METODELOGI PENELITIAN
”Pengukuran dan Desain Instrumen Dalam Survei”
Oleh :
Kelompok 2
1. Efnina Putri A 17.0101.0067
2. Muhammad Rohman 17.0101.0081
3. Vivi Nuraini 17.0101.0098
4. Loga Ayu Tri Milinium 17.0101.0114
Desain Instrumen
1. 1. Komponen Pengukuran
1.3.1. Validitas
Suatu skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya
dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak
valid maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan
apa yang seharusnya dilakukan. Secara konseptual, dibedakan menjadi 3 macam jenis
validitas, yaitu : validitas isi (content validity), validitas yang berkaitan dengan
kriteria (criterion- related validity), validitas konstruk (construct validity).
Validity)
Terjadi ketika sebuah ukuran membedakan individual pada kriteria yang akan
diperkirakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan concurrent validity
atau predictive validity. Concurrent validity terjadi ketika skala yang
ditetapkan dapat membedakan individual yang diketahui berbeda, sehingga
skor untuk masing- masing instrument harus berbeda. Predictive validity
menunjukkan kemampuan sebuah instrument pengukuran dalam
membedakan individu dalam kriteria masa depan.
Validitas Konstruk (Construct Validity)
Validitas konstruk membuktikkan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari
pengguna ukuran sesuai dengan teori di mana pengujian dirancang. Hal ini
dinilai dengan converegent validity dan discriminal validity. Converegent
validity terjadi ketika skor yang dihasilkan oleh dua buah instrumen yang
mengukur konsep yang sama memiliki korelasi yang tinggi. Discriminant
validity terjadi ketika berdasarkan teori dua buah variabel diperkirakan tidak
berkorelasi, dan skor pengukur yang dihasilkan jukga menunjukkan tidak
korelasi secara empiris.
1.3.2. Reliabilitas
Stabilitas Ukuran
Stabilitas ukuran menunjukkan kemampuan sebuah ukuran untuk tetap stabil
atau rentan terhadap perubahan situasi apapun. Kestabilan ukuran dapat
membuktikan kebaikan (goodness) sebuah ukuran dalam mengukur sebuah
konsep. Terdapat dua jenis stabilitas, yaitu test-retest reliability dan pararel-
form reliability.
Test-retest reliability
Koefisien reliabilitas yang diperoleh dari pengulangan pengukuran
konsep yang sama dalam dua kali kesempatan.
Pararel- form reliability
Terjadi ketika respon dari dua pengukuran yang sebanding dalam
menyusun konstruk yang sama memiliki korelasi yang tinggi. Kedua
bentuk pengukuran memiliki item yang serupa dan format respon
yang sama dengan sedikit perubahan dalam penyusunan kalimat dan
urutan pertanyaan. Kesalahan validitas (error validity) disebabkan
oleh adanya perbedaan dalam penyusunan kalimat dan urutan
pertanyaan. Jika dua bentuk pengukurab yang sebnding memiliki
korelasi yang tinggi, maka dapat dipastikan ukuran tersebut dapat
dipercaya dengan kesalahan varian minimal karena faktor penyusunan
kalimat dan urutan pertanyaan.
Konsisten Internal Ukuran
Indikasi homogenitas item- item yang ada dalam ukuran yang menyusun
konstruk. Item yang ada harus “sama” fan mampu mengukur konsep yang
sama secara independen. Sehingga responden seragam dalam mengartikan
setiap item. Dapat dilihat dengan mengamati apakah item dan subset item
dalam instrument pengukur memiliki korelasi yang tinggi. Konsistensi
ukuran dapat diamati melalui reliabilitas konsitensi antar item (interitem
consistency reliability) dan split-half reliability.
Reliabilitas konsitensi antar item (interitem consistency reliability)
Konsistensi jawaban responden untuk semua item dalam ukuran.
Ketika sebuah item merupakan ukuran yang independen untuk dua
buah konsep yang sama, maka item- item tersebut akan saling
berkorelasi.
Split-half reliability
Korelasi antara dua bagian instrument. Estimasi split-half reliability
akan berbeda, tergantung pada bagaimana item- item dalam ukuran
dibagi ke dalam dua bagian.
Proses menyusun desain instrument pada dasarnya adalah suatu seni. Kendati
demikian dua hal utama yang harus diperhatikan dalam desain instrument adalah
sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA