Anda di halaman 1dari 43

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Oleh:
Dr. Yanda Ardanta, M.Kes

LATAR BELAKANG PERLUNYA UJI VALIDITAS


DAN RELIABILITAS
Penelitian

pada dasarnya merupakan


proses untuk melakukan pengukuran. Oleh
karena itu agar kesimpulan yang diperoleh
dari penelitian tidak keliru atau tidak
memberikan gambaran yang jauh berbeda
dengan keadaan yang sebenarnya maka
diperlukan alat ukur yang berupa skala atau
test yang valid dan reliabel.

Teknik Pengukuran Variabel Observeb dan


Unobserveb

Pengukuran Variabel Observeb

Langsung dilakukan pengukuran berdasarkan nilai skala


yang ditunjukkan oleh alat ukur tersebut.

Pengukuran Variabel Unobserved

Dilakukan dengan melaui indikator (indikasi) yang dapat


digunakan untuk menggambarkan variabel tersebut.

Perbedaan Pengukuran Variabel Observeb


dan Unobserveb

Pengukuran Observeb

Panjang
Tinggi
Berat
Luas
Pendapatan

Pengukuran Unbserveb

Loyalitas Pelanggan
Kepuasan Kerja
Motivasi Kerja
Komitmen Karyawan
Kepercayaan

MODEL INDIKATOR PENELITIAN REFLEKTIF

Dalam model penelitian


relflektif indikator dipandang
sebagai
variabel
yang
dipengaruhi oleh variabel
laten.
Oleh karena itu
angka
dalam
indikator
reflektif harus menunjukkan
pola inter-corelation agar
dapat
diterima
sebagai
pengukuran.

X1
X2
X3
X4
X5

Kepuasan
Pelanggan

MODEL INDIKATOR PENELITIAN FORMATIF

Dalam model penelitian


formatif
indikator
dipandang
sebagai
variabel
yang
mempengaruhi
variabel
laten.
Oleh karena itu
angka dalam indikator
formatif tidak
harus
menunjukkan pola intercorelation agar dapat
diterima
sebagai
pengukuran.

Pendidikan

Umur

Jenis
Kelamin

Demografi

UJI VALIDITAS
Sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu instrument digunakan untuk mengukur atribut
A dan ternyata mampu memberikan informasi
tentang A maka instrument tersebut dinyatakan
valid.
Suatu alat ukur yang valid, tidak hanya sekedar
mampu mengungkapkan data dengan tepat, namun
juga harus mampu memberikan gambaran yang
cermat mengenai data tersebut.
Suatu alat ukur biasanya hanya merupakan ukuran
yang valid untuk satu tujuan yang spesifik. Dengan
demikian predikat valid untuk seperti yang
dinyatakan dalam kalimat test ini valid adalah
kurang lengkap.

JENIS UJI VALIDITAS

Validitas Eksternal
Suatu instrument dikatakan valid secara
eksternal jika data yang diperoleh sesuai
dengan informasi lain mengenai variabel yang
dimaksud.
Validitas Internal
Bila terdapat kesesuian antara bagian-bagian
instrumen
dengan
instrument
secara
keseluruhan.

Contoh Validitas Eksternal


Diantara nilai ujian berikut, manakah yang dapat
digunakan sebagai instrument untuk mengukur
kemampuan berhitung:

Statistik
Pemasaran
Manajemen Operasi
Jika: Selama ini alat untuk mengukur kemampuan
berhitung adalah nilai Matematika.

Pemecahan Valititas Eksternal


RESPONDEN

MATEMATIKA

STATISTIKA

PEMASARAN

OPERASIONAL

10

10

Hasil Pengujian

Berdasarkan analisis korelasi ternyata diperoleh nilai


koefisien korelasi antara matematika dengan
statistika paling tinggi yaitu 0,803 sehingga statistika
ekonomi merupakan instrument yang paling valid
untuk mengukur kemampuan berhitung dibanding
operasional dan pemasaran.

VALIDITAS INTERNAL

Pengujian validitas internal dapat dilakukan


dengan dua cara:

Analisis Faktor
Analisis faktor dilakukan dengan cara
mengelompokan item pertanyaan menjadi beberapa
variabel menggunakan analisis faktor.
Analisis Butir
Analisis butir dilakukan dengan mengkorelasikan item
pertanyaan dengan jumlah seluruh item pertanyaan.

Kriteria Pengujian Validitas Internal dengan Analisis


Butir
Jika

koefisien korelasi item terhadap total


0,3 (Aswar Nasution, 1992)
Jika koefisien korelasi item terhadap total > r
tabel dengan df (0,05, n-2) (Santoso, 2000)
Jika nilai Sig. korelasi item terhadap total
(Santoso, 2000)

CONTOH UJI VALIDITAS INTERNAL

Ujilah apakah istrument berikut valid untuk


mengukur kepuasan pelanggan atas`pelayanan
supermarket MORO ?

Apakah pelayanan Supermarket MORO sesuai dengan


yang Anda harapkan ?
Apakah secara umum anda puas atas pelayanan di
Supermarket MORO ?
Apakah Anda bersedia untuk bernelanja kembali ke
Supermarket MORO ?
Apakah Anda bersedia merekomendasikan kepada
orang lain untuk berbelanja di Supermarket MORO?
Apakah Anda senang olah raga tinju ?

Langkah Dengan Excel

Jumlahkan semua skor item Pertanyaan sehingga


diperoleh nilai total.
Korelasikan semua skor item pertanyaan dengan nilai total.
Ujilah koefesien korelasi skor item pertanyaan dengan nilai
total, suatu item pertanyaan dikatakan valid, dengan
kriteria sebagai berikut:
Jika koefisien korelasi item terhadap total 0,3 (Aswar
Nasution, 1992)
Jika koefisien korelasi item terhadap total > r tabel dengan
df 0,05, n-2(Santoso, 2000)
Jika nilai Sig. korelasi item terhadap total (Santoso,
2000)

OUTPUT DENGAN EXCEL

Kriteria :
Korelasi X1_1 terhadap total : 0,571 > 0,374: Valid
Korelasi X1_2 terhadap total : 0,440 > 0,374: Valid
Korelasi X1_3 terhadap total : 0,631 > 0,374: Valid
Korelasi X1_4 terhadap total : 0,627 > 0,374: Valid
Korelasi X1_5 terhadap total : 0,302 < 0,374: Tidak Valid

Langkah dengan SPSS


1.

Jumlahkan semua jawaban Item X1:


Transform Compute.
Tuliskan Tot_X1 pada kotak Target Variable
Pada kotak Numeric Expression ketikan
X1_1+X1_2+X1_3+X1_4+X1_5

Tampilan dengan SPSS

2.

Korelasikan semua jawaban item X1 dengan


Tot_X1
Analyze Correlation Bivariate.
Masukan X1_1, X1_2, X1_3, X1_4, X1_5 dan
Tot_X1
Pada Corelations Coeffeciens Pilih One-Tiled
Test of Significance Pilih Pearson
Aktifkan Flag significant correlation
Abaikan pilihan yang lain (biarkan pada posisi Default)
Klik OK

Tampilan dengan SPSS:

Output dengan SPSS


Correlations
X1_1

X1_2

X1_3

X1_4

X1_5

TOTX1

Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N

X1_1
1.000
.
30
.243
.098
30
.382*
.019
30
.177
.175
30
-.259
.084
30
.517**
.002
30

X1_2
.243
.098
30
1.000
.
30
.411*
.012
30
.184
.165
30
-.262
.081
30
.440**
.008
30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

X1_3
.382*
.019
30
.411*
.012
30
1.000
.
30
.464**
.005
30
-.302
.053
30
.631**
.000
30

X1_4
.177
.175
30
.184
.165
30
.464**
.005
30
1.000
.
30
-.093
.313
30
.627**
.000
30

X1_5
-.259
.084
30
-.262
.081
30
-.302
.053
30
-.093
.313
30
1.000
.
30
.302
.052
30

TOTX1
.517**
.002
30
.440**
.008
30
.631**
.000
30
.627**
.000
30
.302
.052
30
1.000
.
30

Kriteria Pengujian
Korelasi X1_1 terhadap total : 0,571 > 0,374
: Valid
Korelasi X1_2 terhadap total : 0,440 > 0,374
: Valid
Korelasi X1_3 terhadap total : 0,631 > 0,374
: Valid
Korelasi X1_4 terhadap total : 0,627 > 0,374
: Valid
Korelasi X1_5 terhadap total : 0,302 < 0,374
: Tidak Valid.
Atau:
Sig. X1_1 terhadap total : 0,002 < 0,05 : Valid
Sig. X1_2 terhadap total : 0,008 < 0,05 : Valid
Sig. X1_3 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig. X1_4 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig. X1_5 terhadap total : 0,052 > 0,05 : Tidak Valid.

UJI RELIABILITAS
Reliabilitas

pada dasarnya adalah sejauh


mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Hasil pengukur yang dilakukan
berulang menghasilkan hasil yang relatif
sama maka pengukuran tersebut dianggap
memiliki tingkat reliabilitas yang baik.

Metode Pengukuran
Reliabilitas
1.
a)

Reliabilitas Eksternal
Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada
responden yang intinya sama akan tetapi
menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:

Apakah saudara betah tinggal di perumahan ini ?


