Anda di halaman 1dari 12

Buletin Psikologi ISSN 0854-7106 (Print)

2017, Vol. 25, No. 1, 54 – 65 ISSN 2528-5858 (Online)


DOI: 10.22146/buletinpsikologi.18419 https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi

Self-Efficacy dan Resiliensi:


Sebuah Tinjauan Meta-Analisis
Cicilia Tanti Utami1, Avin Fadilla Helmi2
1 Fakultas Psikologi Universitas Kristen Soegijapranata ;
1,2Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Abstract
This article examined the correlation between self-efficacy and resilience with meta-analytic
technique. The quantitative review includes 20 correlations from 15 studies. Two artifacts
allow for correction in these study are sampling error and measurement error. Summary
analysis provided support for the hypothesis that self-efficacy has a positive correlation to
resilience. The result shows that the correlation of self-efficacy and resilience is 0.591, with
the confidence level is 95%.
Keywords: meta-analytic, resilience, self-efficacy

Pengantar kapasitas universal yang mengizinkan


seseorang, kelompok atau komunitas untuk
Manusia1 dalam kehidupannya akan meng- mencegah, meminimalisasi atau mengatasi
alami situasi–situasi yang tidak menyenang- efek yang merusak dari kesulitan. Resiliensi
kan. Keadaan–keadaan yang tidak menye- merupakan kapasitas manusia untuk
nangkan serta tidak sesuai dengan harapan menghadapi dan mengatasi kesulitan serta
dapat menimbulkan tekanan tersendiri bagi diperkuat atau ditransformasikan oleh
manusia. Resiliensi disebut sebagai kemam- kesulitan-kesulitan dalam hidup.
puan untuk "mempertahankan stabilitas
Namun demikian, seringkali ditemu-
psikologis dalam menghadapi stres" (Keye
kan resiliensi manusia dalam menghadapi
& Pidgeon, 2013). Selanjutnya Fernanda
berbagai kesulitan hidup kurang optimal.
Rojas (2015) menyatakan resiliensi sebagai
Manusia lebih memilih menyerah pada
kemampuan menghadapi tantangan, resi-
keadaan atau bahkan mengalami berbagai
liensi akan tampak ketika seseorang meng-
gangguan baik dalam kemampuan sosial,
hadapi pengalaman yang sulit dan tahu
mental ataupun fisik. Mereka tidak mampu
bagaimana menghadapi atau beradaptasi
menjaga keseimbangan dalam menghadapi
dengannya.
tekanan yang kuat.
Resiliensi secara umum mengarah pada
Meningkatkan resiliensi adalah tugas
pola adaptasi positif selama atau sesudah
yang penting karena hal ini dapat memberi-
menghadapi kesulitan atau resiko. Resilien-
kan pengalaman bagi manusia dalam
si adalah ide yang mengacu pada kapasitas
menghadapi tantangan dan kesulitan
sistem dinamis untuk bertahan atau pulih
hidup. Dengan meningkatkan resiliensi,
dari gangguan (Masten, 2007). Demikian
manusia dapat mengembangkan ketram-
pula dengan pendapat Grotberg (1995) yang
pilan hidup seperti bagaimana berkomu-
menyatakan bahwa resiliensi adalah
nikasi, kemampuan yang realistik dalam
1 Korespondensi mengenai artikel ini dapat dilaku-
membuat rencana hidup dan mampu
kan melalui: ciciliatantiutami@yahoo.co.id mengambil langkah yang tepat bagi

54 Buletin Psikologi
SELF-EFFICACY DAN RESILIENSI: SEBUAH TINJAUAN META ANALISIS

hidupnya (Fernanda Rojas, 2015). Mereka hadapi. Individu yang mampu menjalankan
akan mengembangkan cara untuk meng- kembali fungsi–fungsi individual dan
ubah keadaan yang penuh tekanan menjadi menjalankan tugas-tugas perkembangannya
sebuah kesempatan untuk pengembangan pada level normal adalah individu yang
diri pribadi. resilient. Masten, Cutuli, Herbers dan Reed
Hasil positif yang terkait dengan (2009) menambahkan bahwa anak-anak dan
resiliensi adalah pengentasan efek negatif pemuda yang resilient ditandai dengan
dari stres, peningkatan dalam beradaptasi, hasil pengukuran seperti: prestasi akademik
dan pengembangan keterampilan koping (rangking dan skor nilai tes, tetap tinggal di
yang efektif untuk menghadapi perubahan sekolah, lulus dari sekolah menengah atas),
dan kesulitan. Oleh karena itu resiliensi perilaku (taat perilaku hukum vs perilaku
didefinisikan sebagai kemampuan individu antisosial), penerimaan teman sebaya dan
memilih untuk pulih dari peristiwa persahabatan, kesehatan mental normatif
kehidupan yang menyedihkan dan penuh (sedikit menunjukkan problem perilaku)
tantangan, dengan cara meningkatkan dan keterlibatan dalam aktivitas-aktivitas
pengetahuan untuk adaptif dan mengatasi yang sesuai dengan usia (aktivitas
situasi serupa yang merugikan di masa ekstrakurikuler, olahraga, pelayanan sosial).
mendatang (Keye & Pidgeon, 2013). Herrman, Stewart, Diaz-Granados,
Murphey (2013) menambahkan karak- Berger, Jackson dan Yuen (2011) mengata-
teristik manusia yang memiliki resiliensi kan bahwa sumber-sumber resiliensi
tinggi adalah cenderung easygoing dan meliputi beberapa hal sebagai berikut:
mudah bersosialisasi, memiliki pertama, faktor kepribadian, meliputi
keterampilan berpikir yang baik (secara karakteristik kepribadian, self-efficacy, self-
tradisional disebut inteligensi, yang juga esteem, internal Locus of control, optimisme,
meliputi keterampilan sosial dan kapasitas intelektual, konsep diri yang
kemampuan menilai sesuatu), memiliki positif, faktor demografi (usia, jenis
orang di sekitar yang mendukung, memiliki kelamin, suku), harapan, ketangguhan,
satu atau lebih bakat atau kelebihan, yakin regulasi emosi, dan sebagainya. Kedua,
pada diri sendiri dan percaya pada faktor biologis. Lingkungan awal akan
kemampuannya dalam mengambil memengaruhi perkembangan dan struktur
keputusan serta memiliki spiritualitas atau fungsi otak serta sistem neurobiologis.
religiusitas. Selain itu ada sebuah penelitian yang
menemukan bahwa ada hubungan antara
Namun demikian, menurut Masten,
hasil EEG pada anak-anak usia 6-12 tahun
Cutuli, Herbers dan Reed (2009) kriteria
dengan resiliensi mereka. Ketiga, faktor
standar resiliensi bagi sebagian besar
lingkungan. Level lingkungan terdekat
peneliti adalah berada pada tingkat kisaran
meliputi dukungan sosial termasuk relasi
normal. Tujuan para peneliti ini adalah
dengan keluarga dan teman sebaya, secure
untuk memahami bagaimana individu
attachment pada ibu, kestabilan keluarga,
mempertahankan atau mendapatkan kem-
hubungan yang aman dan pasti dengan
bali tingkat atau level fungsi normatif dan
orang tua, dan dukungan sosial dari teman
menghindari masalah yang signifikan.
sebaya. Lingkungan ini berhubungan
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat
dengan tingkat resiliensi. Selanjutnya
dikatakan bahwa resilliensi tercapai bila
lingkungan yang lebih luas yaitu sistem
individu tersebut mampu bangkit kembali
komunitas seperti lingkungan sekolah yang
dari keterpurukan akibat kesulitan yang ia

Buletin Psikologi 55
UTAMI & HELMI

baik, pelayanan masyarakat, kesempatan adalah komponen-komponen resiliensi


untuk melakukan kegiatan olah raga dan yang berupa I am, I can, dan I have yaitu
seni, faktor-faktor budaya, spiritualitas dan siapakah saya, apa yang dapat saya
agama serta sedikitnya pengalaman yang lakukan, dan apa yang saya miliki untuk
berkaitan dengan kekerasan, berhubungan dapat melakukan adaptasi positif.
dengan tingkat resiliensi. Banyak peneliti percaya bahwa resi-
Hal senada juga dinyatakan oleh liensi dapat diperkuat karena itu bukan ciri
Gortberg (1995) yang menyatakan bahwa kepribadian yang "terprogram" dan dimiliki
ada tiga sumber resiliensi yaitu I am, I can oleh hanya beberapa individu, dan
dan I have. I am adalah sumber resiliensi merupakan hasil dari pengembangan faktor
yang berisi tentang sikap, kepercayaan diri protektif (Reivich & Shatte, 2002). Oleh
dan perasaan seseorang. Resiliensi dapat karena itu, penguatan faktor protektif yang
ditingkatkan ketika seseorang mempunyai terkait dengan resiliensi akan memperkuat
kekuatan yang berasal dari dalam diri resiliensi itu sendiri. Faktor protektif dalam
sendiri seperti kepercayaan diri, sikap penelitian ini adalah self-efficacy.
optimis, sikap menghargai, dan empati. I
can adalah sesuatu yang dapat dilakukan
Pembahasan
oleh seseorang seperti kemampuan
interpersonal dan memecahkan masalah,
Self-Efficacy
sedangkan I have adalah sesuatu yang
dimiliki seseorang yaitu berupa dukungan Albert Bandura adalah pioner dalam
yang ia miliki untuk meningkatkan penelitian yang terkait dengan self-efficacy
resiliensi. Berdasarkan sumber-sumber dan Bandura telah mengkonseptualisasikan
resiliensi tersebut di atas maka peneliti self-efficacy sebagai keyakinan individu
menduga salah satu I am atau sumber dalam kemampuan mereka untuk memobi-
kekuatan yang ada dalam diri individu lisasi motivasi, sumber daya kognitif, dan
sehingga ia mampu resilient adalah self- lembaga untuk melakukan kontrol atas
efficacy. peristiwa tertentu (Hammil, 2003). Self-
efficacy adalah konteks yang spesifik dan
Menurut Masten, Cutuli, Herbers dan
tampaknya sangat penting ketika individu
Reed (2009) asset dan risiko berkontribusi
menghadapi kesulitan. Ketika seseorang
secara independen terhadap kemampuan
memiliki keyakinan yang positif maka hal
resiliensi atau kemampuan beradaptasi
ini berhubungan dengan peningkatan
positif. Risiko mempunyai efek yang negatif
motivasi dan ketekunan dan kemungkinan
bagi kemampuan beradaptasi positif,
peningkatan menolak pikiran negatif
namun bila risiko tidak ada, bukan berarti
tentang kemampuan sendiri (Cassidy, 2015).
kemampuan adaptasi positif akan lebih
Oleh karena itu self-efficacy adalah keya-
baik. Lingkungan dan individu akan
kinan bahwa seseorang dapat mengatasi
menghasilkan sebuah produk yang disebut
masalah yang dialami dalam situasi tertentu
dengan risiko. Dalam pandangan teori
dan mampu menghasilkan hasil yang
resiliensi ini disebut dengan faktor risiko.
positif.
Sedangkan aset mempunyai efek positif
terhadap kemampuan adaptasi positif, Bandura membagi self-efficacy menjadi
namun bukan berarti ketika aset tidak ada beberapa dimensi. Dimensi tersebut adalah:
maka akan berefek negatif pada kemam- a) magnitude, yaitu yang berhubungan
puan adaptasi positif. Aset dalam hal ini dengan tingkat kesulitan suatu tugas.

56 Buletin Psikologi
SELF-EFFICACY DAN RESILIENSI: SEBUAH TINJAUAN META ANALISIS

Individu yang memiliki self-efficacy yang yang dilakukan Keye dan Pidgeon (2013)
tinggi akan memiliki keyakinan meng- yang menyatakan bahwa mindfullness dan
hadapi tugas-tugas meskipun memiliki self-efficacy akademik memiliki pengaruh
kesulitan yang tinggi. b) generality, adalah yang signifikan terhadap resiliensi. Berda-
dimensi yang berhubungan dengan luas sarkan uraian tersebut di atas maka
bidang perilaku. Individu yang memiliki hipotesis dalam penelitian ini adalah ada
self-efficacy tinggi akan memiliki keyakinan hubungan antara self-efficacy dengan
bahwa ia mampu menghadapi berbagai resiliensi.
macam tugas dan tidak hanya pada tugas-
tugas tertentu c) strength adalah dimensi Meta-Analisis
yang terkait dengan keyakinan untuk tetap
Penelitian di berbagai bidang ilmu semakin
kuat bertahan dalam usahanya menghadapi
berkembang dengan pesat. Demikian pula
berbagai macam tugas serta kesulitan-
penelitian-penelitian dalam bidang ilmu–
kesulitannya (Bandura, 1977).
ilmu sosial, termasuk di dalamnya ilmu
psikologi. Pendekatan kuantitatif, kualitatif
Self-Efficacy dan Resiliensi
maupun gabungan dari kedua pendekatan
Keyakinan atau kepercayaan pada diri tersebut telah digunakan sebagai metode
sendiri mampu meregulasi fungsi diri pendekatan ilmiah.
sebagai manusia dan kesejahteraan emo- Penelitian kuantitatif saat ini semakin
sional mereka melalui pemrosesan kognitif, berkembang dan bertumbuh dengan pesat.
motivasional, afektif dan proses-proses Berbagai hasil penelitian kuantitatif dengan
selektif. Individu yang memiliki keyakinan topik dan kajian tertentu semakin
diri akan dapat menghadapi kesulitan dan memperbesar kemungkinan terjadinya
mempertahankan keyakinan bahwa mereka variasi hasil penelitian. Selain itu juga
mampu melakukan kontrol atas pikiran sering ditemukan kajian terhadap topik
untuk berusaha lebih dan bertahan dalam tertentu menunjukkan hasil yang berten-
usaha-usaha mereka. Mereka lebih mungkin tangan. Hal ini dapat menimbulkan
untuk menolak pikiran negatif tentang diri masalah terutama dalam mengkonstruksi
mereka sendiri (Ozer & Bandura, dalam suatu teori yang komprehensif.
Hammil, 2003).
Meta-analisis mampu memecahkan
Banyak literatur menunjukkan bahwa masalah tersebut. Berbagai temuan hasil
ketersediaan faktor protektif tertentu dapat penelitian yang mungkin saling berten-
membantu untuk menghadapi efek tangan atau sulit diakumulasikan, pada
merugikan dari peristiwa kehidupan yang akhirnya dapat menjadi lebih integratif dan
negatif. Analisis regresi juga mengung- sistematis dengan meta-analisis.
kapkan bahwa self-efficacy muncul sebagai
Card (2012) menyatakan bahwa meta-
prediktor positif yang signifikan dari
analisis adalah sebuah bentuk sintesa dari
resiliensi untuk anak-anak yatim (Salifu
beberapa penelitian yang berfokus pada
Yendork & Somhlaba, 2015).
hasil yang ditemukan dalam penelitian-
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penelitian tersebut. Hal ini didukung oleh
Riahi, Mohammadi, Norozi dan Malekitaba Hunter dan Schmidt (2004) yang
(2015) menemukan bahwa ada korelasi menyatakan bahwa meta-analisis mampu
yang positif antara self-efficacy akademik mengintegrasikan temuan-temuan dari
dengan resiliensi pada siswa Sekolah sejumlah studi untuk mengungkapkan pola
Menengah Atas. Demikian pula penelitian

