Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN PKP PG - PAUD

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF MELALUI


MEDIA DADU DI KELOMPOK B DI TK ISLAM AL-ISTIQOMAH
KECAMATAN MALANGBONG KABUPATEN GARUT

Diajukan untuk Memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pemantapan


Kemampuan Profesional PKP-PAUD (4501)

DI SUSUN OLEH :

NAMA : UUN MAEMUNAH


NIM 836511272
POKJAR : CICALENGKA

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UT UPBJJ – BANDUNG
POKJAR CICALENGKA
2020.1
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF MELALUI


MEDIA DADU DI KELOMPOK B DI TK ISLAM AL-ISTIQOMAH
KECAMATAN MALANGBONG KABUPATEN GARUT

Kepala TK
Islam Al-istiqamah
Mahasiswa

Drs. Engkus Kusnadi Hidayat


Uun Maemunah
Nim: 836511272

Supervisor 1

Jenuri S.AG, MPD, DR

i
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Pemantapan


Kemampuan Propesional ( PKP ) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh
gelar Serjana Pendidikan dari program study Pendidikan Guru pendidikan anak
Anak Usia Dini ( PGPAUD ) Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan PKP yang saya kutif dari
hasil karya orang lain dan dari sumber – sumber secara jelas sesuai dengan norma
kaidah dan etika penulisan ilmiah..

Apabila dikemudian hari ditemuka sluruh atau bagian laporan PKP ini
bukan hasil karya sendiri atau adanya plagiet dalam bagian – bagian tertentu , saya
bersedia menerima sanksi percabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sangsi – sangsi lain seuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Garut, Mei 2020

Uun Maemunah
Nim : 836511272

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusun laporan
pemantapan kemampuan profesional ( PKP PAUD 4501 yang berjudul Upaya
meningkatkan perkembangn kognitif melalui media dadu dikelompok B di TK
Islam Al-Istiqomah Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut. Tidak lupa peneliti
ucapkan shoawat serta salam semoga tercurahakan kepada Baginda Nabi
MUHAMMAD S.A.W, Kepada keluarganya, para sahabatnya, serta Tabi’in
akhirnya kepada kita sekalian, amiiin.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah PKP ( PAUD
4501 ) Penyusunan laporan ini disusun berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus ke 1 pada tanggal 4 Mei 2020 dan siklus
ke II pada tanggal 15 Mei 2020 di TK Islam Al-Istiqomah dengan bimbingan super
visor 2, dan teman sejawat yang membantu serta menilai kegiatan belajar mengajar.
Laporan ini disusun dengan sistemaika sebagai berikut: Bab 1 pendahuluan terdiri
dari latar belakang, tujuan dan manfaat PKP, Bab II terdiri dari konsep dasar anak
usia dini terdiri dari konsep dasar anak usia dini, kognitif, media dadu. Bab III
terdiri dari informasi subject penelitian, deskripsi perencanaan tiap siklus tehnik
pengumpulan data, data dan indikator keberhasialan. Bab IV terdiri dari deskripsi
hasil penelitian dan Bab V terdiri dari kesimpulan dan saran.

Selama penyusunan laporan ini tentunya penulis mendapat banyak bantuan


dari berbagai pihak yang telah mendukung dan membingbing. Oleh karena itu
penyusun menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Yth. Kepala UPBJJ-UT Bandung Drs. Enceng, M.SI


2. Yth. Dr Jenuari S.Ag, Mpd, Selaku supervisor 1 pada nmata kuliah PKP
yang telah membimbing penyusunan laporan ini.
3. Yth. Drs. Engkus Kusnadi Hidayat selaku Kepala TK Islam Al-istiqamah
yang telah memberikan izin untuk mengikuti kegiatan PKM.
4. Yth. Lina Karlina selaku pengelola Pokjar Cicalengka dan Staf Pokjar
Cicalengka Kota Bandung

iii
5. Keluarga tercinta yang telah memberi dukungan baik moril maupun
material sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
6. Rekan rekan mahasiswa program S1 PG PAUD yang telah memberikan
masukan selama penyusunan laporan ini
7. Serta pihak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu penyusun.

Peneliti menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari pembaca senantiasa peneliti harapkan. Semoga
laporan pemantapan kemampuan profesional ( PKP ) ini bermanfaat bagi
peningkatan pendidikan dan peningkatan kempampuan mengajar penyusun
sebagai guru. Penyusun hanya bisa berdo’a semoga amal baik bapak ibu semua
mendapat pahala dari ALLAH S.W.T. Akhirnya semoga laporan PKP ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khusunya dan para pembaca pada umumnya dan
menjadi kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Amiiiin.

Garut, Mei 2020

Peneliti

iv
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i

LEMBAR PERNYATAAN.............................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................iii

DAFTAR ISI....................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................................................1


B. Rumusan Masalah................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.................................................................................6
D. Manfaat Penelitian...............................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Anak Usia Dini.............................................................9
1. Pengertian Anak Usia Dini............................................................9
2. Pengelompokan Anak Usia Dini...................................................11
3. Karakteristik Anak Usia Dini........................................................11
B. KOGNITIF...........................................................................................12
1. Mendorong Pengembangan Kognitif............................................12
2. Kesempatan Bermain.....................................................................13
3. Implikasi Tiori Piaget dalam mendidik anak usia dini.................14
C. MEDIA DADU
1. Pengertian Media Pembelaran.......................................................15
2. Nilai Bermanfaat Media Pembelajaran........................................17
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. INFORMASI SUBJEK PENELITIAN...............................................21
1. Lokasi Penelitian............................................................................21
2. Waktu Penelitian............................................................................21
3. Karakteristik Penelitian..................................................................21
B. DESKRIPSI RENCANA TIAP SIKLUS...........................................21

v
1. Siklus 1...........................................................................................22
a. Perencanaan..............................................................................22
b. Pelaksanaan Penilitian..............................................................24
c. Pengamatan..............................................................................25
d. Refleksi....................................................................................25
2. Siklus 2...........................................................................................25
a. Perencanaan..............................................................................25
b. Pelaksanaan Penilitian..............................................................27
c. Pengamatan..............................................................................27
d. Refleksi....................................................................................28
BAB IV PELAKSANAAN SIKLUS
A. Deskripsi Hasil Penelitian....................................................................29
B. Pembahasan..........................................................................................38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...........................................................................................39
B. Saran.....................................................................................................39
BAB VI DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka......................................................................................40

vi
BAB 1 Formatted: Header distance from edge: 1.25 cm, Footer distance f

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebelum kita berbicara panjang lebar tentang anak usia dini, kita
harus tahu siapakah anak itu.........? dan bagaimankah sosok anak itu ? dari
hasil pengamatan sehari hari anak merupakan bagian dalam kehidupan kita
dan mereka adalah subjek didik dalam kehidupan kita khususnya orang tua,
pendidik pertama yang ada dalam kehidupannya kemudian setelah itu guru
/pendidik yang dipercaya untuk mendidik anak khususnya ( PAUD ) yang
diselenggarakan oleh dinas pendidikan.
Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini (
PAUD ) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya, masyarakat telah
menunjukan kepedulian terhadap masalah pendidikan, pengasuhan, dan
perlindungan anak usia dini untuk usia 0 sampai dengan 6 tahun dengan
berbagai jenis layanan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang ada ,
baik dalam jalur pendidikan formal maupun nonformal. Penyelenggaraan
PAUD jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak kanak ( TK )
sedangkan penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan nonformal berbentuk
TPA dan bentuk lain yang sederajat.
Pembelajaran anak usia dini hakikatnya merupakan suatu sistem
yang didalamnya terdiri dari beberapa komponen atau unsur. Komponen
utama sebuah sistem terdiri dari tiga hal yaitu input atau masukan, proses
dan auput atau keluaran. Dalam sistem pembelajaran anak usia dini
komponen imputnya adalah anak, komponen prosesnya adalah kegiatan
pembelajaran dan output atau keluarannya adalah luiusan dari lembaga
paud. Keseluruhan aspek atau unsur tersebut pada hakikatnya saling

