Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

PERTEMUAN 2

LUSIANA DIYAN NINGRUM (2210181051)

2 D4 TEKNIK KOMPUTER B

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

SURABAYA

2020
Praktikum 2
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa mampu membangun topologi jaringan komputer


2. Mahasiswa mampu menganalisa proses pengiriman paket data pada jaringan
komputer
3. Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan cara kerja hub dan switch

Dasar Teori

Packet Tracer adalah sebuah cross-platform visual simulasi alat yang dirancang oleh Cisco


Systems yang memungkinkan pengguna untuk membuat topologi jaringan dan meniru
modern jaringan komputer. Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk
mensimulasikan konfigurasi Cisco router dan switch menggunakan simulasi antarmuka baris
perintah. Packet Tracer menggunakan drag dan drop antarmuka pengguna, yang
memungkinkan pengguna untuk menambah dan menghapus simulasi perangkat jaringan
seperti yang mereka lihat cocok. Perangkat lunak ini terutama difokuskan terhadap
Bersertifikat Cisco Network Associate Akademi siswa sebagai alat pendidikan untuk
membantu mereka belajar CCNA fundamental konsep. 

Gambar 1. Tampilan awal CISCO Packet Tracker

Topologi Star (Topologi Bintang)

Gambar 2. Topologi Star


Topologi Star atau topologi bintang merupakan salah satu metode atau cara untuk
menghubungkan dua atau lebih komputer dengan jaringan yang berbentuk bintang (star),
dimana topologi jaringan berupa kovergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna,
sehingga semua node atau titik terkoneksi dengan node tengah tersebut. Pada dasarnya,
topologi star ini memanfaatkan salah satu hardware penting dalam pembentukan jaringan
komputer, yaitu Hub ataupun Switch. Dengan menggunakan hub atau switc ini, maka para
programmer dan juga ahli jaringan bisa membangun sebuah jaringan komputer dengan
prinsip dasar menggunakan implementasi dari topologi star. Prinsip kerjanya adalah topologi
star mengandalkan satu pusat atau server, yang disediakan oleh sebuah hub atau switch. Hub
atau switch ini kemudian akan mentransmisikan sinyal dan juga paket data ke semua
komputer yang terhubung di dalan jaringan. Disebut dengan star karena topologi ini hanya
membutuhkan satu hub atau switch saja sebagai pusat penyedia data yang akan
ditransmisikan. Banyaknya komputer client yang bisa terhubung dengan switch atau hub
dalam topologi star ini tergantung dari jumlah port yang tersedia pada perangkat keras
tersebut. Semakin banyak port pada sebuah hub atau switch, maka semakin banyak pula
jumlah komputer user atau client yang bisa terhubung ke dalam jaringan tersebut.

Hardware atau Media Transmisi yang Digunakan dalam melakukan simulasi jaringan ini
antara lain :

1. PC

Gambar 3. PC
Personal Computer adalah seperangkat komputer yang digunakan oleh satu orang saja
pribadi. Biasanya komputer ini adanya dilingkungan rumah, kantor, toko, dan dimana
saja karena harga PC sudah relatif terjangkau dan banyak macamnya. Fungsi utama
dari PC adalah untuk mengolah data input dan menghasilkan output berupa
data/informasi sesuai dengan keinginan user (pengguna).

2. Server
Komputer server adalah komputer yang menyediakan layanan bagi komputer client
dengan menyediakan berbagai sumber daya. Seperti hak akses internet, memori yang
lebih besar, harddisk berkapasitas tinggi, printer yang dapat digunakan bersama-sama,
dan lain-lain.
3. Hub

Gambar 4. HUB

Hub atau lebih dikenal dengan istilah network hub adalah sebuah perangkat yang
berfungsi untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya dalam
suatu sistem jaringan. Komputer yang terhubung melalui hub ini dapat saling bertukar
informasi satu sama lain. Namun tidak hanya terbatas pada komputer saja, segala
perangkat yang berhubungan dengan komputer dapat dihubungkan dengan hub ini. Pada
umumnya hub ini memiliki banyak port ethernet. Semua perangkat yang terhubung
melalui port ini akan terhubung pada jaringan LAN, yang pada akhirnya bisa melakukan
komunikasi antar perangkat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja masing-
masing perangkat. Hub memiliki fungsi yang memungkinkan perangkat yang terhubung
dengan untuk saling bertukar informasi. Dengan demikian komputer yang terhubung
pada hub ini akan bisa bertukar data.
4. Switch

Gambar 5. Switch

Switch adalah suatu jenis komponen jaringan komputer yang digunakan untuk
menghubungkan beberapa HUB dalam membentuk jaringan komputer yang lebih besar
atau menghubungkan komputer-komputer yang memiliki kebutuhan akan bandwidth
yang cukup besar. Beberapa fungsi switch yaitu sebagai manajemen lalu lintas yang
terdapat pada suatu jaringan komputer, switch bertugas bagaimana cara mengirimkan
paket data untuk sampai ke tujuan dengan perangkat yang tepat, Switch juga bertugas
untuk mencari jalur yang paling baik dan optimal serta memastikan pengiriman paket
data yang efisien ketujuannya. Cara kerja switch yaitu dengan cara menerima paket data
pada suatu port lalu akan melihat MAC (Media Access Control) tujuannya dan
membangun sebuah koneksi logika dengan port yang sudah terhubung dengan node atau
perangkat tujuan, sehingga selain port yang dituju tidak dapat menerima paket data yang
dikirimkan dan akan mengurangi terjadinya tabrakan data atau disebut dengan collusion.

5. Kabel Straight

Fungsi kabel Straight adalah digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda


dan merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu 
dengan ujung yang lainnya. Pada topologi ini digunakan untuk menghubungkan Switch
dengan PC dan Hub dengan PC.
Alat dan Bahan Percobaan

1. Laptop / PC
2. Software Cisco Packet Tracer

Langkah Percobaan

1. Buka software packet tracer

2. Masukkan hardware yang akan digunakan


3. Pilih Menu End Device untuk memilih device yang akan digunakan

4. Pada opsi End Devices (Ctrl+Alt+V) ini akan tampil berbagai pilihan hardware yang
bisa digunakan. Pilih PC sebagai hardware yang akan digunakan pada praktikum ini

5. Drag icon PC ke halaman kerja untuk membuat rangkaian jaringan. Masukkan jumlah
PC sesuai kebutuhan
6. Tambahkan devices yang berperan sebagai Server dalam rangkaian jaringan tersebut
yang masih dalam satu menu dalam End Devices

7. Tambahkan hub yang berfungsi sebagai device penerima sinyal dalam jaringan
tersebut. Klik icon Hubs (Ctrl+Alt+U) yang ada pada menu dan letakkan pada
halaman kerja untuk membuat jaringan

8. Susun device yang telah ditambahkan menjadi sebuah rangkaian jaringan yang akan
dibuat dalam project ini

9. Sambungkan device – device seperti PC


dan Server dengan Hub menggunakan
kabel jaringan. Pilihan kabel
jaringan dapat dilihat pada menu
Connections

10. Hubungkan antar device menggunakan kabel jaringan


11. Setting configurasi dari device dalam jaringan tersebut dengan klik dua kali pada icon
device yang akan diatur. Setelah itu akan tampil jendela konfigurasi, klik menu config
> FastEthernet. Pada IP Configuration PC pilih DHCP dan Lakukan hal yang sama
pada PC yang lain.

Pada IP Configuration Server pilih Static, kemudian isi IP Address dengan alamat
192.168.0.254 dan SubnetMask otomatis akan terisi dengan 255.255.255.0.
12. Setting configurasi dari device dalam jaringan tersebut dengan klik dua kali pada icon
device yang akan diatur. Setelah itu akan tampil jendela konfigurasi, klik menu config
> Settings. Pada IP Configuration PC pilih DHCP dan Lakukan hal yang sama pada
PC yang lain.

Pada Gateway/DNS Server pilih Static, kemudian isi Gateway dengan alamat
192.168.0.1 dan DNS Server diisi dengan 8.8.8.8

13. Atur DHCP dengan cara klik 2 kali pada server > Services > DHCP. DHCP ini
berfungsi untuk memberikan nomor IP pada komputer client. Pada Interface pilih On
untuk service, kemudian isikan Default Gateway dengan IP 192.168.0.1, DNS Server
8.8.8.8. Pada Starrt IP Address isikan 192 168 0 dan pada kolom terakhir bebas
dimulai dari berapa saja, disini saya memulai dari 10. Kemudian Subnet Mask pada
kolom ketiga masukkan 255 dan klik tombol Save.
14. Atur IP Configurations server dengan cara pilih Static kemudian isi IP Address dan
Subnet Mask sama dengan konfigurasi pada Config sebelumnya.

15. Untuk mengetahui IP Address masing – masing PC dapat dilakukan dengan cara klik
dua kali pada icon setiap PC > Desktop > IP Configuration, pilih DHCP maka secara
otomatis akan men-generate IP Configuration. Jika sudah ada tulisan “DHCP request
successful” maka IP Address dari PC tersebut sudah tersetting.
16. Pengujian koneksi secara realtime dapat dilakukan memilih icon amplop/pesan
kemudian memilih 2 device yang akan menjadi pengirim dan penerima pesan tersebut

Lihat hasil pengujian koneksi pada pojok kanan bawah, apabila status tertulis
“Successful” maka pengiriman data pada jaringan tersebut sudah berhasil dan jaringan
bisa terhubung antar semua device.

17. Pengujian koneksi secara simulatiion dapat dilakukan memilih icon amplop/pesan
kemudian memilih 2 device yang akan menjadi pengirim dan penerima pesan tersebut
18. Kemudian klik menu Simulation, pada Simulation Panel pilih Edit Filter > IPv4 >
Uncheck semua pilihan kecuali ICMP. Ini berfungsi untuk memilih agar proses yang
ditampilkan hanya yang berjenis ICMP. Pada kotak Play Control bisa mengatur
kecepatan proses pengiriman dan untuk memulai proses pengiriman bisa menekan
tombol play.

19. Untuk menguji koneksi dan pengiriman data menggunakan ping terminal, klik dua
kali pada icon device yang akan digunakan sebagai pengirim data > Desktop >
Terminal dan pada terminal inilah tulis IP Address PC yang akan di ping untuk
pengiriman data.

20. Buat rangkaian serupa namun ganti perangkat HUB dengan SWITCH lalu amati dan
analisa perbedaannya
ANALISA HASIL PERCOBAAN

Pada praktikum membangun topologi jaringan menggunakan packet tracer ini topologi
jaringan yang digunakan yakni Topologi Star (Topologi Bintang). Topologi
Star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap
node atau pengguna. Masing- masing workstation di hubungkan secara langsung
ke Server atau Hub/Swich. Intinya topologi ini mengunakan Hub/Switch untuk
menghubungkan dari komputer satu ke komputer yang lain. Hub/ Switch berfungsi untuk
menerima sinyal-sinyal dari kopmputer dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung
dengan Hub/Swich tersebut.

Gambar 6. Jaringan Menggunakan HUB dan SWITCH

Topologi star atau star network memiliki prinsip kerja dengan sebuah kontrol atau kendali
terpusat dimana seluruh link akan melalui pusat dan kemudian data disalurkan ke semua node
atau node tertentu yang dikehendaki server pusat. Pada topologi star, setiap komputer host
memiliki kabel tersendiri yang terkoneksi langsung dengan perangkat pusat hub, switch,
multipoint repeater, atau bahkan Multistation Access Unit (MAU) melalui sistem point-to-
point. Ciri lain dari topologi star adalah masing – masing node berkomunikasi secara
langsung dengan central node. Trafic data mengalir dari node ke central node dan kembali
lagi. Topologi ini menggunakan kabel lower yakni kabel UTP sebagai media transmisi karena
hanya menangani satu traffic node. Keuntungan menggunakan topologi star ini adalah jika
pada computer client tertentu terdapat kerusakan atau eror tidak akan mempengaruhi client
yang lain dan perbaikan bisa dilakukan langsung pada kabel yang terhubung dengan
komputer client yang mengalami kerusakan tersebut. Akan tetapi jika terjadi kerusakan pada
server pusat atau switch/hub , maka semua komputer client juga akan mengalami gangguan.

Praktikum ini terbagi menjadi dua jenis jaringan, yakni yang pertama jaringan topologi star
menggunakan HUB dan yang kedua jaringan topologi star menggunakan Switch. Dan dalam
pengecekan proses pengiriman data menggunakan ICMP type. ICMP (Internet Control
Message Protocol) merupakan bagian dari Internet Protocol. ICMP digunakan peralatan-
peralatan yang terhubung melalui jaringan internet untuk keperluan analisa jaringan.
Penggunaan ICMP antara lain pada ping dan traceroute.
Pada ping komputer A akan mengirimkan ICMP echo request ke komputer B. Komputer B
kemudian akan membalas ICMP echo replay. Komputer A akan menghitung lama waktu
antara pengiriman ICMP request dan penerimaan ICMP reply. Pada traceroute komputer A
akan menganalisa jalur yang dipakai untuk menuju B. Komputer A akan mengirimkan
ICMP echo request dan hasilnya adalah daftar sejumlah router yang digunakan untuk
mencapai B lengkap dengan informasi waktu yg dibutuhkan untuk mencapai setiap routernya.
ICMP juga digunakan untuk memberikan pesan error jika suatu layanan (service) yang
diminta tidak ada, atau jika komputer atau router yang berusaha dicapai tidak dapat
dihubungi.

Pada proses pengiriman data baik itu menggunakan HUB atau Switch secara realtime, kita
tidak bisa mengikuti jalannya proses pengiriman data yang berlangsung, karena pada event
list simulasi secara realtime hanya menampilkan status pengiriman data tersebut apakah
berhasil atau gagal. Apabila proses pengiriman data berhasil maka status dalam event list
akan menampilkan tulisan “Successful” sedangkan saat pengiriman data gagal dilakukan
maka status akan menampilkan tulisan “Failed”.

Gambar 7. Uji Koneksi Secara Realtime pada HUB

Gambar 8. Uji Koneksi Secara Realtime pada SWITCH

Sedangkan pada pengecekan pengiriman data secara simulation, kita bisa mengikuti dan
mengetahui proses pengiriman data yang berlangsung, karena pada event list akan
menampilkan jalannya proses pengiriman data serta kemana arah data kita terkirim atau
tersebar dalam device yang terdapat pada jaringan tersebut. Pada simulation ini kita juga bisa
menentukan tipe apa saja yang akan ditampilkan pada event list. Sebagai contoh pada
praktikum ini saya hanya akan menampilkan tipe ICMP saja pada event list. Perbedaan
penggunaan HUB dan Switch bisa dilihat dari tipe yang ditampilkan pada event list ini. Pada
jaringan yang menggunakan HUB tipe yang ditampilkan memang benar hanya yang berjenis
ICMP saja, beda halnya dengan jaringan yang menggunakan Switch sekalipun filter sudah
dipilih hanya yang bertipe ICMP saja tetapi filter tipe lain juga tetap ditampilkan dalam event
list.
Gambar 9. Event List pada jaringan yang menggunakan Switch dan HUB

Selain menampilkan event list, proses pengecekan dengan menggunakan simulasi juga
menampilkan ringkasan hasil dari proses tracking event list tersebut.

Gambar 10. Log Hasil Simulasi pada jaringan menggunakan HUB

Gambar 11. Log Hasil Simulasi pada jaringan menggunakan HUB

Untuk pengecekan pengiriman menggunakan tes ping pada terminal dapat dilakukan dengan
cara membuka terminal dari sisi komputer pengirim data kemudian melakukan ping dengan
memasukkan IP Address komputer tujuan pengiriman data. Komputer pengirim data akan
mengirimkan ICMP echo request dan hasilnya adalah daftar sejumlah router yang digunakan
untuk mencapai komputer penerima lengkap dengan informasi waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai setiap routernya.
Gambar 12. Tes Ping Pada Jaringan dengan HUB

Gambar 13. Tes Ping Pada Jaringan dengan Switch

Pada event list simulation dapat diketahui detail PDU Information dari setiap proses
pengiriman data dalam jaringan. PDU ini mencakup informasi data pada setiap layer dimana
setia proses memiliki informasi data yang berbeda beda di setiap layernya. Layer 3
merupakan layer yang menjadi tempat terjadinya proses logic sedangkan layer 2 merupakan
layer untuk proses fisik untuk jalannya pengiriman data dalam jaringan tersebut.

Dalam jaringan komputer yang berperan dalam proses pengiriman data adalah 7 OSI
Layer. Semua pengiriman dilakukan secara bertahap, mulai dari Layer Aplication (Layer 7)
sampai pada layer paling bawah yaitu Layer Physical. Setelah proses pengiriman selesai,
barulah data tersebut terkirim melalui media transmisi seperti kabel. Ketika data tersebut
sampai pada penerima, akan ada lagi proses penerimaan pada sisi penerima, mulai dari Layer
Physical sampai ke Layer Aplication OSI Layer. Pada tiap-tiap leyer atau lapisan, data yang
dikirim akan dibungkus oleh protocol atau aturan aturan. Proses ini dikenal dengan
istilah Encapsulation (pada sisi pengirim) dan Decapsulation (pada sisi penerima).
Gambar 14. Detail Layer pada jaringan menggunakan HUB dengan PC

Gambar 14. Detail Layer pada jaringan menggunakan Switch dengan PC

Agar bisa terkirim melalui media seperti kabel ataupun sinyal wireless, data yang berbentuk
frame tadi diubah lagi menjadi bit atau byte. Bit atau byte dikirim melalui media fisik berupa
kode atau sinyal electric berupa dua buah keadaan yaitu 0 dan 1.0 Menandakan kondisi tidak
ada aliran atau sinyal listrik sedangkan satu menandakan adanya aliran atau sinyal listrik.
Proses perubahan data yang berbentuk frame  menjadi bit masih terjadi pada layer 2 dari OSI
layer sedangkan tugas layer 1 adalah untuk mengirim dan menerima bit. Proses kirim dan
terima bit biasanya terjadi pada NIC atau network interface card dari perangkat komputer dan
perangkat jaringan.
Gambar 15. PDU Information

Fungsi switch pada komputer adalah sebagai penyaring atau filter pada jaringan LAN. Maka
dari itu, sistem kerja Switch dibagi menjadi dua macam. Pertama adalah Switch yang bekerja
pada layer data link (layer 2) serta Switch yang bekerja pada later network (layer 3)
berdasarkan OSI model. Dengan begitu, jaringan Switch dapat berjalan pada paket protokol
manapun. Cara kerja Switch adalah menerima serta menganalisis bagian paket data yang
berasal dari alamat pengirim yang nantinya akan diteruskan pada tujuan, yakni perangkat
komputer. Sistem kerja switch akan menganalisis bagian-bagian paket data yang akan dikirim
apakah ada kerusakan data atau tidak. Dengan begitu, data yang akan dikirim dapat dicegah
sebelum akhirnya dikirimkan pada perangkat komputer lainnya. Ketika terjadi proses
pengiriman data pada salah satu port di switch, proses pengiriman data tersebut tidak akan
terlihat dan tidak terkirim ke port lainnya sehingga masing – masing port mempunyai
bandwidth yang penuh. Karena hal inilah kecepatan pentransferan data pada switch lebih
terjamin.

Cara kerja Hub adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port pada hub
sehingga paket data dapat diterima oleh seluruh computer yang berhubungan dengan hub
tersebut kecuali computer yang bekerja sebagai pengirim data. Sinyal yang dikirimkan
tersebut diulang terus walaupun paket data telah diterima oleh computer tujuan/penerima. Hal
ini menyebabkan fungsi collusion sering terjadi. Fungsi Collusion adalah segmen jaringan
fisik dimana data paket dapat “Bertabrakan” dengan satu sama lain ketika dikirim pada suatu
media secara bersama. Tabrakan tersebut adalah suatu sekenario dimana satu perangkat
tertentu mengirimkan sebuah paket pada segmen jaringan. Ketika paket data dikirimkan
melalui salah satu port pada hub, maka pengiriman data tersebut akan terlihat dan terkirim ke
setiap port lainnya sehingga bandwidth pada hub menjadi terbagi ke seluruh port yang ada
pada jaringan tersebut. Semakin banyak port yang tersedia pada hub, maka bandwidth yang
tersedia menjadi semakin kecil untuk setiap port. Hal ini menyebabkan pengiriman data pada
hub dengan banyak port yang terhubung pada computer menjadi lambat.
KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan praktikum dan analisa hasil, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut

 Topologi jaringan terdiri atas Server dan Client. Komputer yang berperan sebagai
server ini berfungsi untuk menyediakan berbagai layanan yang dibutuhkan oleh
computer client dalam sistem jaringan tersebut sekaligus membuat operasi khusus
untuk mengontrol dan memonitor device lain dalam jaringan tersebut
 Untuk membuat desain dan simulasi sistem jaringan computer dapat menggunakan
software simulasi Cisco Packet Tracer
 Topologi star memiliki prinsip kerja dengan sebuah kontrol atau kendali terpusat
dimana seluruh link akan melalui pusat dan kemudian data disalurkan ke semua node
atau node tertentu yang dikehendaki server pusat.
 Dalam satu jaringan memiliki beragam media transmisi untuk menghubungkan antar
device seperti hub dan switch
 Fungsi hub hanya bisa bekerja baik jika digunakan pada beberapa perangkat saja.
Sedangkan perangkat switch dapat bekerja optimal pada banyak perangkat.
 Hub bekerja pada lapisan OSI layer pertama yang dinamakan dengan Physical Layer,
sedangkan switch melakukan kerjaannya pada lapisan OSI layer kedua yakni Data
Link.
 Cara kerja HUB yakni mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port yang terhubung
pada hub sedangkan Switch menganalisa dan mengirimkan data ke computer yang
telah ditentukan sebagai penerima paket data.
 Jika terjadi pengiriman data secara bersamaan melalui HUB akan terjadi Collusion
(Tabrakan Data) karena pengiriman data terjadi pada satu port yang sama, sedangkan
Switch dapat mencegah terjadinya Data Collusion karena switch hanya akan
mengirimkan data ke penerima berdasarkan Mac Access dan proses pengiriman setiap
data terjadi pada port yang berbeda - beda

Anda mungkin juga menyukai