Buletin Psikologi 57
UTAMI & HELMI

hubungan yang mendasari literatur ac.id dengan kata kunci self-efficacy dan
penelitian, sehingga memberikan dasar resilience. Kriteria yang digunakan sebagai
dalam pengembangan teori. sumber literatur dalam penelitian ini adalah
Langkah-langkah dalam melakukan penelitian yang mencantumkan nilai
meta-analisis adalah sebagai berikut (Card, korelasi antara self-efficacy dengan resiliensi.
2012): pertama, memformulasikan permasa- Berdasarkan kriteria tersebut akhirnya
lahan penelitian. Kedua, mengumpulkan ditemukan 15 penelitian. Dari 15 penelitian
bahan literatur melalui seleksi artikel atau tersebut, ada dua penelitian yang
hasil-hasil penelitian yang sesuai dengan mencantumkan tiga nilai korelasi antara
tujuan yang diinginkan. Ketiga, melakukan self-efficacy dengan resiliensi dan satu
evaluasi terhadap penelitian untuk mencari penelitian yang mencantumkan dua nilai
informasi yang diperlukan. Keempat, mela- korelasi antara self-efficacy dengan resiliensi.
kukan analisa dan interpretasi dari literatur. Dengan demikian total data yang
Kelima, menyajikan hasil meta-analisis dipergunakan dalam studi ini adalah 20
dalam bentuk tulisan. studi. Adapun karakteristik sampel
penelitian terdapat pada tabel 1.
Metode
Pengumpulan data menggunakan data
primer yang diakses melalui www.lib.ugm.

Tabel 1
Karakteristik sampel penelitian
Alat Ukur r rxx ryy
Karakteristik
No Tahun Peneliti N Usia Self
Sampel Resilience
Efficacy
1 2013 SA Kilic, DS 60 >18 tahun Orang dewasa The Connor- The 0,68 - -
Dorstyn, NG yang pernah Davidson Moorong
Guiver mengalami Resilience Scale
Self-Efficacy
cedera saraf 10 (CD-RISC Scale
tulang belakang 10) (MSES)
2 2015 Joana Salifu 100 7– 17 tahun Anak yatim The 14-item The General 0,66 0,91 0,91
Yendork & Resilience Scale
Self-efficacy
Nceba Z. Scale
Somhlaba (GSES)
3 2015 Joana Salifu 100 7– 17 tahun Anak yang hidup The 14-item The General 0,59 0,91 0,91
Yendork & bersama orang Resilience Scale Self-efficacy
Nceba Z. tua Scale
Somhlaba (GSES)
4 2016 Ming-hui Li 207 20,30 tahun Mahasiswa di The 25-item The General 0,53 0,91 0,90
& Yan Yang Amerika Serikat Resillience Self-efficacy
Scale Scale
(GSES)
5 2016 Ming-hui Li 209 19,60 tahun Mahasiswa di The 25-item The General 0,65 0,91 0,90
& Yan Yang China Resillience Self-efficacy
Scale Scale
(GSES)

58 Buletin Psikologi
SELF-EFFICACY DAN RESILIENSI: SEBUAH TINJAUAN META ANALISIS

Alat Ukur r rxx ryy


Karakteristik
No Tahun Peneliti N Usia Self
Sampel Resilience
Efficacy
6 2016 Ming-hui Li 212 20,50 tahun Mahasiswa di The 25-item The General 0.59 0,91 0,90
& Yan Yang Taiwan Resillience Self-efficacy
Scale Scale
(GSES)
7 2013 Elisabetta 130 13-15 tahun Remaja The 10-item The General 0,36 0,70 0,77
Sagone & Resilience Scale Self-efficacy
Maria Elvira Scale
De Caroli (GSES)
8 2015 Simon 431 22,6 tahun Mahasiswa The Academic The General 0,34 0,89 0,84
Cassidy Resilience Academic
Scale-30 (ARS- Self-efficacy
30) Scale
(GASE)
9 2015 Simon 224 22,6 tahun Mahasiswa The Academic The General 0,51 0,88 0,84
Cassidy Resilience Academic
Scale-30 (ARS- Self-efficacy
30) Scale
(GASE)
10 2015 Simon 207 22,6 tahun Mahasiswa The Academic The General 0,21 0,85 0,84
Cassidy Resilience Academic
Scale-30 (ARS- Self-efficacy
30) Scale
(GASE)
11 2013 Michelle D. 141 >18 tahun Mahasiswa The Connor The Belief in 0,65 - -
Keye & Davidson- Educational
Aileen M. Resilience Scale Succes Test
Pidgeon (CD-RISC) (BEST)
12 2015 Mousa Riahi, 81 - Siswa SMA The Connor The 0,36 0,89 0,91
Nadia Davidson-R Academic
Mohammadi, esilience Scale Self Efficacy
Reza Norozi (CD-RISC)
& Mahmood
Malekitabar
13 2008 Brian E. 276 35,6 tahun Mahasiswa S1 The Connor The General 0,62 0,91 0,84
Bossick dan Mahasiswa Davidson- Self-efficacy
pascasarjana Resilience Scale Scale
Psikologi serta (CD-RISC) (GSES)
Profesional
14 2013 Kyle X. Hill 198 18-74 tahun Mahasiswa dan The Connor The 0,261 0.91 0,80
anggota Davidson- Bicultural 2 6
komunitas Resilience Scale Self-efficacy
Universitas (CD-RISC) Scale (BSES)
15 2013 David F. 249 20,53 tahun Mahasiswa The 10-item The College 0,494 0,85 0,93
Davino Connor Self Efficacy
Davidson- Inventory
Resilience Scale (CSEI)
(CD-RISC)

Buletin Psikologi 59
UTAMI & HELMI

Alat Ukur r rxx ryy


Karakteristik
No Tahun Peneliti N Usia Self
Sampel Resilience
Efficacy
16 2013 Jennifer Anne 220 18-36 tahun Mahasiswa The Connor The General 0,71 0,89 0,85
Cody Davidson- Self-efficacy
Resilience Scale Scale
(CD-RISC) (GSES)

17 2009 Nathosa 121 - Siswa (kelas 9-11) The Resilience The General 0,52 - 0,90
Peterson Scale Self-efficacy
Speight Scale
(GSES)

18 2004 Ming-Hui Li 329 - Mahasiswa The Resilience The General 0,58 0,90 0,87
Scale Self-efficacy
Scale
(GSES)
19 2013 Amanda 271 18-50 tahun Orang dewasa Resilience Entrepreneu 0,50 0,71 0,81
Bullough, Coping Scale rial Self- 2 7
Maija Renko Efficacy
& Tamara (ESE)
Myatt

20 2016 Chimai A. 45 30,49 tahun Orang Dewasa The two item The ten item 0,67 0,79 0,88
Var Connor General Self-
Davidson- Efficacy
Resilience Scale (GSES-10)
(CD-RISC-2)

Langkah selanjutnya adalah melakukan variasi artefak, menghitung varians korelasi


analisis statistika untuk melakukan koreksi populasi yang sesungguhnya, menghitung
terhadap artefak. Dalam penelitian ini, ada interval kepercayaan, dan menghitung
dua artefak yang dianalisis yaitu kesalahan dampak variasi reliabilitas.
pengambilan sampel atau kesalahan
sampling dan kesalahan pengukuran pada Koreksi Kesalahan Pengambilan Sampel
variabel dependen dan variabel independen
Karakteristik sampel terlihat pada tabel 1.
(Hunter & Schmidt, 2004).
Sampel terdiri dari subjek yang berusia
Kesalahan sampling atau bare bone meta- anak-anak sampai dewasa. Namun sebagian
analysis dilakukan dengan cara: menghitung besar studi yaitu 14 studi melibatkan subjek
rerata korelasi populasi, menghitung orang dewasa, termasuk di dalamnya
varians rerata korelasi, menghitung varians mahasiswa. Sedangkan enam studi meng-
kesalahan pengambilan sampel, dan gunakan subjek anak-anak sampai remaja.
menghitung estimasi kesalahan pengam- Sampel terdiri dari negara-negara Asia,
bilan sampel. Selanjutnya untuk kesalahan Afrika, Eropa dan Amerika. Adapun
pengukuran, meta-analisis dilakukan perhitungan untuk koreksi sampling
dengan cara: menghitung rerata gabungan, tercantum dalam tabel 2 dan perhitungan
menghitung korelasi populasi yang untuk varians rxy tercantum dalam tabel 3.
dikoreksi oleh kesalahan pengukuran,
menghitung jumlah koefisien kuadrat
variasi, menghitung varians yang mengacu

60 Buletin Psikologi
SELF-EFFICACY DAN RESILIENSI: SEBUAH TINJAUAN META ANALISIS

Tabel 2 No N rxy (rxy-r) (rxy-r)2 N(rxy-r)2


Koreksi Kesalahan Sampling
15 249 0,49 -0,01 0,00 0,04
No N rxy N.rxy 16 220 0,71 0,20 0,04 9,13
1 60 0,68 40,80 17 121 0,52 0,01 0,00 0,02
2 100 0,66 66,00 18 329 0,58 0,07 0,01 1,79
3 100 0,59 59,00 19 271 0,50 -0,01 0,00 0,01
4 207 0,53 109,71 20 45 0,67 0,14 0,02 0,92
5 209 0,65 135,85 JML 3811 10,49 0,34 0,41 75,70
6 212 0,59 125,08 Varians r 0,0199
7 130 0,36 46,80
8 431 0,34 146,54 Berdasarkan hasil perhitungan pada
9 224 0,51 114,24 tabel di atas, maka korelasi populasi yang
10 207 0,21 43,47 sesungguhnya setelah dikoreksi dengan
11 141 0,65 91,65
kesalahan pengambilan sampel adalah
sebesar 0,5063. Berdasarkan tabel 3, varians
12 81 0,36 29,16
rxy adalah sebesar 0,0199. Varians kesalahan
13 276 0,62 171,12
pengambilan sampel (a2e) sebesar 0,003,
14 198 0,26 51,68
dengan Standar Deviasi sebesar 0,130.
15 249 0,49 123,01
Dengan interval kepercayaan 0,251< r <
16 220 0,71 156,20
0,761, maka nilai korelasi sebesar 0,5063
17 121 0,52 62,92 masih dalam batas interval kepercayaan.
18 329 0,58 190,82 Oleh karena itu disimpulkan bahwa ada
19 271 0,50 135,50 hubungan positif antara self-efficacy dengan
20 45 0,67 30,15 resiliensi. Dengan demikian hipotesis
JML 3811 10,49 1929,69 diterima. Selain itu juga ditemukan dampak
r 0,5063 kesalahan pengambilan sampel sebesar
14,686 %.
Tabel 3
Perhitungan untuk Varians rxy Koreksi Kesalahan Pengukuran
No N rxy (rxy-r) (rxy-r)2 N(rxy-r)2 Setiap pengukuran mengandung kesalahan
1 60 0,68 0,17 0,03 1,81 atau error yang akan melemahkan koefisien
2 100 0,66 0,15 0,02 2,36 korelasi. Tabel 4 di bawah ini mencan-
3 100 0,59 0,08 0,01 0,70 tumkan estimasi kesalahan pengukuran.
4 207 0,53 0,02 0,00 0,12 Koefisien korelasi populasi setelah
5 209 0,65 0,14 0,02 4,32 dilakukan koreksi kesalahan pengukuran
6 212 0,59 0,08 0,01 1,49 adalah 0,591. Variasi korelasi sesungguhnya
7 130 0,36 -0,15 0,02 2,78 diestimasikan sebesar 0,0218 dengan
8 431 0,34 -0,17 0,03 11,92 standar deviasi sebesar 0, 1476. Selanjutnya
9 224 0,51 0,00 0,00 0,00
dengan interval kepercayaan 0,3016 < ρ <
0,8804 maka korelasi sebesar 0,591 masih
10 207 0,21 -0,30 0,09 18,17
berada dalam batas diterima. Dengan
11 141 0,65 0,14 0,02 2,91
demikian kesimpulan dalam pengukuran
12 81 0,36 -0,15 0,02 1,73
ini adalah bahwa ada hubungan yang
13 276 0,62 0,11 0,01 3,57
positif antara self-efficacy dengan resiliensi.
14 198 0,26 -0,25 0,06 11,91

Buletin Psikologi 61
UTAMI & HELMI

Dampak variansi reliabilitas adalah sebesar Dengan menggunakan interval kepercayaan


4,757 % yang berarti menunjukkan bahwa sebesar 95% maka korelasi sebesar 0,591
korelasi yang berbeda antara mean populasi masih berada dalam batas diterima. Berda-
dengan mean studi dalam penelitian ini sarkan perhitungan-perhitungan tersebut di
disebabkan adanya kesalahan pengukuran atas maka dapat disimpulkan bahwa
sebesar 4,747%. hipotesis dapat diterima yaitu bahwa ada
Berdasarkan hasil perhitungan, maka hubungan yang positif antara self-efficacy
korelasi populasi yang sesungguhnya dan resiliensi.
setelah dikoreksi dengan kesalahan Hasil meta-analisis juga menunjukkan
pengambilan sampel adalah sebesar 0,5063. bahwa korelasi antara self-efficacy dengan
Dengan menggunakan interval kepercayaan resiliensi tergolong tinggi. Hal ini seperti
sebesar 95 % maka angka korelasi sebesar yang disampaikan oleh Cohen (dalam Ellis,
0,5063 masih dalam batas interval keper- 2010) yang membagi efek korelasi ke dalam
cayaan. Selanjutnya penghitungan koefisien tiga golongan dan korelasi di atas 0,50
korelasi populasi setelah dilakukan koreksi tergolong tinggi.
kesalahan pengukuran adalah 0,591.

Tabel 4.
Estimasi kesalahan pengukuran

No N rxy N(rxy-r)2 rxx (a) ryy (b)


1 60 0,68 1,81 - - - -
2 100 0,66 2,36 0,91 0,954 0,91 0,954
3 100 0,59 0,70 0,91 0,954 0,91 0,954
4 207 0,53 0,12 0,91 0,954 0,9 0,949
5 209 0,65 4,32 0,91 0,954 0,9 0,949
6 212 0,59 1,49 0,91 0,954 0,9 0,949
7 130 0,36 2,78 0,7 0,837 0,77 0,877
8 431 0,34 11,92 0,89 0,943 0,84 0,917
9 224 0,51 0,00 0,88 0,938 0,84 0,917
10 207 0,21 18,17 0,85 0,922 0,84 0,917
11 141 0,65 2,91 - - - -
12 81 0,36 1,73 0,89 0,943 0,91 0,954
13 276 0,62 3,57 0,62 0,787 0,84 0,917
14 198 0,26 11,91 0,912 0,955 0,806 0,898
15 249 0,49 0,04 0,85 0,922 0,93 0,964
16 220 0,71 9,13 0,89 0,943 0,85 0,922
17 121 0,52 0,02 - - 0,9 0,949
18 329 0,58 1,79 0,9 0,949 0,87 0,933
19 271 0,50 0,01 0,712 0,844 0,817 0,904
20 45 0,67 0,92 0,79 0,889 0,88 0,938
JML 3811 10,49 75,70 15,642 16,759
0,0199 0,003 0,001

