Pertemuan Ke-5
Konsep
Konstruk
Variabel
Definisi Operasional
Konsep/Konstruk
• Konsep adalah sejumlah pengertian atau ciri yang berkaitan dengan
berbagai peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan hal-hal lain yang sejenis.
• Definisi suatu konsep mungkin membutuhkan deskripsi bagaimana
mengukur konsepnya, dan kadangkala ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mengukur konsep yg bersangkutan. Misalnya, dalam
konsep keberhasilan pembangunan, kinerja perusahaan, motivasi
karyawan, loyalitas, dan lain-lain.
• Konsep yang jelas seperti: umur, jenis kelamin, dan jumlah anak.
Konsep/Konstruk
• Konsep yang abstrak seperti: kesetiaan terhadap merek dagang (brand loyalty). Brand
loyalty dapat diukur menggunakan % pembelian seseorang terhadap satu merek
dagang pada periode waktu tertentu, urutan pembelian merk dagang, atau ukuran
kognitif lainnya seperti, sikap terhadap suatu merek dagang.
• Konstruk merupakan suatu bayangan atau pemikiran yang secara khusus diciptakan
bagi suatu penelitian dan/atau untuk tujuan membangun teori.
• Suatu konsep harus dibuat operasional supaya dapat diukur. Suatu definisi operasional
memberikan arti pada suatu konsep dengan menspesifikasikan (menetapkan dan
merinci) aktifitas-aktifitas atau usaha yang diperlukan untuk mengukurnya.
• Dalam beberapa buku teks, konsep atau variabel yang terukur sering disebut indikator.
Sedangkan dalam beberapa buku teks lain, konsep yang terukur ini langsung disebut
sebagai variabel.
Variabel
• Merupakan ciri atau karakteristik objek/individu.
• Setiap permasalahan penelitian akan memunculkan satu atau lebih variabel.
• Pada penelitian di bidang ilmu sosial (manajemen, psikologi, sosiologi, dll),
umumnya variabel penelitiannya dirumuskan sebagai variabel latent atau un-
observed.
• Biasanya, indikator-indikator ini diamati dengan menggunkan kuesioner atau
angket yang bertujuan untuk mengetahui pendapat responden tentang suatu
hal.
• Skala yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal
atau sering disebut skala LIKERT.
Reliabilitas dan Validitas
• Pada setiap instrumen baik test maupun non test terdapat butir-butir (item)
pertanyaan atau pernyataan.
• Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji Validitas
Mengukur validitas dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau
variabel.
2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara
masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk.
1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan
dengan total skor konstruk atau variabel
• Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r-hitung (hasil kolom Correlated
Item - Total Correlation) dengan hasil perhitungan r-tabel untuk degree of freedom
(df) = n - 2, dimana n adalah jumlah sampel.
• Kriteria: butir pertanyaan/indikator dinyatakan valid jika nilai r-hitung > r-tabel.
Tabel r Product Moment
2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan
korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator
dengan total skor konstruk
Langkah Analisis:
• Isikan dalam kotak variables semua indikator konstruk X1 dan skor total X.
2. One shot atau pengukuran sekali saja: hasil pengukuran dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
• Suatu konstruk /variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0.70.
Uji Reliabilitas
Langkah analisis:
2. Dari menu utama SPSS, pilih Scale kemudian pilih submenu Reliability Analysis.
4. Masukkan indikator X1 sampai X4 sebagai indikator X kedalam kotak Items dan pilih model Alpha.
5. Pilih tombol Statistics sehingga tampak dilayar windows Relaibility Analysis Statistics.
6. Pada bagian Deskriptive for, pilih Item, Scale, Scale if Item Deleted, dan Inter-item Correlation.
8. Output SPSS.