Anda di halaman 1dari 25

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Responden

Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa Kampus STIE PGRI

Dewantara Jombang program studi management yang sedang menghuni kos

atau pengguna jasa layanan penyedia rumah kos di kota Jombang. Data

untuk penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang

dibagikan secara langsung kepada responden.

Tabel 4.1
Distribusi dan Pengembalian Kuesioner
No Keterangan Jumlah
1 Kuesioner yang disebar 96
2 Kuesioner yang tidak kembali 0
3 Kuesioner yang tidak dapat diolah 0
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 96
Sumber: Data primer yang diolah, 2023

2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Kampus STIE

PGRI Dewantara Jombang program studi management yang sedang

menghuni kos atau pengguna jasa layanan penyedia rumah kos di kota

Jombang. Berikut ini adalah gambaran mengenai identitas responden


yang terdiri dari jenis kelamin, umur dan pendapatan responden.

a) Karakteristik Responden Responden


Jenis
No Jumlah Presentase
Kelamin
1 Laki-laki 56 56%
2 Perempuan 40 40%
Jumlah 96 96%
Sumber: Data primer yang diolah, 2023

96 responden yang merupakan mahasiswa yang terdiri dari 56

penghuni kos atau 56% berjenis kelamin laki-laki, sedangkan wanita

sebanyak 40 penghuni kos atau 40%.

b) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.3 Usia Responden


No Usia Jumlah Presentase
1 23 22%
22
2 24 18%
18
3 25 18%
18
4 22 17%
17
5 21 6%
6
6 20 6 6%
7 19 4 4%
8 27 2%
2
9 26 1%
1
Jumlah 96 96%
Sumber: Data primer yang diolah, 2023.

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar yang menjadi

responden pada penelitian ini mahasiswa yang berusia 23 tahun sebanyak


22 mahasiswa atau 22% dari jumlah responden. Mahasiswa yang berusia

24 tahun sebanyak 18 mahasiswa atau 18% dari jumlah responden.

Mahasiswa yang berusia 25 tahun sebanyak 18 mahasiswa atau 18% dari

jumlah responden. Mahasiswa yang berusia 22 tahun sebanyak 17

mahasiswa atau 17% dari jumlah responden. Mahasiswa yang berusia 20

tahun sebanyak 6 mahasiswa atau 6% dari jumlah responden. Mahasiswa

yang berusia 21 tahun sebanyak 6 mahasiswa atau 6% dari jumlah

responden. Mahasiswa berusia 19 tahun yaitu sebanyak 4 mahasiswa atau

4% dari jumlah responden. Mahasiswa yang berusia 27 tahun sebanyak 2

mahasiswa atau 2% dari jumlah responden. Mahasiswa yang berusia 26

tahun sebanyak 1 mahasiswa atau 1% dari jumlah responden.

c) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Tabel 4.4 Pendapatan Responden


No Pekerjaan Jumlah Presentase

1 Rp. 2.000.000,- 51 51%


2 Rp. 3.000.000,- 29 29%
3 Rp. 1.000.000,- 8 8%
4 Rp. 5.000.000,- 5 5%
5 Rp. 4.000.000,- 3 3%
Jumlah 96 96%
Sumber: Data primer yang diolah, 2023.

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar yang menjadi

responden pada penelitian ini mahasiswa yang memiliki pendapatan Rp.


2.000.000 sebanyak 51 mahasiswa atau 51% dari jumlah responden.

Mahasiswa yang memiliki pendapatan Rp. 3.000.000 sebanyak 29

mahasiswa atau 29% dari jumlah responden. Mahasiswa memiliki

pendapatan sebesar Rp. 1.000.000 yaitu sebanyak 8 mahasiswa atau 8%

dari jumlah responden. Mahasiswa yang memiliki pendapatan Rp.

5.000.000 sebanyak 5 mahasiswa atau 5% dari jumlah responden.

Mahasiswa yang memiliki pendapatan Rp. 4.000.000 sebanyak 3

mahasiswa atau 3% dari jumlah responden. Dari hal tersebut dapat

dikatakan bahwa lebih banyak mahasiswa yang berpendapatan Rp.

2.000.000.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran dan deskripsi mengenai data

variabel dalam penelitian yang dilihat dari nilai rata-rata. Pada penelitian ini

terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas tersebut

yaitu: nilai yang dipersepsikan (X1), biaya transaksi (X2), dan variabel terikat

pada penelitian ini adalah minat sewa ulang (Y). Untuk mengetahui frekuensi

intensitas kondisi masingmasing variabel dapat diketahui dengan perkalian

antara skor tertinggi dalam setiap variabel dengan jumlah item pertanyaan yang

ada setiap variabel yang kemudian dibagi dalam 5 kategori (Sugiono,2015),

sebagai berikut:
nilai tertinggi−nilai terendah
(nilai jenjang interval) =
jumlah kriteria pertanyaan

5−1
= = 0,80
5

Berdasarkan data diatas kategori jawaban responden dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1,00 - 1,80 : Sangat rendah atau sangat tidak baik yang menunjukkan
kondisi variabel yang masih sangat rendah atau sangat kecil.

1,81 - 2,60 : Rendah atau tidak baik yang menunjukkan kondisi variabel
yang masih rendah atau kecil.

2,61 - 3,40 : Sedang atau cukup yang menunjukkan kondisi variabel yang
sedang atau cukup.

3,41 - 4,20 : Tinggi atau baik yang menunjukkan kondisi variabel yang
tinggi atau baik.

4,21 - 5,00 : Sangat tinggi atau sangat baik yang menunjukkan kondisi
variabel yang sangat tinggi atau sangat baik.

Tabel 4.5
Deskripsi Jawaban Responden
N Pernyataan Frekuensi Jawaban
o
VARIABEL STS TS KS S SS N Total Rata-
NILAI YANG (1) (2) (3) (4) (5) rata
DIPERSEPSI
KAN (X1)
F F*S F F*S F F*S F F*S F F*S
X1.1 0 0 1 2 5 15 39 156 51 255 96 428 4,32
X1.2 0 0 0 0 3 9 38 152 55 275 96 436 4,54
X1.3 0 0 2 4 5 15 25 100 64 320 96 439 4,57
Rata-rata variabel 4,48

Sumber : Hasil olah data, 2023


Dari tabel di atas diketahui bahwa jawaban responden terhadap variabel

Nilai yang dipersepsikan (X1) dengan total skor rata-rata jawaban sebesar 4,48

yang berada dalam kategori kondisi variabel yang sangat tinggi atau sangat

baik. Rata-rata tertinggi terdapat pada peryataan nomer tiga dengan rata-rata

4,57 yang menunjukkan bahwa responden menilai indikator tersebut menjadi

faktor utama dari nilai yang dipersepsikan. Hal tersebut berarti bahwa

responden memberikan persepsi yang baik terhadap nilai yang dipersepsikan.

Tabel 4.6
Deskripsi Jawaban Responden
N Pernyataan Frekuensi Jawaban
o
VARIABEL STS TS KS S SS N Total Rata-
BIAYA (1) (2) (3) (4) (5) rata
TRANSAKSI
(X2)
F F*S F F*S F F*S F F*S F F*S
X2.4 0 0 0 0 4 12 35 140 57 285 96 437 4,55
X2.5 1 1 0 0 1 3 25 100 69 345 96 449 4,68
X2.6 1 1 2 4 7 21 29 116 57 285 96 427 4,45
X2.7 0 0 1 2 1 3 32 128 62 310 96 443 4,61
Rata-rata variabel 4,57

Sumber : Hasil olah data, 2023

Dari tabel di atas diketahui bahwa jawaban responden terhadap variabel

biaya transaksi (X2) dengan total skor rata-rata jawaban sebesar 4,57 yang

berada dalam kategori kondisi variabel yang sangat tinggi atau sangat baik.

Rata-rata tertinggi terdapat pada peryataan nomer dua dengan rata-rata 4,68

yang menunjukkan bahwa responden menilai indikator tersebut menjadi faktor


utama dari biaya transaksi. Hal tersebut berarti bahwa responden memberikan

persepsi yang baik terhadap biaya transaksi.

Tabel 4.7
Deskripsi Jawaban Responden
N Pernyataan Frekuensi Jawaban
o
VARIABEL F F*S F F*S F F*S F F*S F F*S N Total Rata-
MINAT rata
SEWA
ULANG (Y)
Y.8 1 1 3 6 5 15 44 176 43 215 96 413 4,30
Y.9 0 0 1 2 18 54 30 120 47 235 96 411 4,28
Y.10 0 0 0 0 3 9 38 152 55 275 96 436 4,54
Rata – rata variabel 4,37

Sumber : Hasil olah data, 2023

Dari tabel di atas diketahui bahwa jawaban responden terhadap variabel

minat sewa ulang (Y) dengan total skor rata-rata jawaban sebesar 4,37 yang

berada dalam kategori kondisi variabel yang sangat tinggi atau sangat baik.