62 Buletin Psikologi
SELF-EFFICACY DAN RESILIENSI: SEBUAH TINJAUAN META ANALISIS

Hasil penelitian yang dilakukan Wang, Connor Davidson- Resilience Scale (CD-RISC),
Tao, Bowers, Brown & Zhang (2017) pada delapan studi yang lain menggunakan The
resiliensi perawat di awal karirnya Resilience Scale dengan penyusun Wagnild
menunjukkan bahwa general self efficacy dan Young, sedangkan empat studi
memiliki pengaruh positif yang signifikan menggunakan alat pengukuran resiliensi
terhadap resiliensi. Hal tersebut menunjuk- dengan peneliti membuat alat ukur sendiri
kan bahwa perawat yang memiliki keya- yaitu academic resiliance scale dan resiliance
kinan bahwa ia mampu mengatasi tugas- coping scale. Demikian pula dalam
tugas yang ia hadapi, maka ia akan mampu penggunaan alat ukur untuk self-efficacy.
menghadapi kesulitan ataupun tantangan Sebelas studi menggunakan The general self-
dalam pekerjaan. efficacy scale (GSES), enam studi mengguna-
Dimensi-dimensi dalam self-efficacy kan pengukuran yang berkaitan dengan
meliputi magnitude, generality dan strength academic self-efficacy sedangkan tiga yang
(Bandura, 1977). Individu yang memiliki lain menggunakan alat ukur self efficacy
keyakinan bahwa ia mampu mengatasi yang berkaitan dengan bidang-bidang lain.
kesulitan dari tugas yang ia hadapi, Berdasarkan alat-alat ukur yang diper-
memiliki keyakinan bahwa ia mampu gunakan tersebut maka dapat terlihat
mengatasi berbagai macam tugas serta bahwa kelemahan lain dalam penelitian ini
keyakinan yang kuat untuk tetap bertahan adalah tentang topik self-efficacy yang tidak
dalam menghadapi kesulitan maka ia akan hanya mengarah pada keyakinan yang
mampu mengontrol pikiran, perasaan dan bersifat umum, namun juga keyakinan
perilakunya serta berusaha menyeim- dalam studi serta keyakinan-keyakinan
bangkan diri ketika menghadapi situasi- yang lain.
situasi yang sulit. Ia akan mampu melaku-
kan adaptasi secara positif meski situasi Penutup
yang dihadapi sangat menekan. Ia akan
mampu bertahan atau ketika ia mengalami Berdasarkan studi meta-analisis terhadap
kegagalan untuk bertahan, ia dapat bangkit beberapa penelitian di beberapa negara
kembali. Individu yang demikian adalah tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
individu yang resilient. bahwa ada hubungan positif antara self-
efficacy dengan resiliensi. Selain itu juga
Meta-analisis ini memiliki kelemahan
ditemukan bahwa korelasi antara self-
terutama terletak pada variasi usia sampel
efficacy dengan resiliensi tergolong tinggi
yang menyebar dari anak-anak sampai
menurut cohen’s effect size benchmark (Ellis,
orang dewasa. Selain itu juga asal suku
2010) karena korelasi antara self efficacy dan
bangsa sampel yang menyebar dari empat
resiliensi yang dikoreksi dengan kesalahan
benua yaitu Asia, Afrika, Amerika dan
sampling dan koreksi kesalahan pengu-
Eropa. Herrman, Stewart, Diaz-Granados,
kuran, keduanya berada di atas 0,50.
Berger DPhil, Jackson & Yuen (2011)
menyatakan bahwa faktor demografi seperti Studi yang dilakukan ini juga tidak
usia, jenis kelamin dan suku dapat terlepas dari berbagai kelemahan, namun
memengaruhi resiliensi seseorang. dengan beberapa kelemahan tersebut, maka
peneliti berharap pada studi selanjutnya
Selain itu alat ukur dalam penelitian-
mengenai hubungan antara self efficacy dan
penelitian yang dipergunakan dalam meta-
resiliensi dapat menggunakan studi-studi
analisis ini memiliki variasi yang tinggi.
yang lebih homogen, baik dalam populasi
Delapan studi menggunakan alat ukur

