0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan25 halaman
Validitas dan reliabilitas merupakan faktor penting dalam penelitian untuk memastikan hasil pengukuran sesuai dengan kondisi sebenarnya. Validitas menunjukkan kesesuaian alat ukur dengan tujuan pengukuran, sedangkan reliabilitas menunjukkan konsistensi hasil pengukuran. Uji validitas dan reliabilitas dapat dilakukan secara kuantitatif menggunakan analisis statistik.
Validitas dan reliabilitas merupakan faktor penting dalam penelitian untuk memastikan hasil pengukuran sesuai dengan kondisi sebenarnya. Validitas menunjukkan kesesuaian alat ukur dengan tujuan pengukuran, sedangkan reliabilitas menunjukkan konsistensi hasil pengukuran. Uji validitas dan reliabilitas dapat dilakukan secara kuantitatif menggunakan analisis statistik.
Validitas dan reliabilitas merupakan faktor penting dalam penelitian untuk memastikan hasil pengukuran sesuai dengan kondisi sebenarnya. Validitas menunjukkan kesesuaian alat ukur dengan tujuan pengukuran, sedangkan reliabilitas menunjukkan konsistensi hasil pengukuran. Uji validitas dan reliabilitas dapat dilakukan secara kuantitatif menggunakan analisis statistik.
proses untuk melakukan pengukuran. Oleh karena itu agar kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tidak keliru atau tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dengan keadaan yang sebenarnya maka diperlukan alat ukur yang valid dan reliabel. VALIDITAS Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut JENIS VALIDITAS
Validitas Isi (content validity)
• diperhitungkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional Validitas konstruk (construct validity) • Menunjukkan sejauh mana alat ukur mengungkap konstruk teoritis yang akan diukur Validitas berdasar kriteria (criterion-related validity) • tersedia kriteria eksternal yang dapat dijadikan dasar pengujian alat ukur VALIDITAS ISI • Validitas isi dapat dianalisis dengan cara memperhatikan penampakan luar dari instrumen (validitas muka / Face Validity) • Validitas muka dievaluasi dengan membaca dan menyelidiki butir-butir instrument serta sekaligus membandingkannya dengan definisi konseptual mengenai variabel yang akan diukur
• Validitas yang dianalisis dengan memperhatikan
keterwakilan butir-butir instrumen disebut validitas penyampelan (sampling validity) atau kurikulum (curriculum validity) • Face vailidity dan Sampling validity disebut juga sebagai validitas teoritis karena analisisnya dilakukan tanpa didasarkan pada data empiris • Menggunakan logika dari orang yang menganalisisnya • Statistik dapat dimanfaatkan untuk melakukan penilaian validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian, biasanya berupa kuesioner. • Tidak semua instrumen dapat diukur validitas dan reliabilitasnya menggunakan statistik. JENIS UJI VALIDITAS Validitas Eksternal Suatu instrument dikatakan valid secara eksternal jika data yang diperoleh sesuai dengan informasi lain mengenai variabel yang dimaksud. Validitas Internal Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Uji Validitas dapat menggunakan uji statistik korelasi (Pearson) CONTOH VALIDITAS EKSTERNAL Diantara nilai ujian berikut, manakah yang dapat digunakan sebagai instrument untuk mengukur kemampuan berhitung: Statistik Pemasaran Manajemen Operasi Jika: Selama ini alat untuk mengukur kemampuan berhitung adalah nilai Matematika. PEMECAHAN VALIDITAS EKSTERNAL RESPONDEN MATEMATIKA STATISTIKA PEMASARAN OPERASIONAL
1 9 8 7 6
2 5 6 5 7
3 8 7 7 7
4 7 8 6 6
5 4 4 5 5
6 8 9 6 6
7 7 7 7 6
8 6 5 6 7
9 8 9 8 8
10 10 8 5 9 HASIL PENGUJIAN
Berdasarkan analisis korelasi ternyata diperoleh nilai
