Anda di halaman 1dari 44

1

✓ UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS


KUESIONER (KORELASI BISERIAL)

✓ UJI INTERRATER RELIABILITY

25%
+5%
50%
+5%
75%
+5%

Rosa Rosmanah, S.K.M., M.Stat


2

UJI VALIDITAS
(KORELASI BISERIAL)
3
UJI VALIDITAS (KORELASI BISERIAL/POINT BISERIAL) 3

Uji Validitas bertujuan untuk mengetahui kevalidan angket kuesioner yang


digunakan oleh peneliti dalam mengukur dan memperoleh data penelitian
dari responden.

Apabila angket kuesioner memiliki option jawaban ya dan tidak atau bisa
diukur dengan jawaban benar ataupun salah, maka untuk mengetahui
kevalidan suatu item soal bisa menggunakan Uji Validitas Point Biserial

Uji Validitas Point Biserial bisa juga disebut dengan Uji Validitas untuk soal
pilihan ganda (Dis-kontinum).

Uji Validitas Point Biserial pada dasarnya mengkorelasikan skor tiap soal
yang berskala data diskrit dengan skor total yang di peroleh dari penyebaran
angket kuesioner.

Data Diskrit merupakan data kualitatif, misalnya option jawaban Ya dan Tidak
ataupun Benar dan Salah
4
4

KRITERIA PENGUJIAN VALIDITAS

Mengetahui reliabilitas

• Menentukan nilai r tabel; nilai r tabel dilihat dengan tabel


r (pada lampiran). Pada jumlah responden 10 dengan
tingkat kemaknaan 5%, didapatkan angka r tabel=0,632
• Menentukan nilai r hasil perhitungan, nilai r hasil dapat
dilihat pada kolom ‘inter-item correlation Matrix’

Keputusan uji validitas

• Masing-masing pertanyaan/variabel dibandingkan nilai r


hasil dengan nilai r tabel, ketentuan bila r hasil > r tabel,
maka pertanyaan tersebut valid.
5
6
6

Data hasil uji coba kuesioner tentang pengatahuan, dimana nilai 0 artinya
jawaban responden salah dan nilai 1 artinya jawaban responden benar

No Butir jawaban pertanyaan


Jumlah
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
1 1 1 1 1 0 0 0 4
2 1 1 0 1 1 1 0 5
3 0 1 1 1 0 0 0 3
4 1 1 0 0 0 0 0 2
5 0 1 0 0 0 0 0 1
6 1 1 1 1 1 1 1 7
7 1 1 1 1 1 1 0 6
8 0 0 0 0 0 0 0 0
9 1 1 0 0 1 0 0 3
10 1 1 1 1 1 0 0 5
Langkah 1. Memasukkan data tersebut ke SPSS 7
7
8
8
9
9
10
10
Langkah 2. Melakukan Analisis Data 11
11
1. Klik Analyse -> Scale -> Reliability analysis
12
12
2. Masukkan semua variable ke dalam kotak ‘items’, yaitu Pertanyaan 1 sampai 7) bentuknya sbb:
13
13
3. Klik option ‘statistics’ 14
14
4. Pada bagian ‘Inter-item’ klik pilihan ‘Correlations’
5. Klik continue -> Ok
15
15

Langkah 4. Menarik Kesimpulan


Terlihat dari 10 pertanyaan, ada tiga pertanyaan yang r hasil < r tabel
(0.632) yaitu pertanyaan no 2 (r 0,569) dan 7 (r 0,538). Sehingga
pertanyaan ketiga pertanyaan tersebut tidak valid. Namun langkah ini
belum selesai karena kita harus mendapatkan pertanyaan yang benar
benar valid, dengan cara mengeluarkan pertanyaan yang tidak valid.
Langkah 5. Melakukan analisis lagi dengan mengeluarkan pertanyaan yang tidak valid.
16
1. Klik analyse -> Scale -> reliability analysis 16

2. Masukkan ketujuh variable ke dalam kotak item (variable pertanyaan 2 dan 7 tidak ikut dianalisis
3. Ok
17
17
18
18
19
19

