Anda di halaman 1dari 46

VALIDITAS DAN

RELIABILITAS

ROH HASTUTI P
PENDAHULUAN

 Instrumen yang valid dan reliabel merupakan


syarat mutlak untuk mendapatkan hasil
penelitian yang valid dan reliabel.
 Instrumen dapat berbentuk test dan instrumen
yang nontest (mengukur sikap)
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
VALIDITAS DAN RELIABILITAS

 Jumlah butir soal


Semakin banyak soal cenderung semakin valid dan reliabel
 Homogenitas soal tes
Soal yang memiliki homogenitas tinggi cenderung mengarah
pada tingginya tingkat realibilitas
 Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tes
Semakin terbatasnya waktu dalam pengerjaan tes maka
akan mendorong tes untuk memiliki reliabilitas yang tinggi.
 Tingkat Kesukaran Terhadap Peserta Tes
Tes dengan tingkat kesukaran sedang cenderung lebih valid dan
reliabel dibandingkan dengan soal-soal yang sangat sukar atau
sangat mudah
 Heterogenitas Kelompok
Semakin heterogen suatu kelompok dalam pengerjaan suatu tes
maka tes tersebut cenderung untuk menunjukkan tingkat
validitas dan reliabilitas yang tinggi
 Motivasi Individu
Individu yang tidak memiliki motivasi tidak akan mengerjakan
instrumen tersebut dengan sungguh-sungguh sehingga jawaban
yang diberikan tidak akan mencerminkan kenyataan yang
sebenarnya.
Test-retest
Stabilitas reliability
Reliabilitas
Pararel form
Goodness reliability

Konsistensi Coefficient alpha


internal
Validitas
Split half

Validitas Validitas
Internal Eksternal

Validitas Validitas Validitas Validitas


Isi muka kriteria Konstruk
VALIDITAS
 Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian,
terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen pada
responden untuk keperluan uji validitas.
 Uji tersebut untuk menilai derajat kebenaran dari
suatu kesimpulan yang ditarik dari sebuah
penelitian, yang dipengaruhi dan dinilai berdasarkan
metode penelitian yang menggunakan keterwakilan
sampel penelitian serta sifat populasi asal sampel
 Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti
ketepatan & kecermatan
 Valid atau sahih bila alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang hendak diukur.
 Contoh :
 Meteran digunakan untuk mengukur panjang,
timbangan digunakan untuk mengukur berat, gelas
ukur digunakan untuk mengukur volume
VALIDITAS ISI
 Menjabarkan sejauh mana pertanyaan, tugas atau
butir dalam suatu tes atau instrumen dapat mewakili
secara keseluruhan dan proposional perilaku sampel
yang dikenai tes
 Dinilai dengan cara memeriksa apakah butir - butir
pertanyaan/tugas di dalam instrumen tersebut
memang sudah sesuai dengan isi (content) dari
masing-masing variabel yang akan diteliti
 Jika alat ukur berupa pertanyaan (kuesioner) maka
kalimat pertanyaan itu mewakili subtansi apa yang
hendak diukur.
 Contohnya BDI Mengukur tingkat depresi, bukan
kecemasan
VALIDITAS MUKA
 Merujuk pada derajat kesesuaian dari penampilan
luar alat ukur dan variabel yang diukur.
 Kuesioner disusun dengan memperhatikan tata
bahasa yang baik, jelas dan tidak membingungkan
serta tidak ambigu, sehingga susunan pertanyaan
masing-masing butir dapat dipahami oleh subjek
penelitian dengan benar
VALIDITAS KONSTRUK

 Validitas konstruk merupakan validitas yang


merujuk kepada kesesuaian antara hasil pengukuran
dari alat ukur yang digunakan dengan konsep teori
dari variabel-variabel yang diteliti.
VALIDITAS KRITERIA
 Merujuk kepada kesesuaian antara hasil
pengukuran dari sebuah alat ukur dengan alat ukur
yang ideal terhadap variabel yang diteliti.
 Untuk menilai validitas kriteria dapat menggunakan
sebuah alat ukur dengan membandingkannya secara
kuantitatif dengan alat ukur standard emas.
 Contoh pemakaian validitas kriteria adalah tes
intelejensi yang berkorelasi dengan rata-rata nilai
akademis. Dengan asumsi, jika intelejensi seseorang
tinggi, maka yang akan terjadi dia mendapatkan nilai
akademis yang bagus
VALIDITAS EKSTERNAL

