Anda di halaman 1dari 31

A.

Deskripsi Data dan Analisis

1. Deskriptif Data Responden

Deskripsi data responden digunakan untuk memperoleh gambaran

tentang responden yang diteliti. Sampel dari penelitian ini adalah para

pengunjung yang berusia di atas 15 tahun, pernah mengunjungi minimal

satu kali dan sedang berada di objek wisata Bukit Kelam di Kabupaten

Sintang Kalimantan Barat. Berdasarkan informasi yang telah diperoleh

dari kuesioner yang diberikan, responden digolongkan ke dalam beberapa

kelompok, yakni berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,

pendapatan atau uang saku dan asal wisatawan.

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel V.1
Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Pria 61 61,0 61,0 61,0
Wanita 39 39,0 39,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

65
Berdasarkan tabel V.1, responden penelitian ini mayoritas pria yaitu

sebesar 61 responden (61%), dan wanita sebanyak 39 responden (39%).

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Pada pengolongan usia didapatkan hasil dari kuesioner yang

disebarkan ke responden yaitu sebagai berikut:

Tabel V.2
Persentase Responden Berdasarkan Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 15 Tahun 1 1,0 1,0 1,0
16-25 Tahun 77 77,0 77,0 78,0
26-35 Tahun 14 14,0 14,0 92,0
≥ 36 Tahun 8 8,0 8,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel V.2, mayoritas responden yang didapatkan

melalui kuesioner berada pada usia 16-25 tahun sebanyak 77 responden

(77%), pada urutan kedua yaitu usia 26-35 tahun sebanyak 14 responden

(14%), urutan ketiga yaitu pada usia ≥ 36 tahun sebanyak 8 responden

(8%) dan jumlah yang paling sedikit pada usia 15 Tahun sebanyak 1

responden (1%).

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Dari hasil kuisioner yang diisi oleh responden diperoleh data

sebagai berikut:
Tabel V.3
Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SLTP/SMP sederajat 3 3,0 3,0 3,0
SMU/STM Sederajat 63 63,0 63,0 66,0
Sarjana (S1) 34 34,0 34,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel V.3, diketahui bahwa mayoritas pengunjung Bukit

Kelam yaitu sebanyak 63 reponden (63%) memiliki pendidikan terakhir

SMU / STM Sederajat, dan posisi kedua sebanyak 34 responden (34%)

memiliki pendidikan terakhir S1 dan jumlah yang paling sedikit yaitu

SLTP / SMP sederajat dengan sebanyak 3 responden (3%).

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan/ Uang Saku

Dari hasil kuisioner yang diperoleh data responden berdasarkan

pendapatan/ uang saku sebagai berikut:

Tabel V.4
Persentase Responden Berdasarkan Pendapatan/Uang Saku
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid ≤ Rp. 1.000.000,00 44 44,0 44,0 44,0
>Rp. 1.000.000,00- Rp. 2.500.000,00 42 42,0 42,0 86,0
>Rp. 2.500.000,00- Rp. 5.000.000,00 12 12,0 12,0 98,0
> Rp. 5.000.000,00 2 2,0 2,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel V.4, mayoritas responden yang berkunjung ke

Bukit Kelam berdasarkan pendapatan/uang saku adalah 44 responden


(44%) yaitu dengan pendapatan/uang saku < Rp. 1.000.000,00, kedua

dengan pendapatan/uang saku > Rp. 1.000.000,00- Rp. 2.500.000.00

sebanyak 42 responden (42%), yang ketiga responden dengan

pendapatan/uang saku > Rp. 2.500.000,00- Rp. 5.000.000,00 sebanyak 12

responden (12%) dan yang terakhir dengan pendaptan/uang saku > Rp.

5.000.000,00 yaitu sebanyak 2 responden (2%).

e. Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Wisatawan

Hasil penelitian yang diperoleh dari responden menurut asal yaitu

sebagai berikut:

Tabel V.5
Persentase Responden Berdasarkan Asal
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Luar Sintang 44 44,0 44,0 44,0
Dalam Sintang 56 56,0 56,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel V.5, mayoritas responden yang mengunjungi

Bukit Kelam menurut asal yaitu dalam Sintang sebanyak 56 responden

(56%) dan untuk luar Sintang jumlah responden sebanyak 44 responden

(44%).
B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan

1. Hasil Pengujian Instrumental

a. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment.

Pada uji validitas, kriteria suatu nilai dikatakan valid jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih

besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Rumus untuk mengetahui 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ( α; n-2) dari

tabel Product Moment. Penelitian ini memiliki responden (n) sebanyak 100

dan α = 5%, maka 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (5%, 100 − 2) = 0,196. Item pernyataan akan

dinyatakan valid bila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.

Hasil data uji validitas adalah sebagai berikut:

Tabel V.6
Hasil Uji Validitas
Variabel Item 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan
Persepsi Item 1 0,418 0,196 Valid
Wisatawan Item 2 0,274 0,196 Valid
pada Daya Item 3 0,591 0,196 Valid
Tarik Objek Item 4 0,494 0,196 Valid
Wisata dari Item 5 0,604 0,196 Valid
Segi Fisik
Persepsi Item 1 0,440 0,196 Valid
Wisatawan Item 2 0,706 0,196 Valid
pada Daya Item 3 0,528 0,196 Valid
Tarik Objek Item 4 0,704 0,196 Valid
Wisata dari Item 5 0,449 0,196 Valid
Segi Non Fisik
Motivasi yang Item 1 0,534 0,196 Valid
Mendorong Item 2 0,392 0,196 Valid
Item 3 0,574 0,196 Valid
Item 4 0,656 0,196 Valid
Item 5 0,453 0,196 Valid
Tabel V.6
Hasil Uji Validitas (Lanjutan)
Variabel Item 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan
Motivasi yang Item 1 0,520 0,196 Valid
Menarik Item 2 0,407 0,196 Valid
Item 3 0,532 0,196 Valid
Item 4 0,343 0,196 Valid
Item 5 0,274 0,196 Valid
Motivasi Item 1 0,541 0,196 Valid
Intrinsik Item 2 0,547 0,196 Valid
Item 3 0,278 0,196 Valid
Item 4 0,526 0,196 Valid
Item 5 0,614 0,196 Valid
Motivasi Item 1 0,476 0,196 Valid
Ekstrinsik Item 2 0,642 0,196 Valid
Item 3 0,687 0,196 Valid
Minat Kunjung Item 1 0,603 0,196 Valid
Ulang Item 2 0,580 0,196 Valid
Item 3 0,538 0,196 Valid
Sumber Data Primer yang Diolah, 2018

Pada tabel V.6, dapat diihat nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada masing-masing

pernyataan pada variabel persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata,

motivasi, dan minat kunjung ulang. Hasil analisis menunjukkan semua item

pernyataan menghasilkan nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,196) karena itu disimpulkan

bahwa setiap item pernyataan memenuhi kriteria validitas dan setiap

pernyataan dalam kuisioner sudah benar-benar dapat untuk mengukur variabel

yang akan diteliti.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, metode yang digunakan penelitian

ini yaitu alpha cronbach. Uji signifkasi dilakukan pada taraf signifikasi 5%,
dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Hasil dari uji reliabilitas adalah

sebagai berikut:

Tabel V.7
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Cronbach Keterangan
Persepsi wisatawan pada 0,717 Reliabel
daya tarik objek wisata
segi fisik
Persepsi wisatawan pada 0,781 Reliabel
daya tarik objek wisata
segi non fisik
Motivasi yang 0,747 Reliabel
mendorong
Motivasi yang menarik 0,655 Reliabel
Motivasi intrinstik 0,712 Reliabel
Motivasi ekstrinsik 0,761 Reliabel
Minat kunjung ulang 0,738 Reliabel
Sumber Data Primer yang Diolah, 2018

Dari hasil analisis data di atas, dapat dilihat bahwa nilai Persepsi wisatawan

pada daya tarik objek wisata segi fisik sebesar 0,717, Persepsi wisatawan pada

daya tarik objek wisata segi non fisik sebesar 0,781, motivasi yang mendorong

sebesar 0,747, motivasi yang menarik sebesar 0,655, motivasi intrinstik sebesar

0,712, motivasi ekstrinstik sebesar 0,761, dan minat kunjung ulang sebesar 0,738.

Hasil diatas juga menunjukan bahwa Alpha Cronbach berada diatas 0,60, maka

setiap item penelitian ini dinyatakan reliabel dan setiap item pernyataan dalam

sebuah kuesioner sudah konsisten.

2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Dalam pengujian ini peneliti melakukan penjumlahan atas jawaban

yang didapat dari responden melalui pernyataan dalam kuesioner yang


dibagikan. Dimana pilihan jawaban meliputi sangat setuju, setuju, netral,

tidak setuju dan sangat tidak setuju. Untuk melalukan pengujian terlebih

dahulu ditentukan kelas interval untuk menentukan jawaban rata-rata

responden. Kelas interval diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut

(Nurhasanah,2016:2):

Menentukan interval kelas dengan rumus, yaitu :

𝑖=𝑟
𝑘

5−1
𝑖= = 0,8
5

Keterangan :

i = interval

r = range = nilai tertinggi - nilai terendah

k = jumlah kelas

Adapun skala dari data adalah sebagai berikut:

Tabel V.8
Hasil Interpretasi Rata-rata Responden dari Responden
Skala Data Kelas Kategori
1 1,00-1,79 Sangat Rendah
2 1,80-2,59 Rendah
3 2,60-3,39 Cukup
4 3,40-4,19 Tinggi
5 4,20-5,00 Sangat Tinggi
Sumber Data Primer yang Diolah, 2018
a. Analisis Deskriptif Variabel Persepsi Wisatawan pada Daya Tarik Objek