koefisien korelasi antara matematika dengan statistika paling tinggi yaitu 0,803 sehingga statistika ekonomi merupakan instrument yang paling valid untuk mengukur kemampuan berhitung dibanding operasional dan pemasaran. VALIDITAS INTERNAL
Pengujian validitas internal dapat dilakukan dengan
dua cara: Analisis Faktor Analisis faktor dilakukan dengan cara mengelompokan item pertanyaan menjadi beberapa variabel menggunakan analisis faktor. Analisis Butir Analisis butir dilakukan dengan mengkorelasikan item pertanyaan dengan jumlah seluruh item pertanyaan. KRITERIA PENGUJIAN VALIDITAS INTERNAL DENGAN ANALISIS BUTIR
Jika koefisien korelasi item terhadap total ≥ 0,3 (Aswar
Nasution, 1992) Jika koefisien korelasi item terhadap total > r tabel dengan df (0,05, n-2) (Santoso, 2000) Jika nilai Sig. korelasi item terhadap total (Santoso, 2000) RELIABILITAS • Pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama • pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten • belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur (validitas)
• Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai alat statistik • Reliabilitas alat ukur tidak dapat diketahui dengan pasti tetapi dapat diperkirakan. PENYEBAB KETIDAKANDALAN 1. Orang atau unit yang diukur mungkin telah berubah sejak pengukuran pertama dan kedua. 2. Selama wawancara unit yang sedang diukur berubah a) Pewawancara memperoleh pengalaman b) Kelelahan pewawancara c) Subyek mengalami hal-hal yang menyebabkan penafsiran mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan berubah (sebagai kebalikan dari perubahan seharusnya dari apa yang sedang diukur) d) Kesalahan-kesalahan diperbuat. PENYEBAB KETIDAKANDALAN 3. Aspek situasi tempat pengukuran berlangsung mungkin berubah sejak pengukuran pertama dan yang kedua. 4. Pertanyaan-pertanyaan mungkin mendua artinya, sehingga ditafsirkan secara berbeda pada saat pengisian kuesioner yang berbeda 5. Pengkode dan/atau pengamat mungkin membuat penafsiran sendiri-sendiri 6. Terjadi kekeliruan dalam mencatat hasil pengamatan atau memberi kode-kodenya METODE PENGUKURAN RELIABILITAS 1. Reliabilitas Eksternal a) Teknik Paralel (parallel form) Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda: Misalnya: Apakah saudara betah tinggal di perumahan ini ? Apakah saudara ingin pindah dari perumahan ini? b) Teknik Ulang (double test / test pretest) Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang berbeda. Misalnya: Pada minggu I ditanyakan: Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas Brawijaya? Pada minggu III ditanyakan: Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas Brawijaya? (pertanyaan sama) KELEMAHAN METODE RELIABILITAS EKSTERNAL
Kemungkinan adanya perubahan kondisi subyek
sejalan dengan perbedaan waktu. Sulitnya mencari kembali responden yang sama pada periode yang berbeda. Sulitnya menentukan tenggang waktu yang pas. METODE PENGUKURAN RELIABILITAS 2. Reliabilitas Internal Uji reliabilitas internal digunakan untuk menghilangkan kelemahan-kelamahan pada uji reliabilitas eksternal. Uji reliabilitas internal diperoleh dengan menganalisis data dari satu kali pengetesan. BEBERAPA METODE PENGUKURAN RELIABILITAS INTERNAL 1. Dengan rumus Spearman-Brown 2. Dengan rumus Flanagant 3. Dengan rumus Rulon 4. Dengan rumus K – R.21 5. Dengan rumus Hoyt 6. Dengan rumus Alpha Cronbach UJI RELIABILITAS DENGAN ALPHA CRONBACH KRITERIA TINGKAT RELIABILITAS No Interval Kriteria
Cronbach's alpha akan muncul pada bagian Reliability StatisticsNilai Cronbach's alpha yang diharapkan adalah ≥ 0,7 untuk menyatakan bahwa alat ukur tersebut reliabel