Anda di halaman 1dari 40

58

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Objek penelitian ini adalah konsumen Kerupuk Jangek Arsyila Padang.

Konsumen yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini adalah yang telah menjadi

pelanggan atau pembeliannya terus-menerus pada perusahaan Kerupuk Jangek

Arsyila Padang. Deskripsi responden pelanggan pada Usaha Kerupuk Jangek

Arsyila Padang berjumlah sebanyak 60 orang. Responden yang akan menjadi

sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang.

Kuesioner yang diisi oleh responden terdiri dari identitas responden serta

pilihan jawaban pertanyaan/pernyataan dari variabel-variabel yang penulis teliti,

yakni Kualitas Produk (X1) yang terdiri dari 16 item pertanyaan/pernyataan, Harga

(X2) yang terdiri dari 16 item pertanyaan/pernyataan, Promosi (X3) yang terdiri

dari 12 item pertanyaan/pernyataan dan Keputusan Pembelian (Y) yang terdiri dari

12 item pertanyaan/pernyataan. Hasil penelitian identitas responden dengan analisa

sebagai berikut :

4.1.1. Deskripsi Identitas Responden

Identitas responden yang berisi tentang deskripsi jenis kelamin responden,

usia responden dan penghasilan responden sebagaimana yang disajikan sebagai

berikut:
59

a. Karakter Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakter responden pelanggan Usaha Kerupuk Jangek Arsyila Padang

berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam tabel 4.1 dibawah ini:

Tabel 4.1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)


Laki-laki 40 66.67
Perempuan 20 33.33
Jumlah 60 100

Dari Tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa sampel yang terpilih sebagai

responden berjenis kelamin Laki-laki sebanyak 66,67 % lebih banyak jika

dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin Perempuan yaitu

sebanyak 33,33 %.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berikut karakteristik responden berdasarkan usianya yang dapat dilihat dalam

tabel 4.2:

Tabel 4.2. Karakteristik Berdasarkan Usia

No Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 10 – 17 0 0
2 18 – 25 5 8.33
3 26 – 35 19 31.67
4 36 – 45 12 20
5 >45 24 40
Jumlah 60 100
60

Dari Tabel 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa jika dilihat dari segi usia,

pelanggan pada Usaha Kerupuk Jangek Arsyila Padang berusia antara >45

tahun menempati persentase tertinggi, yaitu sebanyak 40%, responden yang

berusia antara 26 – 35 tahun sebanyak 31,67%, rusia antara 36 – 45 tahun

sebanyak 20%, usia antara 18 – 25 tahun sebanyak 8,33% kemudian yang

berusia antara 10 – 17 tahun sebanyak 0%. Berdasarkan data tabel diatas,

menunjukan bahwa pelanggan kerupuk jangek arsyila Padang didominasi oleh

pelanggan yang berusia antara >45 tahun.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Penghasilan responden pelanggan Usaha Kerupuk Jangek Arsyila Padang

disajikan dalam tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

No Penghasilan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 500 ribu 10 16.67

2 1-2 juta 20 33.33

3 2-3 juta 12 20

4 >3 juta 18 30

Jumlah 60 100

Dari Tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa pelanggan Usaha Kerupuk Jangek

Arsyila Padang lebih dominan yang berpenghasilan >1-2 juta yaitu sebanyak

33.33%. Selanjutnya secara berturut-turut penghasilan responden pelanggan


61

masing-masing yakni >3 juta sebanyak 30%, 2-3 juta sebanyak 20%, serta 500

ribu sebanyak 16,67%.

4.2 HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF

Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel independen dan

variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kualitas

Produk (X1), Harga (X2) dan Promosi (X3 serta variabel dependen Keputusan

Pembelian (Y). Berikut adalah hasil uji statistik deskriptif:

Tabel 4.4

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Keputusan Pembelian 60 47 60 53.15 3.536

Kualitas Produk 60 64 80 70.88 4.076

Harga 60 63 80 70.50 4.401

Promosi 60 43 55 48.70 3.264

Valid N (listwise) 60

Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2019

Pada tabel di atas menjelaskan pada variabel Keputusan Pembelian (Y)

jawaban minimum responden sebesar 47 dan maksimum 60 dengan rata-rata

(mean) 53.15 dan standar deviasi 3.536. Variabel Kualitas Produk jawaban

minimum 64 dan maximum 80 dengan rata-rata (mean) 70.88 dan standar deviasi

4.076. Variabel Harga jawaban minimum 63 dan maximum 80 dengan rata-rata

(mean) 70.50 dan standar deviasi 4.401. Variabel promosi jawaban minimum 43

dan maximum 55 dengan rata-rata (mean) 48.70 dan standar deviasi 3.264. Jika

dilihat secara keseluruhan dari keempat variabel, nilai terkecil (minimumnya)


62

adalah 43 dan nilai terbesar (maksimum) 80 dengan rata-rata (mean) terkecil

bernilai 48.70.

4.3 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam

kuesioner apakah sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur (Priyatno,

2014). Item yang valid ditunjukkan dengan adanya korelasi yang signifikan antara

item terhadap skor total item. Penulis menggunakan motede korelasi pearson

caranya dengan mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total item.

Pernyataan dikatakan valid jika r-hitung>r-tabel dan sebaliknya.

4.3.1 Hasil Uji Validitas

4.3.1.1 Uji Validitas sebelum item pertanyaan divaliditaskan

Pada penelitian ini dilakukan uji validitas atas item pernyataan sebelum

kuisioner disebar secara keseluruhan. Pengujian ini dilakukan untuk

memastikan apakah item pernyataan dalam kuisioner dapat menjawab

kebutuhan penelitian. Uji validitas dengan menggunakan motede korelasi

pearson caranya dengan mengkorelasikan masing-masing skor item dengan

skor total item. pernyataan dikatakan valid jika r-hitung>r-tabel dan

sebaliknya. r-tabel dicari pada signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi (2-tailed)

untuk sampel (N) = 60, degree of fredom (df) = N - 2 = 60 - 2 = 58, maka

didapatkan nilai r-tabel sebesar 0,254. Berikut adalah hasil uji validitas

sebelum item pertanyaan divaliditaskan:


63

Tabel 4.5

Hasil Uji validitas

Metode Korelasi Pearson


64

Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2019

Dari hasil uji validitas pada tabel 4.5 terdapat satu item pernyataan yang

tidak valid, yaitu pernyataan X3.8 yang nilai r-hitung lebih kecil dari r-tabel,

sehingga kea item tersebut harus dikeluarkan.

4.3.1.2 Uji Validitas setelah item pertanyaan divaliditaskan

Pendekatan yang dilakukan dalam uji validitas ini sama dengan pendekatan

uji validitas yang pertama. Taraf signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi (2-tailed)

untuk sampel (n) = 60, degree of fredom (df) = n – 2 = 58, maka didapatkan
65

nilai r-tabel sebesar 0,254. Berikut adalah hasil uji validitas setelah item

pertanyaan divaliditaskan:

Tabel 4.6

Metode Korelasi Pearson


66

Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2019

Dari hasil uji validitas pada tabel 4.6 semua pernyataan valid. Karena r-hitung

besar r-tabel. Sehingga semua pernyataan telah teruji kevaliditasannya.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan cronbach’s alpha yang

merupakan sebuah ukuran keandalan yang memiliki nilai berkisar dari nol sampai

satu. Dalam penelitian ini instrumen dikatakan reliabel apabila semua variabel

memiliki nilai koefisien cronbach’s alpha lebih besar dari 0.06.


67

Pada pengujian reliabilitas sebelum penelitian ini, data-data yang tidak valid

pada uji validitas sebelum penelitian yaitu pernyataan variabel X3.8 harus

dikeluarkan. Sehingga didapat uji reliabilitas sebagai berikut :

Tabel 4.7

Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha Cronbach's


Variabel N of Items Keterangan
Hasil SPSS Alpha

Keputusan Pembelian 12 0,819 0,6 Reliabel

Kualitas Produk 16 0,797 0,6 Reliabel

Harga 16 0,825 0,6 Reliabel

Promosi 11 0,801 0,6 Reliabel

Total Item Pernyataan 55

Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2019

Dari hasil uji reliabilitas pada tabel 4.7, bahwa nilai cronbach’alpha dari

masing-masing variabel besar dari 0.6 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua

data pada instrumen penelitian ini adalah reliabel dan tidak ada pernyataan yang

dikeluarkan.

4.4 Analisis Deskriptif

a. Deskripsi Variabel Kualitas Produk (X1)

Hasil penilaian dari 60 responden terhadap 16 item penilaian terhadap

variabel Kualitas Produk pada Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila Padang

dapat dilihat dari tabel 4.8 di bawah ini:


68

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel

kualitas produk yang terdiri dari 16 pertanyaan, dimana nilai rerata 4,43

dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,60 Hal ini

menunjukan bahwa variabel kualitas produk dalam kategori Sangat Baik

menurut klafisikasi tingkat capaian responden dari pendapat Arikunto

(2013). Berdasarkan temuan ini dapat dikatakan bahwa Kualitas Produk

pada Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila Padang berada pada posisi sangat
69

baik, artinya umumnya Kualitas Produk pada Perusahaan Kerupuk Jangek

Arsyila Padang sudah sangat baik. Berikut disajikan nilai TCR masing-

masing indikator pada variabel kualitas produk:

a. Skor rata-rata indikator Rasa yang Enak nilai rerata 4,44 dengan Tingkat

Capaian Responden (TCR) sebesar 88,83. Hal ini menunjukan bahwa

indikator Rasa yang Enak termasuk dalam kategori Sangat Baik.