1
berkaitan, saling berhubungan, saling ketergantungan dan saling menerobos
dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan.
Kegiatan pembelajaran di PAUD itu ditunjang oleh beberapa
komponen. Komponen pertama adalah anak, yaitu sebagai bahan masukan
maksudnya anak sebagai subjek didik yang akan diberikan perlakuan.
Selanjutnya, anak masuk dalam tahap proses dalam hal ini kegiatan dalam
pembelajaran atau proses pembelajaran. Nah, proses pembelajaran dalam
prakteknya didukung oleh komponen atau unsur – unsur pendukung yaitu
guru sebagai fasilitator, fasilitas belajar yang digunakan seperti ruang kelas,
kursi, meja. Komponen atau unsur lainnya adalah sumber belajar, metode,
dan komponen penilaian. Komponen yang lain juga tidak kalah pentingnya
adalah komponen lingkungan. Kelengkapan dan berfungsinya sebagai
unsur/komponen penunjang proses pembelajaran tersebut akan sangat
menentukan kualitas lulusan atau keluaran dari lembaga PAUD.
Anak usia dini belajar dalam situasi yang holistik/utuh dan terkait dengan
kehidupan mereka sehari – hari. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan
sumber belajar yang relevan dengan karakteristik dan kebutuhan tersebut.
Perlunya sumber belajar konkret dan jika memungkinkan bahkan yang
sebenarnya yang disesuaikan dengan perkembangan berpikir anak usia dini
yang berada pada tahap operasi konkret. Oleh karena itu penyajian sumber
belajar yang nyata akan sangat membantu pengembangan kemampuan
berpikir anak. Anak akan mudah memahami apa yang disampaikan oleh
guru jika menggunakan benda – benda nyata/konkret daripada hanaya
disampaikan secara lisan/verbal dengan demikian, anak diberi kesempatan
untuk belajar sesuai dengan taraf perkembangannya
Karateristik belajar anak usia dini berbeda dengan yang lainnya, ada
beberapa karakteristik belajar anak usia dini yang menonjol, yaitu unik,
egosentris, aktif dan energi, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, exploratif
dan berjiwa petualang, mengekspresikan prilaku secara relatif spontan, kaya
dengan fantasi/hayalan, mudah frustasi, kurang pertimbangan dalam
melakukan sesuatu, memliki daya perhatian yang masih pendek, bergairah

2
untuk belajar, dan banyak belajar dari pengalaman, serta semakin
menunjukan minat terhadap teman.
Sesuai dengan tema pkp bahwa peneliti mengambil judul Upaya
Meningkatkan Perkembangan Kognitif melalui Media Dadu dikelompok B
di TK Islam Al – Istiqomah Kecamatan Malangbong Kab. Garut, maka
dalam hal ini saya akan lebih memperdalam tentang metode pengembangan
kognitif untuk anak usia dini.
Potensi kognitif ditentukan pada saat masa konsepsi, yaitu
pertemuan antara sel sperma dan sel telur namun terwujud atau tidaknya
potensi kognetif tergantung dari lingkungan dan kesempatan yang
diberikan. Potensi kognetif dibawa sejak lahir atau merupakan faktor
keturunan yang akan menentukan batas perkembangan tingkat inteligensi (
kecerdasan ), tingkat intelegensi yang mencirikan seseorang dengan
berbagai minat terutama ditunjukan kepada ide – ide dan belajar. Setiap
individu berpikir menggunakan inteleknya. Kemampuan intelegensilah
yang menentukan cepat tidaknya atau terselesaikan tidaknya suatu masalah
yang sedang dihadapi. Kecerdasan merupakan kemampuan mental tertinggi
yang dimiliki oleh manusia. Tingkat dari 12. MA kemudian dibagi dengan
CA ( chronological Ag ) dan dikalikan dengan 100 untuk memproduksi
sebuah intelegensi, atau IQ ( MA/CA X 100 ) = IQ. Perkembangan kognetif
mengacu pada perkembangan anak dalam berpikir dan kemampuan untuk
memberikan alasan. Secara umum, pengertian dari perkembangan kognitif
adalah perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Proses
perkembangan kognitif membuat anak mampu mengingat, membayangkan
bagaimana cara memecahkan soal, menyusun strategi kreatif atau
menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna.
Pada dasarnya pengembangan kognitif dimaksudkan agar anak
mampu melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca
indranya. Dengan pengetahuan yang diperolehnya, anak dapat
melangsungkan hidupnya dan menjadi manusia yang utuh melalui
kodratnya sebagai makhluk tuhan yang harus memperdayakan apa yang ada
di dunia ini untuk kepentingan dirinya dan orang lain.

3
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengembangan kognitif dapat
dijelaskan antara lain sebagai berikut
1. Hereditas ( keturunan )
2. Lingkungan
3. Kematangan
4. Pembentukan
5. Minat dan bakat
Dari segi proses, setandar pendidikan anak usia dini akan memberikan
berbagai konsep dasar dan ciri-ciri pendidikan dan pembelajaran pada anak
dalam hal.
1. Ketercapaian tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini
2. Berorientasi pada hasil belajar ( leaning outcome ) dan keberagaman (
differences )
3. Menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi
4. Sumber belajar tidak terfokus pada guru, tetapi berpusat pada anak
5. Penilaian lebih ditekankan pada proses yang terjadi selama kegiatan
berlangsung dan bukan dari hasil belajarnya.
Dalam setiap proses pembelajaran, guru masih tetap memiliki fungsi
utama yang menentukan keberhasilan suatu pembelajaran, karena fungsi
utama Guru adalah merancang, mengelola, mengevaluasi dan tentunya
secara terus menerus mengembangkan pembelajaran. Disamping itu, guru
juga bertugas mengalihkan seperangkat pengetahuan yang terorganisasikan
sehingga terjadi proses internalisasi pengetahuan yang terorganisasikan
sehingga terjadi proses internalisasi pengetahuan atau menjadi bagian dari
sistem pengetahuan anak . Salah satu cara yang dapat membantu proses
internalisasi tersebut adalah dengan menyasuaikan cara anak usia dini
belajar. Anak usia dini belajar melalui hal-hal yang konkrit, yang dapat
diamati, didengar, ataupun diraasakan langsung. Misalnya penggunaan
media dalam pembelajaran anak usia dini. Dengan demikian untuk
mengembangkan kogitif anak , diperlukan kemampuan seorang Guru dalam
mengembangkan suatu media pembelajaran Kedudukan seorang Guru
dalam mengembangkan media untuk mengembangkan kemampuan kognitif

4
anak memang sangat strategis dan menentukan. Strategis karena Guru akan
menentukan kedalamam dan keluasan pengembangan media yang
dibutuhkan dalam suatu materi pembelajaran. Menentukan karena Gurulah
yang memilah dan memilih bahan pembelajaran yang akan disajikan kepada
anak dalam berbagai bentuk media, oleh karena itu seorang Guru dituntut
untuk mampu merancang media pembelajaran yang efektif, efison, dan
menarik. Dengan demikian akan diperolaeh hasil pembelajaran yang
bermutu tinggi.
Melalui pendidikan TK para peserta didik dapat mengembangkan
berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai
agama, sosial emosional, kemandirian,kognitif, bahasa, fisik/motorik dan
seni serta anak dipersiapkan untuk memasuki pendidikan selanjutnya
disekolah dasar ( Depdiknas, TK, 2008 ). Salah satu bidang pengembangan
kemampuan dasar yang dikembangkan di TK adalah kognitif.
Pengembangan kemampuan kognitif bertujuan untuk mengembangkan anak
dalam kemampuan berfikir dan kemampuan untuk memberikan alasan.
Secara umum, pengertian dari perkembangan kognitif adalah perubahan
dalam pemikiran, kecerdasan dan bahasa anak . Proses perkembangan
kognitif membuat anak, mampu mengingat, membayangkan bagaimana
cara memecahkan soal, menyusun strategi kreatif atau menghubungkan
kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna ( Meaningfull ). Malkus,
Feldman dan Gardner dalam Sujiono ( 2009 ) menggambarkan
perkembangan kognitif sebagai “......kapasitas untuk tumbuh,
menyampaikan, dan menghargai maksud dalam penggunaan beberapa
sistem simbol yang secara kebetulan ditonjolkan dalam suatu bentuk
setting”sistem simbol ini meliputi kata, gambar, isyarat, dan angka.
Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa perkembangan kognitif
melalui berhitung di TK Islam Al – Istiqomah dirasakan belum cukup
mampu. Disebabkan karena tingkat pemahaman kemampuan kognitif anak
di TK Al – Istiqomah kec. Malangbong oleh beberapa hal diantaranya
kurang berfariatifnya guru dalam membimbing media pembelajaran, media
yang digunakan tidak dapat menarik minat anak untuk belejar serta strategi

5
yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kurangnya
anak digiatkan pada kegiatan pembelajaran. Berdasarkan latar belakang
tersebut yang diduga menjadi penyebab kegagalan dalam memilih media
pembelajaran dikarnakan kurang menarik minat anak terlibat dalam
pembelajaran berdasarkan hasil analisis tersebut maka untk mengatasi
masalah tersebut digunakan media dadu untuk meningkatkan kemampuan
kognitif anak pada kelompok B di TK Islam Al – Istiqomah.