Rata-rata tertinggi terdapat pada peryataan nomer tiga dengan rata-rata 4,54

yang menunjukkan bahwa responden menilai indikator tersebut menjadi faktor

utama dari minat sewa ulang. Hal tersebut berarti bahwa responden

memberikan persepsi yang baik terhadap manfaat.

4.2.1 Uji Kualitas Data


Uji kualitas data dilakukan untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan

sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria

valid dan reliabel. Uji kualitas data tersebut terdiri dari uji validitas dan uji
reliabilitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir

pertanyaan dengan total skor. Hasil pengujian validitas instrumen penelitian

secara ringkas disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas


r hitung
Variabel Indikator Keterangan
Nilai yang NP1 0,685 Valid
dipersepsikan NP2 0,374 Valid
(X1) NP3 0,620 Valid
Biaya transaksi BT1 0,345 Valid
(X2) BT2 0,353 Valid
BT3 0,596 Valid
BT4 0,304 Valid
Minat sewa MSU1 0,321 Valid
ulang (Y) MSU2 2,81 Valid
MSU3 0,374 Valid
Sumber: olah data, 2023

Hasil perhitungan koefisien korelasi (rxy) seluruhnya mempunyai r hitung

yang lebih besar dari r tabel (0,202) dengan jumlah 96 responden. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh butir dinyatakan valid. Butir

pertanyaan yang ada pada instrumen penelitian yang valid dapat dinyatakan

layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.


b. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

konsistensi terhadap instrument-instrumen yang diukur. Reliabilitas merupakan

syarat agar kuesioner dapat dikatakan valid. Dalam penelitian ini pengukuran uji

reliabilitas dilakukan dengan alat uji Cronbach Alpha. Uji Cronbach Alpha

dilakukan dengan mengkorelasikan satu item pernyataan dengan item

pernyataan lain untuk masing- masing variable dengan nilai cronbach alpha ≥

0,60 untuk dikatakan reliable. Uji reliabilitas dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.9
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbac Nilai Keterangan
h Alpha Kritis
Nilai yang 0,934 0,60 Reliabel
dipersepsikan
(X1)
Biaya transaksi 0,874 0,60 Reliabel
(X2)
Minat sewa 0,927 0,60 Reliabel
ulang (Y)
Sumber: olah data, 2023

Berdasarkan tabel 4.7 dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga instrumen

penelitian tersebut, sudah memenuhi syarat reliabilitias, karena berada di atas 0,60

atau tingkat reliabilitasnya sangat tinggi. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa

butir-butir pertanyaan dapat digunakan sebagai instrument untuk penelitian

selanjutnya.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah suatu data dianalisa lebih lanjut diperlukan suatu

uji asumsi klasik agar hasil dan analisa bisa efisien dan tidak bias sehingga dapat

digeneralisasikan pada populasi. Adapun kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah tiap variabel dalam

penelitian berdistribusi normal atau tidak.

a. Histogram

Gambar 4.1

Sumber : olah data, 2023

Hasil dari uji normalitas histogram menghasilkan bentuk kurva

menggunung maka dapat dikatakan bahwa pola tersebut terdistribusi normal.


b. P - Plot

Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual regresi. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot. Data yang normal jika data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang

menunjukan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Gambar pengujian normalitas adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2
Uji Normalitas P – Plot

Sumber: Olah data, 2023

Hasil pengujian tersebut menunjukan bahwa titik-titik berada tidak jauh

dari garis diagonal. Hal tersebut mengartikan bahwa model regresi tersebut

sudah berdistribusi normal, sehingga model regresi tersebut layak untuk


digunakan dalam melakukan pengujian selanjutnya.

c. Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-

pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik

menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan. Pengujian

normalitas sebaran data pada penelitian ini dipergunakan metode

Kolmogorov-Smirnov. Hasil perhitungan uji normalitas secara ringkas dapat

dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.8
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz
ed Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.07161169
Most Extreme Differences Absolute .143
Positive .076
Negative -.143
Test Statistic .143
Asymp. Sig. (2-tailed)c <.1
Monte Carlo Sig. (2-tailed)d Sig. <.1
99% Lower Bound .000
Confidence
Interval Upper Bound .000

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: olah data, 2023
Berdasarkan hasil pengujian normalitas di atas nilai signifikansinya

adalah 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,1 < 0,05

sehingga dapat dikatakan data terdistribusi secara normal.

b. Uji Autokorelasi

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui

ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu

dengan variabel sebelumnya. Untuk menguji autokorelasi akan dilakukan

dengan menggunakan pengujian Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai

berikut:

a) Bila DW < dL ; berarti ada korelasi yang positif.

b) Bila dL ≤ DW ≤ dU ; tidak dapat mengambil kesimpulan apa-apa

c) Bila dU < DW < 4 – dU ; berarti tidak ada korelasi positif maupun

negatif

d) Bila 4 – dU ≤ DW ≤ 4 – dL ; tidak dapat mengambil kesimpulan

e) Bila DW > 4 – dL ; berarti ada korelasi negatif

Tabel 4.9
Model Summaryb
Selection Criteria
Std. Error Akaike Amemiya Mallows' Schwarz
Mo R Adjusted of the Information Prediction Prediction Bayesian Durbin-
del R Square R Square Estimate Criterion Criterion Criterion Criterion Watson
1 .637 .406 .393 1.034 9.329 .632 3.000 17.022 1.880
a
a. Predictors: (Constant), Biaya transaksi, Nilai yang dipersepsikan
b. Dependent Variable: Minat sewa ulang
Sumber: olah data, 2023

Berdasarkan hasil tabel tersebut bahwa nilai DW adalah 1,880. Nilai dU

dan dL yang dilihat di tabel Durbin Watson adalah dU dengan k=2, k adalah

jumlah variabel independen, dan n (banyaknya data) = 96 adalah 1,7103 dan

nilai dL adalah 1,6254. Dapat disimpulkan bahwa 1,6254 < DW < 1,7103 <

1.880 berarti terjadi autokorelasi.

c. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedastisitas berfungsi untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi perbedaan variansi dari residual antara satu pengamatan ke

pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau

tidak terjadinya heteroskedastisitas.

Gambar 4.3
Sumber : Olah data, 2023

Hasil dari uji heteroskedastisitas grafik scatterplot memperlihatkan bahwa

titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah pada

garis angka 0 sumbu Y. artinya tidak terjadi heteroskedasititas pada model

regresi, sehingga model regresi layak dipakai.

Hasil uji heteroskedastisitas dengan meregresikan antara variabel

bebas dengan absolut standardized residual, secara ringkas disajikan pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.10
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -6.661E- 1.129 .000 1.000
16
Nilai yang .000 .092 .000 .000 1.000
dipersepsikan
Biaya transaksi .000 .066 .000 .000 1.000
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber: olah data, 2023

Berdasarkan tabel hasil uji heterokedastisitas di atas, dapat kita

ketahui bahwa seluruh variabel bebas mempunyai nilai signifikan lebih

dari 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala

heterokedastisitas dalam model regresi tersebut.

d. Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2009).

Kriteria dari pengujian ini adalah jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF <

10,0, maka model regresi tersebut tidak mengandung gejala multikolinearitas.

Hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11
Coefficientsa
Standard
ized
Unstandardize Coeffici
d Coefficients ents Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .585 1.129 .518 .606
Nilai yang .050 .092 .053 .544 .588 .671 1.491
dipersepsikan
Biaya transaksi .408 .066 .605 6.203 <.001 .671 1.491
a. Dependent Variable: Minat sewa ulang
Sumber: olah data, 2023

Berdasarkan tabel 4.11 di atas terbukti bahwa semua variabel bebas pada

penelitian ini tidak menunjukkan adanya multikolinieritas, yang ditunjukkan

dengan nilai tolerance 0,671 > 0,10 dan VIF 1,491 tidak lebih dari 10.

4.3 Analisis inferensial

4.3.1 Analisis regresi linier berganda

Analisis ini bertujuan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen

apabila nilai variabel independent mengalami kenaikan atau penurunan dan

untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independent dengan

variabel dependen apakah masing-masing variabel independent berhubungan

positif atau negatif. Dengan menggunakan alat bantu statistik SPSS maka

diperoleh perhitungan sebagai berikut :

Tabel 4.12
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .585 1.129 .518 .606
Nilai yang .050 .092 .053 .544 .588 .671 1.491
dipersepsikan
Biaya .408 .066 .605 6.203 <.001 .671 1.491
transaksi
a. Dependent Variable: Minat sewa ulang
Sumber: olah data, 2023

Model regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai

yang dipersepsikan dan biaya transaksi terhadap minat sewa ulang. Analisis

regresi sederhana ini mempunyai formula sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + ε

Y = 0,585 + 0,050X1 + 0,408X2

Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan

yang positif antara nilai yang dipersepsikan (X1) dan biaya transaksi (X2)

dengan Y. Sehingga dari persamaan di atas dapat diartikan bahwa konstanta =

0,585 artinya jika terdapat variabel bebas berupa nilai yang dipersepsikan dan

biaya transaksi, diasumsikan tidak akan mengalami perubahan (konstan) maka

nilai Y adalah sebesar 0,585. Sedangkan X1 = 0,050 jika nilai yang

dipersepsikan meningkat sebesar satu satuan maka minat sewa ulang akan

meningkat sebesar 0,050 satuan dengan anggapan variabel lain tetap. X2 =

0,408 artinya jika biaya transaksi meningkat sebesar satu satuan maka minat

sewa ulang akan meningkat sebesar 0,408 satuan dengan anggapan variabel

lain tetap.

4.3.2 Pengujian Hipotesis

a. Uji t
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel independen (X1, X2) secara parsial atau individu berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Y). Tabel distribusi t dicari derajat

pada derajat kebebasan (df) = n-k-1 (n = jumlah sampel, k = jumlah

variabel independen). Sehingga t tabel diperoleh df = 96-2-1 = 93 dengan

signifikansi 5% adalah 1,661. Apabila nilai t hitung > t tabel, dan

probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sebaliknya apabila

nilai t hitung < t tabel dan probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan alat

bantu statistik SPSS maka diperoleh perhitungan sebagai berikut :

Tabel 4.14
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .585 1.129 .518 .606
Nilai yang .050 .092 .053 .544 .588
dipersepsikan
Biaya transaksi .408 .066 .605 6.203 <.001
a. Dependent Variable: Minat sewa ulang
Sumber: olah data, 2023

a. Uji t pengaruh nilai yang dipersepsikan terhadap minat sewa ulang.

Berdasarkan hasil pada tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai thitung

sebesar 0,544 dan tingkat probabilitas signifikan-t (p-value) sebesar 0,000.


Nilai tersebut menunjukkan bahwa thitung 0,544 < 1,661 dan p-valueَ 0,000َ

maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya nilai yang dipersepsikan tidak

berpengaruh signifikan terhadap minat sewa ulang.

b. Uji t pengaruh biaya transaksi terhadap minat sewa ulang

Berdasarkan hasil pada tabel 4.20 dapat diketahui bahwa nilai thitung

sebesar 6,203 dan tingkat probabilitas signifikan-t (p-value) sebesar 0,000.

Nilai tersebut menunjukkan bahwa thitung 6,203 > 1,661 dan p-valueَ

0,000ََ. makaَ H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya biaya transaksi

berpengaruh signifikan terhadap minat sewa ulang.

4.3.3 Koefisien Determinasi

Uji Koefisien Determinasi (R2) berfungsi untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh antara variabel independen (bebas) terhadap variabel

dependen (terikat). Uji ini dapat dilihat dari seberapa besar variabel

independen yang digunakan dalam penelitian mampu menjelaskan variabel

dependen. Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Dengan

menggunakan alat bantu statistik SPSS maka diperoleh perhitungan sebagai

berikut :

Tabel 4.15
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .637 .406 .393 1.034
a. Predictors: (Constant), Biaya transaksi, Nilai yang dipersepsikan
Sumber: olah data, 2023

Berdasarkan hasil uji determinasi diketahui nilai R square sebesar 0,406

yang mengandung arti bahwa pengaruh variabel nilai yang dipersepsikan (X1),

dan biaya transaksi (X3) terhadap minat sewa ulang (Y) sebesar 40,6%.

Sedangkan sisanya 59,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar

penelitian ini. Dengan demikian, nilai yang dipersepsikan dan biaya transaksi

dapat menjelaskan alasan minat sewa ulang.

4.4 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh nilai yang dipersepsikan

dan biaya transaksi terhadap minat sewa ulang mahasiswa di kampus STIE

Dewantara PGRI Jombang. Berikut ini merupakan pembahasan hasil penelitian

berdasarkan analisis yang sudah dilakukan:

a. Pengaruh antara nilai yang dipersepsikan dengan minat sewa ulang

Dapat diketahui bahwa nilai t-hitung sebesar 0,544 < 1,661. Dengan

demikian maka hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa nilai yang

dipersepsikan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat sewa ulang. Jika

nilai yang dirasakan kurang maka pengguna jasa layanan sewa rumah kos akan

mempertimbangkan kembali untuk melakukan sewa ulang. Rendahnya tingkat


nilai yang dipersepsikan membuat pelanggan untuk tidak menyewa kembali

dan tidak konsisten berdampak pada minat sewa ulang pelanggan ke depannya.

Guenzi, (2009) membuktikan bahwa nilai yang dipersepsikan tidak

mempengaruhi niat loyalitas. Disimpulkan bahwa perceived value atau nilai

yang dipersepsikan pelanggan adalah kualitas yang di berikan oleh pelanggan

atau pengguna tinggi dengan harga yang sesuai dapat meningkatkan nilai bagi

konsumen.

b. Pengaruh Antara Biaya Transaksi dengan Minat Sewa Ulang

Dari hasil penelitian menunjukkan nilai thitung sebesar 6,203 > 1,661

Dengan demikian maka hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa biaya transaksi

berpengaruh terhadap minat sewa ulang diterima yang artinya bahwa secara parsial

variabel biaya transaksi signifikan berpengaruh terhadap minat sewa ulang. Karena

harga merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh pelanggan untuk membeli

suatu produk sesuai dengan keinginan maupun kebutuhan. Berdasarkan kasus

tersebut seberapa besar biaya transaksi yang ditawarkan akan memiliki pengaruh

terhadap minat sewa ulang pelanggan.

Berdasarkan hasil penelitian yang serupa dilakukan oleh Utami and

Hendra (2017), indikator variabel harga sangat menentukan minat beli

pelanggan, sehingga biaya yang ditentukan mempengaruhi secara signifikan

terhadap minat beli pelanggan. Peranan harga sebagai alat ukur biaya transaksi

tentunya berimplikasi terhadap isu kontradiksi terkait pemisahan ukuran harga


yang diberikan dengan kualitas yang diperoleh calon pelanggan. Hal tersebut

juga berpengaruh secara signifikan pada penelitian yang dilakukan Nagle dan

Holden (2002).
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai yang dipersepsikan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat sewa

ulang. Nilai yang dipersepsikan tidak memiliki peran yang signifikan dalam

mengubah perilaku pelanggan untuk melakukan sewa ulang.

2. Biaya transaksi berpengaruh signifikan terhadap minat sewa ulang.

Seberapa besar biaya transaksi yang ditawarkan akan memiliki pengaruh

terhadap minat sewa ulang pelanggan. Hal tersebut berarti biaya yang

ditransaksikan sesuai dengan kualitas, biaya sesuai dengan daya sewa

pelanggan dan daya saing harga.

5.2 Saran

Sedangkan saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini antara lain

adalah sebagai berikut:

. 1. Peneliti selanjutnya

a. Penelitian ini dapat dilakukan kembali dengan objek penelitian yang


berbeda, misalnya tentang bisnis ojek online yang sedang menjamur

dimana-mana atau jasa pengiriman barang atau makanan secara online.

b. Penelitian ini dapat dilakukan kembali dengan menambahkan variabel

lain, seperti variabel loyalitas pelanggan, promosi, ataupun kualitas

pelayanan agar dapat mengeksplorasi kemungkinan variabel lain yang

dapat mempengaruhi nilai yang dipersepsikan terhadap minat sewa

ulang.

e. Bagi pemilik jasa penyewaan Rumah kos

a. Bagi Pemilik kos lebih memperhatikan kondisi lingkungan kos yang

layak dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, sehingga biaya yang

ditransaksikan sesuai dengan fasilitas terhadap keperluan mahasiswa.

b. Banyak faktor yang mempengaruhi minat sewa ulang. Salah satunya

nilai yang dipersepsikan. Pemilik kos harus lebih teliti dan update akan

persepsi yang akan mempengaruhi penilaian pelanggan terhadap minat

sewa ulang rumah kos.

Anda mungkin juga menyukai