Anda di halaman 1dari 71

BAB 4

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Metode Penarikan dan Ukuran Sampel Kuesioner Penelitian

Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan metode pengambilan non

acak dengan menggunakan cara judgement sampling. Besarnya sampel penelitian yang

diperlukan ditentukan dengan menggunakan rumus uji kecukupan data sebagai berikut:

2
⎛Z ⎞
n = ⎜ α/2 ⎟
⎝ 4e ⎠

Dimana : n = jumlah sampel minimal

α = tingkat signifikan/tingkat kepercayaan

e = tingkat kesalahan/tingkat ketelitian

Diasumsikan tingkat 95% dengan tingkat kesalahan 10% maka diperoleh α = 100%-95%

= 5% ; α /2 = 2.5% = 0.025 ; Z0.025 = -1.96 ; e = 0.1.

2
⎛ − 1.96 ⎞
n = ⎜⎜ ⎟⎟ = 96.05 ≈ 97 responden
⎝ 4(0.1) ⎠

4.2 Pengolahan data

4.2.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Setelah pretest kuesioner dilakukan, maka dilakukan uji validitas dan uji realibilitas

menggunakan SPSS 14.0 for windows.


105

Validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner penelitian ini dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana jawaban kuesioner penelitian itu relatif konsisten dari waktu ke waktu. Dengan

menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka

diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel.

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap hasil penyebaran kuesioner penelitian

kepada 30 responden.

Uji Validitas

Langkah-langkah dalam menguji validitas:

1. Menentukan hipotesis

H0 = skor atribut berkorelasi positif dengan skor faktor

H1 = skor atribut tidak berkorelasi positif dengan skor faktor

2. Menentukan nilai r tabel

Untuk memperoleh angka kritis pada tabel angka kritis nilai r, perlu dihitung

derajat kebebasan terlebih dahulu sebagai berikut:

df = N-2

= 30 – 2 = 28

Dengan derajat kebebasan (df) = 28 dan taraf signifikan ( α ) = 5%, maka dari

tabel angka kritik r diperoleh angka 0.374 (tabel tercantum pada lampiran).

3. Mencari r hasil

Disini r hasil untuktiap atribut dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total

Correlation dalam tabel hasil output SPSS 14 berikut ini:

Tabel 4.1 Item-Total Statistics

Item-Total Statistics
106

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 52.9333 17.237 .383 .730
VAR00002 52.6000 15.903 .478 .684
VAR00003 52.9000 17.403 .404 .696
VAR00004 52.4667 18.326 .408 .807
VAR00005 52.7333 17.375 .451 .692
VAR00006 52.6333 15.757 .478 .684
VAR00007 52.5333 18.947 .383 .723
VAR00008 52.2667 19.168 .583 .719
VAR00009 52.4333 19.013 .391 .721
VAR00010 52.3667 17.826 .378 .700
VAR00011 52.4333 18.392 .435 .717
VAR00012 52.2000 17.476 .482 .790
VAR00013 52.3000 16.493 .503 .782
(Sumber: Pengolahan data SPSS 14)

4. Mengambil keputusan

Dasar mengmbil keputusan:

• Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau atribut tersebut

valid.

• Jika r hasil tidak positif, serta r hasil < r tabel, maka butir atau atribut

tersebut tidak valid.

Keputusan:

Berdasarkan hasil r hasil yang tercantum dalam tabel di atas, dapat diambil keputusan

bahwa semua atribut yang diuji adalah valid, karena nilai r hasil positif dan lebih besar dari

nilai r tabel = 0.374.

Uji Reliabilitas
107

Setelah melakukan uji validitas, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah uji

reliabilitas.

Langkah-langkah uji reliabilitas:

1. Menentukan hipotesis

H0 = skor atribut berkorelasi positif dengan komposit faktornya.

H1 = skor atribut tidak berkorelasi positif dengan komposit faktornya.

2. Menentukan nilai r tabel

Untuk memperoleh angka kritis pada tabel angka kritis nilai r, perlu dihitung

derajat kebebasan terlebih dahulu sebagai berikut:

df = N-2

= 30 – 2 = 28

Dengan derajat kebebasan (df) = 28 dan taraf signifikan ( α ) = 5%, maka dari

tabel angka kritik r diperoleh angka 0.374 (tabel tercantum pada lampiran).

3. Mencari r hasil

r hasil adalah angka cronbach’s alpha.

Tabel 4.2 Reliability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach’s
Alpha N of Items
.720 13
(Sumber : Pengolahan data SPSS 14)

4. Mengambil keputusan

Dasar pengambilan keputusan:

• Jika r cronbach’s alpha positif dan r cronbach’s alpha > r tabel, maka

atribut tersebut reliabel.


108

• Jika r cronbach’s alpha positif dan r cronbach’s alpha < r tabel, maka

atribut tersebut tidak reliabel.

Keputusan:

Terlihat r cronbach’s alpha adalah positif dan lebih besar dari r tabel, maka atribut-atribut

di atas adalah reliabel.

4.2.2 Pengolahan Data Kuesioner Kepuasan Pengguna

Data-data yang diperoleh dari kuesioner penelitian dikelompokkan untuk memudahkan

dalam proses pengolahan data selanjutnya. Data mentah kuesioner penelitian yang belum

dikelompokkan dapat dilihat pada bagian lampiran. Jumlah kuesioner penelitian yang

disebarkan adalah 97 kuesioner sesuai dengan minimum besar sampel penelitian.

Responden yang kami beri kuesioner adalah para pemakai produk TV Sharp dengan

menggunakan data pengguna yang diberikan oleh PT Sharp Electronics Indonesia.

Kuesioner penelitian ini terdiri dari 6 bagian.berikut ini adalah rangkuman hasil

kuesioner penelitian:

1. Profil Responden

Kuesioner penelitian disusun untuk mengetahui profil responden yang mengisi

kuesioner. Berikut ini adalah tabel hasil rangkuman profil responden.

Tabel 4.3 Profil Responden

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi


Pria 61
1 Jenis Kelamin Wanita 36
Total 97
109

17-24 tahun 24
25-34 tahun 18
35-44 tahun 28
2 Usia
45-54 tahun 25
>55 tahun 2
Total 97
Mahasiswa 19
Ibu rumah tangga 27
Pegawai negeri 11
3 Pekerjaan
Pegawai swasta 26
Lainnya 14
Total 97
SMU 3
Diploma 5
S1 87
4 Pendidikan
S2 2
Lainnya 0
Total 97
(Sumber : Pengolahan data kuesioner penelitian)

2. Perilaku Responden

Rangkuman hasil kuesioner penelitian mengenai perilaku responden atau pengguna

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4 Perilaku Responden

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi


05.00-11.00 6
11.00-17.00 25
17.00-24.00 43
1 Waktu penggunaan TV
24.00-05.00 8
Sepanjang hari 15
Total 97
Senin 1
Selasa 0
Rabu 2
Hari di mana Anda paling sering
2 Kamis 0
menonton TV
Jumat 11
Sabtu 39
Minggu 40
110

Setiap hari 4
Total 97
Menonton siaran televisi 45
Main game 18
3 Penggunaan TV Menonton Film (DVD/VCD) 32
Lainnya 2
Total 97
Musik 13
Infotainment 14
Berita 11
Sinetron 12
4 Acara TV favorit Variety show 9
Reality show 7
film 18
Lainnya 13
Total 97
CRT 47
Flat 36
5 Jenis TV dimiliki (boleh lebih dari1)
LCD/Plasma 14
Total 97
14 Inch 13
21 Inch 23
29 Inch 47
6 Ukuran TV yang anda miliki 32 Inch 11
42 Inch 3
Lainnya 0
Total 97
Iklan 91
Brosur/pamflet 0
Internet 0
Dari mana Anda mengetahui produk TV
7 Relasi 2
merek Sharp?
Billboard/baliho 4
Lainnya 0
Total 97
1. Desain lebih simple 24
2. Desain tidak kotak 21
8 Desain bentuk TV yang Anda inginkan 3. Speaker tidak terlalu besar 15
4. Layar widescreen 13
5. Warna hitam glossy 11
1. Mesin tahan lama 38
2. Kualitas suara baik 20
9 Kelebihan TV Sharp 3. Model variatif 14
4. Service center memuaskan 10
5. Mudah didapat 10
1. Harga terlalu mahal 27
10 kekurangan TV Sharp 2. Warna kurang tajam 21
3. Desain terlalu kaku 15
111

4. Model kurang simpel 11


5. Kurangnya promosi 8
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

3. Tingkat kepentingan Atribut

Rangkuman hasil kuesioner penelitian mengenai tingkat kepentingan atribut dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Keterangan : pada kolom keterangan didapatkan dari

H − L 5 −1
i= = = 0.8 sehingga didapatkan range
k 5

1.00 – 1.80 Sangat tidak penting

1.81 – 2.60 Tidak penting

2.61 – 3.40 Cukup penting

3.41 – 4.20 Penting

4.21 – 5.00 Sangat penting

Tabel 4.5 Kepentingan Atribut

Tingkat Kepentingan
No Atribut
Nilai Rata-rata Keterangan
1 Tampilan desain TV yang baik 4 Penting
2 Harga TV yang terjangkau 4.33 Sangat penting
3 Kualitas warna yang baik 4.34 Sangat penting
4 Kualitas suara yang baik 4.38 Sangat penting
5 Banyaknya pilihan model TV 3.92 Penting
6 Banyaknya Pilihan ukuran TV (inch) 4 Penting
7 Ketahanan mesin yang baik 4.41 Sangat penting
8 Fitur TV yang lengkap 4.23 Sangat penting
9 Bahan material TV yang berkualitas 4.02 Penting
10 Banyaknya pilihan warna TV 4.10 Penting
11 Kemudahan mendapatkan barang 4.41 Sangat penting
112

12 Aftersales service yang baik 4.56 Sangat penting


Kemampuan customer service dalam
13 4.12 Penting
menanggapi keluhan pengguna
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

4. Tingkat Kinerja dan Harapan Pengguna

Rangkuman hasil kuesioner penelitian mengenai tingkat kinerja dan harapan

pengguna dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Keterangan:

1.00 – 1.80 Sangat tidak puas/diharapkan

1.81 – 2.60 Tidak puas/diharapkan

2.61 – 3.40 Cukup puas/diharapkan

3.41 – 4.20 Puas/diharapkan

4.21 – 5.00 Sangat puas/diharapkan

Tabel 4.6 Tingkat Kinerja

Tingkat Kinerja
No Atribut
Nilai Rata-rata Keterangan
1 Tampilan desain TV yang baik 3.16 Cukup puas
2 Harga TV yang terjangkau 2.03 Tidak puas
3 Kualitas warna yang baik 3.04 Cukup puas
4 Kualitas suara yang baik 3.66 Puas
5 Banyaknya pilihan model TV 3.60 Puas
6 Banyaknya Pilihan ukuran TV (inch) 4.09 Puas
7 Ketahanan mesin yang baik 4.65 Sangat puas
8 Fitur TV yang lengkap 4.24 Sangat puas
9 Bahan material TV yang berkualitas 3.98 Puas
10 Banyaknya pilihan warna TV 4.17 Puas
11 Kemudahan mendapatkan barang 3.84 Puas
12 Aftersales service yang baik 4.62 Sangat puas
Kemampuan customer service dalam
13 3.55 Puas
menanggapi keluhan pengguna
113

(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

Tabel 4.7 Tingkat Harapan Pengguna

Tingkat Harapan
No Atribut
Nilai Rata-rata Keterangan
1 Tampilan desain TV yang baik 3.89 Diharapkan
2 Harga TV yang terjangkau 4.33 Sangat diharapkan
3 Kualitas warna yang baik 4.77 Sangat diharapkan
4 Kualitas suara yang baik 4.68 Sangat diharapkan
5 Banyaknya pilihan model TV 3.60 Diharapkan
6 Banyaknya Pilihan ukuran TV (inch) 4.04 Diharapkan
7 Ketahanan mesin yang baik 4.83 Sangat diharapkan
8 Fitur TV yang lengkap 4.19 Diharapkan
9 Bahan material TV yang berkualitas 3.76 Diharapkan
10 Banyaknya pilihan warna TV 2.72 Cukup diharapkan
11 Kemudahan mendapatkan barang 3.98 Diharapkan
12 Aftersales service yang baik 4.57 Sangat diharapkan
Kemampuan customer service dalam
13 4.35 Sangat diharapkan
menanggapi keluhan pengguna
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

5. Kategori Kano Atribut

Pada bagian kuesioner penelitian ini adalah untuk menentukan kategori kano untuk

setiap atribut menurut penilaian responden. Ketiga belas atribut fungsional tersebut

dibuat versi disfungsionalnya, kemudian digabungkan dan diacak urutannya

sehingga kuesioner terdapat 26 atribut dengan urutan yang acak. Setelah itu,

kategori awal untuk tiap atribut dipasangkan antara kategori awal pertanyaan
114

fungsional dan disfungsionalnya kemudia dicari kategori kanonya dengan

mencocokkan pasangan kategori awal tersebut dengan Tabel Evaluasi Kano (The

Kano Evaluation Table).

Tabel 4.8 Kano Evaluation Table

Disfungsional
Like Must be Neutral Live with Dislike
Like Q A A A O
Must be R I I I M
Fungsional Neutral R I I I M
Live with R I I I M
Dislike R R R R Q
(Sumber: Pawitra dan Tan)

Rangkuman hasil kuesioner penelitian mengenai kategori kano dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.9 Kategori Awal

No Atribut Nilai Rata-rata Kategori Awal

1 Tampilan desain TV yang menarik 3.87 Must be


2 Ketahanan mesin yang tidak baik 1 Disike
3 Harga TV yang terjangkau 4.49 Like
4 Tidak banyaknya pilihan ukuran TV (inch) 2.39 Live with
5 Banyaknya pilihan warna TV 3.46 Must be
6 Bahan material TV yang berkualitas 3.94 Must be
7 Sulit mendapatkan barang 1.55 Dislike
8 Aftersales service yang tidak baik 1.40 Dislike
9 Banyaknya pilihan model TV 3.88 Must be
10 Harga TV yang tidak terjangkau 1.43 Dislike
11 Kualitas warna yang tidak baik 1.60 Dislike
12 Banyaknya Pilihan ukuran TV (inch) 3.53 Must be
13 Tidak banyaknya pilihan warna TV 3.01 Neutral
14 Ketahanan mesin yang baik 4.47 Like
15 Kualitas suara yang tidak baik 1.93 Live with
115

16 Fitur TV yang lengkap 4.05 Must be


17 Tampilan desain TV yang tidak menarik 1.63 Dislike
18 Kualitas Warna yang baik 4.42 Like
19 Kualitas Suara yang baik 4.22 Like
20 Kemudahan mendapatkan barang 4.34 Like
21 Tidak banyaknya pilihan model TV 2.36 Live with
22 Aftersales service yang baik 4.59 Like
Kemampuan customer service dalam
23 4.50 Like
menanggapi keluhan pengguna
24 Fitur TV yang tidak lengkap 1.60 Dislike
Ketidakmampuan customer service dalam
25 1.49 Dislike
menanggapi keluhan pengguna
26 Bahan material yang tidak berkualitas 2.21 Live with
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

Setelah mencocokkan pasangan kategori awal setiap atribut dengan Tabel Evaluasi

Kano, diperoleh kategori kano untuk setiap atribut seperti yang tercantum dalam

tabel berikut ini:

Tabel 4.10 Kategori Kano Atribut

No Atribut Nilai Rata-rata Kategori Awal

1 Tampilan desain TV yang menarik 3.87 Must be


Tampilan desain TV yang tidak menarik 1.63 Dislike
2 Harga TV yang terjangkau 4.49 Like
Harga TV yang tidak terjangkau 1 Dislike
3 Kualitas warna yang baik 4.42 Like
Kualitas warna yang tidak baik 1.60 Dislike
4 Kualitas suara yang baik 4.20 Like
Kualitas suara yang tidak baik 1.93 Live with
5 Banyaknya pilihan model TV 3.88 Must be
Tidak banyaknya pilihan model TV 2.36 Live with
6 Banyaknya pilihan ukuran TV (inch) 3.53 Must be
Tidak banyaknya pilihan ukuran TV (inch) 2.39 Live with
7 Ketahanan mesin yang baik 4.47 Like
116

Ketahanan mesin yang tidak baik 1 Dislike


8 Fitur TV yang lengkap 4.05 Must be
Fitur TV yang tidak lengkap 1.60 Dislike
9 Banyaknya pilihan warna TV 3.46 Must be
Tidak Banyaknya pilihan warna TV 3.01 Neutral
10 Bahan material TV yang berkualitas 3.94 Must be
Bahan material TV yang tidak berkualitas 2.21 Live with
11 Kemudahan mendapatkan barang 4.34 Like
Sulit mendapatkan barang 1.55 Dislike
12 Aftersales service yang baik 4.59 Like
Aftersales service yang tidak baik 1.40 Dislike
Kemampuan customer service dalam
13 4.50 Like
menanggapi keluhan pengguna
Ketidakmampuan customer service dalam
1.49 Dislike
menanggapi keluhan pengguna
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

4.2.2.1 Perhitungan Skor Kepuasan Pengguna

Skor kepuasan pengguna merupakan nilai yang menunjukkan tingkat kepuasan

pengguna terhadap atribut pelayanan yang diterima dibandingkan dengan tingkat

harapan pengguna terhadap atribut pelayanan tersebut dengan mempertimbangkan

tingkat kepentingan setiap atribut. Data-data yang digunakan dalam perhitungan skor

kepuasan pengguna diperoleh dari kuesioner penelitian. Contoh perhitungan atribut 1

yaitu tampilan desain TV yang menarik adalah sebagai berikut:

Skor kepuasan pengguna = skor kepentingan * (skor kinerja – skor harapan)

Skor kepuasan pengguna = 4 * (3.16-3.89) = -2.92

Skor kepuasan pengguna dapat dilihat pada tabel 4.11

4.2.2.2 Pembentukan Matriks QFD (Quality Function Deployment)


117

Data-data yang digunakan dalam pembuatan matriks ini merupakan data hasil

pengolahan kuesioner yaitu tingkat kepentingan atribut, tingkat kinerja, tingkat harapan

pengguna dan kategori kano atribut. Langkah pembentukan matriks QFD akan diuraikan

sebagai berikut:

• Pembentukan sub matriks whats

Pembentukan sub matriks whats dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan

konsumen. Kebutuhan konsumen ini berupa atribut yang belum memenuhi tingkat

harapan pengguna yaitu yang memiliki skor kepuasan pengguna yang negatif dan

dalam kategori kano atribut masuk kedalam kategori attractive, must be, one

dimensional. Dari hasil perhitungan skor kepuasan pengguna terlihat bahwa 9 atribut

pelayanan tidak memenuhi tingkat harapan pengguna dimana dapat dilihat pada

tabel skor kepuasan pengguna yang setiap atributnya bernilai negatif. Kesembilan

atribut juga termasuk dalam kategori kano yaitu attractive, must be, one

dimensional. Kesembilan atribut pelayanan yang perlu ditingkatkan dapat dilihat

pada tabel 4.12.

• Penentuan tingkat kepentingan atribut pelayanan

Setelah pembentukan matriks whats, maka langkah selanjutnya adalah

menentukan tingkat kepentingan atribut dimana tingkat kepentingan setiap atribut

diambil dari nilai absolut skor kepuasan pengguna yang telah dihitungan

sebelumnya. Tingkat kepentingan atribut dapat dilihat pada tabel 4.13.

• Penentuan tingkat kepentingan atribut pelayanan yang disesuaikan (adjusted

Importance)
118

Setelah menghitung tingkat kepentingan atribut, maka langkah selanjutnya

adalah menghitung tingkat kepentingan atribut yang disesuaikan dengan kategori

kano tiap-tiap atribut (Adjusted Importance).

Tabel 4.14 Bobot Kategori Kano

Kategori Kano Lambang Bobot

Attractive A 4

One Dimensional O 2

Must Be M 1

(Sumber: Pawitra dan Tan)

Tingkat kepentingan atribut yang disesuaikan diperoleh dengan cara

mengalikan tingkat kepentingan atribut yang sudah ada dengan bobot kategori kano

atribut, sehingga diperoleh tingkat kepentingan atribut yang disesuaikan. Tingkat

kepentingan atribut yang disesuaikan dapat dilihat pada tabel 4.15.

• Pembentukan sub matriks hows

Sub matriks hows merupakan sub matriks yang berisi langkah-langkah atau

tindakan yang akan dilakukan dan diterapkan perusahaan untuk

menjawab/meningkatkan atribut kebutuhan pengguna (whats).

Data-data hows didapat dari wawancara dengan pihak perusahaan. Karakteristik

pelayanan yang dapat dilakukan oleh pihak perusahaan dalam memenuhi kebutuhan

pengguna dapat dilihat pada tabel 4.16.

• Pembentukan matriks hubungan hows (Relationship)


119

Langkah selanjutnya adalah menentukan hubungan antara kebutuhan pengguna

(whats) dengan data karakteristik pelayanan yang dapat dilakukan oleh pihak

perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan pelangan (hows). Lambang yang

digunakan untuk menggambarkan tingkat hubungan antara whats dan hows adalah:

Tabel 4.17 Lambang Hubungan

Lambang Keterangan Bobot

● Hubungan kuat 9

o Hubungan sedang 3

Δ Hubungan lemah 1

(kosong) Tidak ada hubungan 0

(Sumber: Pawitra dan Tan)

Hubungan antara whats dan hows dapat dilihat pada tabel 4.18.

• Perhitungan persentase kepentingan sub matriks whats

Nilai target untuk whats diambil dari nilai tingkat harapan setiap atribut yang

telah diperoleh sebelumnya. Nilai target inilah yang digunakan dalam menghitung

persentase kepentingan whats. Nilai target dan persentase kepentingan whats

disajikan dalam tabel 4.19.

• Perhitungan persentase kepentingan sub matriks hows

Tingkat kepentingan hows diperoleh dengan cara mengalikan bobot hubungan

antara hows dan whats yang berkaitan dengan adjusted importance whats tersebut.

Kemudian setelah diperoleh tingkat kepentingan untuk setiap hows, maka


120

selanjutnya dapat dihitung persentase kepentingan hows tersebut. Tingkat

kepentingan dan persentase kepentingan hows disajikan dalam tabel 4.20.

• Pembentukan House Of Quality (HOQ)

Pembentukan HOQ dilakukan dengan cara menggabungkan hasil-hasil yang

diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya. HOQ yang telah dibentuk dapat dilihat

pada gambar 4.1.

Tabel 4.11 Skor Kepuasan Pengguna

Skor
Tingkat Tingkat Tingkat Kategori
No Atribut Kepuasan
Kepentingan Kinerja Harapan Kano
Pengguna
1 Tampilan desain TV yang baik 4 3.16 3.89 -2.92 Must be
One
2 Harga TV yang terjangkau 4.33 2.03 4.33 -9.96
dimensional
One
3 Kualitas warna yang baik 4.34 3.04 4.77 -7.51
dimensional
4 Kualitas suara yang baik 4.38 3.66 4.68 -4.47 Attractive
5 Banyaknya pilihan model TV 3.92 3.60 3.60 0 Indifferent
6 Banyaknya Pilihan ukuran TV (inch) 4 4.09 4.04 0.2 Indifferent
One
7 Ketahanan mesin yang baik 4.41 4.65 4.83 -0.79
dimensional
8 Fitur TV yang lengkap 4.23 4.24 4.19 0.21 Must be
9 Bahan material TV yang berkualitas 4.02 3.98 3.76 0.88 Indifferent
10 Banyaknya pilihan warna TV 4.10 4.17 2.72 5.95 Indifferent
One
11 Kemudahan mendapatkan barang 4.41 3.84 3.98 -0.62
dimensional
One
12 Aftersales service yang baik 4.56 4.62 4.57 0.23
dimensional
Kemampuan customer service dalam One
13 4.12 3.55 4.35 -3.30
menanggapi keluhan pengguna dimensional
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

Tabel 4.12 Atribut Pelayanan yang Perlu Ditingkatkan

No Atribut
121

1 Tampilan desain TV yang baik


2 Harga TV yang terjangkau
3 Kualitas warna yang baik
4 Kualitas suara yang baik
5 Ketahanan mesin yang baik
6 Fitur TV yang lengkap
7 Kemudahan mendapatkan barang
8 Aftersales service yang baik
Kemampuan customer service dalam menanggapi keluhan
9
pengguna
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

Tabel 4.13 Tingkat Kepentingan Atribut

No Atribut
1 Tampilan desain TV yang baik 2.92
2 Harga TV yang terjangkau 9.96
3 Kualitas warna yang baik 7.51
4 Kualitas suara yang baik 4.47
5 Ketahanan mesin yang baik 0.79
6 Fitur TV yang lengkap 0.21
7 Kemudahan mendapatkan barang 0.62
8 Aftersales service yang baik 0.23
Kemampuan customer service dalam
9 3.30
menanggapi keluhan pengguna
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

Tabel 4.15 Tingkat Kepentingan Atribut yang Disesuaikan

Kategori Adjusted
No Atribut
Kano Importance
Tampilan desain TV yang baik M 2.92
Harga TV yang terjangkau O 19.92
Kualitas warna yang baik O 15.02
122

Kualitas suara yang baik A 14.88


Ketahanan mesin yang baik O 1.58
Fitur TV yang lengkap M 0.21
Kemudahan mendapatkan barang O 1.24
Aftersales service yang baik O 0.46
Kemampuan customer service dalam menanggapi
O 6.6
keluhan pengguna
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

Tabel 4.16 Sub Matriks Hows

No Hows
Membentuk suatu tim kreatif yang berasal dari seluruh divisi
1
untuk memeberikan ide mengenai desain
2 Benchmarking desain TV dengan kompetitor
3 Memberikan harga sesuai dengan segmentasi pasar
4 Mengurangi fitur untuk beberapa tipe yang dirasa tidak penting
5 Membuat tipe khusus yang terjangkau
6 Terus mengembangakan prosesor warna
7 Memberikan panduan pengaturan warna
8 Membeikan boks khusus untuk tempat speaker
9 Memasang glasswool
10 Memberikan Speaker Fullrange
11 Quality control yang ketat
12 Menegembangkan fitur-fitur TV yang terbaru
13 Penambahan show room Sharp
14 Memperbanyak SDSS (Sharp Direct Service Station)
15 Memberikan pelatihan karyawan
16 Tersedia service keliling
17 Tersedia call center
18 Memberikan pelatihan karyawan
(Sumber: Wawancara dengan perusahaan)

Tabel 4.18 Matriks Hubungan

Tingkat
No Whats Hows
Hubungan
1 Tampilan desain TV yang baik Membentuk suatu tim kreatif yang berasal Kuat (9)
123

dari seluruh divisi untuk memeberikan ide


mengenai desain
Benchmarking desain TV dengan kompetitor Lemah (1)
Memberikan harga sesuai dengan
Sedang (3)
segmentasi pasar
2 Harga TV yang terjangkau Mengurangi fitur untuk beberapa tipe yang
Kuat (9)
dirasa tidak penting
Membuat tipe khusus yang terjangkau Kuat (9)
Terus mengembangakan prosesor warna Kuat (9)
3 Kualitas warna yang baik
Memberikan panduan pengaturan warna Lemah (1)
Membeikan boks khusus untuk tempat
Sedang (3)
speaker
4 Kualitas suara yang baik Memasang glasswool Sedang (3)
Memberikan Speaker Fullrange Kuat (9)
5 Ketahanan mesin yang baik Quality control yang ketat Kuat (9)
6 Fitur yang lengkap Menegembangkan fitur-fitur TV yang terbaru Kuat (9)
Penambahan show room Sharp Sedang (3)
7 Kemudahan mendapatkan barang Memperbanyak SDSS (Sharp Direct Service
Kuat (9)
Station)
Memberikan pelatihan karyawan Kuat (9)
8 Aftersales service yang baik
Tersedia service keliling Sedang (3)

Kemampuan customer service dalam menanggapi Tersedia call center Sedang (3)
9
keluhan pengguna Memberikan pelatihan karyawan Kuat (9)
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

Tabel 4.19 Persentase Kepentingan Whats

Persentase
Nilai
No Whats Kepentingan
Target
Whats
1 Tampilan desain TV yang baik 3.89 9.83
2 Harga TV yang terjangkau 4.33 10.94
3 Kualitas warna yang baik 4.77 12.05
4 Kualitas suara yang baik 4.68 11.82
5 Ketahanan mesin yang baik 4.83 12.20
6 Fitur TV yang lengkap 4.19 10.58
7 Kemudahan mendapatkan barang 3.98 10.05
8 Aftersales service yang baik 4.57 11.54
124

Kemampuan customer service dalam menanggapi keluhan


9 4.35 10.99
pengguna
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

Tabel 4.20 Persentase Kepentingan Hows

Tingkat Persentase
No Hows
kepentingan Kepentingan Hows
Membentuk suatu tim kreatif yang berasal dari seluruh divisi untuk
1 26.28 2.81
memberikan ide mengenai desain
2 Benchmarking desain TV dengan kompetitor 2.92 0.31
3 Memberikan harga sesuai dengan segmentasi pasar 59.76 6.38
4 Mengurangi fitur untuk beberapa tipe yang dirasa tidak penting 179.28 19.14
5 Membuat tipe khusus dengan harga yang terjangkau 179.28 19.14
6 Terus mengembangkan processor warna 135.18 14.43
7 Memberikan panduan pengaturan warna 15.02 1.60
8 Membeikan boks khusus untuk tempat speaker 44.64 4.77
9 Memasang glasswool 44.64 4.77
10 Memberikan Speaker Fullrange 133.92 14.30
11 Quality control yang ketat 14.22 1.52
12 Mengembangkan fitur-fitur TV yang terbaru 1.89 0.20
13 Penambahan show room Sharp 3.72 0.40
14 Memperbanyak SDSS (Sharp Direct Service Station) 11.16 1.19
15 Memberikan pelatihan karyawan 4.14 0.44
16 Tersedia service keliling 1.38 0.15
17 Tersedia call center 19.8 2.11
18 Memberikan pelatihan karyawan 59.4 6.34
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)
125

Gambar 4.1 House of Quality

(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

4.2.3 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

4.2.3.1 Pengumpulan Data Identifikasi Kebutuhan Pengguna

Pengumpulan data yang dilakukan pada tahap identifikasi kebutuhan pengguna

dilakukan dengan menyebar kuesioner yang sama dengan kuesioner analisis kepuasan

pengguna di atas. Hasil kuesioner kepuasan pengguna dapat dilihat pada Lampiran 1.

Jumlah kuesioner penelitian yang disebarkan adalah 97 kuesioner sesuai dengan


126

minimum besar sampel penelitian. Responden yang kami beri kuesioner adalah para

pemakai produk TV Sharp dengan menggunakan data pelanggan yang diberikan oleh

PT Sharp Electronics Indonesia.

Berdasarkan hasil survei melalui kuesioner kepada responden, maka dapat

diinterpretasikan menjadi beberapa kebutuhan yang merupakan hasil terjemahan dari

data mentah pengguna. Interpretasi kebutuhan pengguna kemudian dirangkum menjadi

data kebutuhan pelanggan.

Tabel 4.21 Data Kebutuhan Pelanggan

No Interpretasi Kebutuhan Bobot Pendapat Pengguna

Desain simpel, tidak terlihat kotak, tidak


1 Tampilan desain TV yang baik 5
kaku dan minimalis.
2 Desain speaker 3 Speaker tidak terlalu besar dan lebar.
Layar widescreen agar menonton menjadi
3 Bentuk layar 2
lebih nyaman.
4 Warna frame 2 Warna hitam glossy.
- Dari segi harga dapat dibeli oleh semua
kalangan.
5 Harga TV yang terjangkau 5
- Harga sekarang masih mahal
dibandingkan dengan harga TV pesaing.
kualitas warna harus ditingkatkan agar
6 Kualitas warna yang baik 5
menonton TV lebih nyaman.
Kualitas suara harus ditingkatkan agar jika
7 Kualitas suara yang baik 5
menonton film suara yang keluar sempurna.
Mesin harus memiliki ketahanan yang kuat
8 Ketahanan mesin yang baik 5 agar TV dapat digunakan 8-10 tahun
mendatang.
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

4.2.4 Pemilihan Konsep Produk


127

Berdasarkan hasil yang didapat dari identifikasi terhadap keinginan pengguna TV

terhadap desain TV, kami memperoleh pertimbangan-pertimbangan yang cukup

memadai mengenai desain produk yang diharapkan dapat memenuhi keinginan

pengguna, khususnya pengguna TV Sharp. Kami memiliki beberapa konsep yang telah

didiskusikan dengan tim engineering dengan mengambil basic design dari produk TV

yang telah di produksi secara masal oleh PT Sharp Electronics Indonesia. Berikut ini

merupakan garis besar 3 rancangan desain konsep frame TV yang mana ketiga konsep

ini merupakan gabungan beberapa konsep dari produk yang sudah ada, berikut

penjelasannya:

Konsep 1

Gambar 4.2 Konsep Televisi 1


(Sumber: Pengolahan desain konsep televisi)

Pada konsep desain 1, basic design dari TV tersebut adalah rounded rectangle

sehingga TV tidak tampak terlalu kaku dengan warna dasar hitam mengkilat (glossy).

Pada kedua sisinya terdapat 3 speaker yang ditutupi oleh penutup speaker berjaring

berwarna seragam dengan warna frame TV. Pada bagian bawah layar terdapat tempat
128

tombol pemindahan channel dan pengeras suara yang ditutupi cover berwarna senada

dengan frame TV sehingga seolah tidak terdapat tombol. Tombol on/off juga berwarna

senada dengan warna frame dan dikelilingi oleh lampu LED yang menandakan mati

atau tidaknya TV. Pada bagian belakang TV terdapat pegangan untuk memindahkan

TV.

Konsep 2

Gambar 4.3 Konsep Televisi 2


(Sumber: Pengolahan desain konsep televisi)

Pada konsep desain 2 masih mengacu kepada basic design rounded rectangle

karena memang desain ini dianggap tidak kaku. Warna dasar frame ini masih berwarna

hitam mengkilap (glossy). Pada desain ini,tempat speaker berada di dua tempat. Pada

kedua sisi TV terdapat 2 buah speaker yaitu subwoofer berada diatas dan twitter berada

dibawah yang tidak ditutupi oleh cover berjaring tetapi dibiarkan terbuka. Pada bagian

bawah layar terdapat speaker middle sepanjang bagian bawah layar TV ditutupi dengan

cover penutup berwarna senada dengan frame. Pada desain ini tombol pengeras suara
129

dan pemindah channel berada disamping frame sehingga tidak terlihat. Tombol on/off

berwarna senada dengan warna frame dan dikelilingi oleh lampu LED yang

menandakan mati atau tidaknya TV. Pada bagian belakang TV terdapat pegangan untuk

memindahkan TV.

