PRAKTIKUM 2
2210181051
3 D4 TEKNIK KOMPUTER B
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep protocol dual stack
2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi dual stack pada Cisco Router
Dasar Teori
Alamat IP versi 4 (atau IPv4) adalah versi keempat dari Protokol Internet (IP). Ini
adalah salah satu protokol inti dari metode internetworking berbasis standar di Internet dan
jaringan packet-switched lainnya. IPv4 adalah versi pertama yang digunakan untuk produksi
di ARPANET pada tahun 1983. IPv4 masih merutekan sebagian besar lalu lintas Internet saat
ini,[1] meskipun penerapan protokol penerus, IPv6 sedang berlangsung. IPv4 dijelaskan
dalam publikasi IETF RFC 791 (September 1981), menggantikan definisi sebelumnya (RFC
760, Januari 1980). IPv4 menggunakan ruang alamat 32-bit yang menyediakan 4,294,967,296
(232) alamat unik, tetapi blok besar digunakan untuk metode jaringan khusus. IPv4 adalah
protokol tanpa koneksi, dan beroperasi pada model pengiriman upaya terbaik, dalam hal itu
tidak menjamin pengiriman, juga tidak menjamin urutan yang tepat atau menghindari
pengiriman duplikat. Aspek-aspek ini, termasuk integritas data, ditangani oleh protokol
transport lapisan atas, seperti Transmission Control Protocol (TCP).
Perangkat Percobaan
1. Laptop
2. Packet Tracer
Topologi Jaringan
Spesifikasi Device
Langkah Percobaan
1. Buat topologi jaringan seperti yang ditunjukkan pada sub bab topologi jaringan di
atas. Topologi dibangun pada simulator Packet Tracer dengan perangkat yang
dibutuhkan yaitu :
a. End Device : PC, server
b. Network Device : switch, router
c. Connections : copper straight-through, serial DCE/DTE
2. Lakukan konfigurasi IP addressing pada semua end device
3. Lakukan konfigurasi IP addressing pada RouterA
Konfigurasi IPv4
Konfigurasi IPv6
Konfigurasi Router 1
IPv4
IPv6
Konfigurasi Router 2
IPv4
IPv6
R1 ke PC1
R1 ke Server0
R1 ke Server1
PC0 ke PC1
TUGAS
1. Jelaskan konsep Dual-Stack IPv4 dan IPv6
Dual Stack adalah mekanisme implementasi yang mempersyaratkan dukungan terhadap
IPv6 dan IPv4 di perangkat yang sama. Implementasi dual-stack dari IPv4 dan IPv6 pada
perangkat adalah cara termudah untuk bermigrasi ke IPv6. Banyak mekanisme transisi
lainnya menggunakan tunneling untuk merangkum lalu lintas IPv6 dalam jaringan IPv4
dan sebaliknya. Ini adalah solusi yang tidak sempurna, yang mengurangi unit transmisi
maksimum (MTU) dari sebuah tautan dan karenanya mempersulit Path MTU Discovery,
dan dapat meningkatkan latensi.
2. Dengan topologi yang sama seperti percobaan di atas, gunakan protokol routing yang
lain untuk menerapkan dual-stack, kemudian lakukan pengujian konektivitas
Routing R0
Uji Konektivitas
Router ke end-device
Router1 ke Server1
Router1 ke PC0
Router1 ke PC1
End device ke end device
PC1 ke server0
PC1 ke Server1
PC1 ke PC0
ANALISA HASIL PERCOBAAN
Pada praktikum kedua ini, bertujuan untuk melakukan konfigurasi dual stack
pada packet tracer untuk meningkatkan pemahaman dan pengimplementasian dual
stack IPv6 dan IPv4, hal ini dikarenakan IPv4 semakin sedikit sedangkan permintaan
IPv4 semakin banyak. Dual Stack adalah mekanisme implementasi yang
mempersyaratkan dukungan terhadap IPv6 dan IPv4 di perangkat yang sama.
Implementasi dual-stack dari IPv4 dan IPv6 pada perangkat adalah cara termudah
untuk bermigrasi ke IPv6. Banyak mekanisme transisi lainnya menggunakan
tunneling untuk merangkum lalu lintas IPv6 dalam jaringan IPv4 dan sebaliknya.
Dual Stack adalah metode migrasi untuk menjalakan proses implementasi
interkoneksi antara memungkinkan satu Interface dapat menggunakan IPv4 dan IPv6
secara bersamaan dan karena IPv6 ini masih sedikit yang mengunakan untuk satu
jenis Internet Protokol version 6 saja atau IPv6 only. Maka dengan menggunakan
metode Dual Stack ini bisa mengatasi permasalahan migrasi yang muncul selama ini
didalam pengimplementasian IPv6. Masing masing device di atur ipv4 dan ipv6nya
secara statis. Router yang berada pada rangkaian ajringan tersebut juga diatur secara
statis, agar device tersebut dapat berjalan pada protocol ipv4 dan ipv6 yang membuat
device lebih fleksibel, tidak terbatas pada versi ip yang digunakan. Dual stack harus
dikonfigurasikan menggunakan konfigurasi secara IPv4 dan secara IPv6. Routing
pada router harus dilakukan 2 kali karena jenis IP address yang berbeda. Pada
prosedur, routing menggunakan RIP dimana mekanisme ini hanya akan melacak rute
terdekat sehingga tidak butuh data seluruh rute topologi.
Pada praktikum ini menggunakan 3 router dengan 2 switch. Masing – masing
switch memiliki 2 client yang berbeda. Pada switch pertama memiliki client 2 server
sedangkan pada switch kedua memiliki client 2 PC. Untuk konfigurasi routing
menggunakan cara RIP Routing sedangkan untuk konfigurasi routing pada jaringan
tugas menggunakan cara OSPF. RIP memiliki kelebihan dimana knfigurasi router
yang lebih sederhana. Berdasarkan hasil percobaan menggunakan 2 cara tersebut,
diperoleh hasil bahwa pada konsep dual stack, antar IP tidak dapat saling terhubung /
berkomunikasi karena antara IPv4 dan IPv6 memiliki jeni protocol yang berbeda.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan dan analisa di atas, dapat ditarik kesimpulan :
1. Ketersediaan IPv4 di dunia semakin sedikit sehingga diperlukan adanya jenis IPv6
untuk mengatasi masalah keterbatasan alamat IP ini.
2. IPv6 (Internet Protocol versi 6) adalah sebuah protokol internet yang digunakan untuk
melakukan pengalamatan dan routing paket data antar perangkat-perangkat di dalam
jaringan berbasis TCP/IP. IPv6 merupakan generasi terbaru yang sebelumnya adalah
IPv4.
3. Dual Stack adalah kita menjalankan beberapa Internet Protocol yang berbeda di dalam
satu router yakni kita menjalankan IPv4 dan IPv6. Dengan dual stack memungkinkan
IPv4 dan IPv6 berjalan bersama pada satu jaringan yang sama .