B. Rumusan Masalah
1. Rumusan masalah umum
Bagaimana penggunaan media dudu dapat meningkatkan
kemampuan kognitif anak dikelompok B di TK Islam Al-istiqamah
2. Rumusan masalah khusus
a. Bagaimana perencanaan penggunaan media dadu dapat meningkatkan
kemampuan kognitif pada Kelomok B di TK Islam Al-Istiqomah
b. Bagaimana melaksanakan penggunaan media dadu dapat
meningkatkan kemampuan kognitif pada kelompok B di Tk Islam Al-
Istiqomah
c. Bagaimana hasil penggunaan media dadu dapat meningkatkan
kemampuan kognitif pada keompok B di Tk Islam Al-Istiqomah

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penggunaan media dadu
untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada kelompok B di Tk Islam Al-
Istiqomah
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui perencanaan penggunaan media dadu untuk mampu
mengingat dalam pembelajaran mengingat, membayangkan,
bagaimana cara memecahkan soal, menyusun strategi kreatif,
menghubungkan kalimat menajdi pembicaraan yang bermakna
(meaning full) di Kelompok B Tk Islam Al-istiqomah.

6
b. Mengetahui pelaksanaan penggunaan media dadu untuk mampu
mengingat dalam pembelajaran mengingat, membayangkan,
bagaimana cara memecahkan soal, menyusun strategi kreatif,
menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna
(meaning full) di Kelompok B Tk Islam Al-istiqomah.
c. Mengetahhui hasil penggunaan media dadu untuk meningkatkan
kemampuan mampu mengingat dalam pembelajaran mengingat,
membayangkan, bagaimana cara memecahkan soal, menyusun
strategi kreatif, menghubungkan kalimat menajdi pembicaraan
yang bermakna (meaning full) di Kelompok B Tk Islam Al-
istiqomah.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini, dijabarkan manfaat untuk siswa,
guru, dan sekolah.
1. Untuk anak
Mampu mengingat dalam pembelajaran mengingat,
membayangkan, bagaimana cara memecahkan soal, menyusun strategi
kreatif, menghubungkan kalimat menajdi pembicaraan yang bermakna
(meaning full) di Kelompok B Tk Islam Al-istiqomah.
2. Untuk Guru
a. Dapat mengetahui minat anak dalam belajar
b. Dapat meningkatkan kemampuan Guru dalam memberikan
pengembangan
c. Dapat dijadikan strategi dalam mengembangkan kemampuan
kognitif anak
d. Guru dapat mengajar dengan berbasis hasil penelitian
3. Untuk sekolah
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dalam
menggunakan media pembelajaran khususnya dalam
meningkatkan kemampuan kognitif anak

7
b. Sebagai bahan masukan bagi para pengelola TK dalam
merencanakan’ melaksanakan, menempatkan dan mengevaluasi
pembelajaran dalam mengembangkan kognitif.
c. Dapat menjadikan sekolah lebih maju dan berkembang dengan
adanya peningkatan guru pada pembelajaran

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Anak Usia Dini


1. Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentan usia 0 – 6 tahun
menurut ( UUD Sisdiknas tahun 2003 ) pada masa ini proses pertumbuhan
dan perkembangan anak mengalami perkembangan yang sangat besar
diberbagai aspek seperti : aspek bahasa, kognitif, fisik motoric, sosial
emosional dan seni. Pada masa ini sering juga disebut dengan masa golden
age atau usia keemasan anak. Apabila stimulasi yang diberikan tersebut
tidak didasarkan pada karakteristik perkembangan anak, maka hasil dari
perkembangan anak tidak akan maksimal, Batasan tentang anak usia dini
disampaikan oleh NAEYC ( National Assotion For Edocation Of Young
Cildreen ) yang menyatakan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada
pada rentang 0 – 8 tahun, yang tercakupm dalam program Pendidikan
ditaman penitipan anak, penitipan anak pada keluarga, Pendidikan
prasekolah baik swasta maupun negeri di TK dan SD ( NAEY, 1992 ).
Beberapa pengertian anak usia dini menurut para ahli antara lain :
a. Pandangan pastalozzi ( 1746 – 1827 )
Mengemukakan bahwa anak harus aktif dalam menolong atau
mendidik dirinya sendiri. Implikasi pada pembelajaran bahwa
pembelajaranpun harus maju selangkah demi selangkah
b. Pandangan John locke ( 1632 – 1704 )
John locke terkenal dengan teori “ tabularasa “. Teori ini
berpendapat bahwa ank lahir dalam keadaan seperti kertas putih sehingga
lingkunganlah yang berpengaruh terhadap pembentukan dirinya.
Lingkunganlah yang mengisi kertas kosong tersebut yang dinamakan
pengalaman. Pengalaman anak akan berpengaruh terhadap pembentukan
karakter anak.
c. Jean Jacques rousseau ( 1712 – 1778 )
Jean Jacques rousseau adalah salah satu filusuf yang mendasari teori
mastrusional yang beranggapan bahwa Pendidikan bersifat alamiah

9
menghasilkan dan memacu berkembangnya kualitas semacam kebahagiaan
spontanitas dan rasa ingin tahu. Dalam pemikirannya Jean Jacques rousseau
beranggapan bahwa anak lahir dalam keadaan baik, lingkunganlah yang
membuat anak menjadi kuat
d. Friedrich Froebel (1782-1852)
Menurut Foebel, sejak lahir dan menjalani masa kanak-kanak,
seseorang harus menjalani hidup sesuai perkembangannya. Secara kodrati,
seorang anak membawa sifat baik, sifat buruk timbul karena kurangnya
Pendidikan dan pengertian yang dimiliki anak. Froebel juga menganjurkan
agar indera anak dilatih dengan pengamatan, eksplorasi atau peragaan
terhadap mahluk hidup, melalui hal tersebut anak akan belajar,
e. Maria Montessori (1870-1952)
Maria Montessori adalah seorang dokter bidang penyakit anak yang
meyakini bahwa Pendidikan di mulai sejak lahir. Bayi yang masih kecil
perlu dikenalkan dengam orang-orang dan suara-suara, diajak bermain dan
bercakap-cakap agar anak-anak dapat berkembang menjadi anak yang
normal dan Bahagia. Dasar Pendidikan Montessori yaitu penghargaan
terhadap anak, absorbent mind (pemikiran yang cepat menyerap), sensitive
periods (masa peka), penataan lingkungan sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan anak, Pendidikan sendiri (pedosentris), masa peka, dan
kebebasan.
f. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara adalah tokoh Pendidikan Indonesia,
berpandangan bahwa anak sebagai individu yang memiliki potensi dan
berkembang sehingga pemberian kesempatan yang luas bagi anak mencari
dan menemukan pengetahuan, secara tidak langsung akan memberikan
peluang agar potensi yang dimiliki anak berkembang dengan baik.
Dari uraian diatas , dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak
yang berada pada rentang usia 0-6 tahun yang sedang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga diperlukan
stimulasi yang tepat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal.
Pemberian instuisi tersebut harus diberikan melalui lingkungan yang bisa

10
mendukung anak berkembang dengan baik. Bisa dimulai dari lingkungan
keluarga, sekolah, dan tempat bermain. Karena lingkungan mempunyai
peranan penting dalam tercepainya pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Pengelompokan Anak Usia Dini


Anak usia dini dapat dikelompokan menjadi tiga tahap pengelompokan anak yaitu:
a. Pengelompokan anak usia 0-2 tahun
Pengelompkan anak usia 0-1 tahun dilakukan dalam rentang 3 bulan,
karena pada usia ini perkembangan sangat pesar, pengelompokan usia 1-
2 tahun dilakukan dalam rentang 6 bulan karena pada tahap ini
perkembangan berlangsung tidak sepesat pada tahap sebelumnya.
b. Pengelompokan anak usia 2-4 tahun terdiri atas kelompok usia
- 2-3 tahun
- 3-4 tahun
c. Pengelompokan usia 4-6 tahun terdiri atas kelompok usia
- 4-5 tahun
- 5-6 tahun

3. Karakteristik Anak Usia Dini


Anak usia dini memiilki karakteristik yang unik karena anak berada
pada proses tumbuh kembang yang sangat pesat dan fundemenatal bagi
kehidupan berikutnya. Beberapa karakteristik untuk anak usia dini tersebut.
(hartati, 2005)
a. Karakteristik Rasa Ingin Tahu yang Besar
Anak pada usia dini sanga tertarik dunia sekitarnya. Anak ingin tahu
segala sesuatu yang ada disekitarnya. Rasa ingin tahu anak sangat
bervariasi tergantung apa yang menarik perhatianya.
b. Merupakan pribadi yang unik
Merupakan Bredkamp (1987), anak memiliki keunikan sendiri
seperti dalam gaya belajar, minat, latar belakang keluarga. Keunikan
yang dimiliki seorang anak susai dengan bawaan, minat, kemampuan
dan latar belakang, budaya serta kehidupan yang berbeda satu sama lain.