Konsep 3

Gambar 4.4 Konsep Televisi 3


(Sumber: Pengolahan desain konsep televisi)

Pada konsep desain 3 masih mengacu kepada basic design rounded rectangle

karena memang desain ini dianggap tidak kaku. Warna dasar frame ini masih berwarna

hitam mengkilap (glossy) dengan diberi aksen berwarna abu-abu pada bagian bawah

logo Sharp. Pada kedua sisi TV terdapat tiga buah speaker yaitu subwoofer pada bagian

bawah, twitter pada bagian tengah dan middle pada bagian atas yang tidak ditutupi oleh

cover berjaring. Tombol pengeras suara dan pemindahan channel berada pada bagian

yang berwarna abu-abu dan ditutupi oleh penutup yang berwarna senada agar seolah-

olah tidak terdapat tombol. Tombol on/off berwarna senada dengan warna frame dan

dikelilingi oleh lampu LED yang menandakan mati atau tidaknya TV. Pada bagian

belakang TV terdapat pegangan untuk memindahkan TV.


130

4.2.4.1 Penyaringan Konsep dan Seleksi Konsep

Setelah mendapatkan tiga konsep desain, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan penyaringan konsep hingga didapatkan satu desain yang benar-benar sesuai

dengan apa yang diinginkan oleh pengguna televisi. Penyaringan konsep disini akan

dilakukan dengan menggunakan metode Pugh.

Tabel 4.22 Penyaringan Konsep dengan Metode Pugh

Konsep
Kriteria Seleksi
1 2 3

Tampilan desain TV yang baik 0 0 0

Desain Speaker + - 0

Bentuk layar 0 0 0

Warna frame 0 0 0

Harga TV + - +

Kualitas warna 0 0 0

Kualitas suara 0 0 0

Ketahanan mesin 0 0 0

Jumlah + 2 0 1

Jumlah 0 6 6 7

Jumlah - 0 2 0

Nilai Akhir 2 -2 1

Peringkat 1 3 2

Lanjutkan ? ya tidak ya
131

Setelah melakukan penyaringan konsep dari tiga konsep menjadi 2 konsep,

selanjutnya dilakukan seleksi konsep hingga mendapatkan satu konsep yang benar-

benar sesuai dengan keinginan pengguna televisi dan siap untuk dilakukan produksi

massal. Pada seleksi konsep ini menggunakan metode weight ranking.

Tabel 4.23 Seleksi Konsep dengan Metode Weight Ranking

Beban
No. Kriteria Seleksi 1 3
(%)

Tampilan desain TV yang


1 15 4 0.6 3 0.45
baik

2 Desain Speaker 9 4 0.36 3 0.27

3 Bentuk layar 8 3 0.24 3 0.24

4 Warna frame 8 3 0.24 3 0.24

5 Harga TV 15 5 0.75 4 0.6

6 Kualitas warna 15 4 0.6 4 0.6

7 Kualitas suara 15 4 0.6 4 0.6

8 Ketahanan mesin 15 4 0.6 4 0.6

Score 3.99 3.6

Ranking 1 2

Develop Yes No
132

Proses penyaringan konsep metode Pugh dan seleksi konsep metode Weight

Ranking dilakukan dengan penilaian dari kami sendiri selaku tim pengembangan

produk dan dari pihak PT Sharp Electronics Indonesia.

Dari hasil penyaringan konsep metode Pugh didapatkan bahwa konsep 1 dan 3

yang akan dibawa ke tahapan seleksi konsep metode Weight Ranking. Pada tahapan

seleksi konsep, penilaian dilakukan dengan menggunakan persentase beban yang

diambil dari tingkat kepetingan perhitungan QFD, yang mana diantara kedua konsep

tersebut yang mendapatkan total nilai lebih tinggi dan akan dibawa ke tahap

pengembangan lebih lanjut adalah konsep 1.

4.2.4.2 Pengujian Konsep Produk

Pengujian konsep dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kembali, dengan

dilengkapi oleh pendeskripsian konsep dan gambar konsep agar responden dapat

mengetahui lebih banyak mengenai konsep yang diujikan.Kuesioner ini bertujuan untuk

mengetahui minat pelanggan terhadap konsep yang ditawarkan. Kuesioner kembali

disebarkan sejumlah 97, yang mana jumlah ini dirasa cukup mengingat sudah dilakukan

beberapa kuesioner pada tahap sebelumnya dan konsep yang diuji telah mewakili

kebutuhan yang teridentifikasi. Kuesioner survei pengujian konsep televisi dapat dilihat

pada lampiran 8.

Setelah melakukan survei pengujian konsep, maka dapat diperoleh hasil pengujian

terhadap minat konsumen untuk membeli produk berdasarkan konsep pengembangan

yang telah diseleksi untuk siap diluncurkan di pasaran. Secara garis besar, hasil
133

peminatan konsumen terhadap desain produk yang kami kembangkan adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.24 Hasil Survei Model yang Dipilih

Frequency Percent Cumulative Percent

1. Alexander 9 9.28 9.28

2. Alexander Slim 14 14.43 23.71

3. Alexander Slim II 29 29.90 53.61

4. Cleopatra 10 10.31 63.92

5. Konsep 35 36.08 100

Total 97 100

(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

35
30
25
20
15 Frekuensi
10
5
0
Alexander Alexander Konsep
Slim II

Grafik 4.1 Frekuensi Model yang Dipilih

(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)


134

Tabel 4.25 Hasil Survei Keinginan Membeli

Frequency Percent Cumulative Percent

1. Pasti tidak akan membeli 16 16.49 16.49

2. Mungkin tidak akan membeli 21 21.65 38.14

3. Mungkin atau tidak membeli 10 10.31 48.45

4. Mungkin akan membeli 33 34.02 82.47

5. Pasti akan membeli 17 17.53 100

Total 97 100

(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

35
30
25
20
15
10 Frekuensi
5
0
Pasti Mungkin Pasti
tidak atau akan
akan tidak membeli
membeli membeli

Grafik 4.2 Frekuensi Keinginan Membeli

(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

Berdasarkan grafik di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa persentase

bobot skala ”keinginan membeli” produk televisi konsep kami sebagai berikut:
135

Persentase bobot konsumen yang kurang berminat untuk membeli didapat dari

penjumlahan bobot pada skala 1-3

16 + 21 + 10
% Konsumen yang kurang berminat = x100%
97

47
= x100% = 48.45 %
97

33 + 17
% Konsumen yang berminat = x100%
97

50
== x100% = 51.55%
97

4.2.5 Arsitektur Produk

Dalam menetapkan arsitektur produk Konsep yang pertama ini sangat diperlukan

pemahaman mengenai kondisi dan fungsi produk. Fungsi-fungsi komponen secara garis

besar dapat digambarkan dengan skema produk seperti di bawah ini.

BOX SPEAKER SPEAKER


KABEL DAN INPUT AUDIO
BANTALAN
TENAGA

SUMBER ARUS

BACK FRAME FRONT FRAME MESIN UTAMA


INPUT VIDEO

CRT MONITOR TOMBOL


INPUT ANTENA

ALIRAN TENAGA / ENERGI

ALIRAN INFORMASI

ALIRAN MATERIAL
136

Gambar 4.5 Skema Produk

Skema produk televisi tersebut hanya menunjukkan komponen-komponen utama dari

produk tersebut. Setelah skema disusun, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan

komponen tersebut kedalam kelompok chunk. Tiap chunk memiliki fungsi yang berbeda,

komponen yang memiliki fungsi yang sama dapat dikelompokkan dalam satu chunk.

BOX SPEAKER SPEAKER


KABEL DAN INPUT AUDIO
BANTALAN
TENAGA

SUMBER ARUS

BACK FRAME FRONT FRAME MESIN UTAMA


INPUT VIDEO

CRT MONITOR TOMBOL


INPUT ANTENA

ALIRAN TENAGA / ENERGI

ALIRAN INFORMASI

ALIRAN MATERIAL

Gambar 4.6 Skema Produk dengan Chunk


137

4.2.6 Desain Industri

Tabel 4.26 Tingkat Kepentingan Desain Industri

Kebutuhan-kebutuhan Level Kepentingan Penjelasan Peringkat


Rendah Menengah Tinggi
Ergonomik
Kemudahan Pemakaian Kemudahan pemakaian boks
ini sangat penting karena
disaat setiap pengguna TV ini
dapat dengan mudah
menggunakan dan melihat
letak-letak tombol secara
jelas..
Kemudahan perawatan Berdasarkan bobot
kepentingan kebutuhan
pelanggan, TV ini cukup
meemerlukan perawatan.
Kuantitas Interaksi Pemakai Interaksi pemakai sangat
sering menggunakan TV,
semua kalangan pasti
memerlukan hiburan yang
ada di TV jadi hal ini terlihat
cukup penting.
Pembaruan Interaksi Keputusan desain yang
Pemakai berhubungan dengan
beberapa interaksi pelanggan
tidak terlalu berbeda.
Keamanan Keamanan sangat diperlukan
pada produk ini. Sehingga
dibuat dengan bahan-bahan
yang tidak menyerap
panas.jadi walupun
penggunaan dalam waktu
yang lama TV tidak akan
138

berpengaruh kepada casing


TV.
Estetis
Diferensiasi Produk Penampilan (desain,warna ,
dan bentuknya) sangatlah
penting dan memiliki
diferensiasi dengan TV yang
sudah ada dipasaran .
Kesan TV ini dimaksudkan untuk
menjadi produk yang terlihat
bentuk yang minimalis
namun tidak kehilangan
kesan mewah dari produk
baik lewat warna maupun
bentuknya untuk para
pemilik, sehingga secara fisik
harus terlihat menarik untuk
penggunaan sehari-hari.
Motivasi Tim Pengembangan desain TV
ini berubah menjadi inspirasi
penting untuk tim
pengembang.

Tabel 4.27 Penilaian Dari Peranan Desain Industri


Kategori Penilaian Level Kepentingan Penjelasan Peringkat
Rendah Menengah Tinggi
1. Kualitas dari antarmuka Secara umum Desain dan
pengguna bentuk TV ini cukup untuk
membuat para pembeli
tertarik karena segi estetika
dan wana yang cukup
menarik.
2. Daya tarik emosional TV ini memiliki daya tarik
emosional yang tinggi pada
desain yang simple dan
warnanya yang terlihat
139

mewah.
3. Penggunaan yang tepat Desain akhir merupakan
dari sumber keistimewaan yang
memuaskan kebutuhan
pelanggan. Pemilihan bahan
yang tepat sehingga TV dapat
tahan lama dan kuat.
4. Diferensiasi Produk Desain TV ini jelas sekali
unik dan berbeda dengan
yang sudah ada dipasaran. Ini
dapat dikenali dengan mudah
ketika terlihat di publik atau
selanjutnya pada produk yang
lama dan pesaingnya.

4.2.7 Product Engineering

Dalam product engineering, akan diterangkan bagaimana produk hasil konsep

yang telah terpilih melalui seleksi konsep diatas dapat dibuat menjadi produk jadi yang

siap untuk dipasarkan. Disini akan dijelaskan mulai dari pemilihan bahan, proses

produksi dan perakitan hingga tahapan finishing dari produk televisi.

Proses produksi televisi yang dilakukan dibagi menjadi dua bagian, yaitu proses

machining dan proses painting. Proses machining merupakan suatu proses dimana

mechanical drawing front frame yang telah dibuat maka dilanjutkan dengan pembuatan

molding dengan menggunakan injection molding machine, proses ini meliputi

clamping, injection, cooling, ejection. Kemudian dilanjutkan ke proses painting yaitu

proses dimana front cabinet yang sudah selesai dicetak akan melalui proses painting

dengan menggunakan gun spray.

Berikut ini adalah penjelasan proses produksi secara singkat.


140

a. Proses pencetakan Front Frame

Bahan untuk membuat front frame adalah biji plastik Polypropylene (PP)

berwarna hitam. Pemilihan warna hitam diambil karena front frame akan diberi

warna hitam glossy sehingga apa bila frame terkena goresan maka tidak akan begitu

terlihat. Untuk membuat satu front frame dibutuhkan ± 800 gr biji plastic

polypropylene. Biji plastik dimasukkan ke dalam hopper pada injection molding

machine, kemudian biji plastik akan diputar menggunakan jarum bor besi

berdiameter 50 mm dengan kekuatan tinggi hingga mencapai suhu ± 200 o C di

bagian heaters hingga biji plastik mencair. Proses ini dinamakan clamping. Setelah

mengalami proses clamping, biji plastik yang sudah mencair akan masuk ke bagian

nozzle untuk disuntikkan ke dalam cetakan front frame yang biasa disebut mold

yang telah didesain dengan menggunakan mechanical drawing (gambar dapat

dilihat pada lampiran 12 & 13). terdapat dua macam cetakan pada proses injection

molding yaitu mold cavity yang fungsinya untuk mencetak tampak depan dari front

frame dan yang satu lagi mold core untuk mencetak tampak belakang dari front

frame. Proses ini dinamakan injection. Setelah proses injection, mold yang telah

tercetak kemudian didinginkan dengan menggunakan water cooling yang

disalurkan keseluruh bagian mold. Untuk mencegah cekungan yang terjadi akibat

lamanya waktu pendinginan pada bagian clamp untuk CRT yang mempunyai

ketinggian yang berbeda dengan yang lain, digunakan material Barium Copper

yang dapat menpercepat proses pendinginan sehingga tidak terjadi cekungan pada

front frame. Proses ini disebut proses cooling. Setelah cetakkan front frame dingin,
141

kemudian cetakan akan didorong oleh ejector agar terlepas dari bagian mold, proses

ini dinamakan ejection.

Gambar 4.7 Mesin Injection Moulding


(Sumber: PT Sharp Electronics Indonesia)

b. proses pengecatan

setelah frame selesai dicetak, dilakukan proses pengecatan sebelum frame

dirakit menjadi sebut televisi. Tipe cat yang digunakan pada proses pengecatan ini

adalah tipe glossy berwarna hitam. Proses pengecatan yang dilakukan adalah

dengan metode ssstem semprotan udara (air spray) dengan menggunakan spray gun

dan pada proses pengeringan menggunakan proses stoving (baking) yaitu cat yang

proses pengeringannya menggunakan pemanasan. Tahap pertama frame amplas

untuk meratakan bagian-bagian yang masih tidak sempurna akibat proses injection,

lalu frame disemprot dengan udara dengan tujuan untuk menghilangkan debu-debu

yang masih menempel pada permukaan frame. Selanjutnya frame diletakkan pada

meja putar untuk memudahkan proses pengecatan. Setelah itu dimulailah

pengecatak pada permukaan frame bagian depan dengan sudut spray gun 90o
142

terhadap permukaan karena dengan sudut 90o maka cat akan merata dan tidak

menimbulkan gumpalan.

Gambar 4.8 Sudut-sudut Pengecatan


(Sumber: PT Sharp Electronics Indonesia)

Jarak spray gun dengan permukaan 15-20 cm untuk membuat cat menempel

dan menutup dengan sempurna. Apabila jaraknya lebih atau kurang, akan

menimbulkan cat terlalu tebal, tidak rata dan cat tidak menutup sempurna karena cat

melebar kepermukaan. Arah gerak spray gun pada bagian permuakaan bergerak

dari kanan ke kiri dan sebaliknya untuk menghasilkan cat yang menutup sempurna

dan ketebalan yang sama. Setelah bagian depan dilakukan pengecatan dengan

sempurna, selanjutnya adalah melakukan pengecatan bagian samping dan atas

frame. Pada bagian samping dan atas, jarak dan sudut pengecatan sama yaitu 15-20

cm dengan sudut 90o tetapi teknik pengecatan yang digunakan berbeda yaitu

menggunakan teknik lebar pattern karena bagian sampingdan atas mempunyai

permukaan yang lebar dibandingkan dengan permukaan depan. Teknik lebar


143

pattern digunakan untuk mencegah terjadinya ketipisan pada cat, menghindari

perbedaan warna dan mencegah ketebal yang berbeda. Pada sisi atas yang

melengkung dilakukan pengecatan dengan gerakan spray gun mengikuti lekukan

lengkung yang ada karena jika tidak akan terjadi permukaan yang kasar karena

butir-butir cat tidak menempel sempurna. Selanjutnya adalah pengecatan pada

bagian bawah/ tatakan. Untuk bagian bawah ini dilakukan dua kali pengecatan,

yang pertama pengecatan pada bagian permukaan bawah lalu yang kedua adalah

pengecatan pada leher dan tatakan televisi. Untuk bagian bawah permukaan

dilakukan pengecatan sama dengan permukaan atas yaitu dengan sudut 90o, jarak

15-20 cm dan arah gerak spray gun dari kanan ke kiri dan sebaliknya. Pada

pengecatan bagian leher dan tatakan dilakukan teknik overlapping untuk

menyambung cat yang telah menempel akibat pengecatan bawah permukaan

sehingga dengan teknik overlapping cat akan dapat menyambung sehingga tidak

terjadi ketebal yang berbeda. Pada pengecatan bagian leher dan tatakan, sudut

pengecatan adalah 45o karena permukaan yang melengkung. Jika sudut kurang atau

lebih dari 45o maka ketebalan akan berbeda dan akan menimbulkan permukaan

yang kasar.
144

Gambar 4.9 Pengecatan Overlapping


(Sumber: PT Sharp Electronics Indonesia)

c. Proses Perakitan

Proses perakitan pada kabinet televisi mempunyai beberapa komponen utama

dan komponen pendukung. Komponen utama terdiri dari front frame, back frame,

control button, LED and remote control receiver, punching net, badge Sharp,

control button cover, mid speaker, twitter, subwoofer dan power button. Komponen

pendukung adalah mur, baut dan clamp. Proses perakitan cabinet terdapat 2 tahap

yaitu tahap pertama adalah merakit front frame dengan mid speaker, twitter,

subwoofer, punching net, badge Sharp, control button cover dan power button.

Pada tahap ini pertama adalah merakit front frame dengan mid speaker pada lubang

bagian atas frame, subwoofer pada lubang bagian tengah frame dan twitter pada

bagian tengah frame dengan menggunakan mur. Mekanisme penggunaan mur

digunakan karena baik subwoofer, speaker dan twitter terus mengeluarkan getaran

sehingga mur dapat menahan getaran yang dikeluarkan oleh ketiga komponen

tersebut. Selanjutnya adalah memasang punching net dengan front frame dengan

menggunakan tang. Punching net berfungsi sebagai penutup dari speaker. Setelah

itu dilanjutkan dengan memasangkan badge Sharp dengan menggunakan lem.

Setelah itu menasang control button cover dan power button pada lubang yang telah

tersedia. Tahap kedua adalah merakit back frame dengan control button dan LED

and remote control receiver. Back cover dirakit dengan control button dan dengan

LED and remote control receiver dengan menggunakan mur. Selanjutnya adalah

merakit front frame dengan back frame. Front frame dan back frame dirakit dengan
145

menggunakan 8 buah clamp yang dipasangkan pada front frame pada jalur yang

telah ada yang disebut dengan stopper. Clamp dipasang pada stopper dengan

menggunakan cairan sejenis lem bernama toluene. Clamp digunakan untuk

menyatukan cabinet karena untuk membuat cetakan mold yang telah terdapat clamp

harganya sangat mahal. Setelah clamp dipasang pada front frame, selanjutnya back

frame dpasangkan mur yang akan menuju clamp tersebut. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat dari Operation Process Chart pada lampiran 14.

4.3 Analisis

4.3.1 Analisis Kuesioner Penelitian

4.3.1.1 Analisis Profil Responden

Jenis Kelamin

Dari hasil penyebaran kuesioner, terlihat bahwa 63% responden berjenis kelamin

pria dan sisanya 37 % wanita. Hal ini dapat kita pahami karena pada umunya pria lebih

banyak berperan dalam hal membeli alat-alat elektronik.

Jenis Kelam in

37%
pria
wanita
63%
146

Grafik 4.3 Frekuensi Jenis Kelamin

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

Usia

Dari hasil penyebaran kuesioner, terlihat bahwa pengguna yang mempunyai

frekuensi paling besar terletak pada usia 35-44 tahun sebesar 28.87%. Kemudian secara

berurutan diikuti oleh pengguna yang berusia 45-54 tahun (sebesar 25.77%), pengguna

yang berusia 17-24 tahun (sebesar 24.74%), pengguna yang berusia 25-34 tahun

(sebesar 18.56%), dan pengguna yang berusia >55 tahun (sebesar 2.06%).

Dari pie chart dibawah ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengguna TV yang

membeli TV merek Sharp adalah 35-44 tahun. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh

perusahaan dengan menjadikan mereka sebagai target utama perusahaan dengan

menyediakan produk dan model TV sesuai dengan yang mereka inginkan dan juga

merencanakan promosi serta iklan yang menarik untuk kalangan mereka.

Usia

2.06%
25.77% 24.74% 17-24 Tahun
25-34 Tahun
35-44 tahun
45-54 Tahun
18.56% >55 Tahun
28.87%

Grafik 4.4 Frekuensi Usia

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)


147

Pekerjaan

Dari hasil penyebaran kuesioner, terlihat bahwa frekuensi pekerjaan terbanyak

terletak pada ibu rumah tangga (sebesar 27.84%). Kemudian secara berurutan diikuti

oleh pegawai swasta (sebesar 26.80%), mahasiswa (sebesar 19,56%), lainnya (sebesar

14.43%) dan pegawai negeri (sebesar 11.34%). Perusahaan dapat menggunakan hal ini

untuk merancang promosi serta iklan yang menarik.

Pekerjaan

14.43% 19.57% Mahasiswa


Ibu Rumah tangga
Pegawai negeri
26.81% Pegawai swasta
27.85%
Lainnya
11.34%

Grafik 4.5 Frekuensi Pekerjaan

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

Pendidikan

Dari hasil penyebaran kuesioner, terlihat bahwa pengguna dengan tingkat

pendidikan S1 merupakan pengguna televisi terbanyak sebesar 89.7%. kemudian secara

berurutan diikuti dengan tingkat pendidikan diploma (sebesar 5.15%), SMU (sebesar

3.09%), S2 (sebesar 2.06%) dan lainnya 0%.


148

Pendidikan
0.00%
3.09%
5.15%
2.06%
SMU
Diploma
S1
S1
Lainnya
89.70%

Grafik 4.6 Frekuensi Pendidikan

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

4.3.1.2 Analisis Perilaku Responden

Waktu penggunaan TV

Dari hasil penyebaran kuesioner, yang mempunyai frekuensi waktu penggunaan TV

paling sering adalah pada pukul 17.00-24.00 sebesar 44.33%. Kemudian secara

berurutan diikuti oleh pukul 11.00-17.00 (sebesar 25.77%), sepanjang hari (sebesar

15.46%), pukul 24.00-05.00 (sebesar 8.25%) dan terakhir pukul 05.00-11.00 (sebesar

6.19%). Dilihat dari tingginya waktu penggunaan TV pada pukul 17.00-24.00,

perusahaan dapat memanfaatkan untuk menayangkan iklan produk Sharp pada jam

tersebut.
149

Waktu Penggunaan TV

15.46% 6.19%
05.00-11.00
8.25% 25.77%
11.00-17.00
17.00-24.00
24.00-05.00
Sepanjang hari
44.33%

Grafik 4.7 Frekuensi Waktu Penggunaan TV

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

Hari dimana paling sering menonton TV

Dari hasil penyebaran kuesioner, yang mempunyai frekuensi hari dimana paling

sering menonton TV adalah pada hari minggu sebesar 41.24%. Kemudian secara

berurutan diikuti oleh hari sabtu (sebesar 40.21%), hari jumat (sebesar 11.34%), setiap

hari (sebesar 4.12%), hari rabu (sebesar 2.06%), hari senin (sebesar 1.03%) dan terakhir

hari selasa dan kamis (sebesar 0%). Perusahaan dapat melakukan penayangan iklan

yang lebih banyak pada hari minggu dan sabtu karena pada kedua hari tersebut

pengguna TV paling sering menonton TV.


150

Hari Dimana Paling Sering Menonton TV


0.00%
2.06% 0.00%
4.12% 1.03% Senin
11.34%
Selasa
Rabu
41.24% Kamis
Jumat

40.21% Sabtu
Minggu
Setiap Hari

Grafik 4.8 Frekuensi Hari Dimana Paling Sering Menonton TV

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

Penggunaan TV

Dari hasil penyebaran kuesioner, yang mempunyai frekuensi penggunaan TV yang

paling banyak adalah untuk menonton siaran televisi yaitu sebesar 46.39%. Kemudian

secara berurutan diikuti oleh menonton film (DVD/VCD) sebesar 32.99%, main game

(sebesar 18.56%) dan terakhir lainnya (sebesar 2.06%). Dilihat dari frekuensi tersebut,

perusahaan dapat mengkategorikan TV keluarannya berdasarkan penggunaan.

Contohnya mengeluarkan produk TV khusus untuk menonton film dengan kualitas

suara dan gambar yang lebih baik dari TV biasa serta ukuran TV besar.
151

Penggunaan TV

2.06% 46.39%
Menonton siaran televisi
32.99%
Main game
Menonton film (DVD/VCD)
Lainnya
18.56%

Grafik 4.9 Frekuensi Penggunaan TV

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

Acara TV favorit

Dari hasil penyebaran kuesioner, yang mempunyai frekuensi acara TV favorit

adalah acara film yaitu sebesar 18.56%. Kemudian secara berurutan diikuti oleh acara

infotainment (sebesar 14.43%), acara musik dan acara lainnya (sebesar 13.40%), acara

sinetron (sebesar 12.37), acara berita (sebesar 11.34%), acara variety show (sebesar

9.28%) dan terakhir acara reality show (sebesar 7.22%). Dilihat dari frekuensi tersebut,

perusahaan dapat menayangkan iklan lebih banyak pada acara film karena menjadi

favorit pengguna TV.

Acara TV favorit

Musik
13.40% 13.40% Infotainment
14.43% Berita
18.56%
Sinetron
Variety show
11.34% Reality show
7.22%
Film
9.28% 12.37%
Lainnya
152

Grafik 4.10 Frekuensi Acara TV Favorit

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

Jenis TV dimiliki

Dari hasil penyebaran kuesioner, yang mempunyai frekuensi jenis TV dimiliki yang

paling banyak adalah jenis TV CRT yaitu sebesar 48.45%. Kemudian secara berurutan

diikuti oleh jenis TV flat (sebesar 37.11%) dan terakhir jenis TV LCD/plasma (sebesar

14.43%). Dilihat dari frekuensi tersebut, perusahaan dapat lebih banyak memproduksi

TV jenis CRT karena peminatnya yang masih banyak. Hal ini dikarenakan lebih

murahnya harga TV CRT dibanding jenis flat dan LCD/Plasma yang harganya masih

tinggi dipasaran.

Jenis TV dimiliki

14.43% 48.45%

CRT
Flat
LCD/Plasma

37.11%

Grafik 4.11 Frekuensi Jenis TV Dimiliki

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

Ukuran TV yang Dimiliki

Dari hasil penyebaran kuesioner, ukuran 14 inch memiliki frekuensi dimiliki oleh

pengguna TV Sharp sebesar 13.40%, ukuran 21 inch memiliki frekuensi dimiliki oleh

pengguna TV Sharp sebesar 23.71%, ukuran 29 inch memiliki frekuensi pengguna yang

paling besar yaitu sebesar 48.45%, ukuran 32 inch memiliki frekuensi dimiliki oleh
153

pengguna TV Sharp sebesar 11.34%, ukuran 42 inch (sebesar 3.09%) dan terakhir

ukuran lainnya sebesar 0%. Dilihat dari frekuensi tersebut, perusahaan dapat lebih

banyak memproduksi TV ukuran 29 inch karena peminatnya yang masih banyak. Hal

ini dikarenakan lebih murahnya ukuran 29 inch dibanding ukuran >29 inch yang

harganya masih tinggi dipasaran serta ukuran <29 inch yang kurang begitu diminati

karena dianggap terlalu kecil.

Ukuran TV dimiliki

11.34% 3.09% 13.40%


14 inch
23.71% 21 inch
29 inch
32 inch
42 inch
48.45%

Grafik 4.12 Frekuensi Ukuran TV dimiliki

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

Darimana Mengetahui Produk TV Sharp

Dari hasil penyebaran kuesioner, yang mempunyai frekuensi pengetahuan responden

mengenai produk TV Sharp yang paling banyak adalah dari iklan yaitu sebesar 48.45%.

Kemudian secara berurutan diikuti oleh billboard/baliho (sebesar 4.71%), dari relasi

(sebesar 2.06%) dan terakhir dari brosur/pamflet, internet dan lainnya (sebesar 0%).
154

Darimana mengetahui produk TV merek Sharp

4.12%
2.06% 0.00% Iklan
0.00%
Brosur/pamflet
Internet
Relasi
Billboard/baliho
93.81% Lainnya

Grafik 4.13 Frekuensi Darimana Mengetahui Produk TV Merek Sharp

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

Desain bentuk TV yang diinginkan

Dari hasil penyebaran kuesioner, kami mengambil 5 desain bentuk TV yang

diinginkan yang terbanyak dari sekian banyak pendapat responden mengenai desain

bentuk TV yang diinginkannya. Hasilnya yang mempunyai frekuensi terbanyak adalah

desain lebih simpel yaitu sebesar 24.74%. kemudian diikuti oleh desain tidak kotak

(sebesar 21.65%), speaker tidak terlalu besar (sebesar 15.46%), layar widescreen

(sebesar 13.40%), warna hitam glossy (sebesar 11.34%) dan desain lainnya sebesar

13.40%. dari desain bentuk TV yang diinginkan ini kami akan menuangkannya dalam

bentuk desain TV pada pembahasan selanjutnya.


155

Desain bentuk TV yang diinginkan

Desain lebih simpel

Desain tidak kotak


13.40% 24.74%
11.34% Speaker tidak terlalu
besar
Layar widescreen
13.40%
21.65%
15.46% Warna hitam glossy

Lainnya

Grafik 4.14 Frekuensi Desain Bentuk TV yang Diinginkan

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

Kelebihan TV Sharp

Dari hasil penyebaran kuesioner, kami mengambil 5 kelebihan TV Sharp menurut

pengguna TV Sharp dari sekian banyak kelebihan TV Sharp menurut pendapat para

pengguna TV Sharp. Hasilnya yang mempunyai frekuensi terbanyak adalah mesin yang

tahan lama yaitu sebesar 39.18%. Kemudian diikuti oleh kualitas suara yang baik

(sebesar 20.62%), model variatif (sebesar 14.43%), service center memuaskan dan

mudah didapat (sebesar 10.31%) dan lainnya sebesar 5.15%. Dari hasil diatas,

diharapkan PT Sharp Electronics Indonesia dapat terus meningkatkan kelebihan yang

dimiliki dan memperbaiki kekurangan dalam hal TVnya.


156

Kelebihan TV Sharp

Mesin yang tahan lama

Kualitas suara baik


10.31% 5.15%
39.18% Model variatif
10.31%

Service center
14.43% memuaskan
20.62% Mudah didapat

Lainnya

Grafik 4.15 Frekuensi Kelebihan TV Sharp

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

Kekurangan TV Sharp

Dari hasil penyebaran kuesioner, kami mengambil 5 kekurangan TV Sharp menurut

pengguna TV Sharp dari sekian banyak kekurangan TV Sharp menurut pendapat para

pengguna TV Sharp. Hasilnya yang mempunyai frekuensi terbanyak adalah harga

terlalu mahal yaitu sebesar 27.84%. Kemudian diikuti oleh warna kurang tajam (sebesar

21.65%), desain terlalu kaku (sebesar 15.46%), model kurang simpel (sebesar 11.34%,

kurangnya promosi (sebesar 8.25%) dan lainnya sebesar 15.46%. Dari hasil diatas,

diharapkan PT Sharp Electronics Indonesia dapat memperbaiki kekurangan dalam

produk TVnya terutama dalam hal harga karena para pengguna banyak mengeluhkan

masalah harga sehingga kualitas produknya lebih baik dan banyak dipilih oleh para

pengguna TV.
157

Kekurangan TV Sharp

Harga terlalu mahal


15.46%
27.84% Warna kurang tajam
8.25%
Desain terlalu kaku
Model kurang simpel
11.34%
Kurangnya promosi
15.46% 21.65%
Lainnya

Grafik 4.16 Frekuensi Kekurangan TV Sharp

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

4.3.1.3 Analisis Tingkat Kepentingan Atribut

Tingkat Kepentingan

4.6 4.56
4.5
4.38 4.41 4.41
4.4
4.33 4.34
4.3
4.23
4.2
4.1 4.12
4.1
4 4 4.02
4
3.92
3.9
3.8
3.7
3.6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Grafik 4.17 Tingkat Kepentingan

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

Keterangan

No Atribut

1 Tampilan desain TV yang baik


158

2 Harga TV yang terjangkau


3 Kualitas warna yang baik
4 Kualitas suara yang baik
5 Banyaknya pilihan model TV
6 Banyaknya Pilihan ukuran TV (inch)
7 Ketahanan mesin yang baik
8 Fitur TV yang lengkap
9 Bahan material TV yang berkualitas
10 Banyaknya pilihan warna TV
11 Kemudahan mendapatkan barang
12 Aftersales service yang baik
Kemampuan customer service dalam menanggapi keluhan
13
pengguna
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan diketahui bahwa aftersales

service yang baik merupakan atribut yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi. Para

pengguna TV mengambil pengalaman dari pelayanan aftersales service merek TV

terdahulu dan dari pengalaman orang-orang sekitarnya untuk mempertimbangkan merek

TV yang akan dibeli. Selanjutnya atribut kedua yang penting menurut pengguna TV

adalah ketahanan mesin yang baik dan kemudahan mendapatkan barang. Hal ini

memang wajar mengingat mesin yang tahan lama adalah suatu keharusan dari setiap

produk elektronik dan kemudahan mendapatkan barang memungkin kan pembeli untuk

cepat mendapatkan barang yang diinginkan. Atribut yang ketiga yang dianggap penting

oleh pengguna TV adalah kualitas suara yang baik. Hal ini menunjukkan pengguna TV

cenderung untuk mementingkan kualitas suara dalam menikmati acara TV dibandingkan

dengan kualitas warna. Atribut keempat yang dianggap penting adalah kualitas warna

yang baik. Hal itu penting karena dengan kualitas warna yang baik pada TV, pengguna

TV dapat menikmati acara TV dengan lebih baik. Atribut yang kelima adalah harga TV

yang terjangkau, Hal ini merupakan hal yang wajar walaupun tidak pada prioritas

pertama. Para seluruh pembeli alat elektronik pasti mempertimbangkan harga dan juga
159

membandingkannya dengan produk lain dalam hal harga disamping kriteria yang

lainnya. Atribut yang keenam adalah fitur TV yang lengkap. Fitur yang lengkap dapat

memudahkan pengguna TV dalam mengoperasikan TV dan penerapan teknologi terbaru

pada TV. Atribut ketujuh adalah kemampuan customer service dalam menanggapi

keluhan pengguna. Hal ini penting bagi pengguna karena keluhan yang mereka

sampaikan dapat cepat ditindaklanjuti. Atribut kedelapan adalah banyaknya pilihan

warna TV. Dengan banyaknya pilihan warna TV dapat memudahkan pengguna TV

untuk memilih warna yang diinginkan. Atribut kesembilan adalah bahan material TV

yang berkualitas. Dengan material yang berkualitas dapat juga memperpanjang umur

TV sehingga dapat tahan lebih lama. Atribut kesepuluh adalah tampilan desain yang

baik dan banyaknya pilihan ukuran TV (inch). Tampilan desain yang baik dapat menjadi

magnet yang kuat untuk pembeli menjatuhkan pilihan pada satu produk. Biasanya

apabila seseorang sudah suka dengan desain tertentu, maka hal lainnya dapat

dikesampingkan. Banyaknya pilihan ukuran juga memudahkan pembeli untuk

menyesuai ukuran dengan kebutuhan dan budget. Atribut kesebelas adalah banyaknya

pilihan model TV. Pengguna TV dapat memilih model TV yang bervariatif sesuai

dengan yang diinginkan dan juga tentunya harga biasanya berpengaruh denganmodel

TV tersebut.
160

4.3.1.4 Analisis Tingkat Kinerja

Tingkat Kinerja

5
4.65 4.62
4.5 4.24 4.17
4.09 3.98
4 3.84
3.66 3.6 3.55
3.5
3.16 3.04
3
2.5
2.03
2
1.5
1
0.5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Grafik 4.18 Tingkat Kinerja

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)

Keterangan

No Atribut
1 Tampilan desain TV yang baik
2 Harga TV yang terjangkau
3 Kualitas warna yang baik
4 Kualitas suara yang baik
5 Banyaknya pilihan model TV
6 Banyaknya Pilihan ukuran TV (inch)
7 Ketahanan mesin yang baik
8 Fitur TV yang lengkap
9 Bahan material TV yang berkualitas
10 Banyaknya pilihan warna TV
Berda 11 Kemudahan mendapatkan barang
12 Aftersales service yang baik
sarkan Kemampuan customer service dalam menanggapi keluhan
13
pengguna
hasil

pengolahan data terdapat tiga atribut yang memiliki tingkat kepuasaan tertinggi yaitu
161

ketahanan mesin yang baik, after sales service yang baik, dan fitur TV yang lengkap.

Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan ketiga atribut tersebut sudah baik.

Untuk atribut yang dikategorikan puas yaitu banyaknya

pilihan warna TV, banyaknya pilihan ukuran TV (inch), bahan material TV yang

berkualitas, kemudahan mendapatkan barang, kualitas suara yang baik, banyaknya

pilihan waran TV, dan kemampuan customer service dalam menanggapi keluhan

pengguna. Hal ini dapat dijadikan keunggulan dalam hal produk TV oleh PT Sharp

Electronics Indonesia.

Untuk atribut yang dikategorikan cukup puas yaitu tampilan desain TV yang baik

dan kualitas warna yang baik. Sedangkan untuk atribut yang dikategorikan tidak puas

yaitu harga TV yang terjangkau. Hal ini berarti performasi atribut-atribut tersebut

perlu ditingkatkan.

4.3.1.5 Analisis Tingkat Harapan

Tingkat Harapan

5 4.77 4.68 4.83


4.57
4.5 4.33 4.19 4.35
4.04 3.98
4 3.89 3.76
3.6
3.5
3 2.72
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Grafik 4.19 Tingkat Harapan

(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)


162

Keterangan

No Atribut

1 Tampilan desain TV yang baik


2 Harga TV yang terjangkau
3 Kualitas warna yang baik
4 Kualitas suara yang baik
5 Banyaknya pilihan model TV
6 Banyaknya Pilihan ukuran TV (inch)
7 Ketahanan mesin yang baik
8 Fitur TV yang lengkap
9 Bahan material TV yang berkualitas
10 Banyaknya pilihan warna TV
11 Kemudahan mendapatkan barang
12 Aftersales service yang baik
Kemampuan customer service dalam menanggapi keluhan
13
pengguna

Berdasarkan hasil pengolahan data terdapat enam atribut yang masuk dalam

kategori sangat diharapkan oleh pengguna TV dari PT Sharp Electronics Indonesia

yaitu ketahanan mesin yang baik, kualitas warna yang baik, kualitas suara yang baik,

aftersales service yang baik, kemampuan customer service dalam menanggapi

keluhan pengguna dan harga TV yang terjangkau.

Untuk enam atribut masuk ke dalam kategori diharapkan oleh pengguna TV dari

PT Sharp Electronics Indonesia, keenam atribut tersebut secara berurutan adalah fitur

TV yang lengkap, banyaknya pilihan ukuran TV (inch), kemudahan mendapatkan

barang, tampilan desain TV yang baik, bahan material yang berkualitas dan

banyaknya pilihan model TV.


163

Untuk atribut yang masuk ke dalam kategori cukup diharapkan oleh pengguna TV

dari PT Sharp Electronics Indonesia yaitu banyaknya pilihan warna TV.

4.3.1.6 Analisis Kategori Kano

Tabel 4.28 Analisis Kategori Kano

Kategori
No Atribut
Kano
1 Tampilan desain TV yang baik Must be
One
2 Harga TV yang terjangkau
dimensional
One
3 Kualitas warna yang baik
dimensional
4 Kualitas suara yang baik Attractive
5 Banyaknya pilihan model TV Indifferent
6 Banyaknya Pilihan ukuran TV (inch) Indifferent
One
7 Ketahanan mesin yang baik
dimensional
8 Fitur TV yang lengkap Must be
9 Bahan material TV yang berkualitas Indifferent
10 Banyaknya pilihan warna TV Indifferent
One
11 Kemudahan mendapatkan barang
dimensional
One
12 Aftersales service yang baik
dimensional
Kemampuan customer service dalam One
13
menanggapi keluhan pengguna dimensional
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

Dari tabel diatas terdapat satu atribut yang masuk ke dalam kategori kano

attractive yaitu kualitas suara yang baik. Hal ini berarti kepuasan pengguna

meningkat secara berlipatganda seiring dengan peningkatan performasi atribut.

Namun, penurunan performasi atribut ini tidak menyebabkan penurunan tingkat

kepuasan pengguna. Adapun atribut harga TV yang terjangkau, kualitas warna yang

baik, ketahanan mesin yang baik, kemudahan mendapatkan barang, aftersales service
164

yang baik dan kemampuan customer service dalam menanggapi keluhan pengguna

mempunyai kategori kano one dimensional yang berarti kepuasan pengguna berlipat

ganda maka pengguna akan semakin puas. Performasi atribut produk yang tinggi

menghasilkan kepuasan pengguna yang tinggi pula.

Terdapat dua atribut yang masuk dalam kategori kano must be yaitu tampilan

desain TV yang baik dan fitur TV yang lengkap. Adanya atribut-atribut ini tidak akan

meningkatkan kepuasan pengguna, tetapi tidak adanya atribut-atribut ini tidak akan

meningkatkan kepuasan pengguna, tetapi tidak adanya atribut-atribut ini akan

menurunkan kepuasan pengguna. Hal ini disebabkan karena atribut-atribut tersebut

dianggap oleh pengguna sebagai hal-hal dasar yang memang harus ada.

Terdapat empat yang masuk dalam kategori kano indifferent yaitu banyak pilihan

model TV, banyak pilihan ukuran TV (inch), bahan material TV yang berkualitas dan

banyaknya pilihan warna TV.

4.3.1.7 Analisis Skor Kepuasan Pengguna

Tabel 4.29 Analisis Skor Kepuasan Pengguna

Skor
No Atribut Kepuasan
Pengguna
1 Tampilan desain TV yang baik -2.92
2 Harga TV yang terjangkau -9.96
3 Kualitas warna yang baik -7.51
4 Kualitas suara yang baik -4.47
5 Banyaknya pilihan model TV 0
6 Banyaknya Pilihan ukuran TV (inch) 0.2
7 Ketahanan mesin yang baik -0.79
8 Fitur TV yang lengkap 0.21
9 Bahan material TV yang berkualitas 0.88
10 Banyaknya pilihan warna TV 5.95
11 Kemudahan mendapatkan barang -0.62
165

12 Aftersales service yang baik 0.23


Kemampuan customer service dalam
13 -3.30
menanggapi keluhan pengguna
(Sumber: Pengolahan data kuesioner penelitian)

Dari hasil diperoleh bahwa terdapat enam atribut memiliki skor kepuasan

pengguna yang positif, yaitu banyaknya pilihan model TV, banyaknya pilihan ukuran

TV (inch), fitur TV yang lengkap, bahan material TV yang berkualitas, banyaknya

pilihan warna TV, aftersales service yang baik yang berarti tingkat harapan

pengguna sudah terpenuhi dan tujuh atribut lainnya memiliki skor kepuasan pengguna

yang negative, yaitu tampilan desain TV yang baik, harga Tv yang terjangkau,

kualitas warana yang baik, kualitas suara yang baik, ketahanan mesin yang baik,

kemudahan mendapatkan barang dan kamampuan customer service dalam

menanggapi keluhan pengguna hal ini berarti performansi dari tujuh atribut tersebut

belum memenuhi tingkat harapan pengguna sehingga perlu ditingkatkan lagi

performansinya.

4.3.1.8 Analisis House Of Quality / Quality Function Deployment

Analisis Sub Matriks Whats

Atribut dalam sub matriks Whats merupakan atribut yang mempunyai skor

kepuasan pengguna yang bernilai negatif (belum memenuhi tingkat harapan

pengguna) dan masuk kategori kano yaitu one dimensional, attractive, must be.

Dari hasil pengolahan data semua atribut yang belum memenuhi harapan

pengguna. Nilai target ini kemudian digunakan untuk menghitung persentase

kepentingan Whats.
166

Persentase Kepentingan Whats

14
12.05 11.82 12.2
12 11.54
10.94 10.58 10.99
9.83 10.05
10

6
4

2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Grafik 4.20 Persentase Kepentingan Whats


(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)
Keterangan :

No Whats
1 Tampilan desain TV yang baik
2 Harga TV yang terjangkau
3 Kualitas warna yang baik
4 Kualitas suara yang baik
5 Ketahanan mesin yang baik
6 Fitur TV yang lengkap
7 Kemudahan mendapatkan barang
8 Aftersales service yang baik
Kemampuan customer service dalam menanggapi
9
keluhan pengguna

Untuk kepentingan whats berdasarkan persentase kepentingan adalah urutan

pertama ketahanan mesin yang baik. Urutan kedua adalah kualitas warna yang baik.

Urutan ketiga adalah kualitas suara yang baik urutan keempat adalah aftersales

service yang baik. Ututan kelima adalah kemampuan customer service dalam

menanggapi keluhan pengguna. Urutan keenam adalah harga TV yang terjangkau.

Urutan ketujuh adalah fitur TV yang lengkap. Urutan kedelapan adalah kemudahan

mendapatkan barang. Urutan kesembilan adalah tampilan desain TV yang baik.


167

Analisis Sub Matriks Hows

Sub Matriks Hows berisi langkah-langkah atau tindakan yang telah atau akan

dilakukan perusahaan untuk meningkatkan atribut kebutuhan pengguna (whats).

Tingkat kepentingan hows diukur dengan menjumlahkan hasil perkalian antara bobot

hubungan dengan adjusted importance (bobot kepentingan yang disesuaikan) masing-

masing atribut.

Persentase kepentingan Hows

20 19.1419.14
18
16
14.43 14.3
14
12
10
8
6.38 6.34
6
4.77 4.77
4 2.81
2 1.6 1.52 2.11
1.19
0.31 0.2 0.4 0.44 0.15
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Grafik 4.21 Persentase Kepentingan Hows


(Sumber: Pengolahan Microsoft excel 2003)
Keterangan :

No Hows
Membentuk suatu tim kreatif yang berasal dari seluruh divisi
1
untuk memeberikan ide mengenai desain
2 Benchmarking desain TV dengan kompetitor
3 Memberikan harga sesuai dengan segmentasi pasar
4 Mengurangi fitur untuk beberapa tipe yang dirasa tidak penting
5 Membuat tipe khusus yang terjangkau
6 Terus mengembangakan processor warna
7 Memberikan panduan pengaturan warna
8 Membeikan boks khusus untuk tempat speaker
9 Memasang glasswool
168

10 Memberikan Speaker Fullrange


11 Quality control yang ketat
12 Menegembangkan fitur-fitur TV yang terbaru
13 Penambahan show room Sharp
14 Memperbanyak SDSS (Sharp Direct Service Station)
15 Memberikan pelatihan karyawan
16 Tersedia service keliling
17 Tersedia call center
18 Memberikan pelatihan karyawan

Berdasarkan persentase kepentingan Hows yang telah dihitung, maka urutan atribut

pelayanan yang harus dipenuhi oleh perusahaan dapat ditentukan. Urutan pertama

terdapat dua atribut yang memiliki persentase kepentingan yang sama yaitu mengurangi

fitur untuk beberapa tipe yang dirasa tidak penting dan membuat tipe khusus TV yang

terjangkau sehingga menghasilkan harga jual barang yang lebih murah yang dapat

dijangkau oleh semua kalangan. Terkadang, untuk beberapa kalangan terutama kalangan

menengah kebawah tidak membutuhkan fitur-fitur yang canggih yang dapat menaikkan

harga produksi. Maka dari itu untuk beberapa tipe fitur-fitur tersebut dihilangkan agar

harga produksi tidak terlalu tinggi. Sharp juga membuatkan tingkatan produk TVnya

dari yang biasa saja hingga penuh dengan fitur canggih sehingga dapat dijangkau semua

kalangan. Urutan kedua adalah terus mengembangakan processor warna sehingga

gambar yang dihasilkan memiliki kualitas warna yang baik. Dengan terus

mengembangkan processor warna diharapkan kualitas warna TV akan semakin

sempurna. Urutan ketiga adalah memberikan speaker fullrange. Dengan memberikan

speaker fullrange, kualitas suara akan lebih baik. Urutan keempat adalah memberikan

harga sesuai dengan segmentasi pasar sehingga tipe produk TV yang akan dijual dapat

disesuaikan untuk kalangan menengah atas dan untuk kalangan menengah kebawah dan
169

juga di kota-kota kecil. Urutan kelima adalah memeberikan pelatihan karyawan dalam

menanggapi keluhan pengguna. Diharapkan dengan memberikan pelatihan karyawan

secara terus menerus karyawan akan menambah pengetahuan dan semakin baik

pelayanannya. Urutan keenam terdapat dua atribut yang memiliki persentase

kepentingan yang sama yaitu memberikan boks khusus untuk tempat speaker dan

memasang glasswool sebagai alat kedap suara sehingga speaker menghasilkan suara

yang baik. Urutan ketujuh adalah membentuk suatu tim kreatif yang berasal dari seluruh

divisi untuk memberikan ide mengenai desain TV yang akan dibuat, kemudian di

persentasikan pada bagian marketing untuk menghasilkan suatu tampilan desain TV

yang baik. Urutan kedelapan adalah tersedianya call center untuk menanggapi keluhan-

keluhan dari pengguna. Urutan kesembilan adalah memberikan panduan pengaturan

warna yang ada pada buku panduan penggunaan TV, sehingga pengguna TV dapat

mengatur sendiri kualitas warna yang menurutnya baik sesuai dengan keinginannya.

Urutan kesepuluh adalah quality control yang ketat pada seluruh bahan baku dan

material yang masuk dan juga pemeriksaan pada produk yang telah selesai diproduksi

sehingga menghasilkan ketahanan mesin yang tahan lama dan tampilan desain TV yang

baik. Urutan kesebelas adalah memperbanyak SDSS (Sharp Direct Service Station ).

Diharapkan dengan semakin banyaknya SDSS, pengguna TV Sharp dapat dengan

mudah menjangkau jika ingin melakukan perbaikan, mendapatkan suku cadang atau

ingin membeli produk Sharp. Urutan keduabelas adalah memberikan pelatihan pada

karyawan dalam meningkatkan after sales service yang baik sehingga pengguna merasa

puas atas service yang diberikan dari perusahaan. Urutan ketigabelas adalah

penambahan show room sharp, sehingga dapat memudahkan pengguna yang akan
170

membeli produk Sharp. Urutan keempatbelas adalah benchmarking desain TV dengan

kompetitor sehingga tampilan desain TV Sharp menjadi lebih baik dan terdepan

dibandingkan dengan desain TV merek lain. Urutan kelimabelas adalah

mengembangkan fitur-fitur TV yang terbaru sehingga produk TV Sharp memiliki fitur

yang lengkap yang dapat menarik pengguna untuk membeli TV merk sharp. Urutan

keenambelas adalah tersedia service keliling yang akan memudahkan pengguna karena

service keliling ini akan datang kerumah masing-masing pengguna untuk menanggapi

semua keluhan yang ada.

Analisis Hubungan Matriks Whats dan Hows

Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa Whats merupakan atribut yang memiliki

skor kepuasan negatif yang berarti belum memenuhi harapan pengguna sehingga perlu

dilakukan peningkatan untuk atributnya. Sedangkan Hows adalah langkah-langkah atau

tindakan yang telah atau akan dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan

performasi atribut Whats.

Membentuk suatu tim kreatif yang berasal dari seluruh divisi untuk memberikan

ide mengenai desain memiliki hubungan yang kuat dengan tampilan desain TV yang

baik. Dengan dibentuknya tim kreatif dari seluruh divisi diluar divisi engineering

diharapkan dapat mengeluarkan ide-ide segar mengenai desain dan fitur terbaru yang

belum pernah dipikirkan oleh divisi engineering karena biasanya divisi engineering

idenya telah stuck dan tidak berkembang. Tim kreatif ini telah banyak mengeluarkan ide

untuk TV seperti TV plasmacluster sehingga tim ini penting untuk pengembangan

desain TV.
171

Sharp juga melakukan benchmarking desain TV dengan kompetitor untuk

membuat tampilan desain TV yang baik, tetapi hal ini tidak terlalu berpengaruh

terhadap perkembangan desain TV Sharp karena desain TV Sharp di Jepang selalu yang

pertama muncul sehingga memiliki hubungan yang lemah dengan tampilan desain TV

yang baik.

Memberikan harga sesuai dengan segmentasi pasar memiliki hubungan sedang

dengan harga TV yang terjangkau. Hal ini dikarenakan Sharp merasa masih adanya

anggapan pada masyarakat Indonesia bahwa harga murah identik dengan kualitas yang

jelek sehingga Sharp tetap mempertahankan harga jual tinggi untuk beberapa tipe yang

memang masuk kelas high end.

Mengurangi fitur untuk beberapa tipe yang dirasa tidak penting memiliki hubungan

yang kuat terhadap harga TV yang terjangkau. Dengan mengurangkan fitur untuk

beberapa tipe menengah kebawah dapat mengurangi harga produksi sehingga harga jual

menjadi lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat menengah kebawah. Pada

umumnya masyarakat menengah kebawah tidak akan menggunakan fitur-fitur yang ada

sehingga dapat dikurangi.

Sharp memiliki beberapa tingkatan dalam produk TVnya sesuai dengan fitur dan

segmentasi pasar. Dengan membuat tipe khusus yang terjangkau dapat membuat harga

TV menjadi terjangkau sehingga memiliki hubungan yang kuat.

Sharp terus mengembangkan procsesor warna untuk menyempurnakan kualitas

warna agar lebih sempurna. Oleh karena itu hubungannya kuat dengan kualitas warna

yang baik.
172

Memberikan panduan pengaturan warna kepada pengguna TV sharp memiliki

hubungan yang lemah terhadap kualitas warna yang baik. Sharp menilai bahwa kualitas

warna TV yang kurang baik disebabkan oleh pengguna TV yang tidak melakukan

pengaturan warna dengan benar (contrast, brightness, sharpness, dll) sehingga warna

TV yang keluar tidak sempurna.

Memberikan boks khusus untuk tempat speaker memiliki hubungan yang sedang

dengan kualitas suara yang baik. Dengan memberikan boks khusus pada speaker dapat

membuat suara yang keluar tidak menyebar kemana-mana sehingga kualitas suara yang

dihasilkan baik.

Memasang glasswool diharapkan dapat membuat suara yang dikeluarkan memiliki

kualitas yang baik karena glasswool berfungsi sebagai kedap suara pada boks speaker.

Dengan demikian memasang glasswool memiliki hubungan sedang dengan kualitas

suara yang baik.

Untuk memberikan kualitas suara yang maksimal, TV Sharp dilengkapi oleh

speaker fullrange yang dapat mengeluarkan berbagai macam tingkatan suara dari treble,

mid dan bass. Hal ini menyebabkan hubungan yang kuat terhadap kualitas suara yang

baik.

Quality control yang ketat baik produk yang diproduksi di pabrik maupun dari

supplier dari mulai incoming material hingga produk jadi di harapkan dapat membuat

produk TV Sharp tahan lama baik itu mesin maupun bagian luar dari TV. Hal ini

memiliki hubungan yang kuat terhadap ketahanan mesin yang baik.


173

Sharp terus mengembangkan teknologi-teknologi dan fitur-fitur tebaru untuk

produk elektroniknya. Hal ini diharapkan dapat melengkapi fitur-fitur yang telah ada.

Hal ini memiliki hubungan yang kuat terhadap fitur yang lengkap.

Sharp terus melakukan peningkatan dalam hal kemudahan mendapatkan barang

bagi pengguna elektronik. Selain memasok kepada toko elektronik kecil, hypermart dan

toko elektronik besar, Sharp juga membuka show room khusus produk Sharp yang saat

ini hanya terdapat di Grand Indonesia. Diharapkan di lain waktu show room tersebut

dapat ditambah di kota-kota lainnya. Hal ini memiliki hubungan yang sedang terhadap

kemudahan mendapatkan barang. Selain itu Sharp juga terus menambah SDSS (Sharp

Direct Service Station) pada kota-kota besar dan kecil untuk dapat menjangkau lebih

banyak pengguna Sharp yang ingin melakukan perbaikan maupun membeli produk. Hal

ini sangat penting pada pengguan produk Sharp di kota kecil sehingga memiliki

hubungan yang kuat terhadap kemudahan mendapatkan barang.

Untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pengguna produk Sharp, Sharp

memberikan pelatihan pada karyawan secara berkala. Tujuannya agar karyawan

semakin mahir dan terlatih dalam melakukan perbaikan dan menanggapi keluhan

pengguna. Pelatihan yang diberikan mencakup pelatihan teknis, prilaku dan cara

berbicara. Hal ini memiliki hubungan yang kuat terhadap aftersales service yang baik

dan kemampuan customer service dalam menanggapi keluhan pengguna.

Untuk memberikan pelayanan yang baik dan cepat dalam hal perbaikan produk

elektronik para pengguna, Sharp menyediakan service keliling agar dapat dengan cepat

sampai pada rumah pengguna produk Sharp. Hal ini memiliki hubungan yang kuat

dalam hal aftersales service yang baik.


174

Sharp menyediakan call center 24 jam untuk menanggapi keluhan, kritik dan saran

pengguna Sharp sehingga dapat cepat ditindaklanjuti oleh Sharp dan dicari penyelesaian

masalahnya.

Anda mungkin juga menyukai