Wisata dari Segi Fisik

Tabel V.9
Deskriptif Variabel Persepsi Wisatawan pada Daya Tarik Objek Wisata dari Segi
Fisik
Item Indikator Rata-rata Kategori Total skor
per item rata-rata
1
Menurut saya objek wisata Bukit 3,85 Tinggi
Kelam memiliki tempat parkir yang
luas dan memadai
2 Menurut saya di objek wisata Bukit Tinggi
Kelam terdapat banyak penjual 3,86 3,46
makanan dan minuman
3 Menurut saya mudah menemukan Cukup
tempat sampah di objek wisata Bukit 3,17
Kelam
4 Menurut saya di objek wisata Bukit Tinggi
Kelam terdapat tempat beristirahat 3,56
yang memadai
5 Menurut saya toilet di Bukit Kelam Cukup
bersih dan mudah ditemukan 2,88
Sumber Data Primer yang Diolah, 2018

Berdasarkan pada tabel V.9, rata-rata skor responden pada variabel

persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata dari segi fisik adalah sebesar

3,46 dan dari hasil tersebut rata-rata skor responden terletak pada rentang skala

3,40 sampai 4,19, hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel persepsi wisatawan

pada daya tarik objek wisata dari segi fisik tergolong dalam kategori yang tinggi,

artinya apabila penilaian semakin tinggi maka objek wisata tersebut dinilai sangat

baik atau layak dikunjungi.

Pada tabel V.9, dapat dilihat bahwa item pernyataan dari variabel persepsi

wisatawan pada daya tarik objek wisata dari segi fisik yang memiliki skor
terendah adalah “Menurut saya toilet di Bukit Kelam bersih dan mudah

ditemukan” dengan skor 2,88 dan skor tersebut terletak pada rentang skala 2,60

sampai 3,39, yang berarti pada pernyataan ini hanya bernilai cukup. Sebaliknya

pada item skor paling tinggi yaitu pada pernyataan “Menurut saya di objek wisata

Bukit Kelam terdapat banyak penjual makanan dan minuman” dimana skor rata-

rata sebesar 3,86 dan terletak pada rentang skala 3,40 sampai 4,19, yang berarti

item tersebut berada pada kategori tinggi.

b. Analisis Deskriptif Variabel Persepsi Wisatawan pada Daya Tarik Objek

Wisata dari Segi Non Fisik

Tabel V.10
Deskriptif Variabel Persepsi Wisatawan pada Daya Tarik Objek Wisata dari Segi
Non Fisik
Item Indikator Rata-rata Kategori Total skor
per item rata-rata
1 Menurut saya objek wisata Bukit 4,49 Sangat
Kelam memiliki keunikan Tinggi
tersendiri
2 Menurut saya objek wisata Bukit 3,82 Tinggi
3,93
Kelam dalam kondisi baik dan
layak untuk dikunjungi
3 Menurut saya objek wisata Bukit 4,06 Tinggi
Kelam memiliki keindahan di
setiap sudutnya
4 Menurut saya objek wisata Bukit 4,07 Tinggi
Kelam nyaman untuk dikunjungi
5 Menurut saya tingkat keamanan di 3,22 Cukup
objek wisata Bukit Kelam sangat
baik
Sumber Data Primer yang Diolah, 2018
Berdasarkan pada tabel V.10, rata-rata skor responden pada variabel

persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata dari segi non fisik adalah sebesar

3,93 dan dari hasil tersebut rata-rata skor responden terletak pada rentang skala

3,40 sampai 4,19, hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel persepsi wisatawan

pada daya tarik objek wisata dari segi non fisik tergolong dalam kategori yang

tinggi.

Pada tabel V.10, dapat dilihat bahwa item pernyataan dari variabel

persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata dari segi non fisik yang memiliki

skor terendah adalah “Menurut saya tingkat keamanan di objek wisata Bukit

Kelam sangat baik” dengan skor 3,22 dan skor tersebut terletak pada rentang skala

2,60 sampai 3,39, yang berarti pada pernyataan ini hanya bernilai cukup.

Sebaliknya pada item skor paling tinggi yaitu pada pernyataan “Menurut saya

objek wisata Bukit Kelam memiliki keunikan tersendiri” dimana skor rata-rata

sebesar 4,49 dan terletak pada rentang skala 4,20 sampai 5,00, yang berarti item

tersebut berada pada kategori sangat tinggi.


c. Analisis Deskriptif Variabel Motivasi yang Mendorong

Tabel V.11
Deskriptif Variabel Motivasi yang Mendorong
Item Indikator Rata-rata Kategori Total skor
per item rata-rata
1 Saya berkunjung ke objek wisata 3,82 Tinggi
Bukit Kelam untuk mencari sesuatu
yang menarik dan baru
2 Saya berkunjung ke objek wisata 3,39 Cukup
3,94
Bukit Kelam untuk bertemu dengan
orang-orang baru
3 Saya berkunjung ke objek wisata 4,15 Tinggi
Bukit Kelam untuk melepaskan diri
dari rutinitas sehari hari dan stress
4 Saya berkunjung ke objek wisata 4,31 Sangat
Bukit Kelam untuk menikmati Tinggi
pemandangan alam dan mencari
pertualangan
5 Saya berkunjung ke objek wisata 4,05 Tinggi
Bukit Kelam untuk menghabiskan
waktu dengan pasangan, keluarga
dan teman
Sumber Data Primer yang Diolah, 2018

Berdasarkan pada tabel V.11, rata-rata skor responden pada variabel

Motivasi yang mendorong adalah sebesar 3,94 dan dari hasil tersebut rata-rata

skor responden terletak pada rentang skala 3,40 sampai 4,19, hasil tersebut

menunjukkan bahwa variabel motivasi yang mendorong tergolong dalam kategori

yang tinggi.

Pada tabel V.11, dapat dilihat bahwa item pernyataan dari variabel

Motivasi yang mendorong yang memiliki skor terendah adalah “Saya berkunjung

ke objek wisata Bukit Kelam untuk bertemu dengan orang-orang baru” dengan
skor 3,39 dan skor tersebut terletak pada rentang skala 2,60 sampai 3,39, yang

berarti pada pernyataan ini hanya bernilai cukup. Sebaliknya pada item skor

paling tinggi yaitu pada pernyataan “Saya berkunjung ke objek wisata Bukit

Kelam untuk menikmati pemandangan alam dan mencari pertualangan” dimana

skor rata-rata sebesar 4,31 dan terletak pada rentang skala 4,20 sampai 5,00, yang

berarti item tersebut berada pada kategori sangat tinggi.

d. Analisis Deskriptif Variabel Motivasi yang Menarik

Tabel V.12
Deskriptif Variabel Motivasi yang Menarik
Item Indikator Rata-rata Kategori Total skor
per item rata-rata
1 Saya berekreasi ke Bukit Kelam 3,80 Tinggi
karena harga tiket yang terjangkau
2 Saya berekreasi ke Bukit Kelam 3,61 Tinggi
karena ingin mempelajari sejarah,
3,90
budaya, seni dan tradisi Bukit
Kelam
3 Saya berekreasi ke Bukit Kelam 4,07 Tinggi
karena ingin menikmati sumber
daya alam seperti air terjun dan
pegunungan
4 Saya berekreasi ke Bukit Kelam 4,25 Sangat
karena Bukit Kelam mempunyai Tinggi
imej positif sebagai tempat wisata
untuk berdoa
5 Saya berekreasi ke Bukit Kelam 3,78 Tinggi
karena lokasi objek wisata yang
tidak terlalu jauh dari tempat
tinggal.
Sumber Data Primer yang Diolah, 2018
Berdasarkan pada tabel V.12, rata-rata skor responden pada variabel

Motivasi yang menarik adalah sebesar 3,90 dan dari hasil tersebut rata-rata skor

responden terletak pada rentang skala 3,40 sampai 4,19, hasil tersebut

menunjukkan bahwa variabel motivasi yang menarik tergolong dalam kategori

yang tinggi. Semakin tinggi motivasi wisatawan berkunjung maka akan semakin

besar motivasi wisatawan ingin berkunjung kembali.

Pada tabel V.12, dapat dilihat bahwa item pernyataan dari variabel

Motivasi yang menarik yang memiliki skor terendah adalah “Saya berekreasi ke

Bukit Kelam karena ingin mempelajari sejarah, budaya, seni dan tradisi Bukit

Kelam” dengan skor 3,61 dan skor tersebut terletak pada rentang skala 3,40

sampai 4,19, yang berarti pada pernyataan ini dikategorikan tinggi. Sebaliknya

pada item skor paling tinggi yaitu pada pernyataan “Saya berekreasi ke Bukit

Kelam karena Bukit Kelam mempunyai imej positif sebagai tempat wisata untuk

berdoa” dimana skor rata-rata sebesar 4,25 dan terletak pada rentang skala 4,20

sampai 5,00, yang berarti item tersebut berada pada kategori sangat tinggi.
e. Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Intrinsik

Tabel V.13
Deskriptif Variabel Motivasi Intrinsik
Item Indikator Rata-rata Kategori Total skor
per item rata-rata
1
Saya melakukan rekreasi untuk 4,07 Tinggi
kenyamanan
2 Saya melakukan rekreasi untuk 4,19 Tinggi 4,01
bersantai
3 Saya melakukan perjalanan wisata 3,56 Tinggi
karena saya suka mendaki gunung
4 Saya melakukan perjalanan wisata 3,95 Tinggi
pada tempat baru
5 Saya melakukan perjalanan wisata 4.32 Sangat
sebagai hiburan Tinggi
Sumber Data Primer yang Diolah, 2018

Berdasarkan pada tabel V.13, rata-rata skor responden pada variabel

Motivasi Intrinsik adalah sebesar 4,01 dan dari hasil tersebut rata-rata skor

responden terletak pada rentang skala 3,40 sampai 4,19, hasil tersebut

menunjukkan bahwa variabel motivasi intrinsik tergolong dalam kategori yang

tinggi.