b. Skor rata-rata indikator Fitur Produk memiliki nilai rerata 4,44 dengan

Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,83. Hal ini menunjukan

bahwa indikator Fitur Produk termasuk dalam kategori Sangat Baik.

c. Skor rata-rata indikator Daya Tahan Kemasan memiliki nilai rerata 4,40

dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,08. Hal ini

menunjukan bahwa indikator Daya Tahan Kemasan masuk dalam

kategori Sangat Baik.

d. Skor rata-rata indikator Keawetan memiliki nilai rerata 4,43 dengan

Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,67. Hal ini menunjukan

bahwa indikator Keawetan masuk dalam kategori Sangat Baik.

Jadi kualitas produk menjadi faktor yang paling dominan diantara

promosi dan harga dalam pengambilan keputusan pembelian. Karena

kualitas produk adalah salah satu alasan dalam pengambilan keputusan

pembelian, perlu dipahami indikator-indikator yang berkaitan dengan

pengambilan keputusan pembelian seperti rasa yang enak, fitur produk,

daya tahan kemasan dan keawetan. Konsumen dalam memutuskan

pembeliannya didasarkan produk yang berkualitas seperti mempunyai


70

kualitas kerupuk jangek yang baik, memiliki ketahanan terhadap produk

dalam jangka waktu yang lama serta produsen harus bisa mempertahankan

kualitas produk agar produk yang dihasilkan tetap menjadi pilihan

konsumen. Jika pelanggan merasa kualitas produk melebihi kebutuhan, keinginan,

dan harapan pelanggan, maka pengambilan keputusan pembelian akan menjadi

tinggi sedangkan bila kualitas produk yang diharapkan lebih rendah dari

kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan, maka kepuasan akan menjadi

rendah.

Kotler dan Armstrong (2012) mengatakan bahwa kualitas produk

merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing.

Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik akan tumbuh

dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih

berhasil dari perusahaan yang lain.

b. Deskripsi Variabel Harga (X2)

Hasil penilaian dari 60 responden terhadap 16 item penilaian terhadap

variabel Harga pada Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila Padang dapat

dilihat dari tabel 4.9 di bawah ini:


71

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Harga

Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh informasi bahwa skor rata-rata

variabel Harga yang terdiri dari 16 pertanyaan, dimana nilai rerata 4,41

dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,13. Hal ini

menunjukan bahwa variabel harga dalam kategori Sangat Baik menurut

klafisikasi tingkat capaian responden dari pendapat Arikunto (2013).

Berdasarkan temuan ini dapat dikatakan bahwa Harga yang ada pada
72

Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila Padang berada pada posisi sangat baik,

artinya harga pada Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila Padang sudah sangat

baik.

Berikut disajikan tingkat capaian responden pada masing-masing

indikator pada variabel Harga:

a. Skor rata-rata indikator Keterjangkauan Harga memiliki nilai rerata

4,41 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,25. Hal ini

menunjukan bahwa indikator Keterjangkauan Harga dalam kategori

Sangat Baik.

b. Skor rata-rata indikator Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk

memiliki nilai rerata 4,42 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR)

sebesar 88,33. Hal ini menunjukan bahwa indikator Kesesuaian Harga

dengan Kualitas Produk dalam kategori Sangat Baik.

c. Skor rata-rata indikator Daya Saing Harga memiliki nilai rerata 4,37

dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 87,33. Hal ini

menunjukan bahwa indikator Daya Saing Harga dalam kategori Sangat

Baik.

d. Skor rata-rata indikator Kesesuaian Harga dengan Manfaat memiliki

nilai rerata 4,43 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar

88,58. Hal ini menunjukan bahwa indikator Kesesuaian Harga dengan

Manfaat dalam kategori Sangat Baik.


73

Strategi untuk menarik konsumen adalah dengan menetapkan harga

produk untuk merangsang respon pasar yang lebih kuat. Harga produk

diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk menggunakan suatu

produk, serta akan mempengaruhi konsumen untuk tidak memilih produk

pesaing. Pada saat transaksi atau kunjungan calon konsumen, konsumen

akan membandingkan harga penjualan dengan perusahaan lain yang ada.