Apakah saudara ingin pindah dari perumahan ini?

Teknik Ulang (double test / test pretest)


Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang
sama pada waktu yang berbeda.
Misalnya:

b)

Pada minggu I ditanyakan:


Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen
di Universitas Calibakal ?
Pada minggu III ditanyakan:
Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan
pertanyaan yang sama.

Kelemahan Metode Reliabilitas


Eksternal
Kemungkinan

adanya perubahan kondisi


subyek sejalan dengan perbedaan waktu.
Sulitnya mencari kembali responden yang
sama pada periode yang berbeda.
Sulitnya menentukan tenggang waktu yang
pas.

Metode Pengukuran
Reliabilitas
Reliabilitas Internal

2.

Uji reliabilitas internal digunakan untuk


menghilangkan kelemahan-kelamahan pada
uji reliabilitas eksternal.
Uji reliabilitas internal diperoleh dengan
menganalisis data dari satu kali pengetesan.

Beberapa Metode Reliabilitas


Eksternal
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dengan rumus Spearman-Brown


Dengan rumus Flanagant
Dengan rumus Rulon
Dengan rumus K R.21
Dengan rumus Hoyt
Dengan rumus Alpha Cronbach

Metode Spearman Brown

Langkah-langkah metode Spearman Brown:


Membuat tabel analisis butir.
Mengelompokan skor menjadi dua bagian soal.

Belahan Ganjil-Genap
Belahan Awal-Akhir

Korelasikan skor belahan pertama dengan skor


belahan kedua dan diperoleh rxy.

Hitung nilai reliabilitas internal dengan persamaan


sebagai berikut:

2.r1/ 2.1/ 2
r11
(1 r1/ 2.1/ 2 )
Keterangan:
r11
: Reliabilitas instrumen
r1/2.1/2

: rxy indeks korelasi antara dua


belahan instrument.

Kriteria:
Instrument dikatakan reliabel:
Jika r11 > r tabel (df: , n-2)

Contoh

Perhitungan Reliabilitas Spearman


Brown

2.r1/ 2.1/ 2
r11
(1 r1/ 2.1/ 2 )
2.(0,493)
r11
0,661
(1 0,493)
Kriteria:
Karena r11(0,661) > r
dinyatakan reliabel.

tabel

(0,374) maka instrument

Metode Alpha Cronbach


Langkah-langkah metode Alpha
Cronbach:

Membuat tabel analisis butir.


Menghitung nilai total item pertanyaan
Hitung nilai varian butir dan varian total.
Jumlahkan nilai varian butir.

Hitung nilai reliabilitas internal dengan persamaan


sebagai berikut:
2

b
k
)
(
)(1
k 1
( 2t )

Keterangan:

: Koefisien Alpha Cronbach


k
b2

: Jumlah butir pertanyaan


:
Jumlah varian butir

t2

: Jumlah varian total

Kriteria:
Instrument dikatakan reliabel:

Contoh

Perhitungan Reliabilitas Alpha


Cronbach
2

b
k
)
(
)(1
k 1
( 2t )

4
1,525
(
)(1
) 0,637
4 1
2,921
Kriteria:
Karena (0,637) > r tabel (0,374) maka instrument
dinyatakan reliabel.

Metode Alpha Cronbach dengan SPSS

Buka file yang akan diuji.


Analyze Scale Reliabilty Analysis
Pada item masukan : X1_1, X1_2, X1_3, X1_4.
Aktifkan List item labels
Abaikan pilihan yang lain (biarkan pada posisi
Default).
Klik OK

Output

Kriteria Tingkat Reliabilitas


No

Interval

Kriteria

1.

< 0,200

Sangat rendah

2.

0,200 0,399

Rendah

3.

0,400 0,599

Cukup

4.

0,600 0,799

Tinggi

5.

0,800 1,000

Sangat Tinggi

Summary
PENDEKATAN

TEST-RETEST

PARALLEL-FORM

INTERNAL
CONSISTENCY

DEFINISI

KELEMAHAN

Menyajikan tes dua kali pada satu kelompok


subyek dengan tenggang waktu diantara kedua
penyajian tersebut.

- Kemungkinan adanya
perubahan kondisi sub-yek
sejalan dengan per-bedaan
waktu
- Adanya efek bawaan (carryover effect) pada subyek
- Sulitnya menentukan tenggang
waktu yang pas

Menggunakan dua tes yang sama tujuan


ukurnya dan setara isi item-nya

- Sulitnya menyusun dua tes


yang paralel yang setara

Menggunakan satu bentuk tes yang dikenakan


sekali pada sekelompok subyek dan dibagi
menjadi bebera-pa belahan

- Diperlukan bantuan teknik


komputasi yang cermat

SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai