i
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM
Disyahkan di Bandung
Pada tanggal Juli 2023
Mengetahui,
Ketua Yayasan Esa Nugraha Bhakti Bandung,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke khadirat illahi Robbi yang mana atas rahmat dan karunia- Nya
(PKB) di SMP Nugraha Bandung Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh sekolah kami.
Program ini juga merupakan salah satu bukti bagi sekolah untuk mensukseskan Penilaian Kinerja
Guru (PKG) Tahun 2023 dalam melaksanakan kewajibannya untuk melaporkan hasilnya kepada
Isi Program ini secara umum lebih menekankan pada pemahaman-pemahaman konsep dan cara
Dalam kesempatan kali ini pula saya menghaturkan ucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya
kepada berbagai pihak yang telah ikut membantu sehingga terselesaikan program ini.
Akhirnya kami beharap semoga program ini berguna khususnya bagi penyusun dan berbagai pihak
yang berkepentingan pada umumnya. Kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini sangat
dinantikan.
...............................................
iii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ........................................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................................................... .3
D. Manfaat ................................................................................................. 3
E. Sasaran ….............................................................................................. 4
F. Kegiatan ............................................................................................... 4
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB) DI SMP Nugraha Bandung
A. Pelaksanan Kegiatan ............................................................................ 12
B. Tempat Pelaksanaan Kegiatan .............................................................. 12
C. Peserta .................................................................................................. 13
D. Materi Pokok dan Strategi Pengembangan Kegiatan PKB ................. 14
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru yang
dilaksanakan sesuai degan kebutuhan, secara bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitas guru. Dengan demikian, guru dapat memelihara, meningkatkan, dan memperluas
pengetahuan dan keterampilannya untuk melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
Pembelajaran yang berkualitas diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap peserta didik.
1
Melalui siklus evaluasi, refleksi pengalaman belajar, perencanaan dan implementasi kegiatan
pengembangan keprofesian guru secara berkelanjutan, maka diharapkan guru akan mampu
mempercepat pengembangan kompetensi padagogik, profesional, sosial, dan kepribadian untuk
kemajuan karirnya.Untuk dapat memenuhi harapan tersebut diatas dan untuk dapat menjamin
keterlaksanaan kegiatan PKB maka terlebih dahulu perlu di susunnya program pelaksanaan
kegiatan yang merupakan langkah awal dalam tahap perencanaan yang dapat dijadikan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan serta menjadi dasar monitoring evaluasi maupun pelaporan.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintahan Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintahan Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil;
7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsinal Guru dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan No mor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 12 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;
2
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
C. TUJUAN
1. Tujuan umum pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah untuk meningkatkan
kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan.
2. Tujuan khusus pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah sebagai berikut;
a. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang di
tetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku.
b. Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhu kebutuhan guru dalam
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses
pembelajaran peserta didik.
c. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai tenaga profesional.
d. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru.
e. Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat.
f. Mununjang pengembangan karir guru.
D. MANFAAT
Manfaat pengembangan keprofesian berkelanjutan yang terstruktur, sistematik dan
memenuhi kebutuhan peningkatan keprofesian guru adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Didik
Peserta didik memperoleh jaminan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif.
2. Bagi Guru
Guru dapat memenuhi standar dan mengembangkan kompetensinya sehingga mampu
melaksanakan tugas-tugas utamanya secara efektif sesuai dengan kebutuhan belajar
peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa datang.
3
a. Bagi Sekolah
Sekolah mampu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada peserta
didik.
b. Bagi Orang Tua/Masyarakat
Orang tua/masyarakat memperoleh jaminan bahwa anak mereka mendapatkan
layanan pendidikan yang berkualitas dan pengalaman belajar yang efektif.
c. Bagi Pemerintah
Memberikan jaminan kepada mayarakat tentang layanan pendidikan yang
berkualitas dan professional.
E. SASARAN
Sasaran kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah semua guru pada SMP
Nugraha Bandung
F. KEGIATAN
Pengembangan keprofesian berkelanjutan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan guru.
Pelaksanaannya didasarkan pada unsur-unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan,
prinsip pelaksanaan dan lingkup pelaksanaan kegiatan.
1. Unsur-unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan
Menurut Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009, unsur kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi:
a. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar
memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau
kebijakan pendidikan nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni.
b. Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada
masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan secara umum.
Publikasi ilmiah mencakup 3 kelompok yaitu ;
1) Presentasi pada forum ilmiah
2) Publikasi ilmiah berupa hasil penelitian atau gagasan ilmu bidang pendidikan
formal
4
3) Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan/atau pedoman guru
c. Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau
penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas
proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan,
sains/teknologi, dan seni. Karya inovatif ini dapat berupa penemuan teknologi tepat
guna, penemiian/peciptaan atau pengembangan karya seni, pembuatan/modifikasi
alat pelajaran/peraga/praktikum, atau penyusunan standar, pedoman, soal dan
sejenisnya pada tingkat nasional maupun provinsi.
2. Prinsip pelaksanaan
Dalam sistem Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, sebagai langkah awal
pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesionalisme guru, dilakukan pemetaan
profil kinerja guru dengan menggunakan instrumen evaluasi diri. Kegiatan tersebut
dilaksanakan pada setiap awal semester periode penilaian kinerja guru, untuk tahun
ajaran 2023/2023 dilaksanakanan mulai minggu pertama bulan Januari 2023 sampai
dengan minggu ketiga bulan pebruari 2023 ( 14 Januari 2023 s/d 9 Pebruari 2023 ), yang
hasilnya akan digunakan sebagai acuan dalam merencanakan program pengembangan
keprofesian berkelanjutan.
Minggu ke-2 sampai dengan minggu ke-4 bulan Maret (11 Pebruari sampai dengan 30
Maret 2023) dilaksanakan analisis terhadap instrument evaluasi diri yang telah diisi oleh
seluruh guru.
Melalui kegiatan ini dapat diketahui tentang profil kinerja guru baik secara individual
maupun kelompok. Merumuskan / membuat perencanaan PKB oleh koordinator PKB
bersama- sama guru, melalui konsuhasi dengan kepala sekolah. menetapkan dan
menyetujui rencana final PKB bagi guru dengan oleh Koordinator PKB bersama Kepala
Sekolah, untuk selanjutnya serah terima rencana kegiatan PKB dari koordinator PKB
kepada masing-masing guru.
5
Pengembangan keprofesian berkelanjutan dilaksanakan selama kurun waktu 2 semester
baik bagi guru yang telah maupun yang belum mencapai standar yang ditetapkan. Dalam
setiap semester terdapat bulan yang tidak sepenuhnya efektif digunakan dalam proses
pembelajaran terdapat mingu-minggu yang tidak efektif, hal ini tentunya harus dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan jadwal kegiatan PKB, selanjutnya pada
setiap akhir semester ke 2 dilakukan penilaian kinerja guru (PKG), dimana hasilnya
merupakan gambaran peningkatan kompetensi yang diperoleh guru setelah
melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan pada tahun berjalan dan
sekaligus digunakan sebagai dasar penetapan angka kredit unsur utama dari sub-unsur
pembelajaran/bimbingan pada tahun tersebut. Hasil penilaian kinerja guru tahun
sebelumnya dan dilengkapi hasil evaluasi diri tahun berjalan, selanjutnya digunakan
sebagai acuan perencanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk tahun
berikutnya.
6
pengembangan keprofesian berkelanjutan harus dimulai dari sekolah.
d. Guru yang tidak memperlihatkan peningkatan kompetensi setelah diberi
kesempatan untuk mengikuti program pengembangan keprofesian berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhannya, maka dimungkinkan diberikan sanksi sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Sanksi tersebut tidak berlaku bagi guru, jika sekolah tidak
dapat memenuhi kebutuhan guru untuk melaksanakan program pengembangan
keprofesian berkelanjutan.
e. Guru harus terlibat secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan sebagai salah
satu sumber informasi kegiatan monitoring dan evaluasi program pengembangan
keprofesian berkelanjutan sehingga betul-betul terjadi perubahan pada dirinya yang
berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan pendidikan di sekolah.
f. Pengembangan keprofesian berkelanjutan harus berkontribusi dalam mewujudkan
visi, misi, dan nilai-nilai yang berlaku di sekolah dan/atau kabupaten/kota. Oleh
karena itu, kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan harus menjadi bagian
terintegrasi dari rencana pengembangan sekolah dan/atau kabupaten/kota dalam
melaksanakan peningkatan mutu pendidikan.
g. Sedapat mungkin kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan dilaksanakan
di sekolah atau MGMP bersama-sama dengan sekolah lain, sehingga mengurangi dampak
negatif pada layanan pendidikan karena guru meninggalkan sekolah.
h. Pengembangan keprofesian berkelanjutan harus dapat mewujudkan guru yang lebih
profesional sehingga mendorong pengakuan profesi guru sebagai lapangan
pekerjaan yang bermartabat dan bermakna bagi masyarakat dalam pencerdasan
kehidupan bangsa.
i. Pengembangan keprofesian berkelanjutan diharapkan dapat mendukung
j. pengembangan karir guru yang lebih obyektif, transparan dan akuntabel.
3. Lingkup pelaksanaan
Lingkup pelaksanaan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan ditunjukkan
dalam diagram di bawah ini (diadopsi dari TDA: Continuing Profesional
Development. pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat dilakukan di internal
sekolah, eksternal-antar sekolah maupun melibatkan kepakaran lain yang
dimungkinkan untuk dilakukan melalui jaringan virtual.
7
Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk pengembangan di SMP
Nugraha Bandung dilakukan secara mandiri dan dikelompokkan sebagai berikut;
a. Dilakukan oleh guru secara mandiri, dengan program kegiatan antara lain sebagai
berikut:
1) mengembangkan kurikulum yang mencakup topik-topik aktual/terkini yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan sebagainya sesuai
dengan kebutuhan peserta didik;
2) merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik;
3) mengevaluasi, menilai dan menganalis hasil belajar peserta didik
yang dapat menggambarkan kemampuan peserta didik secara nyata;
4) menganalisis dan mengembangkan model pembelajaran berdasarkan umpan
balik yang diperoleh dari peserta didik;
5) melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehari-hari
sebagai bahan untuk pengembangan pembelajaran;
6) mengkaji artikel dan/atau buku yang berkaitan dengan bidang dan profesi untuk
membantu pengembangan pembelajaran;
7) melakukan penelitian mandiri (misalnya Penelitian Tindakan Kelas) dan
menuliskan menjadi bahan publikasi ilmiah;
8) lain-lain kegiatan terkait dengan pengembangan keprofesian guru
8
b. Dilakukan oleh guru bekerja sama dengan guru lain dalam satu sekolah dengan
program kegiatan antara lain sebagai berikut:
1) mengobservasi kegiatan pembelajaran sesama guru dan memberikan saran untuk
perbaikan pembelajaran;
2) melakukan identifikasi, investigasi dan membahas permasalahan yang dihadapi
di kelas/sekolah;
3) menulis modul, buku panduan peserta didik, lembar kerja peserta didik, dsb;
4) membaca dan mengkaji artikel dan/atau buku yang berkaitan dengan bidang dan
profesi untuk membantu pengembangan pembelajaran;
5) mengembangkan kurikulum dan persiapan mengajar dengan memanfaatkan
TIK;
6) melaksanakan pembimbingan pada program induksi bagi guru pemula;
7) melakukan penelitian bersama dan menuliskan hasil penelitian tersebut;
8) lain-lain kegiatan terkait dengan pengembangan keprofesian guru
9
Dalam menetapkan pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan di
sekolah, melalui jaringan sekolah, atau kepakaran lain, hal hal lamnya yang juga
menjadi perhatian yaitu :
1) tidak merugikan kepentingan belajar peserta didik
2) sesuai dengan kebutuhan pengembangan profesionalisme guru -dan peningkatan
mutu sekolah
3) kelayakan pelaksanaan program pengembangan keprofesian berkelanjutan
ditinjau dari segi ketersediaan sumber daya manusia, biaya. dan waktu.
10
Dengan memperhatikan profil kinerja guru yang didasarkan pada hasil evaluasi diri
yang dilengkapi dengan dokumen pendukung berupa perangkat pembelajaran, maka
program kegiatan PKB pada tahap-6 ini diarahkan menjadi:
a. Bagi guru yang memiliki kompetensi sesuai standar atau diatas standar program
pengembangan keprofesian berkelanjutan diarahkan kepada peningkatan dan
pengembangan kompetensi terkait dengan pelaksanaan tugas utama/kinerja guru,
pengembangan model pembelajaran aktif dan materi-materi ajar berbasiskan
IT/ICT, serta pengembangan kompetensi untuk menghasilkanpublikasi
ilmiah/karya inovatif. Dengan demikian guru akan memiliki ilmu pengetahuan
yang kuat, tuntas dan tidak setengah-tengah serta memiliki kepribadian yang
matang dan seimbang agar mampu memberikan layanan pendidikan sesuai dengan
perkembangan masa kini
b. Bagi guru yang belum mencapai standar kompetensi yang dipersaratkan
Program pengembangan keprofesian berkelanjutannya diarahkan kepada
pencapaian standar kompetensi.
1) Informal
Pada tahap ini guru bersangkutan menganalisis hasil penilaian kinerjanya
dengan menemukan kemungkinan solusi - untuk pengembangan lebih
lanjut terhadap kompetensi yang nilainya dibawah standar dengan
didampingi oleh kepala sekolah, koordinator PKB dan guru pembimbing.
Dengan alokasi waktu 6-8 minggu untuk melaksnakan PKB secara
mandiri.
11
2) Semi-formal
Dilaksanaka apabila observasi pada tahap informal belum menunjukan
adanya peningkatan kompetensi yang ingin dicapai. Pada tahap ini,
program pembinaan lebih terstruktur dan guru harus bekerja sama
dengan seorang guru pendamping. Dengan dukungan guru pendamping,
guru melakukan kegiatan. peningkatan kompetensi yang diperlukan
selama 6 - 8 minggu melalui kegiatan kolektif guru di MGMP.
3) Formal
Jika hasil observasi ulang pada tahap informal dan semi-formal belum
menunjukkan peningkatan kompetensi standar, maka pembinaan guru
dilakukan melalui tahapan formal. Pada tahap formal ini, guru dikirimkan
oleh sekolah untuk mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan
di lembaga pelatihan (misalnya P4TK, PT/LPTK, dan service provider
lainnya) melalui proses pengawasan oleh kepala sekolah.
12
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
(PKB)
DI SMP NUGRAHA BANDUNG
A. PELAKSANA KEGIATAN
Jabatan Dalam
No Nama/NIP/NUPTK Jabatan
Kegiatan
1 H. Agus Sutardi, S.Pd. M.Pd Kepala Sekolah PenJab Kegiatan
13
C. PESERTA
Peserta kegiatan PKB adalah seluruh guru SMP Nugraha Bandung yang telah mengikuti
14
D. MATERI POKOK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KEGIATAN PKB
lingkup pelaksanaan PKB serta tujuan dan manfaat penyelenggaraan kegiatan PKB, yang
didasarkan pada hasil evaluasi diri yang memberikan gambaran tentang profil kinerja dari
masing-masing guru. Berdasarkan hal tersebut maka hal yang berkaitan dengan materi
pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Pengembangan diri merupakan
upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memliki kompetensi yang sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni. Publikasi ilmiah sebagai bentuk
pengembangan dunia pendidikan secara umum. Dan karya inovatif adalah karya yang
bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru
pendidikan, sains/teknologi, dan seni. Disamping itu dalam melaksanakan tugasnya ada
beberapa guru yang mendapat tugas tambahan. Berikut ini disampaikan uraian materi
pokok kegiatan PKB yang berkaitan dengan unsur pengembangan diri, berdasarkan kisi-
kisi penilaian kinerja guru, untuk guru mata pelajaran dan untuk guru BP/BK.
15
a. Uraian Materi Pokok Kegiatan PKB Guru Mata Pelajaran
No KOMPETENSI INDIKATOR
1 Mengenal 1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap
karakteristik peserta didik di kelasnya
peserta didik 2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan
kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan
belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan
fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.
4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan
perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku
tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.
5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi
kekurangan peserta didik
2 Menguasai teori
1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
belajar dan
menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan
prinsip-prinsip
belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan
pembelajaran
aktivitas yang bervariasi
yang mendidik
2. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik
terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan
aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat
pemahaman tersebut.
16
3 Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan
kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai
maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan
pembelajaran.
4. Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi
kemauan belajar peserta didik.
5. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling
terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan
pembelajaran maupun proses belajar peserta didik.
6. Guru memperhatikan respon peserta didik yang
belum/kurang memahami materi pembelajaran yang
diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki
rancangan pembelajaran berikutnya.
17
kemampuan belajar peserta didik.
18
8. Guru mampu menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang
dirancang dengan kondisi kelas.
9. Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan
peserta didik lain.
10. Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara
sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik.
Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah
mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi
sebelumnya.
11. Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio-
visual (termasuk TIK) untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
19
6 Komunikasi 1. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui
dengan peserta pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk
20
6. Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan
peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan
relevan untuk menghilangkan kebingungan pada
peserta didik.
21
Indonesia agama, dan gender).
22
10 Etos kerja, 1. Guru mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan
tanggung jawab tepat waktu.
yang tinggi, dan 2. Jika guru harus meninggalkan kelas, guru mengaktifkan
rasa bangga siswa dengan melakukan hal -hal produktif terkait
menjadi guru dengan mata pelajaran, dan meminta guru piket atau
guru lain untuk mengawasi kelas.
3. Guru memenuhi jam mengajar dan dapat melakukan
semua kegiatan lain di luar jam mengajar berdasarkan
ijin dan persetujuan pengelola sekolah.
4. Guru meminta ijin dan memberitahu lebih awal, dengan
memberikan alasan dan bukti yang sah jika tidak
menghadiri kegiatan yang telah direncanakan, termasuk
proses pembelajaran di kelas.
5. Guru menyelesaikan semua tugas administratif dan non-
pembelajaran dengan tepat waktu sesuai standar yang
ditetapkan.
6. Guru memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk
kegiatan yang produktif terkait dengan tugasnya.
7. Guru memberikan kontribusi terhadap pengembangan
sekolah dan mempunyai prestasi yang berdampak positif
terhadap nama baik sekolah.
23
daerah yang sama dengan guru).
24
14 Mengembangkan 1. Guru melakukan evaluasi diri secara spesifik, lengkap,
keprofesian
melalui tindakan dan didukung dengan contoh pengalaman diri sendiri.
reflektif
2. Guru memiliki jurnal pembelajaran, catatan masukan
tindak lanjutnya.
25
b. Uraian Materi Pokok Kegiatan Guru BP/BK
No KOMPETENSI INDIKATOR
26
jenjang satuan pendidikan usia dini, dasar dan
menengah, serta tinggi.
Beriman dan bertakwa 1. Guru BK/Konselor berpenampilan rapih dan bersih.
4 kepada Tuhan Yang 2. Guru BK/Konselor berbicara dengan santun dan jujur
Maha Esa. kepada peserta didik/konseli.
3. Guru BK/Konselor bersikap dan mendorong kepada
peserta didik/konseli untuk bersikap toleran.
4. Guru BK/Konselor memperlihatkan konsistensi dan
memotivasi peserta didik/konseli dalam
melaksanakan ibadah.
5 Menghargai dan 1. Guru BK/Konselor merencanakan layanan BK yang
menjunjung tinggi mengacu kepada pengaplikasian pandangan dinamis
nilai-nilai tentang manusia sebagai mahluk bermoral spiritual,
kemanusian, sosial, dan individu.
individualitas dan 2. Pelayanan BK yang dirancang oleh Guru
kebebasan memilih. BK/Konselor mendorong kepada pengembangan
potensi positif individu.
3. Rancangan pelayanan BK mengacu kepada
kebutuhan dan masukan balik peserta didik/konseli.
4. Pelayanan BK dirancang untuk mengembangkan
sikap toleran dalam menjunjung hak azasi manusia
pada peserta didik/konseli
6 Menunjukkan 1. Guru BK/Konselor menunjukkan kepribadian,
integritas dan kestabilan emosi dan perilaku yang terpuji, jujur,
stabilitas kepribadian sabar, ramah, dan konsisten.
yang kuat.
2. Guru BK/Konselor menunjukkan kepekaan dan
bersikap empati terhadap keragaman dan perubahan.
3. Guru BK/Konselor menampilkan toleransi tinggi
terhadap peserta didik/konseli yang menghadapi stres
dan frustasi.
27
7 Menampilkan kinerja 1. Guru BK/Konselor memotivasi peserta didik/konseli
berkualitas tinggi. untuk berpartisipasi aktif dalam layanan BK yang
diberikan.
2. Guru BK/Konselor melaksanakan pelayanan BK
yang efektif sesuai dengan rancangan untuk
mencapai tujuan pelayanan BK dalam waktu yang
tersedia.
3. Guru BK/Konselor melaksanakan tugas layanan BK
secara mandiri, disiplin, dan semangat agar peserta
didik/konseli berpartisipasi secara aktif.
8 Mengimplementasikan 1. Guru lain dapat menunjukkan contoh penggunaan
kolaborasi internal di hasil pelayanan BK untuk membantu peserta
tempat didik/konseli dalam proses pembelajaran yang
dilakukannya.
2. Guru BK/Konselor merencanakan pelayanan BK
dengan menyertakan pihak-pihak terkait di sekolah.
3. Guru BK/Konselor dapat menunjukkan bukti
bagaimana menjelaskan program dan hasil layanan
BK kepada pihak-pihak terkait di sekolah.
4. Guru BK/Konselor dapat menunjukkan bukti
permintaan guru lain untuk membantu penyelesaian
permasalahan pembelajaran.
9 Mengimplementasikan 1. Guru BK/Konselor mentaati Kode Etik organisasi
kolaborasi internal di profesi BK (seperti MGBK, ABKIN, atau organisasi
tempat profesi sejenis lainnya).
