Disusun oleh :
(215020307111001)
2023
BAB 11
Pengukuran Variabel
Pengukuran merupakan penetapan angka atau simbol lain untuk karakteristik menurut
seperangkat aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Variabel adalah sesuatu yang digunakan
sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu
konsep tertentu. Proses pengukuran dilakukan dengan menetapkan angka atau tabel terhadap
atribut suatu objek, atau setiap jenis fenomena atau peristiwa yang menggunakan aturan tertentu
yang menunjukkan jumlah dan kualitas faktor yang diteliti.
Definisi Operasional
Operasionalisasi adalah pengukuran konsep abstrak untuk membuat variabel terukur.
Mengoperasionalkan dilakukan dengan melihat dimensi perilaku, aspek atau sifat yang
ditunjukkan oleh konsep tersebut. Kemudian, diterjemahkan ke dalam elemen yang dapat
diamati dan diukur sehingga menghasilkan suatu indeks pengukuran konsep.
Mengoperasionalkan konsep meliputi serangkaian langkah. Langkah pertama, menyatakan
definisi ide yang ingin diukur. Langkah kedua, membuat rangkaian poin atau pertanyaan yang
tepat dan representatif. Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk mengoperasionalisasi:
1. Operasionalisasi: Dimensi dan Elemen
Skala yang hanya melibatkan hal-hal yang mengukur agresi fisik. Skala pengukuran ini
tidak akan valid jika tujuannya adalah untuk mengukur agresi. Demikian pula pada skala
yang melibatkan hal yang mengukur agresi verbal juga tidak akan menjadi ukuran agresi
yang valid. Sehingga, skala pengukuran yang valid termasuk pertanyaan atau poin yang
dapat diukur secara kuantitatif yang secara tepat mewakili area.
2. Mengoperasikan Konsep Multi Dimensi dan Motivasi Pencapaian
Peneliti harus menyimpulkan motivasi dengan mengukur dimensi perilaku, fakta atau
karakteristik yang kita harapkan untuk ditemukan pada orang dengan motivasi berprestasi
tinggi.
3. Dimensi dan Elemen Pencapaian
Mengoperasionalkan dapat dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku, aspek atau
sifat yang ditunjukkan oleh konsep. Kemudian, diterjemahkan ke dalam elemen yang
dapat diamati dan diukur sehingga menghasilkan suatu indeks pengukuran konsep.
BAB 12
Jenis Skala
Skala adalah perangkat atau mekanisme dimana para individu diketahui berdasarkan
bagaimana individu tersebut berbeda satu sama lain pada variabel ketertarikan dalam penelitian
kita. Berikut ini merupakan beberapa jenis skala :
1. Skala nominal, adalah skala yang memungkinkan peneliti untuk menetapkan subjek pada
kategori atau kelompok tertentu
2. Skala ordinal, tidak hanya mengkategorikan variabel untuk menunjukkan perbedaan di
antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkan ke dalam beberapa cara. Banyaknya
variabel untuk berbagai kategori yang digunakan berdasarkan beberapa pilihan, maka
digunakan skala ordinal. Dengan demikian, skala ordinal memberikan informasi lebih
dari skala nominal.
3. Skala interval, skala yang tidak hanya mengelompokkan individu menurut kategori
tertentu dan menentukan urutan kelompok. Namun, juga mengukur besaran perbedaan
preferensi antar variabel. Dengan demikian, skala interval lebih kuat dibanding skala
nominal dan ordinal, bisa diukur tendensi sentralnya dengan rata-rata aritmatik.
4. Skala rasio, mengatasi kekurangan titik permulaan yang berubah-ubah pada skala
interval, yaitu skala rasio memiliki titik nol absolut yang merupakan titik pengukuran
yang berarti.
Skala Peringkat
Skala peringkat yang sering digunakan dalam penelitian bisnis adalah:
1. Skala dikotomi
2. Skala kategori
3. Skala diferensial semantik
4. Skala numerik
5. Skala peringkat terperinci
6. Skala likert
7. Skala jumlah konstan atau tetap
8. Skala stapel
9. Skala peringkat grafik
10. Skala konsensus
Skala Ranking
Skala ranking digunakan untuk memperoleh preferensi di antara dua atau lebih objek atau
item. Namun, ranking seperti itu mungkin tidak memberikan petunjuk yang pasti atas jawaban
yang dicari. Metode alternatif yang termasuk skala peringkat, antara lain:
1. Skala perbandingan berpasangan
2. Pilihan yang diharuskan
3. Skala komparatif atau skala perbandingan
Ketepatan Pengukuran
Dalam memastikan bahwa ukuran yang dibuat adalah baik dan logis, maka hal yang
harus dilakukan adalah:
1. Validitas, tes untuk mengukur sebaik apa instrumen pengukuran digunakan.
- Validitas isi, memastikan bahwa suatu tes telah memasukkan sekumpulan item
yang memadai dan mewakili keseluruhan item yang relevan dalam penelitian.
- Validitas terkait kriteria, dibuat ketika pengukuran membedakan individu
menurut kriteria yang diharapkan untuk diprediksi. Validitas ini terbagi menjadi 2,
yaitu validitas konkruen (mengukur gejala tertentu pada saat sekarang dan
dibandingkan dengan instrumen pengukuran lain untuk konstruk yang sama) dan
validitas prediktif yang membedakan individu dalam instrumen pengukuran untuk
masa yang akan datang.
- Validitas konstruk, membuktikan seberapa baik hasil pengukuran yang diperoleh
dengan teori pada tes yang dirancang. Validitas konstruk terbagi menjadi 2, yaitu
validitas konveregen dan validitas diskriminan.