 Bahwa bila kriteria dalam instrumen terdapat kesamaan


dengan kriteria dilapangan atau fakta-fakta empiris, maka
alat ukur itu memiliki validitas eksternal yang tinggi
 Contoh:
 mengukur kinerja Okupasi Terapis di RS “A”,
Instrumen dibandingkan dengan catatan2 RS tentang
kinerja Okupasi Terapi bila terdapat kesamaan antara
kriteria dlm instrumen dgn fakta dilapangan tentang kinerja
yang baik maka validitas eksternal tinggi
UJI VALIDITAS
 Paling sedikit 30 responden, dgn ciri responden uji coba
harus mirip ciri-cirinya dengan responden penelitian.
 Hasil uji coba dilakukan uji korelasi antara skor item dengan
skor total  KORELASI ITEM-TOTAL
 Bila korelasinya rendah berarti pertanyaan itu tidak relevan,
maka:
Harus didrop

Mengulang dan mengganti item pertanyaan baru

Mengulang tanpa mengganti item pertanyaan


KORELASI ITEM-TOTAL

 Suatu indikator untuk menilai konsistensi internal


alat ukur dengan menunjukkan kekuatan korelasi
antara masing-masing item dan total pengukuran
dikurangi dengan item yang bersangkutan
RUMUS VALIDITAS INSTRUMEN
DENGAN PEARSON PRODUCT MOMENT

Keterangan :
rxy = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
x = Cari tempat pernyataan
y = skor total item pernyataan
∑x = jumlah skor item pernyataan
∑y = jumlah skor total item ternyata
∑xy = jumlah perkalian x dan y
Uji Validitas Menggunakan Program SPSS
 Teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji
validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk
Momen Pearson Corelation).
 Analisis ini mengkorelasikan masing-masing skor item dengan
skor total.
 Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item.
 Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien
korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu
item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan
atau tidak.
 Dinyatakan valid jika instrumen atau item-item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total
Pengambilan Keputusan
 Membandingkan nilai r hitung dengan Nilai r Tabel
 Jika nilai r hitung > r tabel, maka item dinyatakan VALID

 Jika nilai r hitung < r tabel, maka item dinyatakan TIDAK


VALID

 Membandingkan nilai Sig.(2-tailed) dengan Probabilitas 0,05


 Jika nilai Sig.(2-tailed) < 0,05 dan Pearson Correlation bernilai
positif , maka item dinyatakan VALID
 Jika nilai Sig.(2-tailed) < 0,05 dan Pearson Correlation bernilai
negatif , maka item dinyatakan TIDAK VALID
 Jika nilai Sig.(2-tailed) > 0,05 maka item dinyatakan TIDAK
VALID
UJI VALIDITAS PRODUCT
MOMENT PEARSON CORELATION
• Input data ke dalam program SPSS open data
• Klik variabel view  Type pilih Numeric ubah
decimal menjadi 0,untuk measure pilih scale
• Klik Analyze  Correlate  Bivariate
• Masukkan seluruh item variable x ke Variables
• Masukkan total skor variable x ke Variables
• Ceklis Pearson ; Two Tailed ; Flag significant
correlation
• Klik OK
OUT PUT
R Tabel
Membandingkan Nilai R hitung

 Berdasarkan out put corellation ITEM 1 diketahui


nilai r hitung adalah 0,411
 Untuk r tabel dengan N=31 pada signifikansi 5%
adalah 0,355
 Karena 0,411> 0,355 maka ITEM 1 Adalah
VALID
 Dst sampai ITEM terakhir
Berdasarkan Nilai Sig.(2-tailed)

 Sig.(2-talied) skor korelasi ITEM1 dengan skor total


adalah 0,022 < 0.05 dan pearson corelation bernilai
positif yaitu 0,411
 Maka dapat disimpulkan bahwa ITEM1 adalah
VALID
 Dst sampai ITEM terakhir
PENYAJIAN DATA
Daily Task

 Sajikan hasil uji validitas berdasarkan nilai


signifikansi
RELIABILITAS
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat di percaya atau
diandalkan.

Hal ini menunjukkan sejauh mana hasil


pengukuran itu tetap konsisten bila di lakukan dua
kali atau lebih dengan menggunakan alat ukur yang sama dan
pada subjek yang sama

Tujuan dari uji reliabilitas ini adalah untuk menunjukkan


konsistensi skor-skor yang diberikan skorer /subjek satu
dengan skorer / subjek lainnya.
TEKNIK TEST RETEST
 Mencobakan instrumen beberapa kali pada responden

 Instrumen sama, responden sama dan waktunya berbeda


TEKNIK BENTUK PARALEL
 Equivalent atau alternative form
 Pertanyaan yang secara bahasa berbeda tetapi maksudnya
sama
 Diujicobakan sekali pada responden yang sama, waktu sama
tetapi instrumen dua
 Pengujian dengan pearson product moment  Skor total
dari instrumen pertama dikorelasikan dgn skor total
instrumen yang dijadikan ekuivalen
TEKNIK COEFFISIENT ALPHA
(ALPHA CRONBACH)
 Coefficient alpha atau biasa disebut cronbach’s alpha
 Digunakan untuk mengukur keandalan indikator-indikator yang
digunakan dalam kuesioner penelitian
 Merupakan teknik pengujian keandalan kuesioner yang paling
sering digunakan
TEKNIK BELAH DUA/SPLIT
HALF
 Membagi item-item secara random ke dalam dua bagian
alat ukur, lalu mengorelasikan kedua bagian tersebut.

 Penunjukkan item secara random bertujuan untuk


kedua bagian alat ukur agar memiliki varians yang sama.

 Pada Split Half jumlah item soal anda harus genap


RUMUS RELIABILITAS INSTRUMEN

 Rumus K-R 20 (Kuder Richardson)


 Syarat skor dikotomi
Rumus K-R 21

 Syarat skor dikotomi

Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
Vt = varians skor total
k = banyaknya butir pertanyaan
M = skor rata-rata
Rumus Spearman-Brown

 Syarat skor dikotomi dan jumlah pertanyaan genap


Alpha Cronbach
 Syarat data interval
Tes Tunggal
UJi Reliabilitas alpha cronbach
 Pengambilan keputusan
Jika nilai alpha cronbach > 0,60 artinya reliabilitas mencukupi
(sufficient reliability)
Jika niai alpha cronbach < 0,60 artinya tidak reliabel

Membandingkan Nilai r Tabel dengan Nilai Corrected Item-


Total Corellation
 Jika nilai Corrected Item-Total Corellation > r tabel, maka
item dinyatakan RELIABEL
 Jika nilai Corrected Item-Total Corellation < r tabel, maka
item dinyatakan TIDAK RELIABEL
UJI RELIABILITAS ALPHA CRONBACH SPSS
• Input data ke dalam SPSS  open data
• Klik variabel view  Type pilih Numeric ubah decimal menjadi
0,untuk measure pilih scale
• Klik Analyze  Scale  Reliability Analysis
• Masukkan seluruh item variable x ke kotak “Items”
• Pada bagian “Model” pilih “Alpha”
• Klik Statistic muncul kotak dialog “Reliability Analysis:
Statistik”
• Pada “Descriptives for”  pilih “ Scale if item deleted”
• Klik Continue
• Klik OK
OUT PUT
Interpretasi
Membandingkan nilai Apha Cronbach

 Dari tabel out put diketahui jumah responden 31


 Banyaknya item pertanyaan ada10
 Nilai Alpha C ronbach 0,720
 Karena 0,720 > 0,60 maka 10 item pertanyaan pada
instrumen adalah RELIABEL
 Tabel out put diatas memberikan gambaran tentang nilai untuk
10 item pertanyaan instrumen
 Ke-10 item pertanyaan tersebut >0,60 maka dapat disimpulkan
RELIABEL
PENYAJIAN
Tes Tunggal
Uji Reliabilitas Split Half
 Hanya dapat digunakan pada instrumen pengukuran
dengan jumlah aitem/ pertanyaan genap.
 Uji reliabilitas split half spearman brown pada
prinsipnya dilakukan dengan cara membagi dua
(belah dua) butir-butir soal instrument lalu
menghubungkan belah dua tersebut dengan
menggunakan rumus korelasi spearman brown
 Pengambilan Keputusan:
Jika hasil analisis korelasinya ≥ 0,80 maka
instrument penelitian dinyatakan RELIABEL
UJI RELIABILITAS SPLIT HALF
SPSS
 Input data ke dalam SPSS data view
 Analyze  Scale  Reliability Analysis
 Pindahkan semua variabel butir pertanyaan ke kotak
“items”
 Pada bagian “model” pilih “Split-half”
 Klik statistics
 Pada kotak dialog “Reliability Analysis:Statistics
 berikan tanda ceklist pada “Scale if item
deleted”
 Klik Continue  OK
OUT PUT
INTERPRETASI

 Berdasarkan tabel out put diatas diketahui jumlah sampel adalah


31 orang sehingga valid 100%
 Nilai excluded 0 artinya tidak ada data yang dikecualikan atau
semua data digunakan
INTERPRETASI
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .450

N of Items 5a

Part 2 Value .699

N of Items 5b

Total N of Items 10
Correlation Between Forms .455
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .625
Unequal Length .625
Guttman Split-Half Coefficient .571

a. The items are: ITEM1, ITEM2, ITEM3, ITEM4, ITEM5.


b. The items are: ITEM6, ITEM7, ITEM8, ITEM9, ITEM10.

 Berdasarkan tabel out put diatas diketahui nilai Spearman-Brown


Coefficient adalah 0,625 < 0,80
 Berdasarkan tabel out put diatas diketahui nilai Guttman Split-
Half Coefficient adalah 0,571 < 0,80
 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir soal secara
keseluruhan dinyatakan TIDAK RELIABEL
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai