Anda di halaman 1dari 31

Instrumen

Penelitian
Ns. Rully Annisa, S.Kep.,M.Kep
• Tingkat pengukuran

• Tahapan penyusunan instrumen

• Uji validitas dan reliabilitas

Penting dipahami !
Tingkat Pengukuran
Nominal punya sifat dapat dikelompokkan.
Ordinal punya sifat dapat dikelompokkan dan
diurutkan. Tidak dapat dijumlahkan karena jarak
atau satuan tidak tetap.
Interval punya sifat dapat dikelompokkan,
diurutkan, dan dijumlahkan (satuan konstan). Nol
perjanjian.
Rasio punya sifat dapat dikelompokkan, diurutkan,
dijumlahkan dan dibagi (nol murni).
Tingkat pengukuran dan
Ukuran Pemusatan
Tingkat Ukuran Pemusatan
pengukuran
Nominal Modus (nilai yang sering muncul,
yang frekuensinya paling tinggi)
Ordinal Median (nilai tengah, setelah data
diurutkan)
dan modus.
Interval/rasio Mean (rata-rata)
median, dan modus.
• Instrumen harus dapat menterjemahkan fakta di
lapangan
• Persoalannya dari instrumen yang digunakan ada
yang:
• under coverage (ada aspek-aspek yang seharusnya diketahui
tetapi tidak tertuang di dalam instrumen),
• over coverage (terlalu banyak data yang dikumpulkan yang
tidak sesuai dengan data yang ingin dikumpulkan)

Penyusunan Instrumen
• Coverage (under or over)
• Sampling error (tidak tepat sasaran)
• Measurement error (alat ukur yang digunakan
tidak mengukur yang sesungguhnya hendak
diukur)

Tipe kesalahan
Tahap-tahap Pengukuran/ penyusunan
instrumen
Tentukan definisi operasional dari variabel yang
hendak diukur.
Tentukan aspeknya
Dari aspek tersebut, tentukan dimensinya.
Rumuskan ke dalam item pertanyaan.
Lakukan uji coba alat ukur untuk memeriksa tingkat
kesulitan, validitas, dan reliabilitas.
Perbaiki alat ukur (bila perlu).
Gunakan alat ukur.
Contoh:
Variabel Aspek Dimensi Item
pertanyaan
Kebutuhan •Kebutuhan •Nutrisi
anak usia fisik •Pakaian
pra sekolah •Perawatan
adalah kesehatan
kebutuhan
fisik, emosi,
dan sosial •Kebutuhan
emosi
1. Berapa kali anak makan dalam sehari ?
a. satu kali
b. Dua kali
c. Tiga kali
d. ……………………..
2. Berapa stel pakaian yang dimilki anak?
a. Kurang dari lima stel
b. antara 5 – 10 stel
c. Lebih dari 10 stel

Contoh item pertanyaan :


• Pertanyaan tertutup
• Pertanyaan terbuka
• Kombinasi tertutup dan terbuka
• Pertanyaan semi terbuka

Bentuk Pertanyaan
Prinsip :
• Penggolongan didasarkan atas satu prinsip
atau satu dimensi
• Penggolongan harus saling meniadakan
• Penggolongan harus menyeluruh

Pertanyaan tertutup
• Berapa pengeluaran anda dalam seminggu?
a. < Rp.500.000,-
b. Rp.500.000 – Rp.1.000.000,-
c. >Rp.1.000.000,-

Contoh pertanyaan
tertutup
• Apa yang anda lakukan saat tidak ada kuliah?
a. Jalan-jalan
b. Ke mall
c. Mengerjakan tugas dari dosen
d. Mengerjakan tugas rumah
Apakah sesuai dengan prinsip penyusunan
pertyanyaan tertutup?