Langkah 6. Melakukan Interpretasi


Dari kelima pertanyaan tersebut, semua mempunyai nilai r hasil
berada diatas dari nilai r table (0,632) sehingga dapat
disimpulkan kelima pertanyaan tersebut sudah valid.
20
20

Berdasarkan tabel di atas hasil uji validitas didapatkan bahwa dari 7 pertanyaan pengetahuan ada 5
pertanyaan yang valid (r hitung r tabel) dan reliabel (alpha > konstanta). Pertanyaan yang tidak valid dan
tidak reliabel ada dua yaitu nomor 2 dan nomor 7, selanjutnya nomor tersebut dapat dibuang atau
diperbaiki, setelah itu kuesioner dapat digunakan untuk penelitian.
21

UJI RELIABILITY
22

UJI RELIABILITY
22

Uji Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingka konsistensi angket


kuesioner, sehingga angket kuesioner tersebut dapat dihandalkan,
meskipun penelitian dilakukan berulang kali menggunakan angket
kuesioner yang sama dengan waktu yang berbeda.

Penilaian skor pada item soal di angket kuesioner umumnya


menggunakan skala likert (Skor 1-4, Skor 1-5 dan Skor 1-6), namun ada
penilaian lain jika item soal berbentuk pilihan ganda, dimana skor yang
digunakan yaitu Benar dan Salah ataupun Ya dan Tidak, jawaban optional
tersebut bisa disebut dangan skor data diskrit (Dis-kontinum).

Angket kuesioner penelitian dikatakan baik dan berkualitas apabila sudah


terbukti validitas dan reliabilitasnya.
23
23

KRITERIA PENGUJIAN RELIABILITAS

Mengetahui reliabilitas

• Membandingkan nilai Cronbach's Alpha


dengan nilai konstanta (0,6) "bisa juga dengan
r tabel".

Keputusan uji reliabilitas

• Jika nilai Cronbach's Alpha > konstanta (0,6),


maka pertanyaan tersebut reliabel.
• Jika nilai Cronbach's Alpha < konstanta (0,6),
maka pertanyaan tersebut tidak reliabel.
Langkah 1. Hapus/eliminasi pertanyaan yang tidak valid 24
24
Sorot baris 2, 7, dan 8 (SCORE) -> klik kanan -> Clear
Kolom score dihapus karna tidak masuk dalam pengujian reliabilitas
Langkah 2. Melakukan Analisis Data 25
25
1. Klik Analyse -> Scale -> Reliability analysis
2. Masukkan semua variable ke dalam kotak ‘items’ -> Ok 26
26
27
27
28
28
29
29

Penyajian data hasil uji validitas dan uji reliabilitas sebagai berikut:

Dari hasil uji ternyata, nilai Cronbach's Alpha (0.802) lebih besar dibandingkan dengan nilai konstanta 0,6, maka kelima
pertanyaan yang sudah valid diatas dinyatakan sudah reliabel.
30
30
Nomor r hitung r table Alpha Konstanta Kesimpulan
pertanyaan
1 0,704 0,632 0,802 0,6 Valid

2 0,569 0,632 0,802 0,6 Tidak valid

3 0,664 0,632 0,802 0,6 Valid

4 0,814 0,632 0,802 0,6 Valid

5 0,759 0,632 0,802 0,6 Valid

6 0,746 0,632 0,802 0,6 Valid

7 0,538 0,632 0,802 0,802 Tidak valid

Berdasarkan tabel di atas hasil uji validitas didapatkan bahwa dari 7 pertanyaan ada 5 pertanyaan yang valid (r hitung >
r tabel) dan reliabel (alpha > konstanta). Pertanyaan yang tidak valid dan tidak reliabel ada dua yaitu nomor 2 dan
nomor 7, selanjutnya nomor tersebut dapat dibuang atau diperbaiki, setelah itu kuesioner dapat digunakan untuk
penelitian.
31
31

Latihan!
Data hasil uji coba kuesioner tentang perilaku, dimana nilai 0 artinya
jawaban responden salah dan nilai 1 artinya jawaban responden benar

No Butir jawaban pertanyaan


Jumlah
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7
2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
3 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5
4 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6
5 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 5
6 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 3
7 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
9 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5
32
32

C. Uji Keandalan Antar Penilai


Pada penelitian kesehatan seringkali kita menggunakan teknik pengamatan
(observasi), misalnya ingin mengetahui perilaku perawat dalam melakukan
asuhan keperawatan, mengamati dokter dalam melakukan pengkajian
terhadap pasien, dll. Dengan metode pengamatan (observasi) seringkali
antara peneliti dengan pengumpul data (numerator) terjadi perbedaan
persepsi terhadap kejadian yang diamati. Agar data yang dihasilkannya valid,
maka harus ada pernyamaan persepsi antara peneliti dengan numerator.
33

UJI
INTERRATER
RELIABILITY
34
34

Uji interrater reliability

•Jenis uji yang digunakan untuk


menyamakan persepsi antara
peneliti dengan numerator
(pengumpul data). Alat yang
di gunakan untuk uji interrater
adalah Uji Statistik Kappa.
35

Prinsip uji:

Ketentuan Uji ▪ Bila nilai koefisien kappa ≥ 0,6 atau p velue


≤ alpha (0,05), maka persepsi antara
✓ Kalau numerator banyak, maka
peneliti dengan numerator sama.
uji dilakukan terhadap masing-
masing numerator ▪ Bila nilai koefisien kappa ≤ 0,6 atau p velue
✓ Dilakukan terhadap masing- ≥ alpha (0,05), maka persepsi antara
masing pertanyaan Peneliti dan peneliti dengan numerator terjadi
numerator bersama-sama perbedaan.
mengobservasi
✓ Waktu mengobservasi antara
peneliti dengan numerator tidak
boleh berbeda
36
Kemudian dilakukan uji coba dengan pengamatan 36

Contoh terhadap 15 perawat, hasilnya sbb:


No Peneliti Numerator
Seorang peneliti melakukan penelitian terhadap 1 1 2
perilaku perawat dalam melaksanakan asuhan 2 2 1
keperawatan, kemudian dengan instrumen 3 1 1
lembar observasi peneliti melakukan 4 2 1
pengamatan terhadap perilaku perawat. Dimana 5 2 1
penelitian ini akan dibantu oleh numerator, oleh 6 1 2
karena itu maka harus dilakukan uji interrater 7 2 1
reliability. Pertanyaan sbb:
8 1 1
Apakah dalam melakukan pengkajian sampai
9 3 2
evaluasi perawat melakukannya dengan baik?
10 1 1
11 2 1
1. Baik 2. Cukup 3. Kurang baik
12 2 3
13 3 3
14 2 2
15 1 1
Langkah 1. Entry data 37
37
Langkah 2. Melakukan Analisis Data 38
38
1. Klik Analyse -> Descriptive Statistics -> Crosstabs
39
39
2. Masukan variable peneliti ke bagian row dan masukan variable numerator kebagian column
3. Klik tombol ‘Statistics’
40
4. Klik tombol ‘Kappa’ 40

5. Continue
6. OK
41
41
42
42

Langkah 2. Interprestasi dataHasil uji didapatkan nilai koefisien kappa= 0,029 dan p value =
0,875. Dengan hasil ini berarti koefisien kappa < 0,6 dan p value > 0,05. berarti hasil uji kappa
kesimpulannya; ada perbedaan persepsi mengenai perilaku perawat yang diamati antara
peneliti dengan numerator (numerator harus di trainning).
Latihan uji interrater reliability! 43
43

No Peneliti Numerator
1 2 1
2 2 2
3 2 1
4 1 3
5 2 2
6 2 2
7 3 2
8 1 1
9 1 1
10 2 3
11 2 2
12 2 3
13 2 2
14 2 3
15 3 3
44

Anda mungkin juga menyukai