2. Guru BK/Konselor berpartisipasi aktif dalam proses
pengembangan diri melalui organisasi profesi guru
BK/Konselor.
3. Guru BK/Konselor dapat memanfaatkan organisasi
profesi BK/Konselor untuk membangun kolaborasi
dalam pengembangan program BK.
28
10 Mengimplementasi 1. Guru BK/Konselor dapat menunjukkan bukti
kolaborasi antar melakukan interaksi dengan organisasi profesi lain.
profesi. 2. Guru BK/Konselor dapat berkolaborasi dengan
institusi atau profesi lain untuk mencapai tujuan
pelayanan BK.
3. Guru BK/Konselor dapat memanfaatkan keahlian lain
untuk membantu penyelesaian permasalahan peserta
didik/konseli sesuai kebutuhan.
11 Menguasai konsep dan 1. Guru BK/Konselor dapat mengembangkan instrumen
praksis asesmen untuk nontes (pedoman wawancara, angket, atau format
memahami kondisi, lainnya) untuk keperluan pelayanan BK.
kebutuhan dan
2. Guru BK/Konselor dapat mengaplikasikan instrumen
masalah konseli.
nontes untuk mengungkapkan kondisi aktual peserta
didik/konseli berkaitan dengan lingkungan.
3. Guru BK/Konselor dapat mendeskripsikan penilaian
yang digunakan dalam pelayanan BK yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik/konseli.
4. Guru BK/Konselor dapat memilih jenis penilaian
(Instrumen Tugas Perkembangan/ITP, Alat Ungkap
Masalah/AUM, Daftar Cek Masalah/DCM, atau
instrumen non tes lainnya) yang sesuai dengan
kebutuhan layanan bimbingan dan konseling.
5. Guru BK/Konselor dapat mengadministrasikan
penilaian (merencanakan, melaksanakan, mengolah
data) untuk mengungkapkan kemampuan dasar dan
kecenderungan pribadi peserta didik/konseli.
6. Guru BK/Konselor dapat mengadministrasikan
penilaian (merencanakan, melaksanakan, mengolah
data) untuk mengungkapkan masalah peserta
didik/konseli (data catatan pribadi, kemampuan
akademik, hasil evaluasi belajar, dan hasil psikotes).
7. Guru BK/Konselor dapat menampilkan tanggung
jawab profesional sesuai dengan azas BK (misalnya
kerahasiaan, keterbukaan, kemutakhiran, dll.) dalam
29
praktik penilaian.
12 Menguasai kerangka 1. Guru BK/Konselor dapat mengaplikasikan hakikat
teoritik dan praksis pelayanan BK (tujuan, prinsip, azas, fungsi, dan
BK. landasan).
2. Guru BK/Konselor dapat menentukankan arah profesi
bimbingan dan konseling (peran sebagai guru
BK/konselor).
3. Guru BK/Konselor dapat mengaplikasikan dasar-
dasar pelayanan BK.
4. Guru BK/Konselor dapat mengaplikasikan pelayanan
BK sesuai kondisi dan tuntutan wilayah kerja.
5. Guru BK/Konselor dapat mengaplikasikan
pendekatan /model/jenis pelayanan dan kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling.
6. Guru BK/Konselor dapat mengaplikasikan praktik
format (kegiatan) pelayanan BK.
13 Merancang program 1. Guru BK/Konselor dapat menganalisis kebutuhan
BK. peserta didik/konseli.
2. Guru BK/Konselor dapat menyusun program
pelayanan BK yang berkelanjutan berdasar
kebutuhan peserta didik/konseli secara komprehensif
dengan pendekatan perkembangan.
3. Guru BK/Konselor dapat menyusun rencana
pelaksanaan program pelayanan guru BK
4. Guru BK/Konselor dapat merencanakan sarana dan
biaya penyelenggaraan program pelayanan BK.
14 Mengimplementasikan 1. Guru BK/Konselor dapat melaksanakan program
program BK yang pelayanan BK.
komprehensif. 2. Guru BK/Konselor dapat melaksanakan pendekatan
kolaboratif dengan pihak terkait dalam pelayanan
BK.
3. Guru BK/Konselor dapat memfasilitasi
perkembangan akademik, karier, personal/ pribadi,
dan sosial peserta didik/konseli.
30
4. Guru BK/Konselor dapat mengelola sarana dan biaya
program pelayanan BK.
Menilai proses dan 1. Guru BK/Konselor dapat melakukan evaluasi proses
15 hasil kegiatan BK. dan hasil program pelayanan BK.
2. Guru BK/Konselor dapat melakukan penyesuaian
kebutuhan peserta didik/konseli dalam proses
pelayanan BK.
3. Guru BK/Konselor dapat menginformasikan hasil
pelaksanaan evaluasi pelayanan BK kepada pihak
terkait.
4. Guru BK/Konselor dapat menggunakan hasil
pelaksanaan evaluasi untuk merevisi dan
mengembangkan program pelayanan BK berdasarkan
analisis kebutuhan.
16 Memiliki kesadaran 1. Guru BK/Konselor dapat memberdayakan kekuatan
dan komitmen pribadi, dan keprofesionalan guru BK/konselor.
terhadap etika 2. Guru BK/Konselor dapat meminimalisir dampak
professional.
lingkungan dan keterbatasan pribadi guru
BK/konselor.
3. Guru BK/Konselor dapat menyelenggarakan
pelayanan BK sesuai dengan kewenangan dan kode
etik profesional guru BK/konselor.
4. Guru BK/Konselor dapat mempertahankan
objektivitas dan menjaga agar tidak larut dengan
masalah peserta didik/konseli.
5. Guru BK/Konselor dapat melaksanakan layanan
pendukung sesuai kebutuhan peserta didik/konseli
(misalnya alih tangan kasus, kunjungan rumah,
konferensi kasus, instrumen bimbingan, himpunan
data)
6. Guru BK/Konselor dapat menghargai identitas
profesional dan pengembangan profesi.
7. Guru BK/Konselor dapat mendahulukan
kepentingan peserta didik/konseli daripada
31
kepentingan pribadi guru BK/konselor.
17 Menguasai konsep dan 1. Guru BK/Konselor dapat mendeskripsikan jenis dan
praksis penelitian metode penelitian dalam BK.
dalam BK. 2. Guru BK/Konselor mampu merancang penelitian
dalam BK.
3. Guru BK/Konselor dapat melaksanakan penelitian
dalam BK.
4. Guru BK/Konselor dapat memanfaatkan hasil
penelitian dalam BK dengan mengakses jurnal yang
relevan.
32
E. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sebagaimana disampaikan diatas untuk pelaksanaan PKB dilaksanakan selama kurun waktu
2 semester, untuk itu terlebih dahulu disampaikan tentang hasil analisis waktu untuk 2
semester berjalan sehingga dapat diperkirakan tentang minggu efektif dan minggu tidak
efektif pada setiap bulan dalam setiap semester berjalan, dengan demikian diharapkan dalam
penyusunan jadwal kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan mengenai sasaran. Berikut
ini disajikan perkiraan minggu efektif dan minggu tidak efektif pada setiap bulan dalam setiap
semesternya.
Perkiraan Minggu Efektif dan Minggu Tidak Efektif
Tahun Pelajaran 2023/2024
Minggu ME
Jumlah Minggu ME
Bulan tidak Non Keterangan
Minggu Efektif TM
efektif TM
Juli 2023 4 2 2 PLS dan
1 1
Kepramukaan
Agustus 2023 5 - 5 - 5
33
Dengan memperhatikan hal hal tersebut diatas, secara garis besar jadwal pelaksanaan kegiatan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
C. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PKG) untuk Perencanaan
Pembelajaran (indilator 1 sampai dengan 4 pada instrumen PKG)
........................................................................................................................
D. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PKG) untuk Pelaksanaan
Pembelajaran/Supervisi kelas (indilator 5 sampai dengan 11 pada instrumen PKG)
........................................................................................................................
E. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PKG) untuk Penilaian
Pembelajaran (indilator 12 sampai dengan 14 pada instrumen PKG)
........................................................................................................................
34
BAB III
RENCANA ANGGARAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
(PKB)
DI SMP NUGRAHA BANDUNG
PERIODE 2023
A. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengikuti kegiatan sosialisasi
b. Musyawarah Dewan Pendidik untuk menunjuk dan memutuskan Koordinator PKB
2. Pelaksanaan
a. Tahap 1 : Guru melaksanakan evaluasi diri pada setiap awal tahun dengan mengisi
format-1
b. Tahap 2 : Menentukan profil kinerja guru yang didasarkan pada hasil evaluasi diri
yang dilengkapi dengan dokumen pendukung berupa perangkat pembelajaran
c. Tahap 3 : Membuat perencanaan kegiatan PKB dengan menggunakan format-2 oleh
guru dan koordinator PKB melalui konsultasi dengan Kepala Sekolah
d. Tahap 4 : Menetapkan dan menyetujui rencana final PKB bagi guru dengan
menggunakan format 2-3 oleh Koordinator PKB bersama Kepala Sekolah
e. Tahap 5 : Guru menerima rencana program pengembangan keprofesian berkelanjutan
yang mencakup kegiatan yang akan dilakukan di dalam dan/atau luar sekolah
f. Tahap 6 : Guru melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang
telah direncanakan baik di dalam dan/atau di luar sekolah
g. Tahap 7 : Guru mengikuti PKG diakhir semester
h. Tahap 8 : Semua guru dan koordinator PKB melakukan refleksi terhadap kegiatan
PKB pada akhir semester dengan menggunakan format-4.
3. Monitoring dan Evaluasi
4. Pelaporan dan Rencana Tindak Lanjut
35
B. Rencana Anggaran Kegiatan
Satuan
Jumlah
Harga
Mata Anggaran/Uraian Kegiatan Biaya
Jenis Jumlah
1 2 3 4
5=3x4
1 Persiapan
a. Mengikuti kegiatan sosialisasi PKB di SMP
Nugraha Bandung
Jumlah 855.000
c. Tahap 3 : Membuat perencanaan kegiatan PKB dengan menggunakan format-2 oleh
guru dan koordinator PKB melalui konsultasi dengan Kepala Sekolah
d. Tahap 4 : Menetapkan dan menyetujui rencana final PKB bagi guru dengan
menggunakan format 2-3 oleh Koordinator PKB bersama Kepala Sekolah.
e. Tahap 5 : Guru menerima rencana program pengembangan keprofesian berkelanjutan
yang mencakup kegiatan yang akan dilakukan di dalam dan/atau luar sekolah
Penggandaan format-2 19 Org 4 lb Org.l 76 150 11.400
r br
Insentif Kepala Sekolah 1 Org 19 Or Org 19 25.000 475.000
g Org
Insentif Koordinator PKB 1 Org 19 Or Org 19 20.000 380.000
g Org
36
Jumlah cde 866.400
f. Tahap 6 : Guru melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang
telah direncanakan baik di dalam dan/atau di luar sekolah
1. Dilakukan oleh guru sendiri dan atau bersama guru lain di sekolah (Strategi 1,2, dan 3)
Insentif untuk guru 19 Org 14 Mg Org 266 15.000 3.990.000
mg
Insentif untuk Koordinator 1 Org 14 Mg Org 14 25.000 350.000
PKB mg
Insentif Kepala Sekolah 1 Org 14 Mg Org 14 35.000 490.000
mg
Kebutuhan ATK 19 Org 1 Pkt Org 19 100.000 1.900.000
Pkt
2. Dilaksanakan di
MGMP/MGBK
Konsumsi 19 Org 8 Pert Org 152 12.500 1.900.000
Per
Transportasi 19 Org 8 Pert Org 152 10.000 1.520.000
Per
Iuran MGMP 19 Org 8 Pert Org 152 10.000 1.520.000
Per
Insentif Guru 19 Org 8 Pert Org 152 17.500 2.660.000
Per
Insentif untuk Koordinator 1 Org 8 Pert Org 8 25.000 200.000
PKB Per
Insentif Kepala Sekolah 1 Org 8 Pert Org 8 75.000 600.000
Per
Jumlah f 15.130.000
g. Tahap 7 : Guru mengikuti PKG diakhir semester
Insentif Tim Penilai 19 Pkt pkt 19 75.000 1.425.000
h. Tahap 8 : Semua guru dan koordintor PKB melakukan refleksi terhadap kegiatan PKB pada
Konsumsi 19 Org Org 19 15.000 285.000
Insentif Guru 19 Org Org 19 10.000 190.000
Insentif Koordinator PKB 1 Org Org 1 25.000 25.000
Akomodasi Kepala Sekolah 1 Org Org 1 200.000 200.000
4 Pelaporan
Penyusunan laporan 1 Pkt Pkt 1 150.000 150.000
Jumlah 4 300.000
Jumlah Total 1 + 2 + 3 + 4 21.017.100
37
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Bandung ini disusun, dengan harapan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan, tentunya disadari bahwa dalam program ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan. Semoga yang Maha Kuasa memberikan petunjuk dan bimbingan untuk
melengkapinya dan dapat tersusun program berikutnya yang mendekati kesempurnaan. Dengan
demikian saran pandangan dan masukan sangat kami nantikan, sebelumnya kami haturkan
terima kasih.
38