penelitian.
(CFA). Model SEM juga akan dianalisis dengan metode Goodness of Fit
terhadap kuesioner.
a. Variabel Kepemimpinan.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Item-Total Alpha if Item
Correlation Deleted
KP01 21,13 12,809 ,861 ,917
KP02 21,20 12,993 ,839 ,920
KP03 21,33 13,471 ,793 ,926
b. Variabel Kompensasi.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
d. Variabel Kinerja.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
a. Variabel Kepemimpinan.
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,936 3
Sesuai Tabel 5.5. tentang Nilai Cronbach's Alpha untuk Uji
b. Variabel Kompetensi.
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,948 3
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,893 4
d. Variabel Kinerja.
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,832 5
Sesuai Tabel 5.8. tentang Nilai Cronbach's Alpha untuk Uji
B. Analisis Deskriptif.
dilihat profil dari data penelitian dan hubungan yang ada antar
Kota Palembang.
pilihan atas jadwal kerja. Ibu-ibu yang bekerja lebih mungkin untuk
bersikap dan berlaku sesuai atau sejalan dengan kebijakan dan peraturan
yang tinggi mampu bekerja dengan tingkat kesulitan dan tanggung jawab
didasarkan atas 3 alasan yaitu: (1) ada keyakinan yang meluas bahwa
usia karyawan semakin bertambah dan (3) pension (Robbins, 2001, p.42).
yang muncul ditempat kerja, sehingga mereka telah terbiasa dan lebih
tabel 5.9.
oleh usia antara 41-50 tahun (20%), kemudian usia 51-60 tahun (9%),
usia antara 31-40 tahun (60%), usia antara 20 -30 tahun (16%), dan usia
penelitian ini diukur melalui 3 buah indikator (KP01 s/d KP03). Hasil
Frekuensi Jawaban
129 kali, sedangkan skor hasil penelitian diperoleh 429 atau rata-
Tabel 5.13.
Frekuensi Jawaban
Tabel 5.14.
Frekuensi Jawaban
ini.
penelitian ini diukur melalui 5 buah indikator (KI01 s/d KI05). Hasil
Tabel 5.15.
Frekuensi Jawaban
C. Analisis SEM.
data model, validitas dan reliabilitas yang baik (Wijanto, 2008:69). Tahap
Kedua dari two step approach adalah menggabungkan model CFA dari
satu model keseluruhan (hybrid model) atau full model untuk diestimasi
dapat diterima.
dan Kenny dalam Ghozali (2008:72) skor yang dihasilkan oleh skala Likert
interval. Jadi dapat disimpulkan skala Likert dapat dianggap kontinyu atau
mempunyai urutan yang sama dengan skor skala Likert. Oleh karena tidak
sampel berkisar antara 100-200 atau minimal lima kali jumlah indikator.
Berdasarkan pendapat di atas, karena jumlah indikator dalam
penelitian ini sebanyak 20, maka sampel data penelitian yang digunakan
lurus dan lebih dari 50% nilai jarak mahalanobis kurang dari atau sama
Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki karakteristik
dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk variabel tunggal
terhadap nilai rata-rata (centroid) nya. Observasi data yang jauh dari nilai
Distance atau 2 (15; 0,001) = 37.6973. Hal ini berarti semua kasus
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel atau indikator.
Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Faktor
(VIF) dengan persamaan VIF = 1/tolerance. Jika nilai VIF lebih kecil dari
Collinearity Statistics
Berdasarkan Tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai VIF dalam penelitian
ini lebih kecil dari 10, sehingga tidak terdapat multikolinieritas.
f). Evaluasi terhadap Nilai Residual.
Perbedaan kedua nilai ini tercermin pada nilai residual covariance matrix.
covariance matrix pada () dan nilai S atau dengan kata lain akan ada
satu nilai residual untuk setiap pasang variabel observed atau manifest
dengan standard error, dengan demikian analog dengan nilai Z score dan
nilai standardized residual diluar rentang 2,58 maka salah satu variabel
observed harus dibuang (didrop) dari analisis atau sebuah modifikasi perlu
CFA.
darisuatu konstruk teoritis.Analisis ini sering juga disebut menguji validitas suatu
dilakukan dengan cara melihat nilai mutan faktor standar dari masing-masing
apabila memiliki nilai muatan faktor standar lebih besar atau sama dengan 0,5.
(Ferdinand, 2006 dalam Mariam, 2009:51). Uji reliabilitas dalam SEM menurut
Hair et al., (1995) dalam Mariam (2009:51) dapat diperoleh melalui rumus
sebagai berikut :
( Standard Loading)2
Construct Reliability = ------------------------------------
( Standard Loading)2+ j
Keterangan :
indikator yang didapat dari hasil perhitungan LISREL 8.8, yaitu nilai
j (1 Std.Loading 2 ) .
endogen.Dalam penelitian ini terdiri dari dua konstruk eksogen dan dua konstruk
konstruk endogen. Hasil analisis faktor konfirmatori atau CFA antar konstruk
eksogen maupun antar konstruk endogen akan dibahas pada bagian selanjutnya.
analisis faktor konfirmatori (CFA). Model CFA Konstruk Eksogen dapat dilihat
KOM01 1 0
loading factor) lebih dari 0,5, artinya indikator-indikator tersebut sudah validdan
dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. Nilai Construct Reliability (CR) dari
variabel Usaha sebesar 0,86(lebih besar dari 0,7). Dengan demikian dapat
nilai faktor muatan standar (standardized loading factor) lebihsama dengan 0,5
keculai indicator KOMP03 yang kurang dari 0,5, artinya indikator tersebut belum
valid dan harus dikualarkan dalam analisis selanjutnya. Nilai Construct Reliability
(CR) dari variabel Sosiologis sebesar 0,60(lebih kecil dari 0,7). Dengan demikian
yang telah terbentuk masih terdapat indikator dalam model keseluruhan (Ful
Model) yang memiliki nilai factor standar di bawah 0,5 yaitu pada indicator
KOM03, sehingga indikator tersebut tidak valid dan harus dikualarkan dalam
mengeluarkan indikator yang tidak valid, yaitu indikator KOM03, dan diperoleh
KOM01 1 0
Model_2 CFA Konstruk Eksogen sudah tidak terdapat nilai muatan faktor loading
yang kurang dari 0,5, sehingga semua indikator pada variabel Eksogen sudah
disimpulkan bahwa seluruh dimensi dan varibel penelitian dalam Ful Model
Gambar 5.3.berikut.
Gambar 5.3.Model_1 CFA Konstruk Endogen.
nilai muatan faktor loading yang kurang dari 0,5, yaitu Y1, sehingga indikator
Pengembangan Karir terdapat dua indikator yang memiliki nilai faktor muatan
standar (standardized loading factor) kurang dari 0,5 yaitu indikator PA03 dan
yang baik.
Indikator dari variabel Kinerja terdapat dua indikator yang memiliki nilai
faktor muatan standar (standardized loading factor) kurang dari 0,5 yaitu
indikator KI03 dan KI04, artinya indikator tersebut tidak valid, sehingga
mengeluarkan indikator yang tidak valid, dan diperoleh Model_2 CFA Konstruk
PERUBAHAN
Y1 0.77 0.41
0.79
PERILAKU
Y3 0.52 0.73
Y4 0.88 0.23
Y6 0.71 0.50
Model_2 CFA Konstruk Endogen sudah terdapat nilai muatan faktor loading yang
kurang dari 0,5, sehingga menunjukan semua indikator pada variabel endogen
seluruh konstruk eksogen diatas 0,7. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
seluruh dimensi dan varibel penelitian dalam Ful Model memiliki reliabilitas yang
baik.
(SEM) secara full model (tanpa melibatkan indikator yang tidak valid). Analisis
hasil pengolahan data pada tahap full model SEM dilakukan dengan
dengan Software LISREL 8.5. Adapun pengujiannya merujuk pada kriteria model
Berdasarkan Tabel 5.21. dan hasil analisis dari Lisrel di atas menunjukan
goodness of fit yang baik. Hal ini menunjukan bahwa model secara keseluruhan
(Ful Model)yang dihasilkan mempunyai goodness of fit yang baik, yang
berarti seluruh model struktural yang dihasilkan merupakan model yang Fit atau
parameter pada Full Model yang signifikan (nilai t-hitung yang lebih besar dari
sebagai berikut.
Persamaan Sub-Struktural :
PA = 0.29*KP + 0.03*KOM
Berdasarkan model sub-struktural di atas dapat di jelaskan bahwa
dan Kompetensi secara positif masing-masing sebesar 0,29 dan 0,03, namun
Hal ini berarti bahwa semakin baik Kepemimpinan dan Kompetensi maka
dan Kompetensi secara positif masing-masing sebesar 0.08, 0.07 dan 0.12, namun
ketiganya tidak berpengaruh signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini
suatu variabel dengan variabel lainnya baik secara langsung, maupun secara
tidak langsung. Interpretasi dari hasil ini akan memiliki arti yang penting
untuk menentukan strategi yang jelas dalam rangka meningkatkan kinerja. Hasil
perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung oleh LISREL adalah sebagai
berikut :
Pengembanggan
Kepemimpinan Kompetensi
Karir
Pengembangan
0.29 0.03
Karir
memiliki pengaruh langsung yang lebih besar terhadap Kinerja Aparatur (sebesar
Kepemimpinan
Kompetensi
Pengembangan
Karir
0,12) juga lebih besar daripada pengaruh tidak langsung dari Kompetensiterhadap
A. Kesimpulan
sebesar 2,32, karena nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (1,96)
nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel 1,96 (Gambar 5.6 ) maka
akan meningkat.
kepemimpinan.
5. Kompetensi berpengaruh positif dan tidak signifikan secara
Hal ini ditunjukkan dari nilai t-hitung sebesar 0,18 yang lebih kecil
B. Implikasi Manajerial
terpadu.
C. Saran
kepemimpinan
Kode KETERANGAN
Kuesioner PERNYATAAN
STS TS N S SS
Kepemimpinan
KP01 Kepemiumpinan Walikota Palembang tahun 2013
terpilih telah sesuai dengan prosedur dan tidak
mempengaruhi aparatur/pegawai
KP02 Kepemimpinan Walikota Palembang dalam
mendelegasikan tugas kepada bawahan telah sesuai
dengan tupoksi di masing-masing unit kerja
KP03 Kepemimpinan walikota Palembang tidak
menggunakan strategi intimidasi kepada bawahannya
Kompetensi
Kinerja
Keterangan : (STS)sangat tidak setuju (TS)tidak Setuju (N)neteral (S)setuju (SS)sangat setuju