11
c. Suka berfantasi dan berimajinasi
Anak sangat suka membayangkan dan mengembangkan berbagai
hal jauh melampauwi kondisi nyata. Anak mempunyai dunia sendiri,
anak tertarik dengan hal-hal yang bersifat imajinatif sehingga anak kaya
dengan sifat fantasi.
d. Menunjukan sikap egosentris
Anak melihat dunia dari sudut pandang sendiri dan kepentingan
sendiri. Anak yang egosentris lebih banyak berfikir dan berbicara diri
sendiri dari pada orang lain dan tindakannya bertujuan memenangkan
diri sendiri (Hurlock, 1983) hal ini bisa terlihat dari perilaku anak.
Misal, berebut mainan, menangis atau merengek jiika keinginannya
tidak terpenuhi
e. Memiliki daya rentan konsentrasi yang pendek
Pada umunya anak sulit untuk berkonsentrasi pada suatu kegiatan
dalam jangka waktu yang lama. Anak selalu cepat mengalihkan
perhatian pada kegiatan lain, kecuali kegiatannya yang disukai anak.
Rentan konsentrasi anak usia 4-5 tahun umunya adalah 10 menitt untuk
dapat duduk dan memperhatikan.
f. Masa paling potensial untuk belajar
Pada usia ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat pada berbagai aspek. Oleh karena itu pada usia ini menjadi
masa potensial untuk mempelajari sesuatu.

B. KOGNITIF
1. Mendorong pengembangna kognitif
Anak belajar banyak melalui dirinya sendiri, tetapi ia sering
memerlukan pertolongan untuk memadukan apa yang dipelajarinya
sehingga tercipta konsep yang lebih komplek/rumit. Untuk alasan itulah,
Guru/pendidik perlu mengatur kegiatan yang terpusat pada anak dalam
mengembangkan dan memproses kemampuan berfikir yang spesifik. Anak
perlu ditwari berbagai kegiatan untuk bermain menjelajah lingkukngan,
lebih banyak merespon pada rangsangan dalam lingkungan dengan cara

12
ynag sangat konstruktif/membangun yaitu ketika ia mengorganisir
informasi didalam otaknya dalm pola yang dapat diprediksi sejak usia
sangat dini. Tetepi apabila anak hanya ditawari permainan dengan sedikit
atau tidak ada petunjuk sama sekali, mereka kadang-kadang mengalami
kesulitan menjelaskan dan memahami apa yang telah dia lihat atau jelajahi.
Sebagai mana anak mendapatkan lebih banyak pengalaman dari dunia
sekeliling mereka sering membutuhkan pertolongan dalam mengorganisir
hasil belajar yang spesifik. Janice. J beati telah mengorganisir sejumlah
pengembangn konsep yang muncul secara sistimatik melaliu beberapa
program perkembangna kognitif pada anak usia dini yaitu sebagai berikut:
a. Bentuk
Bentuk adalah salah satu dari konsep paling awal yang harus
dikuasai
b. Warna
konsep warna dikembangkan dengan cara memperkenlkan warna
satu persatu kepada anak dan menawarkan beragam permainan dan kegiatan
menarik yang berhubungna dengan warna
c. Ukuran
Ukuran adalah salah satu yang diperhatikan anak secara husus
d. Pengelompokan
e. Pengurutan

2. Kesempatan bermain
Berdasarkan pemahaman kita terhadap teori Piaget, sekarang kita
mengetahui bahwa perkembangna Intelek anak memulai sejak masa bayi
mulai terlibat dalam permainan sensori motor . Pada saat tumbuh anak
memperluas permainannya sebagai mana proses bermain menampilkan ciri-
ciri yang baru. Bermain drama misalnya , biasanya mulai dilakukan sejak
anak usia 3 tahun. Pada kegiatan bermain drama ini anak meniru apa yang
telah dialami, sehingga bermain drama memberi banyak keuntungan yaitu
menstimulasi anak untuk berfikir kreatif dan meningkatkan kemampuan
kognitifnya . Kegatan bermain juga dapat berisi beberapa macam situasi

13
dimana anak menemukan dan memecahkan masalah. Bermain menyediakan
kesempatan untuk menjelajah dan mengalami sendiri sebagai macam solusi
pada masalah yang sebenarnya

3. Inplikasi tiori Piaget dalam mendidik anak usia dini tentang


pengembangan teori kognitif
Di akhir karirnya, Piaget (1971;1976) menulis tentang pendidikan ,
menawarkan beberapa saran perubahan yang menarik perhatian pendidik
dan mempunyai dampak yang besar dalam kurikulum prasekolah dan
tingkat-tingkat awal sekolah (Gallagher dan Easley, 1978; Gisburgdan
Opper, 1988) yaitu sebagai berikut.
Sesuaikan pendidikan dengan kesiapan anak untuk belajar. Pengalaman
belajar yang sesuai membangun skema yang ada. Peaget menekankan anak
lebih diuntungkan dari pengalaman pendidikan yang tidak terlalu sulit yang
menarik keingintahuannya, menentang pemahamannya saat ini, dan
mendorongnya untuk mengevaluasi apa yang telah diketahuinya. Jika
pengalaman belajar terlalu rumit anak tidak dapat memahaminya, dan tidak
ada peristiwa belajar baru yang muncul.
Sensitiflah terhadap perbedaan individal. Karena anak berbeda dalam
rentangan perkembangan intelektualnya, mereka tidak semua siap untuk
belajar pelajaran yang persis sama. Dalam kurikulum yang didasarkan pada
teori Piaget, perbedaan individual ini diterima oleh guru, yang lebih
merencanakan pada kegiatan untuk anak secara individu atau kelompok
kecil, dari pada untuk seluruh kelas ( Ginsburg dan Opper, 1988).
Laksanakan pendidikan berdasarkan penemuan. Piaget mengkritik program
pendidikan tradisional yang sangat mengandalkan pada bentuk
pembelajaran verbal yang pasif. Dia percaya bahwa anak secara alami
memiliki jiwa yang ingin tahu yang belajar secara maksimal jika mereka
melakukan secara langsung di lingkungan mereka, mencari objek yang
terlibat dalam situasi yang memungkinkan mereka membangun
pengetahuan baru bagi meraka.