Pada tabel V.13, dapat dilihat bahwa item pernyataan dari variabel

Motivasi Intrinsik yang memiliki skor terendah adalah “Saya melakukan

perjalanan wisata karena saya suka mendaki gunung” dengan skor 3,56 dan skor

tersebut terletak pada rentang skala 3,40 sampai 4,19, yang berarti pada

pernyataan ini dikategorikan tinggi. Sebaliknya pada item skor paling tinggi yaitu

pada pernyataan “Saya melakukan perjalanan wisata sebagai hiburan” dimana

skor rata-rata sebesar 4,32 dan terletak pada rentang skala 4,20 sampai 5,00, yang

berarti item tersebut berada pada kategori sangat tinggi.


f. Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Ekstrinsik

Tabel V.14
Deskriptif Variabel Motivasi Ekstrinsik
Item Indikator Rata-rata Kategori Total skor
per item rata-rata
1 Saya melakukan perjalanan wisata 2,93 Cukup
untuk melakukan penelitian
2 Saya melakukan perjalanan wisata 3,41 Tinggi 3,22
pada Bulan Maria
3 Saya melakukan kunjungan untuk 3,34 Cukup
kegiatan sekolah
Sumber Data Primer yang Diolah, 2018

Berdasarkan pada tabel V.14, rata-rata skor responden pada variabel

Motivasi Ekstrinsik adalah sebesar 3,22 dan dari hasil tersebut rata-rata skor

responden terletak pada rentang skala 2,60 sampai 3,39, hasil tersebut

menunjukkan bahwa variabel motivasi ekstrinsik hanya tergolong dalam kategori

cukup.

Pada tabel V.14, dapat dilihat bahwa item pernyataan dari variabel

Motivasi Ekstrinsik yang memiliki skor terendah adalah “Saya melakukan

perjalanan wisata untuk melakukan penelitian” dengan skor 2,93 dan skor

tersebut terletak pada rentang skala 2,60 sampai 3,39, yang berarti pada

pernyataan ini dikategorikan hanya cukup. Sebaliknya pada item skor paling

tinggi yaitu pada pernyataan “Saya melakukan perjalanan wisata pada Bulan

Maria” dimana skor rata-rata sebesar 3,41 dan terletak pada rentang skala 3,40

sampai 4,19, yang berarti item tersebut berada pada kategori tinggi.
g. Analisis Deskriptif Variabel Minat Kunjung Ulang

Tabel V.15
Deskriptif Variabel Minat Kunjung Ulang
Item Indikator Rata-rata Kategori Total skor
per item rata-rata
1 Saya berminat berkunjung kembali 3,97 Tinggi
karena melihat informasi terbaru 4,02
tetang objek wisata Bukit Kelam
2 Saya berminat berkunjung kembali 4,19 Tinggi
dengan mengajak keluarga/teman
untuk melihat objek wisata Bukit
Kelam
3 Saya berminat berkunjung kembali 3,92 Tinggi
untuk bernostalgia di objek wisata
Bukit Kelam
Sumber Data Primer yang Diolah, 2018

Berdasarkan pada tabel V.15, rata-rata skor responden pada variabel Minat

Kunjung Ulang adalah sebesar 4,02 dan dari hasil tersebut rata-rata skor

responden terletak pada rentang skala 3,40 sampai 4,19, hasil tersebut

menunjukkan bahwa variabel Minat Kunjung Ulang tergolong dalam kategori

tinggi.

Pada tabel V.15, dapat dilihat bahwa item pernyataan dari variabel Minat

Kunjung Ulang yang memiliki skor terendah adalah “Saya berminat berkunjung

kembali untuk bernostalgia di objek wisata Bukit Kelam” dengan skor 3,92 dan

skor tersebut terletak pada rentang skala 3,40 sampai 4,19 yang berarti pada

pernyataan ini dikategorikan tinggi. Sebaliknya pada item skor paling tinggi yaitu

pada pernyataan “Saya berminat berkunjung kembali dengan mengajak

keluarga/teman untuk melihat objek wisata Bukit Kelam” dimana skor rata-rata
sebesar 4,19 dan terletak pada rentang skala 3,40 sampai 4,19, yang berarti item

tersebut berada pada kategori tinggi.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik yang baik adalah tidak adanya korelasi antara

veriabel penelitian. Dalam penelitian ini, uji multikolienaritas dilihat dari

nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).

Berikut hasil dari pengujian multikolinieritas:

Tabel V.16
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Persepsi Pada Daya Tarik Objek Wisata ,758 1,320
Motivasi Kunjung Ulang ,758 1,320
a. Dependent Variable: Minat Kunjung Ulang

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai variance inflation factor (VIF)

menunjukkan nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10, maka dapat

disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas

atau tidak terjadi masalah multikorelasi diantara variabel bebas yang

ada.
b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas ini digunakan untuk mengetahui persamaan

regresi dimana ada tidaknya varian dari residual observasi yang satu

dengan yang lain. Berikut ini adalah tabel hasil dari uji heteroskedastisitas

dengan mengunakan uji glejser.

Tabel V.17
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,667 ,730 2,284 ,025
Persepsi Pada Daya Tarik
,004 ,017 ,029 ,247 ,806
Objek Wisata
Motivasi Wisatawan -,010 ,011 -,102 -,880 ,381
a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel V.17, diketahui nilai probabilitas signifikasi

variabel persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata sebesar 0,806 >

0,05 dan variabel motivasi wisatawan 0,381 > 0,05. Dari hasil di atas

diketahui bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

Artinya, data menunjukkan bahwa varians variabel sama untuk semua

pengamatan atau observasi.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji

One Sample Kolomogorow Smirnov, dan untuk mengetahui apakah rasidual


terdristribusi normal jika nilai signifikasinya lebih dari 0,05. Berikut hasil dari

uji normalitas:

Tabel V.18
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,40727534
Most Extreme Differences Absolute ,065
Positive ,055
Negative -,065
Test Statistic ,065
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan dari tabel di atas, diketahui bahwa residual dalam

penelitian dikatakan berdistribusi normal, karena seluruh angka Asymp.

Sig. (2-tailed) yaitu 0,200> 0,05.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata dan motivasi

wisatawan terhadap minat kunjung ulang. Berikut hasil analisis Regresi

Linier Berganda:
Tabel V.19
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1,059 1,227 ,863 ,390
Persepsi ,074 ,028 ,227 2,647 ,009
Motivasi ,120 ,019 ,535 6,223 ,000
a. Dependent Variable: Minat kunjung ulang
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas hasil pengelohan data diperoleh nilai

koefisien konstanta yaitu sebesar 1,059, koefisien regresi persepsi wisatawan

pada daya tarik objek wisata yatu sebesar 0,074 dan untuk koefisien refresi

motivasi wisatawan sebesar 0,120. Dari hasil data tersebut maka dapat

dirumuskan persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 1,059 + 0,074 𝑋1 + 0,120 𝑋2.

Dimana :

Y = Minat kunjung ulang

𝑋1 = Persepsi Wisatawan Pada Daya Tarik objek Wisata

𝑋2 = Motivasi Wisatawan

Analisis dari hasil regresi linier berganda di atas dengan taraf

signifikan sebesar 0,05 (5%).

5. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Hasil Uji F

Uji F digunakan untuk menguji signifikan koefisien regresi

variabel independen didalam model secaran simultan. Artinya untuk


menguji signifikan pengaruh persepsi wisatawan pada daya tarik objek

wisata dan motivasi wisatawan, secara simultan terhadap minat kunjung

ulang. Rumusan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)

mengenai pengaruh variabel persepsi dan motivasi secara simultan

terhadap minat kunjung ulang adalah sebagai berikut:

H01 =Persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata dan motivasi
wisatawan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap minat
kunjung ulang ke Bukit Kelam.
Ha1 = Persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata dan motivasi
wisatawan secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat
kunjung ulang ke Bukit Kelam.

Tabel V.20 Hasil Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 165,298 2 82,649 40,890 ,000b


Residual 196,062 97 2,021
Total 361,360 99
a. Dependent Variable: Minat Kunjung Ulang
b. Predictors: (Constant), Motivasi dan Persepis

b. Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan hasil perhitungan statistik di atas mengunakan SPSS,

diperoleh nilai F sebesar 40,890 dengan tingkat signifikan 0,000. Nilai

signifikan yang dihasilkan tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel minat kunjung ulang dapat dijelaskan

secara bersama-sama oleh persepsi dan motivasi. Kesimpulannya


bahwa variabel persepsi dan motivasi, secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap minat kunjung ulang di Bukit Kelam.

c. Hasil Uji t

Tabel V.21
Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1,059 1,227 ,863 ,390
Persepsi Wisatawan Pada Daya
,074 ,028 ,227 2,647 ,009
Tarik Objek Wisata
Motivasi Wisatawan ,120 ,019 ,535 6,223 ,000

a. Dependent Variable: Minat Kunjung Ulang

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Langkah-langkah

dalam uji statistika ini adalah sebagai berikut:

1) Penentuan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

a)
H02 = Persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata tidak

berpengaruh positif terhadap minat kunjung ulang ke Bukit

Kelam.

Ha2 = Persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata

berpengaruh positif terhadap minat kunjung ulang ke Bukit

Kelam.

b)
H03 = Motivasi wisatawan tidak berpengaruh positif terhadap

minat kunjung ulang ke Bukit Kelam.


Ha3 = Motivasi wisatawan berpengaruh positif terhadap minat

kunjung ulang ke Bukit Kelam.

2) Penentuan taraf signifikan pada penelitian ini menggunakan taraf

signifikan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%.

3) Penentuan thitung dan ttabel

Dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh angka thitung 2,647 untuk

X1 dan 6,223 untuk X2. Kemudian ditentukan nilai ttabel dengan

taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (df) = n-k-2 = 100-2-2=

96. Maka diperoleh ttabel sebesar 1,6608

4) Melalui analisis tersebut maka pengambilan keputusan berdasarkan

pada:

Jika thitung ≤ ttabel ; maka H0 diterima (H𝑎 ditolak)

thitung > ttabel ; maka H0 ditolak (H𝑎 diterima)

5) Kesimpulan
a)
Dari tabel uji t, dapat diketahui nilai thitung variabel persepsi

wisatawan pada daya tarik objek wisata (X1) sebesar 2,647 lebih

besar dari 1,6608 (thitung > ttabel), maka H02 ditolak dan Ha2

diterima. Artinya persepsi wisatawan pada daya tarik objek

wisata berpengaruh positif terhadap minat kunjung ulang ke

Bukit Kelam.

b)
Dari tabel uji t, dapat diketahui nilai thitung variabel motivasi

wisatawan (X2) sebesar 6,223 lebih besar dari 1,6608 (t hitung >

ttabel), maka H03 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya motivasi


wisatawan berpengaruh positif terhadap minat kunjung ulang ke

Bukit Kelam.

d. Hasil Uji Independent Sample T Test

Uji Independent Sample T Test digunakan untuk menguji ada

tidaknya perbedaan persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata

berdasarkan karakteristik konsumen menurut asal wisatawan dengan

kelompok sampel yaitu asal wisatawan luar Sintang dan dalam Sintang.

Artinya wisatawan yang bukan berasal dari Sintang dan berasal dari Kota

Sintang. Rumusan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H a) adalah

sebagai berikut:

H04 =tidak ada perbedaan persepsi wisatawan pada daya tarik objek
wisata berdasarkan karakteristik konsumen menurut asal
wisatawan.
Ha4 =ada perbedaan persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata
berdasarkan karakteristik konsumen menurut asal wisatawan.
Tabel V.22
Hasil Uji Independent Sample T Test
Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

Std. 95% Confidence

Error Interval of the

Sig. (2- Mean Differenc Difference


F Sig. t D tailed) Difference e Lower Upper
f

Persepsi Equal
variances ,000 ,989 ,925 98 ,357 1,091 1,180 -1,250 3,432
assumed
Equal
variances not ,912 86,956 ,364 1,091 1,196 -1,287 3,468
assumed
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan hasil perhitungan statistik di atas mengunakan SPSS,

diperoleh nilai signifikan 0,364. Nilai signifikan yang dihasilkan tersebut

lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata berdasarkan karakteristik

konsumen menurut asal wisatawan.

C. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial dan

simultan pengaruh variabel independen (persepsi wisatawan pada daya tarik

objek wisata dan motivasi wisatawan) pada variabel dependen (minat kunjung

ulang). Penelitian ini dilakukan di objek wisata Bukit Kelam dengan jumlah

sebanyak 100 responden yang sedang berkunjung atau sudah pernah


berkunjung sebelumnya. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data

regresi linier berganda. Berikut pembahasan tiap rumusan masalah:

1. Profil Wisatawan

Pada rumusan masalah yang pertama, profil dari wisatawan yang

berkunjung mayoritas adalah laki-laki dengan usia antara 16 sampai 25

tahun pendidikan terakhir SMU/STM Sederajat dengan uang saku rata-

rata di bawah Rp. 1.000.000,00 dan berasal wisatawan dari Sintang. Dari

deskriptif data responden tersebut dapat kita simpulkan bahwa para

pengunjung dari Bukit Kelam itu sendiri adalah para remaja yang suka

melakukan perjalanan wisata dimana dilihat dari point kuesioner mereka

tertarik melakukan perjalanan wisata untuk hiburan dan mencari sesuatu

yang unik.

2. Pengaruh Persepsi dan Motivasi Wisatawan Terhadap Minat Kunjung

Ulang

Hasil uji F menunjukkan bahwa persepsi dan motivasi wisatawan secara

bersama-sama berpengaruh terhadap minat kunjung ulang karena

diperoleh nilai F sebesar 40,890 dengan tingkat signifikan 0,000, nilai

signifikan yang dihasilkan tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel minat kunjung ulang dapat dijelaskan

secara signifikan oleh persepsi dan motivasi. Persepsi adalah suatu proses

yang timbul akibat sensasi, dimana sensasi adalah aktivitas merasakan

atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan dan motivasi

adalah daya dorong yang muncul dari seorang konsumen yang akan
mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam membeli dan

mengunakan barang dan jasa, maka kedua variabel ini sama-sama

berpengaruh pada keputusan seseorang dalam melakukan perjalanan

wisata. Dorongan yang timbul karena adanya keinginan untuk merasakan

dan melihat suatu objek maka akan timbul minat dalam diri masing-

masing wisatawan. Dari minat tersebut apabila mereka merasa puas akan

suatu objek wisata yang mereka kunjungi maka akan melakukan

kunjungan ulang.

3. Pengaruh Persepsi Wisatawan Pada Daya Tarik Objek Wisata Terhadap

Minat Kunjung Ulang.

Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui thitung variabel persepsi wisatawan

pada daya tarik objek wisata (X1) bernilai positif yaitu sebesar 2,647

lebih besar dari 1,6608 (thitung > ttabel), maka H02 ditolak dan Ha2 diterima,

artinya persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata berpengaruh

positif pada minat kunjung ulang ke objek wisata Bukit Kelam. Semakin

baik penilaian wisatawan maka minat kunjung ulang wisatawan akan

mengalami peningkatan sebaliknya apabila penilaian wisatawan buruk

maka akan mengalami penurunan jumlah kunjungan. Persepsi wisatawan

pada daya tarik objek wisata Bukit Kelam baik dari segi fisik maupun

dari segi non fisik dinilai baik. Persepsi seseorang timbul karena sensasi

dimana sensasi adalah aktivitas yang merasakan atau menyebabkan

keadaan emosi yang menggembirakan. Bila wisatawan merasa puas akan

objek wisata yang mereka kunjungi maka mereka akan melakukan


kunjungan ulang. Dengan demikian persepsi wisatawan pada daya tarik

objek wisata berpengaruh positif pada minat kunjung ulang wisatawan ke

Bukit Kelam.

4. Pengaruh Motivasi Wisatawan terhadap Minat Kunjung Ulang

Berdasarkan hasil uji t diketahui thitung variabel motivasi wisatawan (X2)

bernilai positif yaitu sebesar 6,223 lebih besar dari 1,6608 (thitung > ttabel),

maka H03 ditolak dan Ha3 diterima, artinya motivasi wisatawan

berpengaruh positif pada minat kunjung ulang wisatawan ke objek wisata

Bukit Kelam. Semakin besar motivasi wisatawan maka semakin tinggi

minat untuk berkunjung kembali sebaliknya apabila motivasi wisatawan

semakin kecil maka semakin rendah minat wisatawan untuk berkunjung

kembali. Motivasi adalah daya dorong yang muncul dari diri seseorang

konsumen yang akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam

membeli dan mengunakan barang dan jasa. Dorongan tersebut membuat

seseorang ingin bertindak sesuai keinginan atau kebutuhan seseorang

seperti halnya wisatawan yang melakukan perjalanan wisata yang

berkunjung ke Bukit Kelam, motivasi mereka yang berkunjung adalah

untuk mencari hiburan dan berpetulang. Dengan demikian apabila

semakin tinggi motivasi wisatawan yang berkunjung maka akan semakin

besar minat kunjung ulang wisatawan. Pada rumusan masalah yang ke

tiga penelitian ini selaras dengan penelitian sebelumnya oleh Fitroh,

Hamid, dan Hakim (2017) pada variabel motivasi, yang menyatakan

bahwa motivasi wisatawan menunjukkan pengaruh yang signifikan


terhadap keputusan berkunjung wisatawan, dan analisis berhasil

menunjukkan bahwa variabel motivasi wisatawan memiliki pengaruh

yang besar terhadap keputusan berkunjung seseorang.

5. Pengaruh Persepsi Wisatawan Pada Daya Tarik Objek Wisata

Berdasarkan Karakteristik Konsumen Menurut Asal Wisatawan

Kemudian pada rumusan masalah yang terakhir tentang perbedaan

persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata berdasarkan

karakteristik konsumen dilihat dari asal wisatawan yang berkunjung

didapatkan hasil menggunakan uji Independent Sample T Test yaitu nilai

signifikan lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha4

ditolak dan H04 diterima karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05

yaitu 0,364. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan persepsi wisatawan

pada daya tarik objek wisata menurut asal baik luar Sintang maupun

dalam Sintang. Setelah dilakukan pengamatan oleh peneliti pada saat

pengambilan data, peneliti melihat bahwa memang baik wisatawan dalam

Sintang dan luar Sintang sangat menikmati tempat wisata Bukit Kelam.

Artinya wisatawan yang melakukan perjalanan wisata ke Bukit Kelam

memiliki penilaian yang baik tentang objek wisata tersebut, mereka

menilai bahwa Bukit Kelam memiliki keunikan yang hanya dapat

wisatawan dapatkan sensasinya saat berkunjung dan karena keunikan

tersebut membuat wisatawan berminat untuk berkunjung kembali.

Keunikan ini dapat menjadi daya tarik yang tentunya menjadi pembeda

dengan wisata lainnya. Contohnya cerita atau mitos dari Bukit Kelam
sendiri dan setiap sudut Bukit Kelam yang menawarkan keindahan bagi para pengunjungnya. Selain
itu apabila wisatawan mendaki Bukit Kelam maka akan disuguhkan pemandangan yang sangat
menarik karena wisatawan dapat melihat kota Sintang dari atasnya. Persepsi wisatawan ini timbul
karena aktivitas yang mereka lakukan di Bukit Kelam dan tujuan berkunjung memiliki kesamaan
seperti berdoa di gua maria dan mendaki puncak Bukit Kelam. Oleh karena itu, tidak ada perbedaan
persepsi dari wisatawan.

Anda mungkin juga menyukai