Dan jika mendapatkan bahwa produk dilokasi tersebut dapat memberikan

kesesuaian dengan dana yang dikehendaki konsumen dan spesifikasi produk

yang diinginkan maka keputusan pembelian akan terjadi.

c. Deskripsi Variabel Promosi (X3)

Hasil penilaian dari 60 responden terhadap 11 item penilaian

terhadap variabel Promosi pada Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila

Padang dapat dilihat dari tabel 4.10 di bawah ini:


74

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Promosi

Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh informasi bahwa skor rata-rata

variabel Promosi yang terdiri dari 11 pertanyaan, dimana nilai rerata 4,43

dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,55. Hal ini

menunjukan bahwa variabel Promosi dalam kategori Sangat Baik menurut

klafisikasi tingkat capaian responden dari pendapat Arikunto (2013).

Berdasarkan temuan ini dapat dikatakan bahwa Promosi yang ada pada

Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila Padang berada pada posisi sangat baik,
75

artinya Promosi pada Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila Padang sudah

sangat baik.

Berikut disajikan tingkat capaian responden pada masing-masing

indikator pada variabel Promosi:

a. Skor rata-rata indikator Jangkauan Promosi memiliki nilai rerata 4.43

dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88.67. Hal ini

menunjukan bahwa indikator Keterjangkauan Harga dalam kategori

Sangat Baik.

b. Skor rata-rata indikator Kuantitas Penayangan Iklan di Media Promosi

memiliki nilai rerata 4,40 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR)

sebesar 88. Hal ini menunjukan bahwa indikator Kuantitas Penayangan

Iklan di Media Promosi dalam kategori Sangat Baik.

c. Skor rata-rata indikator Kualitas Penyampaian Pesan dalam Penayangan

Iklan di Media Promosi memiliki nilai rerata 4,46 dengan Tingkat

Capaian Responden (TCR) sebesar 89,11. Hal ini menunjukan bahwa

indikator Kualitas Penyampaian Pesan dalam Penayangan Iklan di

Media Promosi dalam kategori Sangat Baik.

d. Dengan promosi perusahaan dapat mengkomunikasikan produk kepada

konsumen. Keunggulan-keunggulan dari produk dapat diketahui oleh

konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan

kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk

tersebut. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam

manajemen pemasaran karena dengan promosi bisa membuat konsumen


76

yang semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran dan

menjadi tertarik pada produk tersebut.

Perusahaan menggunakan promosi untuk memicu transaksi, sehingga

konsumen mau membeli suatu merek tertentu serta mendorong tenaga

penjualan untuk secara agresif menjualnya. Selain itu promosi mampu

merangsang permintaan akan suatu produk. Dengan promosi tersebut

diharapkan konsumen mau mencoba produk tersebut dan mendorong

konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering lagi sehingga

akan terjadi pembelian ulang dan volume penjualan produk suatu

perusahaan akan meningkat.

e. Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Hasil penilaian dari 60 responden terhadap 12 item penilaian

terhadap variabel Keputusan Pembelian pada Perusahaan Kerupuk Jangek

Arsyila Padang dapat dilihat dari tabel 4. di bawah ini:


77

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh informasi bahwa skor rata-rata

variabel Keputusan Pembelian yang terdiri dari 12 pertanyaan, dimana nilai

rerata 4,43 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,58. Hal

ini menunjukan bahwa variabel Keputusan Pembelian dalam kategori

Sangat Baik menurut klafisikasi tingkat capaian responden dari pendapat

Arikunto (2013). Berdasarkan temuan ini dapat dikatakan bahwa Keputusan

Pembelian yang ada pada Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila Padang berada
78

pada posisi sangat baik, artinya Keputusan Pembelian pada Perusahaan

Kerupuk Jangek Arsyila Padang sudah sangat baik.

Berikut disajikan tingkat capaian responden pada masing-masing

indikator pada variabel Keputusan Pembelian:

a. Skor rata-rata indikator Kemantapan pada sebuah produk memiliki nilai

rerata 4.44 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88.83.

Hal ini menunjukan bahwa indikator Kemantapan pada sebuah produk

dalam kategori Sangat Baik.

b. Skor rata-rata indikator Kebiasaan dalam membeli produk memiliki

nilai rerata 4,41 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar

88,25. Hal ini menunjukan bahwa indikator Kebiasaan dalam membeli

produk dalam kategori Sangat Baik.

c. Skor rata-rata indikator Melakukan rekomendasi kepada orang lain

memiliki nilai rerata 4,43 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR)

sebesar 88,67. Hal ini menunjukan bahwa indikator Melakukan

rekomendasi kepada orang lain dalam kategori Sangat Baik.

Menurut Fandy Tjiptono (2014:21) keputusan pembelian adalah sebuah

proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi

mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik

masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang

kemudian mengarah kepada keuputsan pembelian.


79

4.4.1 Faktor Dominan dari Variabel Kualitas Produk (X1), Harga (X2) dan

Promosi (X3) dalam pengambilan keputusan pembelian

1. Variabel Kualitas Produk (X1)

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh informasi bahwa skor rata-rata

variabel kualitas produk yang terdiri dari 16 pertanyaan, dimana nilai rerata

4,43 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,60 Hal ini

menunjukan bahwa variabel kualitas produk dalam kategori Sangat Baik.

2. Variabel Promosi (X3)

Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh informasi bahwa skor rata-rata

variabel Promosi yang terdiri dari 11 pertanyaan, dimana nilai rerata 4,43

dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,55. Hal ini

menunjukan bahwa variabel Promosi dalam kategori Sangat Baik.

3. Variabel Harga (X2)

Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh informasi bahwa skor rata-rata

variabel Harga yang terdiri dari 16 pertanyaan, dimana nilai rerata 4,41

dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,13. Hal ini

menunjukan bahwa variabel harga dalam kategori Sangat Baik.

4.5 UJI ASUMSI KLASIK

Dari penelitian yang menggunakan analisis regresi linear berganda terlebih

dahulu harus melakukan uji asumsi klasik sebagai berikut:

4.5.1. Uji Normalitas Residual

Uji normalitas residual digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang

dihasilkan dari model regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas
80

dalam penelitian ini menggunakan uji normal P-P plot dan uji One Sampel

Kolmogorov-Smirnov. Uji normal P-P plot dengan dasar pengambilan

keputusannya, jika menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka

residual pada model regresi tersebut terdistribusi secara normal. Sedangkan uji One

SampelmKolmogorov-Smirnov mendekteksinya dengan melihat nilai signifikansi

residual, jika signifikansi lebih dari 0.05 maka residual terdistribusi secara normal.

Berikut adalah hasil uji normal P-P plot:

Gambar : 4.1
Hasil Uji normal P-P plot
Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2019

Berdasarkan grafik normal P-P plot diketahui bahwa titik-titik menyebar

sekitar garis dan mengikuti garis diagonalnya, hal ini maka data residual

terdistribusi secara normal dan model regresi layak dipakai karena memenuhi
81

asumsi normalitas. Berikut adalah hasil uji normalitas menggunakan uji One

Sampel Kolmogorov-Smirnov:

Tabel 4. 12

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .46907836

Absolute .119

Most Extreme Differences Positive .119

Negative -.078

Kolmogorov-Smirnov Z .920

Asymp. Sig. (2-tailed) .366

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2019

Dari tabel 4.12 di atas dapat dilihat nilai Kolmogrov- Smirnov (K-S) sebesar

0.920 dan nilai signifikansinya sebesar 0.366 yang menunjukkan nilai signifikansi

lebih besar dari 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi

secara normal.

4.5.2. Uji Multikolonieritas

Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dengan melihat nilai Inflation

Factor (VIF) dan tolerance serta besaran korelasi antar variabel independen. Jika

nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,10 maka model regresi bebas
82

dari multikolonieritas. Berikut adalah hasil uji multikolinieritas dalam penelitian

ini:

Tabel : 4.13

Uji Multikolonearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T S Collinearity Statistics

Coefficients Coefficients i

B Std. Error Beta g Tolerance VIF

(Constant) .668 1.159 .577 .566

Kualitas Produk .134 .041 .154 3.232 .002 .138 7.245


1
Harga -.050 .020 -.062 -2.556 .013 .533 1.875

Promosi .955 .045 .882 21.185 .000 .181 5.511

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2019

Berdasarkan hasil uji diatas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance untuk

ketiga variabel independen yaitu Kualitas Produk (X1) 0.138, Harga (X2) 0.533 dan

Promosi (X3) 0.181 memiliki nilai >0.10. Dan untuk Variance inflating factor

(VIF) ketiga variabel yaitu Kualitas Produk (X1) 7.245, Harga (X2) 1.875 dan

Promosi (X3) 5.511 memiliki nilai kurang dari 10. Sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa tidak ada terjadi multikolonieritas dalam penelitian ini.

4.5.3. Uji Heteroskedastisitas

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scatterplot. Berikut adalah uji heteroskedastisitas pada model

dalam penelitian ini:


83

Gambar 4.2
Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2019

Dari grafik scatterplot di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta

tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak

dipakai untuk memprediksi pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi terhadap

Keputusan Pembelian Pelanggan pada Kerupuk Jangek Arsyila Padang.

4.5.4. Uji Autokorelasi

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya korelasi

adalah uji statistik run test. Suatu persamaan dikatakan terbebas autokorelasi jika

hasil uji statistik run test tidak signifikan atau di atas 0,05 (Ghozali, 2013). Berikut

adalah hasil uji autokorelasi dengan uji statisitk run test:


84

Tabel 4.14

Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -.09617

Cases < Test Value 30

Cases >= Test Value 30

Total Cases 60

Number of Runs 36

Z 1.302

Asymp. Sig. (2-tailed) .193

a. Median

Sumber: Hasil Output SPSS21, 2019

Dari hasil uji autokorelasi pada tabel di atas dapat dilihat Asymp.sig. (2-tailed)

0.193>0.05 maka data terbebas dari autokorelasi.

4.6 ANALISIS REGRESI BERGANDA

Berdasarkan uji regresi linear berganda dapat diperoleh nilai regresi sebagai

berikut:
85

Tabel 4. 15

Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Sumber: Hasil Output SPSS21, 2019

Berdasarkan hasil uji linear berganda yang diolah dengan bantuan program

spss version 21 for windows, maka dapat diperoleh hasil perhitungan linear

berganda:

Y = 0,668 + 0,134X1 - 0,050X2 + 0,955X3 + e

Keterangan:

Y= Keputusan Pembelian

X1 = Kualitas Produk

X2 = Harga

X3 = Promosi

E = Error
86

Interpretasi dari hasil regresi adalah sebagai berikut:

1. Konstanta

Persamaan di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar 0.668. Hal ini

menunjukkan bahwa jika variabel independen diasumsikan bernilai (0), maka

nilai variabel dependen (beta) sebesar 0.668

2. Kualitas Produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Nilai koefisien Kualitas Produk sebesar 0.134 dan bertanda positif. Hal ini

mengandung arti jika Kualitas Produk tinggi maka akan menaikkan keputusan

pembelian sebesar 0.134.

3. Harga (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Nilai koefisen Harga sebesar -0.050 dan bertanda negatif. Hal ini mengandung

arti jika Harga turun maka akan menaikkan Keputusan Pembelian sebesar

0.050.

4. Promosi (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Nilai koefisien Promosi sebesar 0.955 dan bertanda positif. Hal ini

mengandung arti jika Promosi tinggi menaikkan Keputusan Pmeblian sebesar

0.955.

4.7 UJI HIPOTESIS

4.7.1. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji koefisien

determinasi dilakukan dengan mengkuadratkan koefisien kolerasi (R) sehingga

menjadi R square (R2) yang menggambarkan tingkat persentase kemampuan


87

variabel Independen dalam menjelaskan varians dari variabel dependen. Berikut

hasil uji determinasi:

Tabel 4.16

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson

Square Estimate

1 .991a .982 .981 .481 2.756

a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Kualitas Produk

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Hasil Output SPSS21, 2019

Berdasarkan uji di atas dapat diketahui bahwa nilai adjusted R²

menunjukkan angka 0.982, sehingga dikatakan bahwa ketepatan dengan metode

yang digunakan sebesar 98,2% Keputusan Pembelian Pelanggan dipengaruhi oleh

ketiga faktor dalam penelitian (variabel independen) yaitu Kualitas Produk, Harga

dan Promosi. Sedangkan 1,8% di pengaruhi oleh faktor lain diluar model (error).

4.7.2. Uji Simultan ( Uji F )

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model penelitian mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikatnya. Uji F dalam penelitian ini dilakukan dengan taraf

signifikan <0.05 maka secara bersama-sama variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen . Berikut ini adalah hasil uji F:


88

Tabel 4.17

Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 724.668 3 241.556 1041.989 .000b

Residual 12.982 56 .232


1

Total 737.650 59

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Kualitas Produk

Sumber: Hasil Output SPSS21, 2019

Dari hasil analisis data dapat dilihat bahwa nilai signifikansi kecil 0.05

(0.000<0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa Kualitas Produk (X1), Harga (X2) dan

Promosi (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

Kerupuk Jangek Arsyila (Y).

4.7.3. Uji Parsial ( Uji t )

Uji parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen

yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Jika nilai signifikansi lebih besar

dari 0,05 (α=5%) maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini

berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05 (α=5%) maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini

berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil perhitungan nilai t


89

hitung dan taraf signifikansinya dalam penelitian ini:

Tabel 4. 18

Uji Parsial (T)

Sumber: Hasil Output SPSS21, 2019

Berdasarkan hasil uji t pada tabel di atas menunjukkan bahwa:

1. Variabel Kualitas Produk

Variabel Kualitas Produk memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,134 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,002. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari

0,05. Maka hal ini mengandung arti bahwa hipotesis 1 diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Kualitas Produk berpengaruh terhadap

Keputusan Pembelian Kerupuk Jangek Arsyila Padang.

2. Variabel Harga

Variabel Harga memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,050 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,013. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Maka

hal ini mengandung arti bahwa Hipotesis 2 diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa Harga berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

Kerupuk Jangek Arsyila Padang.


90

3. Variabel Promosi

Variabel Promosi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,955 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Maka

hal ini berarti bahwa hipotesis 3 diterima. Dengan demikian terbukti bahwa hasil

Promosi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Kerupuk Jangek Arsyila

Padang.

4.8 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

4.8.1 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Skor rata-rata variabel kualitas produk yang terdiri-dari 16 pertanyaan,

dimana nilai rerata 4,43 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,60

Hal ini menunjukan bahwa variabel kualitas produk dalam kategori Sangat Baik

menurut klafisikasi tingkat capaian responden dari pendapat Arikunto (2013).

Berdasarkan temuan ini dapat dikatakan bahwa kualitas produk Kerupuk Jangek

Arsyila Padang berada pada posisi sangat baik, artinya umumnya kualitas produk

pada Usaha kerupuk jangek Arsyila sudah sangat baik.

Variabel Kualitas Produk memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,134

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari

0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kualitas Produk berpengaruh

signifikan positif terhadap Keputusan Pembelian Kerupuk Jangek Arsyila Padang.

terjadi pengaruh positif/searah antara promosi dengan keputusan pembelian

kerupuk jangek arsyila Padang.

Jadi kualitas produk menjadi faktor yang paling dominan diantara promosi

dan harga dalam pengambilan keputusan pembelian. Karena kualitas produk adalah
91

salah satu alasan dalam pengambilan keputusan pembelian, perlu dipahami

indikator-indikator yang berkaitan dengan pengambilan keputusan pembelian

seperti rasa yang enak, fitur produk, daya tahan kemasan dan keawetan. Konsumen

dalam memutuskan pembeliannya didasarkan produk yang berkualitas seperti

mempunyai kualitas kerupuk jangek yang baik, memiliki ketahanan terhadap

produk dalam jangka waktu yang lama serta produsen harus bisa mempertahankan

kualitas produk agar produk yang dihasilkan tetap menjadi pilihan konsumen. Jika

pelanggan merasa kualitas produk melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan,

maka pengambilan keputusan pembelian akan menjadi tinggi sedangkan bila kualitas

produk yang diharapkan lebih rendah dari kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan,

maka kepuasan akan menjadi rendah.

Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah

dilakukan oleh Nurlisa dan Sofiyah (2013) yang berjudul Kualitas Produk dan Citra

Merek Terhadap Keputusan Pembelian Kecap Manis Merek Bango bahwa hasil

dari penelitian tersebut kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian

pelanggan. Dan penelitian yang telah dilakukan oleh Nahlia dan Hermani Ds (2015)

yang berjudul Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Woles Chips juga mengatakan bahwasanya Kualitas Produk

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

4.8.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan

Skor rata-rata variabel Harga yang terdiri dari 16 pertanyaan, dimana nilai

rerata 4,41 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,13. Hal ini

menunjukan bahwa variabel Harga dalam kategori Sangat Baik menurut klafisikasi

tingkat capaian responden dari pendapat Arikunto (2013). Berdasarkan temuan ini
92

dapat dikatakan bahwa harga pada Usaha Kerupuk Jangek Arsyila Padang berada

pada posisi sangat baik, artinya umumnya harga pada Usaha Kerupuk Jangek

Arsyila sudah sangat baik

Variabel Harga memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,050 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,013. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Harga berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian Kerupuk Jangek Arsyila Padang.

Harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hal ini berarti bahwa konsumen akan memilih produk dengan harga yang relatif

lebih rendah. Dalam penelitian ini konsumen yang menilai bahwa kerupuk jangek

arsyila memiliki harga yang terjangkau dan berada pada harga yang bersaing. Hasil

ini menunjukkan bahwa dalam harga yang ditentukan dalam proses pembelian akan

membantu konsumen dalam memutuskan pembelian produk tersebut. Pada saat

transaksi atau kunjungan calon konsumen, konsumen akan membandingkan harga

penjualan dengan perusahaan lain yang ada. Dan jika mendapatkan bahwa produk

dilokasi tersebut dapat memberikan kesesuaian dengan dana yang dikehendaki

konsumen dan spesifikasi produk yang diinginkan maka keputusan pembelian akan

terjadi.

Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah

dilakukan oleh Nahlia dan Hermani Ds (2015) yang berjudul Pengaruh Kualitas

Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Woles

Chips diperoleh hasil bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Dan penelitian yang telah dilakukan oleh Melita Yesi Agustin (2016) yang berjudul
93

Analisis Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Motor Honda Vario diperoleh hasil bahwasanya harga berpengaruh terhadap

keputusan pembelian konsumen.

4.8.3 Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan

Skor rata-rata variabel budaya organisasi yang terdiri dari 24 pertanyaan,

dimana nilai rerata 4,43 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,55.

Hal ini menunjukan bahwa variabel promosi dalam kategori Sangat Baik menurut

klafisikasi tingkat capaian responden dari pendapat Arikunto (2013). Berdasarkan

temuan ini dapat dikatakan bahwa promosi pada Usaha Kerupuk Jangek Arsyila

Padang berada pada posisi sangat baik, artinya umumnya Promosi pada Usaha

Kerupuk Jangek Arsyila sudah sangat baik.

Variabel Promosi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,955 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05.

Dengan demikian terbukti bahwa hasil Promosi berpengaruh signifikan positif

terhadap Keputusan Pembelian Kerupuk Jangek Arsyila Padang, artinya terjadi

pengaruh positif/searah antara promosi dengan keputusan pembelian kerupuk

jangek arsyila Padang.

Artinya konsumen dalam memutuskan pembeliannya pada produk kerupuk

jangek arsyila Padang didasarkan pada manfaat yang diinformasikan melalui

berbagai promosi yang dilakukan oleh perusahaan, selain itu perusahaan harus lebih

meningkatkan program promosi agar promosi yang dilakukan lebih efektif. Karena

promosi berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan kesukaan konsumen dalalm

memilih produk, serta untuk memotivasi konsumen dalam mengambil tindakan


94

positif yaitu melakukan keputusan pembelian terhadap produk yang ditawarkan.

Penilaian yang baik mengenai promosi yang sesuai dengan tingkat keinginan

konsumen akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk

tersebut.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jilly Bernadette

Mandey (2013) yang berjudul Promosi, Distribusi dan Harga Pengaruhnya terhadap

Keputusan Pembelian Rokok Surya Promild dimana hasil penelitiannya adalah

promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah

dilakukan oleh Nahlia dan Hermani Ds (2015) yang berjudul Pengaruh Kualitas

Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Woles

Chips diperoleh hasil bahwa promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian.


95

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan seperti:

1. Faktor yang paling dominan dalam pengambilan keputusan pembelian

yaitu variabel kualitas produk. Dilihat dari ketiga variabel TCR yang

paling dominan yaitu nilainya 88,60.

2. Terdapat pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap

keputusan pembelian pelanggan pada kerupuk jangek arsyila Padang.

Dilihat dari uji F nilai signifikansi sebesar 0.000<0.05.

3. Terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian

pelanggan pada kerupuk jangek arsyila Padang. Dilihat dari uji t nilai

signifikansi sebesar 0.002<0.05.

4. Terdapat pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pelanggan pada

kerupuk jangek arsyila. Dilihat dari uji t nilai signifikansi sebesar 0.013

<0.05.

5. Terdapat pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian pelanggan

pada kerupuk jangek arsyila Padang. Dilihat dari uji t nilai signifikansi

sebesar 0.000<0.05.
96

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini hanya dilakukan di salah satu usaha manufaktur menengah

di Area Padang.

2. Responden dalam penelitian ini kurang mewakili jumlah sampel yang

menjadi pelanggan di Usaha Kerupuk Jangek Arsyila di Kota Padang.

3. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan variabel kualitas

produk, harga dan promosi sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan

pembelian pada Usaha Kerupuk Jangek Arsyila Padang sementara

berdasarkan teori masih banyak faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi keputusan pembelian, seperti citra merek, kualitas

pelayanan dan lain-lain.

5.3 Saran

Setelah mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk, harga dan promosi

terhadap keputusan pembelian, maka saran yang dapat direkomendasikan dari hasil

penelitian ini adalah:

a. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kualitas produk, harga dan

promosi memiliki kontribusi yang cukup besar dalam menarik minat

konsumen untuk membeli produk kerupuk jangek arsyila Padang. Oleh

karena itu perusahaan perlu mempertahankan citra yang selama ini sudah

terbentuk dan mengembangkan inovasi-inovasi baru yang berbeda.

b. Pada penelitian ini, variabel harga tidak berpengaruh sehingga perusahaan

lebih memperhatikan harga produk agar konsumen mendapatkan


97

kesesuaian harga ketika melakukan keputusan pembelian produk kerupuk

jangek arsyila Padang.

c. Penelitian ini hanya terfokuskan pada kualitas produk, harga dan promosi.

Masih terdapat faktor-faktor lain seperti saluran distribusi yang dapat

dijadikan peluang untuk melakukan penelitian baru.

d. Peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya dapat memperluas ruang

lingkup penelitian dengan menambahkan jumlah responden penelitian yang

tidak terfokus hanya pada satu perusahaan saja.

Anda mungkin juga menyukai