14
Berdasarkan prinsip prinsip ini, Piaget menyarankan agar pendidik
menghindari ceramah atau membuat anak pasif. Dia berargumentasi bahwa
anak harus didorong untuk menjelajahi macam macam perlengkapan
pendidikan, misalnya : buku cerita, seni dan kerajinan tangan, puzzle, atau
permainan, yang memungkinkanynya belajar sambil melakukan. Menurut
Piaget, anak harus dapat melakukan percobaan dan penelitian mereka
sendiri. Guru/pendidik dapat membingbing mereka dengan menyediakan
bahan bahan yang sesuai, tetapi hal yang paling mendasar adalah dalam
rangka agar anak memahami sesuatu, anak harus membangunnya sendiri, ia
harus menemukannya ( Piaget, 1972 ). Piaget juga menekankan bahwa
pelajaran formal dapat disusun dengan cara belajar aktif sebagai contoh dia
percaya bahwa operasi aritmatika dasar dapat diilustrasikan secara
maksimal dengan cara anak bermain kancing dan melakukan penjumlahan
dan pengurangan dari pada memperlihatkan kepada mereka operasi
aritmatika di papan tulis. Dengan kata lain, Piaget menekankan bahwa
pekerjaan guru/pendidik tidak hanya melakukan pengiriman fakta dan
konsep atau secara aktif mendorong jawaban yang benar, tetapi juga
menyediakan ruangan, bahan dan petunjuk yang memungkinkan anak yang
ingin tahu mengalami kepuasan yang timbul dari dalam dirinya dengan
menemukan pengetahuan untuk diri mereka sendiri. Piaget melihat
pendidikan “berdasarkan penemuan” sebagai sesuatu yang penting sebab
dia percaya bahwa prinsip utama pendidikan adalah menciptakan seseorang
yang dapat melakukan sesuatu yang baru ( tidak sekedar mengulangi apa
yang telah dilakukan generasi sebelumnya ), yaitu orang orang yang kreatif,
pemula, dan penemu ( Piaget dalam Elkind, 1977 )

C. MEDIA DADU
1. Pengertian Media pembelajaran
Menurut Heinich, moelenda dan Russel ( 1993 ) media merupakan
saluran komunikasi. Media berasal bahasa latin dan merupakan bentuk jama
dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara

15
sumber pesan ( A saurce ) dengna penerima pesan ( A Recivvier ).
Pengertian media menurut para ahli yaitu :
a. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran ( Schramm, 1977 )
b. Sarana fisik yang menyampaikan isi atau materi pembelajaran seperti
buku, film, video,slide. ( ring, 1997 )
c. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar,
termasuk teknologi perangkat kerasnya ( NEA, 1969 )
Setelah mencermati beberapa pengertian diatas, ternyata yang
disebut dengan media pembelajaran itu selalu terdiri atas dua unsur
penting yaitu unsur peralatan / atau perangkat keras ( Hardware ) dan unsur
pesan yang dibawa ( Message atau Software ). Unsur pesan ( Software )
adalah informasi atau bahan ajar dalam tema atau topik tertentu yang akan
disampaikan atau dipelajari anak sedangkan unsur perangkat keras (
Hardware ) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan
pesan tersebut. Dengan demikian, sesuatu yang baru dikatakan media
pembelajaran jika sudah memenuhi unsur tersebut.
Media diidentifkan dengan berbagai jenis peralatan atau sarana.
Memang media dapat dikatakan sebagai sarana atau peralatan untuk
menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah perlatannya, tetapi
pesan belajar yang dibawa oleh media tersebut atau guru yang
memanfaatkannya.
Dengan demikian pengertian media pembelajaran dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Media merupakan peralatan yang digunakan dalam peristiwa
komunikasi dengan tujuan membuat komunikasi lebih obyektif
b. Media pembelajaran merupakan peralatan pembawa pesan atau wahana
dari pesan yang oleh sumber pesan ( Guru ) ingin diteruskan kepada
penerima pesan ( Anak )
c. Pesan yang disampaikan adalah isi pembelajaran dalam bentuk tema
atau topik pembelajaran

16
d. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar mengajar
lebih bermakna bagi anak.

2. Nilai bermanfaat media pembelajaran


a. Manfaat media pembelajaran
1) Memungkinkan anak berinteraksi secara langsung dengan
lingkungannya
2) Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persefsi belajar
pada masing – masing anak
3) Membangkitkan motivasi belajar anak
4) Menyajikan informasi belajar secara konsisten, dapat diulang, maupun
disimpan menurut kebutuhan
5) Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruh
anak
6) Mengatasi keterbatasan waktu dan luang

b. Nilai – nilai media pembelajaran


1) Mengkonkritkan benda yang abstrak
2) Menghadirkan objek- objek yang terlalu bahaya atau sukar yang didapat
kedalam lingkungan belajar
3) Mengahadirkan objek yang terlalu besar
4) Memperlihatkan Gerakan yang terlalu cepat

c. Media dadu
Dadu adalah sebuah kotak yang berbentuk bujur sangkar dan
mempunyai 6 sisi yang masing – masing sisinya berbentuk segiempat, dan
masing – masing sisi yang bersegiempat itu terdapat butiran – butiran
lingkaran yang berbeda jumlahnya yaitu mulai satu sampai enam. Media
dadu tersebut dipakai oleh peneliti sebagai media pembelajaran untuk
meningkatkan kognitif anak. Media dadu merupakan media yang mudah
dijumpai. selain untuk berhitung dan mengingat angka, juga untuk
mengenal warna dan bahasa anak

17
d. Kegunaan dadu
Kegunaan dadu adalah mengembangkan daya fikir anak dalam
menghubungkan dan mengingat angka, warna juga bahasa anak.

e. Langkah – langkah media dadu


Media yang digunakan oleh Guru adalah salah satu kunci pokok
didalam keberhasilan suatu kegiatan dalam pembelajaran mengenai
kognitif anak .Langkah – langkah yang digunakan
1) Mempersiapkan anak
2) Menyediakan peralatan ( Media dadu )
3) Mempraktikan cara penggunaan media
4) menghubungkan media dengan pembelajaran anak (TEMA)
5) Menghubungkan media dengan bermain anak

f. Strategi pengembangan kognitif melalui media dadu


Strategi yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan
kognitif melalui dadu di Taman Kanak – Kanak yaitu bermain dengan
metode mengajar yang tepat untuk mengembangkan kemampuan kognitif
anak serta melibatkan anak dengan melibatkan anak dalam kegiatan yang
dapat memberikan berbagai pengalaman bagi anak, selain itu perlu juga
memperhatikan motivasi dan minat anak sehingga kedua faktor itu betul –
betul memberi pengaruh yang besar dalam kemampuan kognitif anak.
Strategi ini dilakukan dengan berbagai macam aktivitas yang
memperlihatkan kemampuan kognitif yang dimiliki anak. Seperti yang
dikemukakan oleh Bomley ( 1992;216 ) strategi yang digunakan harus
menyediakan dengan tepat sesuai dengan minat yang dibutuhkan anak
karena juga melibatkan anak dan situasi yang berbeda dalam kelompok
kecil, kelompok besar atau secara individual.

g. Langkah – langkah pembelajaran kognitif dengan menggunakan


media dadu
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut

18
1) Persiapkan media yang akan digunakan untuk pembelajaran kognitif
melalui media dadu
2) Kondisikan anak sebelum pembelajaran dimulai
3) Bagikan anak menjadi tiga kelompok
4) Guru memberitahu tema hari ini
5) Dengan dadu anak belajar kognitif
6) Ajak anak bermain dengan dadu
7) Setiap kelompok berbeda pembelajaran.
misalnya
 Kelompok satu ditugaskan untuk menggunting lingkaran pada kertas
lipat yang berwarna warni
 Kelompok dua ditugaskan untuk menempelkan bentuk lingkaran
kemedia yang mempunyai segienam
 Kelompok tiga ditugaskan untuk bermain dadu diular tangga

h. Keterkaitan penggunaan media dadu dengan kemampuan kognitif


Keterkaitan media dadu dengan kemampuan kognitif anak adalah
bahwa kegiatan belajar memerlukan kesiapan dalam diri anak, artinya
belajar sebagai suatu proses yang membutuhkan aktivitas baik fisik
maupun fisikis, selain itu kegiatan belajar pada anak harus disesuaikan
dengan tahap – tahap perkembangan mental anak. Karena perkembangan
intelektual anak berkembang sangat pesat pada kurun usia 0 tahun sampai
usia prasekolah ( 4-6 tahun ). 5 tahun pertama dalam kehidupan anak
merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya, serta untuk
meningkatkan perkembangan mental anak ke tahap yang lebih tinggi
dengan memperkaya pengalaman anak terutama pengalaman konkrit
dengan menggunakan benda – benda disekitarnya. Sebagai contoh
pembelajaran kognitif pada anak melalui media dadu diusia dini, guru
dapat melakukan stimulasi pembelajaran. Oleh karena itu peneliti
menggunakan media dadu sebagai media konkrit yang ada disekitar anak
untuk mengenalkan berhitung dan mengingat angka anak dengan melatih
daya ingat dan daya pikir anak. Dengan menggunakan media dadu ini,

19
diharapkan anak mampu berhitung dan mengingat angka dengan simbol –
simbol yang melambangkannya, sehingga dapat merangsang minat
pengembangan kognitif anak dengan berhitung dan mengingat angka.

20
BAB III
PEKSANAAN PERBAIKAN
A. Informasi subjek penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di TK Islam
Al- Istiqomah Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut.Pada kelompok B
yang terdiri dari 12 anak
2. Waktu penelitian
Wasktu penelitian akan dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus yang
pertama akan dilaksanakan pada hari senin tanggal 4 Mei 2020 dengan tema
binatang peliharaan, sub tema ayam, sedangkan siklus yang ke 2 dengan
tema binatang peliharaan, subtema sapi dilaksanakan pada hari jumat
tanggal 15 Mei 2020. Adapun langkah langkah yang diguanakan peneliti
mengambil langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Pada setiap siklus tindakan, penelitian melibatkan kolaborator untuk setiap
tahapannya yang telah dilakukan sejak perencanaan sampai analisis data
atau refleksi, dalam hal ini saya diarahkan oleh supervisor 1 yaitu Bapak
Jenuri, S. AG, M. PD, DR.
3. Karakteristik anak
Karakteristik anak usia TK adalah berada dalam periode sensitive
atau masa peka yaitu masa dimana suatu fungsi tertentu perlu dirangsang
atau diarahkan sehingga perkembangannya menjadi optimal. masa sensitive
ini mencakup sensitive terhadap lingkungan ( lingkungan sekolah, keluarga,
maupun lingkungan tempat bermain anak ), sensitive terhadap objek objek
kecil, serta terhadap aspek aspek tentang kehidupan ( Marya Mentesori ).
Pada masa ini anak perlu di dorong untuklebih aktif lagi dalam
mengembangkan kemampuan dasar anak.

B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus


Kegiatan pengembangan ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus yang
pertama Tanggal 4 mei dengan disertai RPPH-nya dan siklus yang ke 2 tanggal
15 mei disertai dengan RPPH-nya. Dalam melaksanakan kegiatan perbaikan

21
perkembangan yang dimulai dengan membuat perencanaan , pelaksanaan
pembelajaran, lembar observasi dan lembar revleksi, yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana kelebihan dan kelemahan pelaksanaan pembelajaran
sehingga dapat diperbaiki pada kegiatan selanjutnya.
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Kegiatan yang akan dilaksanakandalam perencanaan mencakup
kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif, dengan
langkah – langkah sebagai berikut :
1) Membuat kegiatan mingguan ( RPPM )
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan ( RPPM )
Siklus Ke 1
RPPH Ke Pembukaan Inti Penutup
I Berbaris bersama Bercerita tentang Reccelling
binatang sapi da
mengitung kaki sapi

II Berhitung 1-10 Menghitung angka Penugasan


dengan urut untuk esok
hari
III Bernyanyi dengan Menjiplak tutup botol Bernyanyi
menirukan suara untuk pulang
binatang
IV Berjalan pada Menggunting kertas Berdo’a
garis lurus hasil jiplakan tutup Penutup
botol
V Menirukan Menempel pola Musapahah
Gerakan sapi lingkaran ke keler

2) Membuat Rencana Pembelajaran Harian


RPPH ke 1

22
a) Kegiatan awal
Diawali dengan berbaris kemudian berhitung
b) Kegiatan Inti
Dikegiatan ini diawali dengan berdo’a dikelas sebelum kegiatan
bercerita dengan judul cerita binatang sapi kemudian berhitung
kaki sapi, bercakap – cakap kemudian penugasan unjuk kerja
anak
c) Istirahat
Anak – anak sebelum makan cuci tangan dan berdo’a sebelum
makan , kemudian bermain bersama
d) Kegiatan penutup
Dikegiatan akhir Guru menanyakan kegiatan apa yang paling
disukai hari ini, Reccelling, evaluasi kegiatan,, berdo’a, salam,
pulang.
e) Menyusun sekenario perbaikan
Langkah–langkah perbaikan. Adapun langkah – langkah
perbaikan pada siklus ke 1 adalah :
 Guru mempersiapkan setting ruangan yang akan digunakan
 Guru mengelompokan anak menjadi 3 kolompok
 Guru menyiapkan media yang akan digunakan
 Guru memperlihatkan media pembelajaran
 Guru menjelaskan cara mengurutkan angka melalui media
dadu
 Guru memberikan motifasi agar anak mau mengikuti
kegiatan pada hari ini
 Guru memulaikegiatan menggunakan angka melalui
permainan dadu
 Guru memberi penugasan kepada anak sesuai kelompoknya
masing- masiang
 Guru memberikan penilain dan umpan dari kegiatan
perbaikan.
 Menyiapkan media pembelajaran

23
 Menyusun alat penilaian data yaitu lembar observasi anak dan
lembar observasi guru
b. Pelaksanaan penilitian
Penelitian siklus pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 4 mei
2020. Dalam hal ini peneliti akan melaksanakan pembelajaran tentang
bagaimana penerapan media dadu untuk meningkatkan kemampuan
kognitif anak. Adapun langkah – langkah kegiatan pelaksanaan sebagai
berikut :
1) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal guru mengawali dengan salam, menyapa
anak dan dilanjutkan dengan berbaris bersama kemudian guru
menanya kepada anak tentang hari dan anak menyebutkannya,
kemudian guru mengajak anak untuk berhitung, benyanyi dan
berjalan lurus, setelah itu masuk kelas dan berdo’a untuk memulai
kegiatan dikelas.
2) Kegiatan inti
Pada kegiatan ini guru menerapkan penggunaan media dadu dengan
langkah – langkah sebagai berikut :
a) Guru mengelompokan anak menjadi tiga kelompok
b) Guru memperkenalkan media pembelajaran
c) Guru menjelaskan aturan – aturan yang dilakukan
d) Guru mendemonstrasikan kegiatan yang dilakukan anak
e) Guru memberikan pertanyaan tentang kegiatan yang telah
dilakukan anak untuk mengetahui penguasaan pada anak
3) Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup guru memberikan umpan balik
kepada anak dengan memberikan pertanyaan tentang kegiatan yang
sudah dilakukan. Memberikan pujian kepada anak, memberikan
informasi untuk kegiatan esok hari, berdoa sebelum pulang, salam,
pulang.
c. Pengamatan

24
Pengamatan siklus pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 4
mei tahun 2020 dengan tema binatang peliharaan sub tema binatang
sapi. Peneliti akan menetapkan supervison 1 yang membantu dalam
melaksanakan perbaikan, berdiskusi tentang pembuatan rancangan satu
selama proses perbaikan
d. Refleksi
Refleksi adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah
dilakukan peneliti dengan dibantu oleh supervisor 1 akan mengkaji,
melihat, dan mempertimbangkan atas hasil dan dampak tindakan dari
berbagai kriteria. Berdasarkan hasil dari refleksi guna dapat
memeperbaiki terhadapa rencana awal. Dengan refleksi peneliti dapat
mengetahui rencana yang sudah berhasil dan rencana yang masih perlu
diperbaiki pada silklus yang ke 2 dalam melakukan refleksi peneliti
akan mempertimbangkan beberapa hal antara lain :
1) Hasil APKG 1 dan APKG 2 yang dinilai oleh supervisor 1
2) Peneliti juga akan mendiskusikan perlengkapan penelitian
tindakan kelas seperti RPPH, RPPM, scenario pembelajaran
3) Peneliti akan melakukan refleksi dengan bantuan dari supervisor
1 yang akan melihat kekurangan dan kelebihan selama
berlangsungnya perbaikan pada siklus pertama dan kedua.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam perencanaan mrncakup
kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif dengan langkah
– langkah sebagai berikut.
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan
Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran Mingguan ( RPPM ) Siklus
ke II
RPPM Ke Pembukaan Inti Penutup
I Berbris Menulis angka Recalling
bersama-sama

25
II Tepuk Ayam Mengurtkan angka Penugasan
Jago dalam bentuk dadu untuk hari
esok
III Meniru Suara Mengocok dengan Doa sesudah
ayam dan dadu kemudian belajar
berjalan menempelkan jumlah
seperti ayam dadu dengan
memainkan jam
mainan
IV Bercerita Salam
tentang ayam
V Pulang

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Harian ( RPPH )


RPPH KE I
1. Kegiatan awal
Diawali dengan berbaris, bertepuk, kemudian berjalan sambil
menirukan ayam jago
2. Kegiatan Inti
Menuliskan angka dengan mencontohnya, Mengurutkan angka,
kemudian mencocoknya.
3. Istirahat
Anak – anak sebelum makan cuci tangan dan kemudian bermain
bersama
4. Kegiatan penutup
Dikegiatan akhir, guru merecceling , menugaskan kegiatan untuk hari
esok, berdo’a, salm, pulang.

