umri Erdiansyah, S.Kom., M.kom.

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
TAHUN AJARAN 2022/2023
LEMBARAN PENGESAHAN

Nomor : 05/2/1.C /TIK/TRKJ/2023

Judul Pratikum : KONFIGURASI DASAR STATIC ROUTING

Tanggal Pratikum : 29 Maret 2023

Tanggal Selesai : 05 April 2023

Tabel Penilaian :

Mengetahui,
Dosen Pembimbing, Penyusun

Umri Erdiansyah, S.Kom., M.Kom Mhd Zulkhairi


NIP.199210132022031003 NIM. 2022903430071

2
Tujuan
1) Mengetahui dan menjelaskan mengenai apa saja perangkat yang
digunakan dalam Aplikasi Cisco Packet Tracker.

2) Mengetahui dan dapat melakukan ping antar computer dalam Cisco


Packet Tracker.

3) Mampu melakukan konfigurasi dasar static routing

4) Mampu mengimplementasikan konfigurasi static routing

Dasar Teori
1. Static Routing

Routing Static merupakan sebuah router yang di setting secara manual oleh
pihak user atau administrator jaringan. bedanya dengan routing dinamis
adalah proses penyetinganya, untuk routing dinamis di setting secara otomatis.
Lalu biasanya routing static (mikrotic) digunakan untuk skala yang lebih kecil
dikarenakan kebutuhan akan kecepatan datanya masih kecil dari pada
pesaingnya yang berada di pasaran. Namun routing static sangat mudah dalam
pengkonfigurasikannya.

Dari penjelasan diatas ada beberapa kelebihan dan kekurangan routing static,
yaitu :

Kelebihan :

1. Routing static lebih aman dibandingkan dengan routing dinamic


2. Routing static lebih kebal dari berbagai macam hacker
3. Tidak menggunakan bandwidth dalam pertukaran data

Kekurangan :

1. Hanya dapat digunakan pada jaringan berskala kecil


2. Administrator harus mengetahui semua data dari masing-masing
router yang digunakan

3
3. Penggunaannya lebih rumit karena pada proses pengerjaannya secara
manual

Alat dan Bahan


1. 2 PC/laptop
2. 3 router
3. 2 switch
4. Cisco Packet Tracer versi baru / lama

Langkah kerja
1) Buka software Cisco Packet Tracer. Tampilan awal akan terlihat seperti pada
gambar.

2) untuk membuat sebuah Topologi, kalian harus menyiapkan PC / Laptop,


Router, dan Switch. Di bagian bawah kiri terlihat ada gambar PC, klik pada
bagian tersebut kemudian drag ke tengah-tengah.

4
3) Untuk menambahkan Router kita bisa cari di bagian kiri bawah terlihat ada
gambar router,hub dan switch klik pada bagian itu. Kemudian drag gambar
Router ke tengah-tengah.

4) Untuk menambahkan Switch kita bisa cari di bagian kiri bawah terlihat ada
gambar router,hub dan switch klik pada bagian itu. Kemudian drag gambar
Switch ke tengah-tengah.

5) Buat topologi sesuai yang di inginkan dan tentukan IP Address yang akan

dipakai.

5
6) Setelah menentukan topologi dan IP Address yang akan digunakan,

selanjutnya silakan lakukan konfigurasi pada setiap perangkat PC dari mulai

IP Address, Subnet Mask dan Gateway.

7) Pada Router1 silakan konfigurasi sesuai topologi dan IP Address yang telah

ditentukan sebelumnya.

8) Setelah selesai mengkonfigurasi disetiap perangkat, selanjutnya melakukan

konfigurasi routing statis pada Router1

6
Pada Router1 diatas : #ip route (isi dengan IP dan netmask yang dituju) ip

yang dilalui contoh : #ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.12.2

Kemudian Enter

9) Selanjutnya pada Router2 silakan konfigurasi sesuai topologi dan IP Address


yang telah ditentukan sebelumnya.

10) Setelah selesai mengkonfigurasi disetiap perangkat, selanjutnya melakukan


konfigurasi routing statis pada Router2

7
Pada Router2 diatas : #ip route (isi dengan IP dan netmask yang dituju) ip
yang dilalui contoh : #ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.12.1, #ip
route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.13.1 Kemudian Enter, pada
Router2 memiliki konfigurasi untuk ip dan netmask yang dituju.

11) Selanjutnya pada Router3 silakan konfigurasi sesuai topologi dan IP Address
yang telah ditentukan sebelumnya.

8
12) Setelah selesai mengkonfigurasi disetiap perangkat, selanjutnya melakukan
konfigurasi routing statis pada Router2

Pada Router1 diatas : #ip route (isi dengan IP dan netmask yang dituju) ip

yang dilalui contoh : #ip route 192.168.12.0 255.255.255.0 192.168.13.2

Kemudian Enter

13) setelah itu lanjut untuk pemberian IP di masing-masing komputer agar bisa
terhubung satu sama lain. Saya akan menggunakan pada Pc1 (Ip
192.168.3.1/24), dan Pc2 (192.168.1.1/24).
PC 1

9
10
PC 2

11
14) Setelah pemberian IP pada komputer selesai, kita harus mengecek terlebih
dahulu apakah berhasil atau tidak, kalian dapat mengeceknya di Command
Prompt yang sudah disediakan di Software Cisco Packet Tracernya.
PC1 ke PC2

PC2 ke PC1

12
Analisa
Pada praktikum ini digunakan 2 unit PC, 3 unit router dan 2 unit switch.
Untuk menghubungkan antar router digunakan kabel UTP berjenis cross-over
sementara untuk menghubungkan router ke switch dan switch ke PC
menggunakan kabel UTP jenis straight. Pada router 1 port yang dikonfigurasi
adalah port gigabit0/0 dan gigabit 0/1 begitu juga dengan router lainnya hanya
menggunakan 2 port. Lalu di konfigurasi juga masing masing PC sesuai
dengan alamat IP yang tertera pada laporan praktikum ini

Kesimpulan

Static route berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk


setiap jaaringan di dalam internetwork yang telah di konfigurasi.   Host pada
jaringan perlu di konfigurasi yang mengarah ke default
route dan gateway untuk mencocokan dengan IP Address dari Interface local
router. Berhasilnya suatu routing static tergantung pada isian routing table.
Routing static digunakan untuk pengelola jaringan mengkonfigurasi informasi
tentang jaringan yang dituju secara manual.

13

Anda mungkin juga menyukai