Simak contoh berikut :


• Kemungkinan jawabannya tidak ditentukan
terlebih dahulu dan responden bebas memberikan
jawaban
• Contoh :
Menurut saudara bagaimana kondisi Toilet di
lingkungan STKS?
………………………………………………
………………………………………………

Pertanyaan terbuka
Kombinasi tertutup dan
terbuka
• Jawabannya sudah ditentukan tetapi disusul dengan pertanyaan
terbuka.
• Contoh :
Apakah ibu pernah mendengar PKH?
a. pernah b. tidak pernah
Jika pernah apa yang ibu ketahui tentang PKH?
……………………………………………….
……………………………………………….
• Jawabannya sudah ditentutakan tetapi masih ada
kemungkinan jawaban lain.
• Contoh :
Sebutkan tujuan anda datang ke perpustakaan :
a. Pinjam buku
b. Baca koran
c. Mengerjakan tugas dari dosen
d. ……………………………………

Pertanyaan semi terbuka


UJI VALIDITAS
DAN RELIABILITAS
• Valid  alat ukur/instrumen yang dibuat
dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.
• Hasil penelitian dikatakan valid jika
terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek tersebut (tepat).

Validitas
• Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat
ukur itu memberikan hasil yang tetap.
• Alat ukur yang reliabel belum tentu valid,
sebaliknya alat ukur yang valid sudah pasti
reliabel.

Reliabilitas
Validitas dan Reliabilitas

Reliabilitas Reliabilitas Reliabilitas


dan validitas tinggi, validitas dan validitas
rendah rendah tinggi
1. Validitas isi (content validity)
2. Validitas konstruk (construct validity)
3. Validitas pragmatik atau berdasarkan
kriteria tertentu

Beberapa Uji Validitas


• Validitas isi dapat ditempuh dengan cara
membandingkan butir-butir pertanyaan dengan
pemahaman konseptual variabel dan aspek-aspek
yang telah ditentukan
• Untuk mempermudah menguji validitas isi dapat
dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen
atau matrik pengembangan isntrumen yang berisi
tentang variabel, aspek-aspek, serta indikator dari
masing-masing aspek tersebut

Validitas isi (content validity)


• Uji validitas konstruk dapat dilakukan dengan
mengkonsultasikan alat ukur yang telah disusun
kepada para ahli.
• Validitas konstruk dapat pula ditempuh dengan
menghubungkan konstruk yang akan diukur
dengan konstruk lain yang sudah ada alat
ukurnya, kemudian dilakukan uji korelasi.

Validitas konstruk (construct validity)


• Validitas pada saat bersamaan (concurrent
validity)  Alat ukur lama dan alat ukur baru
(hasil modivikasi) diterapkan pada sekelomppk
sampel, kemudian diuji korelasinya. Jika korelasi
positif, dapat dikatakan alat ukur baru
mempunyai concurrent validity yang tinggi.

Validitas pragmatik atau berdasarkan kriteria


• Hasil uji korelasi akan didapat nilai antara 0 – 1.
• Kriteria alat ukur dikatakan valid :
0.90 - 1.00  luar biasa bagus
0.80 – 0.89  bagus
0.70 - 0.79  cukup
< 0.70  kurang
• Metode paralel,
• Metode test-retest,
• Metode split half

Beberapa uji reliabilitas


• Disusun dua alat ukur yang berbeda yang
mengukur variabel yang sama
• Kedua alat ukur tersebut digunakan pada
sekelompok sampel yang sama lalu diberi nilai
• Kedua alat ukur tersebut kemudian diuji
korelasinya
• Jika hasilnya menunjukan korelasi yang positif
dan tinggi maka alat ukur tersebut dapat
dikatakan reliabel

Metode Paralel
• Satu alat ukur digunakan dua kali pada
sekelompok individu yang sama pada waktu
yang berbeda.
• Alat ukur pada setiap pengukuran diberi nilai
sesuai dengan aturan
• Dilakukan pengujian korelasi
• Jika hasilnya menunjukan korelasi yang
positif dan tinggi maka alat ukur tersebut
dapat dikatakan reliabel

Metode Test-retest
• Alat ukur digunakan pada sekelompok
individu
• Setiap butir pertanyaan diberi nilai
• Jumlah butir pertanyaan dibagi dua
• Dilakukan pengujian korelasi
• Jika hasilnya menunjukan korelasi yang
positif dan tinggi maka alat ukur tersebut
dapat dikatakan reliabel

Metode split half


• Kriteria alat ukur dikatakan reliabel :
0.90 - 1.00  luar biasa bagus
0.80 – 0.89  bagus
0.70 - 0.79  cukup
< 0.70  kurang
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai