BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
Konsumen yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini adalah yang telah menjadi
Kuesioner yang diisi oleh responden terdiri dari identitas responden serta
yakni Kualitas Produk (X1) yang terdiri dari 16 item pertanyaan/pernyataan, Harga
(X2) yang terdiri dari 16 item pertanyaan/pernyataan, Promosi (X3) yang terdiri
dari 12 item pertanyaan/pernyataan dan Keputusan Pembelian (Y) yang terdiri dari
sebagai berikut :
berikut:
59
Dari Tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa sampel yang terpilih sebagai
sebanyak 33,33 %.
tabel 4.2:
1 10 – 17 0 0
2 18 – 25 5 8.33
3 26 – 35 19 31.67
4 36 – 45 12 20
5 >45 24 40
Jumlah 60 100
60
Dari Tabel 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa jika dilihat dari segi usia,
pelanggan pada Usaha Kerupuk Jangek Arsyila Padang berusia antara >45
3 2-3 juta 12 20
4 >3 juta 18 30
Jumlah 60 100
Dari Tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa pelanggan Usaha Kerupuk Jangek
Arsyila Padang lebih dominan yang berpenghasilan >1-2 juta yaitu sebanyak
masing-masing yakni >3 juta sebanyak 30%, 2-3 juta sebanyak 20%, serta 500
Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel independen dan
Produk (X1), Harga (X2) dan Promosi (X3 serta variabel dependen Keputusan
Tabel 4.4
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 60
(mean) 53.15 dan standar deviasi 3.536. Variabel Kualitas Produk jawaban
minimum 64 dan maximum 80 dengan rata-rata (mean) 70.88 dan standar deviasi
(mean) 70.50 dan standar deviasi 4.401. Variabel promosi jawaban minimum 43
dan maximum 55 dengan rata-rata (mean) 48.70 dan standar deviasi 3.264. Jika
bernilai 48.70.
kuesioner apakah sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur (Priyatno,
2014). Item yang valid ditunjukkan dengan adanya korelasi yang signifikan antara
item terhadap skor total item. Penulis menggunakan motede korelasi pearson
caranya dengan mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total item.
Pada penelitian ini dilakukan uji validitas atas item pernyataan sebelum
sebaliknya. r-tabel dicari pada signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi (2-tailed)
didapatkan nilai r-tabel sebesar 0,254. Berikut adalah hasil uji validitas
Tabel 4.5
Dari hasil uji validitas pada tabel 4.5 terdapat satu item pernyataan yang
tidak valid, yaitu pernyataan X3.8 yang nilai r-hitung lebih kecil dari r-tabel,
Pendekatan yang dilakukan dalam uji validitas ini sama dengan pendekatan
uji validitas yang pertama. Taraf signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi (2-tailed)
untuk sampel (n) = 60, degree of fredom (df) = n – 2 = 58, maka didapatkan
65
nilai r-tabel sebesar 0,254. Berikut adalah hasil uji validitas setelah item
pertanyaan divaliditaskan:
Tabel 4.6
Dari hasil uji validitas pada tabel 4.6 semua pernyataan valid. Karena r-hitung
merupakan sebuah ukuran keandalan yang memiliki nilai berkisar dari nol sampai
satu. Dalam penelitian ini instrumen dikatakan reliabel apabila semua variabel
Pada pengujian reliabilitas sebelum penelitian ini, data-data yang tidak valid
pada uji validitas sebelum penelitian yaitu pernyataan variabel X3.8 harus
Tabel 4.7
Uji Reliabilitas
Dari hasil uji reliabilitas pada tabel 4.7, bahwa nilai cronbach’alpha dari
masing-masing variabel besar dari 0.6 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
data pada instrumen penelitian ini adalah reliabel dan tidak ada pernyataan yang
dikeluarkan.
kualitas produk yang terdiri dari 16 pertanyaan, dimana nilai rerata 4,43
pada Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila Padang berada pada posisi sangat
69
Arsyila Padang sudah sangat baik. Berikut disajikan nilai TCR masing-
a. Skor rata-rata indikator Rasa yang Enak nilai rerata 4,44 dengan Tingkat
b. Skor rata-rata indikator Fitur Produk memiliki nilai rerata 4,44 dengan
c. Skor rata-rata indikator Daya Tahan Kemasan memiliki nilai rerata 4,40
dalam jangka waktu yang lama serta produsen harus bisa mempertahankan
tinggi sedangkan bila kualitas produk yang diharapkan lebih rendah dari
rendah.
Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik akan tumbuh
dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih
variabel Harga yang terdiri dari 16 pertanyaan, dimana nilai rerata 4,41
Berdasarkan temuan ini dapat dikatakan bahwa Harga yang ada pada
72
Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila Padang berada pada posisi sangat baik,
artinya harga pada Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila Padang sudah sangat
baik.
4,41 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,25. Hal ini
Sangat Baik.
c. Skor rata-rata indikator Daya Saing Harga memiliki nilai rerata 4,37
Baik.
produk untuk merangsang respon pasar yang lebih kuat. Harga produk
variabel Promosi yang terdiri dari 11 pertanyaan, dimana nilai rerata 4,43
Berdasarkan temuan ini dapat dikatakan bahwa Promosi yang ada pada
Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila Padang berada pada posisi sangat baik,
75
sangat baik.
Sangat Baik.
tersebut. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam
yang semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran dan
konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering lagi sehingga
rerata 4,43 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,58. Hal
Pembelian yang ada pada Perusahaan Kerupuk Jangek Arsyila Padang berada
78
4.4.1 Faktor Dominan dari Variabel Kualitas Produk (X1), Harga (X2) dan
variabel kualitas produk yang terdiri dari 16 pertanyaan, dimana nilai rerata
4,43 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,60 Hal ini
variabel Promosi yang terdiri dari 11 pertanyaan, dimana nilai rerata 4,43
variabel Harga yang terdiri dari 16 pertanyaan, dimana nilai rerata 4,41
Uji normalitas residual digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang
dihasilkan dari model regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas
80
dalam penelitian ini menggunakan uji normal P-P plot dan uji One Sampel
keputusannya, jika menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka
residual pada model regresi tersebut terdistribusi secara normal. Sedangkan uji One
residual, jika signifikansi lebih dari 0.05 maka residual terdistribusi secara normal.
Gambar : 4.1
Hasil Uji normal P-P plot
Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2019
sekitar garis dan mengikuti garis diagonalnya, hal ini maka data residual
terdistribusi secara normal dan model regresi layak dipakai karena memenuhi
81
asumsi normalitas. Berikut adalah hasil uji normalitas menggunakan uji One
Sampel Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4. 12
Unstandardized
Residual
N 60
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .46907836
Absolute .119
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .920
Dari tabel 4.12 di atas dapat dilihat nilai Kolmogrov- Smirnov (K-S) sebesar
0.920 dan nilai signifikansinya sebesar 0.366 yang menunjukkan nilai signifikansi
lebih besar dari 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi
secara normal.
Factor (VIF) dan tolerance serta besaran korelasi antar variabel independen. Jika
nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,10 maka model regresi bebas
82
ini:
Tabel : 4.13
Uji Multikolonearitas
Coefficientsa
Coefficients Coefficients i
Berdasarkan hasil uji diatas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance untuk
ketiga variabel independen yaitu Kualitas Produk (X1) 0.138, Harga (X2) 0.533 dan
Promosi (X3) 0.181 memiliki nilai >0.10. Dan untuk Variance inflating factor
(VIF) ketiga variabel yaitu Kualitas Produk (X1) 7.245, Harga (X2) 1.875 dan
Promosi (X3) 5.511 memiliki nilai kurang dari 10. Sehingga dapat ditarik
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot. Berikut adalah uji heteroskedastisitas pada model
Gambar 4.2
Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2019
Dari grafik scatterplot di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memprediksi pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi terhadap
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya korelasi
adalah uji statistik run test. Suatu persamaan dikatakan terbebas autokorelasi jika
hasil uji statistik run test tidak signifikan atau di atas 0,05 (Ghozali, 2013). Berikut
Tabel 4.14
Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized Residual
Total Cases 60
Number of Runs 36
Z 1.302
a. Median
Dari hasil uji autokorelasi pada tabel di atas dapat dilihat Asymp.sig. (2-tailed)
Berdasarkan uji regresi linear berganda dapat diperoleh nilai regresi sebagai
berikut:
85
Tabel 4. 15
Coefficientsa
Berdasarkan hasil uji linear berganda yang diolah dengan bantuan program
spss version 21 for windows, maka dapat diperoleh hasil perhitungan linear
berganda:
Keterangan:
Y= Keputusan Pembelian
X1 = Kualitas Produk
X2 = Harga
X3 = Promosi
E = Error
86
1. Konstanta
Nilai koefisien Kualitas Produk sebesar 0.134 dan bertanda positif. Hal ini
mengandung arti jika Kualitas Produk tinggi maka akan menaikkan keputusan
Nilai koefisen Harga sebesar -0.050 dan bertanda negatif. Hal ini mengandung
arti jika Harga turun maka akan menaikkan Keputusan Pembelian sebesar
0.050.
Nilai koefisien Promosi sebesar 0.955 dan bertanda positif. Hal ini
0.955.
Tabel 4.16
Model Summaryb
Square Estimate
ketiga faktor dalam penelitian (variabel independen) yaitu Kualitas Produk, Harga
dan Promosi. Sedangkan 1,8% di pengaruhi oleh faktor lain diluar model (error).
terhadap variabel terikatnya. Uji F dalam penelitian ini dilakukan dengan taraf
Tabel 4.17
ANOVAa
Total 737.650 59
Dari hasil analisis data dapat dilihat bahwa nilai signifikansi kecil 0.05
(0.000<0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa Kualitas Produk (X1), Harga (X2) dan
Uji parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Jika nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05 (α=5%) maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (α=5%) maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini
Tabel 4. 18
Variabel Kualitas Produk memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,134 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,002. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari
0,05. Maka hal ini mengandung arti bahwa hipotesis 1 diterima. Dengan
2. Variabel Harga
Variabel Harga memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,050 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,013. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Maka
hal ini mengandung arti bahwa Hipotesis 2 diterima. Dengan demikian dapat
3. Variabel Promosi
Variabel Promosi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,955 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Maka
hal ini berarti bahwa hipotesis 3 diterima. Dengan demikian terbukti bahwa hasil
Padang.
dimana nilai rerata 4,43 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,60
Hal ini menunjukan bahwa variabel kualitas produk dalam kategori Sangat Baik
Berdasarkan temuan ini dapat dikatakan bahwa kualitas produk Kerupuk Jangek
Arsyila Padang berada pada posisi sangat baik, artinya umumnya kualitas produk
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari
Jadi kualitas produk menjadi faktor yang paling dominan diantara promosi
dan harga dalam pengambilan keputusan pembelian. Karena kualitas produk adalah
91
seperti rasa yang enak, fitur produk, daya tahan kemasan dan keawetan. Konsumen
produk dalam jangka waktu yang lama serta produsen harus bisa mempertahankan
kualitas produk agar produk yang dihasilkan tetap menjadi pilihan konsumen. Jika
pelanggan merasa kualitas produk melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan,
maka pengambilan keputusan pembelian akan menjadi tinggi sedangkan bila kualitas
produk yang diharapkan lebih rendah dari kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan,
dilakukan oleh Nurlisa dan Sofiyah (2013) yang berjudul Kualitas Produk dan Citra
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Kecap Manis Merek Bango bahwa hasil
pelanggan. Dan penelitian yang telah dilakukan oleh Nahlia dan Hermani Ds (2015)
yang berjudul Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan
Skor rata-rata variabel Harga yang terdiri dari 16 pertanyaan, dimana nilai
rerata 4,41 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,13. Hal ini
menunjukan bahwa variabel Harga dalam kategori Sangat Baik menurut klafisikasi
tingkat capaian responden dari pendapat Arikunto (2013). Berdasarkan temuan ini
92
dapat dikatakan bahwa harga pada Usaha Kerupuk Jangek Arsyila Padang berada
pada posisi sangat baik, artinya umumnya harga pada Usaha Kerupuk Jangek
Variabel Harga memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,050 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,013. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan
Hal ini berarti bahwa konsumen akan memilih produk dengan harga yang relatif
lebih rendah. Dalam penelitian ini konsumen yang menilai bahwa kerupuk jangek
arsyila memiliki harga yang terjangkau dan berada pada harga yang bersaing. Hasil
ini menunjukkan bahwa dalam harga yang ditentukan dalam proses pembelian akan
penjualan dengan perusahaan lain yang ada. Dan jika mendapatkan bahwa produk
konsumen dan spesifikasi produk yang diinginkan maka keputusan pembelian akan
terjadi.
dilakukan oleh Nahlia dan Hermani Ds (2015) yang berjudul Pengaruh Kualitas
Dan penelitian yang telah dilakukan oleh Melita Yesi Agustin (2016) yang berjudul
93
dimana nilai rerata 4,43 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,55.
Hal ini menunjukan bahwa variabel promosi dalam kategori Sangat Baik menurut
temuan ini dapat dikatakan bahwa promosi pada Usaha Kerupuk Jangek Arsyila
Padang berada pada posisi sangat baik, artinya umumnya Promosi pada Usaha
tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05.
berbagai promosi yang dilakukan oleh perusahaan, selain itu perusahaan harus lebih
meningkatkan program promosi agar promosi yang dilakukan lebih efektif. Karena
Penilaian yang baik mengenai promosi yang sesuai dengan tingkat keinginan
tersebut.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jilly Bernadette
Mandey (2013) yang berjudul Promosi, Distribusi dan Harga Pengaruhnya terhadap
dilakukan oleh Nahlia dan Hermani Ds (2015) yang berjudul Pengaruh Kualitas
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan seperti:
yaitu variabel kualitas produk. Dilihat dari ketiga variabel TCR yang
pelanggan pada kerupuk jangek arsyila Padang. Dilihat dari uji t nilai
kerupuk jangek arsyila. Dilihat dari uji t nilai signifikansi sebesar 0.013
<0.05.
pada kerupuk jangek arsyila Padang. Dilihat dari uji t nilai signifikansi
sebesar 0.000<0.05.
96
di Area Padang.
5.3 Saran
terhadap keputusan pembelian, maka saran yang dapat direkomendasikan dari hasil
a. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kualitas produk, harga dan
karena itu perusahaan perlu mempertahankan citra yang selama ini sudah
c. Penelitian ini hanya terfokuskan pada kualitas produk, harga dan promosi.