Buletin Psikologi 63
UTAMI & HELMI

maupun dalam pemahaman tentang self efficacy, social support, religiousness,


efficacy yang lebih fokus. and spirituality on perceived resilience.
Proquest Dissertations And Theses, Ph.D.
Retrieved from http://sfx.
Daftar Pustaka
scholarsportal.info.librweb.laurentian.c
Bandura, A. (1977). Self-efficacy: Toward a a/laurentian?url_ver=Z39.88-
unifying theory of behavioral change. 2004&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:
Psychological Review. 84(2). 191-215. dissertation&genre=dissertations+%26+t
heses&sid=ProQ:ProQuest+Dissertation
*Bossick, B. E. (2009). An empirical
s+%26+Theses+Full+Text&atitle=&title=
examination of the relationship between
Resilient+First-Generat
posttraumatic growth and the perso-
nality traits of hardiness, sense of Ellis, P. D. (2010). The essential guide to effect
coherence, locus of control, self-efficacy, size. Statistical power, meta-analysis, and
resilience, and optimism. Dissertation the interpretation of research result. United
Abstracts International: Section B: The Kingdom: Cambridge University Press.
Sciences And Engineering, 69(11–B), 7180. Fernanda Rojas, L. (2015). Factors affecting
Retrieved from https://login.ezproxy. academic resilience in middle school
net.ucf.edu/login?auth=shibb&url=http:/ students : A case study. Gist Education
/search.ebscohost.com/login.aspx?direct And Learningresearch Journal, 11(11), 63–
=true&db=psyh&AN=2009-99100- 78.
047&site=eds-live&scope=site
Grotberg, E. H. (1995). A guide to
*Bullough, A., Renko, M., & Myatt, T. promoting resiliency in children:
(2014). Danger zone entrepreneurs: The Strengthening the human spirit. Early
importance of resilience and self- Chidhood Development: Practice And
efficacy for entrepreneurial intentions. Reflections, 8.
Entrepreneurship: Theory And Practice,
Hammil, S. K. (2003). Resilience and self-
38(3), 473–499. doi: 10.1111/etap.12006
efficacy: The importance of efficacy
Card, N. A. (2012). Applied meta-analysis for beliefs and coping mechanisms in
social science. New york: The guilford resilient adolescents. Colgate University
press Journal of The Sciences, 115–146.
*Cassidy, S. (2015). Resilience building in Herrman, H., Stewart, D. E., Diaz-Granados,
students: The role of academic self- N., Berger, E. L., Jackson, B., & Yuen, T.
efficacy. Frontiers in Psychology, 6, 1–14. (2011). What is resilience ? Can
doi: 10.3389/fpsyg.2015.01781 Jpsychiatry, 56(5), 258–265.
*Cody, J. A. (2013). The Roles of stress *Hill, K. X. (2013). Cultural hybridization:
appraisal and self-efficacy in fostering Bicultural self-efficacy and resilience in
resilience to improve psychosocial outcomes northern plains american indians,
following negative life events among college (December).
students : A multiple mediation analysis, 1–
Hunter, J. E., & Schmidt, F. L. (2004).
97.
Methods of meta-analysis. United
*Davino, D. F. (2013). Resilient first- Kingdom: Sage Publications Ltd
generation college students: A multiple
*Keye, M. D., & Pidgeon, A. M. (2013). An
regression analysis examining the
Investigation of the relationship
impact of optimism, academic self-
between resilience, mindfulness, and

64 Buletin Psikologi
SELF-EFFICACY DAN RESILIENSI: SEBUAH TINJAUAN META ANALISIS

academic self-Efficacy. Open Journal Of efficacy and resilience in high school


Social Sciences, 1(6), 1–4. doi: 10.4236/ students. Academic Journal Of
jss.2013.16001 Psychological Studies, 4(3), 59–65.
*Kilic, S. A, Dorstyn, D. S., & Guiver, N. G. Reivich, K. & Shatte, A. (2002). The resilience
(2013). Examining factors that factor. New york: Broadway books.
contribute to the process of resilience *Sagone, E., & Caroli, M. E. De. (2013).
following spinal cord injury. Spinal cord, Relationships between resilience, self-
(January), 1–5. doi: 10.1038/sc.2013.25 efficacy, and thinking styles in italian
Masten, A. S. (2007). Resilience in middle adolescents. Procedia - Social And
developing systems: Progress and Behavioral Sciences, 92(Lumen), 838–845.
promise as the fourth waves rises. doi: 10.1016/j.sbspro.2013.08.763
Development and Psychopatology. 19. 921- *Speight, N. P. (2010). The relationship
930. doi: 10.1017/S0954579407000442 between self-efficacy, resilience and
Masten, A.S., Cutuli, J.J., Herbers, J.E.,& academic achievement among african-
Reed, M.G.J. (2009). Resilience in american urban adolescent students.
development. In Oxford Handbook Of Dissertation Abstracts International, B:
Positive Psychology. United States Of Sciences And Engineering, 70(12), 7840.
America: Oxford University Press, Inc. *Salifu Yendork, J., & Somhlaba, N. Z.
*Li, M. H. (2004). Stress, traits of resilience, (2015). Do social support, self-efficacy
secure attachment, and self-efficacy as and resilience influence the experience
predictors of active coping among taiwanese of stress in ghanaian orphans? An
college students, (August) exploratory study. Child Care In Practice,
*Li, M. H., & Yang, Y. (2016). A cross- 21(2), 140–159. doi: 10.1080/
cultural study on a resilience? Stress 13575279.2014.985286
path model for college students. Journal *Var, C. A. (2016). Predictors of completion of
Of Counseling And Development, 94(3), financial behavior: Measuring self-efficacy,
319–332. doi: 10.1002/jcad.12088. resilience, and financial mastery, (May).
Murphey, D., Barry, M., & Vaughn, B. Wang, L., Tao, H., Bowers, B. J., Brown, R.,
(2013). Positive mental health: & Zhang, Y. (2017). Influence of social
Resilience. Child Trends: Positive Mental support and self-efficacy on resilience of
Health Resilience, January(January), 1-6. early career registered nurses. Western
*Riahi, M., Mohammadi, N., Norozi, R., & Journal Of Nursing Research,
Malekitaba, M. (2015). The study of the 19394591668571. doi: 10.1177/
relationship between academic self- 0193945916685712

Buletin Psikologi 65

Anda mungkin juga menyukai