b. Pelaksanaan penilitian
Penelitian siklus ke II dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 15 mei
2020. Dalam hal ini peneliti akan melaksanakan pembelajaran tentang
bagaimana penerapan media dadu untuk meningkatkan kemampuan

26
kognitif anak. Adapun langkah – langkah kegiatan pelaksanaan sebagai
berikut :
1) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal guru mengawali dengan salam, menyapa
anak dan dilanjutkan dengan berbaris bersama kemudian guru
menanya kepada anak tentang hari dan anak menyebutkannya,
kemudian guru mengajak anak untuk tepuk ayam jago benyanyi dan
berjalan sambal menirukan suara ayam, setelah itu masuk kelas dan
berdo’a untuk memulai kegiatan dikelas.
2) Kegiatan inti
Pada kegiatan ini guru menerapkan penggunaan media dadu dengan
langkah – langkah sebagai berikut :
a) Guru mengelompokan anak menjadi tiga kelompok
b) Guru memperkenalkan media pembelajaran
c) Guru menjelaskan aturan – aturan yang dilakukan
d) Guru mendemonstrasikan kegiatan yang dilakukan anak
e) Guru memberikan pertanyaan tentang kegiatan yang telah
dilakukan anak untuk mengetahui penguasaan pada anak
3) Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup guru memberikan umpan balik
kepada anak dengan memberikan pertanyaan tentang kegiatan yang
sudah dilakukan. Memberikan pujian kepada anak, memberikan
informasi untuk kegiatan esok hari, berdoa sebelum pulang, salam,
pulang.
c. Pengamatan
Pengamatan siklus pertama dilaksanakan pada hari jum’at tanggal
15 mei tahun 2020 dengan tema binatang peliharaan sub tema binatang
ayam. Peneliti akan menetapkan supervison 1 yang membantu dalam
melaksanakan perbaikan, berdiskusi tentang pembuatan rancangan satu
selama proses perbaikanRefleksi .

27
Berdasarkan hasil dari refleksi yang pertama guna dapat
memeperbaiki terhadapa rencana awal, maka dengan kegiatan siklus
yang ke II sesuai dari perbaikan yang dilaksanakan pada siklus 1
1) Hasil APKG 1 dan APKG 2 yang dinilai oleh supervisor 1
2) Peneliti juga akan mendiskusikan perlengkapan penelitian tindakan
kelas seperti RPPH, RPPM, scenario pembelajaran
3) Peneliti akan melakukan refleksi dengan bantuan dari supervisor 1
yang akan melihat kekurangan dan kelebihan selama
berlangsungnya perbaikan pada siklus kedua.

28
BAB IV
PELAKSANAAN SIKLUS
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian siklus satu dan siklus dua terdiri dari
dua pertemuan baik yang berkaitan dengan belajar ataupun pengamatan
dengan pelaksanaan perbaikan pengembangan diperoleh data sebagai berikut
:
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Hasil penilaian kemampuan merencanakan perbaikan pengembangan (
APKG ) 1. Hasil APKG ini didapatkan pada perencanaan siklus pertama,
yang penilaiannya dilakukan oleh super visor 1 yaitu Bapak Jenuri S.
AG,MPD, DR. Yang dilaksanakan siklus pertama pada hari senin tanggal 4
mei 2020
 Merumuskan indikator kegiatan pengembangan
 Menentukan alat dan bahan
 Menentukan tujuan dan langkah perbaikan
 Merencanakan cara perbaikan penelitian
Hasil Penilaian Kemampuan Melaksanakan Perbaikan
Pengembangan
b. Pelaksanaan
 Menata ruang dan sumber belajar
 Melaksanakan perbaikan kegiatan pengembangan
 Bersikap terbuka dan luwes
 Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan
 Kesan umum pelaksanaan perbaikan
bahasa anak dan penampilan guru dalam perbaikan kegiatan
pengembangan nialai rata – ratanya 4,125 artinya baik
1) Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan Media Dadu
 Memperhatikan Media pembelajaran
 mengenalkan dan memperlihatkan media pembelajaran
 Menjelaskan dan memberikan contoh aturan pada kegiatan

29
 Memberikan tugas yang harus dilakukan pada anak
 Memberikan motivasi
2) Rencana Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pengembangan Harian ( RPPH)
Tema : Binatang Peliharaan
Sub Tema : Sapi
Kelompok :B
Hari /Tanggal : Senin, 4 Mei
INDIKATO KEGIATAN MEDIA PENILAIAN
R Alat HASIL
penilaian PENILAIAN
B M BS BS
B B H B

Terbiasa PEMBUKAAN
mengucapka 1. Berbaris Observa
n salam Guru mengajak anak si
untuk berbaris di
Anak halaman
mampu 2. Berhitung
berhitung 3.Mengucapkan
dengan salam
lancar 4. transisi
Berdo’a KEGIATAN INTI
sebelum dan 1. Anak masuk kelas
sesudah 2. Berdoa
melaksanaka 3. Mengunjungi
n kegiatan kendang sapi

Info Hari Ini


Mengamati
a. Guru dan anak ke
kendang sapi

30
Anak b. Guru
melihat sapi memperlihatkan
secara makanan sapi
kongkrit c. Tanya jawab
Menanya
a. Guru memotivasi
anak
b. Anak dan
temannya berdiskusi
Anak c. Guru memberi
mampu penguatan
menyebutka Mengumpulkan
n kehidupan Informasi
sapi sesuai a. Mencari jawaban
dengan yang pada anak
dilihat b. Guru memberi
secara dukungan observas
kongkrit Anak Menalar i
Anak menyebut
bagian dan manfaat
sapi
Anak
mengkomunukasika
n.
1. Menjiplak tutup
botol ke keretas lipat Tutup
2. Mengguntuing botol
Anak keretas lipat.
mampu 3. menempel bentuk Keretas
mengerjakan lingkaran ke keler lipat
tugas yang berbentuk
dengan Gunting

31
menjiplak, persegi kemudian Unjuk
menempel berbentuk dadu Lem kerja
dan
mengguntin Keler
g persegi

ISTIIRAHAT
1. Bermain bebas
2. Makan bersama
PENUTUP
1. Recalling
2. Evaluasi
3. Info untuk esok
4. Doa
5. Salam
6. Pulang

c. Pengamatan
Pengamatan menunjukan bahwa pada pelaksanaan siklus ke I semua
langkah – langkah pembelajaran Belum muncul dan semua kegiatan
menunjukan perbaikan
d. Refleksi
Pada pelaksanaan perbaikan siklus ke 1 pada Tg 4 mei peneliti bersama
superfisor I melakukan berupa cara pembelajaran yang direkam melalui
vidio yang dikirimkan lewat link. Adapun kegiatan – kegiatan Pada siklus
ke I di rancang melalui RPPH dengan tema binatang peliharaan dan sub
tema Ayam dimulai dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti, sampai
kegiatan penutup.adapun Unjuk kerjanya dari kegiatan inti adalah :
a) Menjiplak tutup botol ke keretas lipat untuk membentuk lingkaran
b) Menggunting bentuk lingkaran dari keretas lipat
Menempel bentuk lingkaran dari keretas lipat ke keler yang berbentuk segi
empat kemudian membentuk jadi dadu Adapun kegiatan – kegiatan Pada

32
siklus ke I di rancang melalui RPPH dengan tema binatang peliharaan dan
sub tema Ayam dimulai dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti, sampai
kegiatan penutup.adapun Unjuk kerjanya dari kegiatan inti adalah :
a) Menjiplak tutup botol ke keretas lipat untuk
membentuk lingkaran
b) Menggunting bentuk lingkaran dari keretas lipat
c) Menempel bentuk lingkaran dari keretas lipat ke keler yang
berbentuk segi empat kemudian membentuk jadi dadu
d) Menempel bentuk lingkaran dari keretas lipat ke keler yang
berbentuk segi empat kemudian membentuk jadi dadu
2. Siklus II
a. perencanaan
Hasil penilain kemampuan merencanakan perbaikan perkembangan
 Merumuskan indikator kegiatan pengembangan
 Menentukan alat dan bahan
 Menentukan tujuan dan langkah perbaikan
 Merencanakan setting ruangan
 Tampilan video rencana perbaikan
b. pelaksanaan
1. Hasil penilain kemampuan melaksanakan perbaikan
perkembangan
 Menata setting ruangan
 Melaksanakan Perbaikan kegiatan pengembangan
 Bersikap terbuka dan luwes
 Mendemonstrasikan kegiatan khusus dalam perbaikan
 Kesan umum pelaksanaan perbaikan
2. Hasil penilain kemampuan penggunaan media dadu
 Menyiapkan setting ruangan
 Mengenalkan media pembelajaran
 Menjelaskan aturan-aturan pada kegiatan
 Memberikan contoh pembelajaran dengan media dadu
 Memberikan tugas yang harus dilakukan anak

33
 Memberikan motivasi
 Memberikan penguatan terhadap penampilan
3. Rencana pembelajaran
Membuat rencana pembelajaran harian
RENCANA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN HARIAN
( RPPH)
Tema : Binatang Peliharaan
Sub Tema : Ayam
Kelompok :B
Hari/Tangga : Jum’at 15 Mei 2020

Penilaian

Indikator Kegiatan Media Alat Hasil Penelitian


Penilaia B M BS BS
n B B H B
Terbiasa Pembukaan
mengucapka 1.Berbaris
n saalam. Guru mengajak
Berbicara anak untuk berbaris Observa
lancer di halaman si
dengan 2.Mengucap salam
menggunaka 3.Transisi
n kalimat
yang
kompleks.
Berdo’a Kegiatan inti Observa
sebeleum 1.Anak-anak masuk si
melaksanaka kelas
n kegiatan Anak-anak masuk
kelas dan duduk di

34
kursi masing-
masing
2.Berdo’a
Anak mengucap Observa
do’a sebelum si
belajar
3.Anak mampu
menyebutkan
bagian-bagian ayam
Informasi kegiatan
hari ini
Anak Mengamati
mampu 1.Guru membawa
menyebutka ayam hidup
n bagian- keruangan Observa
bagian ayam 2.Guru si
memperlihatkan
ayam pada anak dan
menyebutkan nama-
nama bagian-bagian
ayam Observa
3.Tanya jawab si
bagian-bagian ayam

Anak Menanya
mampu 1.Guru memotifasi
bercerita untuk bertanya
terntang 2.Guru memberi
ayam kesempatan kepada
temannya untuk
bertanya

35
3.Guru memberikan
penguatan Observa
si
Anak Anak
mampu mengumpulkan
menanya informasi
dan 1.mencari jawaban
menjawab teman-teman pada
pertanyaan tahap menanya
2.Guru memberi
dukungan

Anak menalar
1.Guru menugaskan
menghitung ayam
Anak pada gambar
mampu
menghitung Anak Unjuk
gambar mengkomunikasik kerja
ayam an
1. Anak

Anak mengurutkan ayam


mampu dari yang besar ke
mengurutka yang kecil
n gambar 2. Anak

dan angka menggambar ayam


pada angka secara
berurutan
3. Anak meletakan
angka pada fuzle

Anak ISTIRAHAT
mampu 1.Makan

36
makan dan 2.Bermain
cuci tangan
sendiri
PENUTUP Obsreva
Anak 1.Recelling si
melakukan 2.Evaluasi
kegiatan 3.Penyampain
rutin berdo’a kegiatan untuk hari
setiap akhir esok
kegiatan 4. Berdo’a
5. Mengucap salam

e. Pengamatan
pengamatan menunjukan bahwa pada pelaksanaan siklus ke II semua
langkah – langkah pembelajaran muncul dan semua kegiatan perbaikan ini
secara keseluruhan bernilai sangat baik
f. Refleksi
Pada pelaksanaan perbaikan siklus kedua tanggal 15 Mei 2020
peneliti bersama superfisor I melakukan diskusi hasil pelaksanaan
perbaikan siklus ke I pada Tg 4 mei 2020, berupa cara pembelajaran yang
direkam melalui vidio yang dikirimkan lewat link
Pada siklus ke II yang dilaksanakan pada tg 14 mei peneliti
membuat lagi rekaman video pembelajaran dengan kegiatan – kegiatan yang
dirancang melalui RPPH dengan tema Binatang peliharaan dan sub tema
ayam dimulai dengan kegiatan pembuka sampai kegiatan inti dengan unjuk
kerjanya dibagi menjadi 3 kelompok yang masing masing kelompok
mengerjakan unjuk kerja dengan masing – masing tugas
a) kelompok ke 1
Menulis angka dengan mencontohnya lewat media dadu
b) Kelompok ke 2
Menggunting dan menempelkan
c) Kelompok ke 3

37
Mengocok dengan dadu kemudian hasil kocokan dadu jumlahnya di
tempelkan ke media jam dinding

B. Pembahasan
Berdasarkan observasi hasil dari pelaksanaan siklus satu dan siklus
II menunjukan bahwa pembelajaran siklus ke II lebih bermakna dan lebih
menitik beratkan ke aspek kognitif dengan tujuan anak lebih mudah
mengingat angka melalui media dadu dari pada siklus ke 1 Dari
pembelajaran siklus 1 dibandingkan dengan pembelajaran siklus ke II yang
lebih menitik beratkan ke media dadu maka peneliti mengambil kesimpulan
bahwa pembelajaran memakai media dadu lebih mudah mengingat angka
dari pada pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus Pertama
Adapun beberapa kelebihan dalam pembelajaran siklus yang ke II
adalah :
Persiapan yang lebih baik disbanding dengan siklus 1
a) Setting ruangan lebih effektif
b) Prosedur dan langkah – langkah pembelajaran lebih diperhatikan
oleh peneliti
c) Membuat media pembelajaran lebih baik untuk merancang
pembelajaran yang menyenangkan karena proses pembelajaran
yang menyenangkan anak untuk membuat anak antusias dalam
mengikuti pembelajaran.

38
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data diatas secara umum dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media dadu untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak di TK
Islam Al-Istiqomah Kecamatan Malangbong di Kota Garut. Peningkatan
kemampuan kognitif anak di kolompok B khususnya pada bidang kemampuan
Kognitif melalui media dadu, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
peningkatan pada aspek kegiatan, perencanaan, perbaikan dan replersi pada
siklus 1 dan siklus II.
Hasil dari perencanaan perbaikan pada siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan karena pada kemampuan pelaksanaan perbaikan pengembangan
sudah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
Dari urain diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dadu untuk
meningkatkn kognitif pada anak kelompok B di TK Islam Al-Istiqomah
Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut, dapat dikatagorikan berkembang
sangat baik, dan pencapain hasil yang sangat memuaskan pada akhir siklus 2.

C. Saran
Berdasarkan hasil Penelitian dapat d saran-saran yang bermanfaat
diantaranya:
1. Bagi Guru
a. Agar kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media dadu dengan
baik maka pendidik harus melibatkan anak aktif selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung
b. Guru hendaknya dapat menggunakan metode pembelajaran yang
bervariasi agar kegiatan belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan
2. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan bahwa dengan
menggunakan media dadu dapat meningkatka kognitif.

39
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Bardekamp. Sue., 1987, Development Appropriate Practice in Early Childhood
Program
Serving Children From Birth Through Age 8. Expendded Edition Washington,
DC:NAEYC
Sujiono, Yuliani Nuraeni.(2018). Metode Pengembangan Kognitif. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka
Zaman, Badru dan dan Hermawan Asep Herry.2016. Media dan Sumber Belajar
Paud. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

40
BIODATA PENELITI
I. Identitas
Nama : Uun Maemunah
NIM 836511272
Tempat Tanggal Lahir : Garut, 6 Desember 1972
Masa Registrasi : 2020.1
Agama : Islam
Unit Kerja : TK Islam Al- istiqomah
Alamat Unit Kerja : Kp. Karang tengah Rt 01 Rw 02 Desa
Cinagara Malangbong Kabupaten Garut
Alamat Rumah : Kp. Cibugel Rt 02 Rw 02 Kecamatan
Malangbong Kabupaten Garut
II. Pendidikan
1. Madrasah Ibtidaiah An-nur 06 Tahun 1980 - 1986
2. Madrasah Tsanawiah An-nur 03 Tahun 1986 - 1989
3. Madrasah Aliah Negeri 01 Garut Tahun 1989 – 1992
4. Kuliah akademi komputer diploma di Bandung Tahun 1992 - 1993
5. PG PAUD Tahun 2016 sampai sekarang.
III. Pengalaman Mengajar
1. Mengajar di Raudatul Atphal dari Tahun 1994 - 2010

Formatted: English (United States)

2. Mengajar di Madrasah Tsanawiah dari Tahun 1994 – 1998


3. Mengajar di Taman Kanak- Kanak dari Tahun 2011 – Sekarang

41

Anda mungkin juga menyukai