Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS INSTRUMEN PENILAIAN

(UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENILAIAN)

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Evaluasi Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Zaenal Arifin, M.S.I.

Disusun Oleh :
B5AIR:
Nur Salamah (1810110055)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam suatu kegiatan belajar mengajar pasti memiliki sebuah tujuan
pembelajaran. Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya suatu tujuan
pembelajaran biasanya dilakukan sebuah penilaian di akhir pembelajaran. Hasil
dari penilaian haruslah terpercaya, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan
ketika diselenggarakannya sebuah evaluasi pembelajaran. Oleh karena itu
dibutuhkan pengujian terhadap instrumen penilaian untuk membuktikan
kelayakan instrumen penilaian seperti tes tersebut. Untuk menguji kelayakannya
maka dilakukan suatu pengujian yang disebut dengan uji reliabilitas. Uji
reliabilitas dapat menunjukkan konsistensi hasil pengukuran walaupun
dilakukan berkali-kali, sehingga hasil benar-benar dapat diandalkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan uji reliabilitas?
2. Bagaimana cara mencari besarnya koefisien reliabilitas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan uji reliabilitas.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mencari besarnya koefisien reliabilitas.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki
reliabilitas tinggi disebut dengan reliabel. Contohnya adalah ketika mengukur
sebuah meja dengan meteran secara berulang-ulang baik dalam kurun waktu
yang dekat atau jangka waktu yang panjang, maka akan diperoleh hasil
pengukuran yang sama. Meteran sebagai instrumen pengukuran bisa disebut
reliabel karena memperoleh hasil pengukuran yang sama walaupun dilakukan
suatu pengukuran secara berulang-ulang.1
Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu
objek atau mengumpulkan data dari suatu variabel. Reliabilitas memiliki makna
kestabilan, konsistensi, dan keajegan. Konsep reliabilitas adalah dilihat dari
sejauh mana suatu hasil pengukuran konsisten dari waktu ke waktu. Reliabilitas
merupakan salah satu ciri instrumen pengukuran yang baik. Sedangkan konsep
reliabilitas instrumen penilaian adalah ketetapan atau keajegan instrumen
tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.2 Uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui konsistensi suatu instrumen ukur, apakah instrumen pengukur layak
untuk digunakan serta dapat diandalkan dan memiliki konsistensi yang tinggi
jika digunakan berkali-kali.
Penentuan kategori instrumen mengacu pada pengklasifikasian yang
dikembangkan oleh Guilfold adalah sebagai berikut:
0,80 < r11 ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80 reliabilitas tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,60 reliabilitas sedang
0,20 < r11 ≤ 0,40 reliabilitas rendah

Joko Widiyanto, Evaluasi Pembelajaran (Madiun: UNIPMA PRESS, 2018), 202.


1

Zulkifli Matondang, Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian, Jurnal Tabularasa
2

PPS Unimed, Vol. 6, No. 1, 2009, 93.

2
-1,00 ≤ r11 ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliabel).3
Dalam menentukan reliabilitas terhadap instrumen penilaian memiliki
kerangka berpikir apakah instrumen penilaian berupa tes yang diberikan kepada
peserta didik telah memberikan hasil pengukuran yang baik? Artinya uji
reliabilitas terhadap suatu instrumen penilaian memiliki urgensi untuk
memastikan bahwa tes yang digunakan untuk mengukur hasil kemampuan
berpikir peserta didik (indeks prestasi peserta didik) memiliki reliabilitas yang
cukup tinggi. Sebuah tes dapat dikatakan reliabel jika tes tersebut digunakan
berulang kali kepada peserta didik memeroleh hasil pengukuran yang relatif
tetap sama. Sehingga hasil yang diperoleh dari mengerjakan tes tersebut dapat
dipercaya dan dijadikan acuan. Gronlund (1985) menyatakan bahwa koefisien
reliabilitas sebesar 0,60 sudah cukup memadai untuk tes buatan guru.
Secara garis besar terdapat dua cara dalam menentukan reliabilitas suatu
instrumen pengukuran, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal.
Berikut ini merupakan penjelasan dari reliabilitas eksternal dan reliabilitas
internal:
1. Reliabilitas Eksternal
Dalam pengujian reliabilitas eksternal terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan, diantaranya adalah:
a. Metode tes ulang
Metode tes ulang atau bisa disebut dengan test-retest method merupakan
metode pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan mengujicobakan
sebuah tes yang sama kepada sekelompok peserta didik sebanyak dua
kali di waktu yang berbeda. Skor hasil uji coba pertama dikorelasikan
dengan skor hasil uji coba yang kedua dengan teknik korelasi Product
Moment.
b. Metode pararel (ekuivalen)
Metode pararel atau metode ekuivalen diketahui juga dengan double
test-double trial method. Metode ini dilakukan dengan mengujicobakan
3
Guntur Nurcahyanto, Ebook Uji Instrumen Penelitian, 2010, 9.

3
dua instrumen yang hampir sama. Setiap peserta didik mengerjakan atau
mengisi kedua buah tes yang sudah dipersiapkan. Kemudian skor yang
diperoleh dari kedua buah tes dikorelasikan dengan dengan teknik
korelasi Product Moment.
c. Metode Split-Half (Belah dua)
Metode belah dua digunakan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
yang terjadi pada metode tes ulang dan metode pararel atau ekuivalen.
Salah satu teknik yang digunakan dalam metode belah dua adalah
formula spearman brown.4
2. Reliabilitas Internal
Pada reliabilitas internal, uji coba hanya dilakukan sebanyak satu kali dan
menggunakan satu instrumen. Kemudian hasil skor yang diperoleh di
analisis menggunakan rumus reliabilitas instrumen. Rumus yang digunakan
dalam reliabilitas instrumen adalah diantaranya rumus KR-21 dan rumus
Alpha.
B. Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian
Berdasarkan metode dan teknik yang digunakan dalam uji reliabilitas instrumen
penelitian. Berikut ini merupakan rumus-rumus yang digunakan dalam uji
reliabilitas instrumen penelitian:
1. Teknik product moment
Teknik product moment dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Korelasi product moment dengan simpangan baku

b. Korelasi product moment dengan angka kasar

4
Asrul, Rusydi Ananda, dan Rosmita, Evaluasi Pembelajaran Cetakan Kedua (Bandung:
Citapusakan media, 2015), 125-127.

4
2. Formula Spearman Brown
2r ½½
r 11 =
1+r ½ ½
Keterangan:
R11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
r½½ = korelasi antara skor-skor setiap be;ahan tes
Contoh:
Diberikan sebuah tes kepada 8 peserta didik dengan 10 butir soal. Apakah
instrumen penilaian berupa tes sudah reliabel?
Langkah penyelesaian:
Data perolehan skor peserta didik didistribusikan ke dalam tabel seperti
berikut:

Nama Skor
Butir Soal / Item
No Peserta Total

Didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
2 Badu 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7
3 Caca 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
4 Danu 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5
5 Eka 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6
6 Fatur 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 4
7 Gogon 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7
8 Hamid 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8

Dari data yang terdapat pada tabel di atas, selanjutnya dilakukan pembelahan
ganjil-genap untuk menghitung koefisien reliabilitas.
Langkah pertama adalah dengan membuat tabel untuk menyiapkan
perhitungan reliabilitas.
No Nama Item Ganjil (X) Item Genap (Y)
1 Ani 5 5
2 Badu 4 3
3 Caca 5 4

5
4 Danu 3 2
5 Eka 3 3
6 Fatur 4 0
7 Gogon 4 3
8 Hamid 3 5

Langkah kedua mencari koefisisen korelasi dengan menggunakan rumus


product moment sebagai berikut:
No Nama X Y X2 Y2 XY
1 Ani 5 5 25 25 25
2 Badu 4 3 16 9 12
3 Caca 5 4 25 16 20
4 Danu 3 2 9 4 6
5 Eka 3 3 9 9 9
6 Fatur 4 0 16 0 0
7 Gogon 4 3 16 9 12
8 Hamid 3 5 9 25 15
Jumlah 31 25 125 97 99

Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus product moment, seperti berikut:

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,22


maka tahap selanjutnya adalah menghitung koefisisen reliabilitas dengan
menggunakan formula Spearman-Brown seperti berikut:

6
2 x 0,22
r 11 = = 0,36
1+0,22

Setelah dimasukkan ke dalam rumus formula Spearman-Brown, diperoleh


koefisien reliabilitas sebesar 0,36. Artinya tes uji coba yang diberikan
kepada peserta didik tidak reliabel. Sehingga harus diperbaiki.

3. Rumus KR-21
Contoh:
Untuk menguji apakah instrumen penilaian yang dibuat sudah reliabel atau
belum, dilakukan sebuah uji coba terhadap 10 peserta didik dengan
mengerjakan instrumen penilaian berupa 20 butir soal. Tentukan apakah
instrumen penilaian berupa tes tersebut sudah reliabel atau belum!
Penyelesaian:
Langkah pertama skor tes hasil uji coba didistribusikan ke dalam sebuah
tabel kerja sebagai berikut:

Langkah kedua yaitu menghitung varians skor total (St2) dengan rumus:

7
Langkah ketiga menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus KR-21
sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus KR-21 diperoleh koefisien


reliabilitas sebesar 0,3584. Artinya, instrumen penilaian berupa tes yang
diberikan kepada peserta didik tidak reliabel. Sehingga harus diperbaiki.

4. Rumus Alpha
Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya memiliki
interval seperti 0-10, 0-100 atau berbentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-10. Rumus
alpha:

8
Contoh:
Untuk menguji apakah instrumen penilaian yang dibuat sudah reliabel atau
belum, dilakukan sebuah tes uji coba terhadap 10 peserta didik dengan
menyajikan 5 butir soal/pertanyaan. Dengan masing-masing butir soal
memiliki skor antara 0-10. Berdasarkan hasil yang diperoleh peserta didik
dalam mengerjakan tes, tentukan apakah tes yang digunakan sudah reliabel
atau belum!
Penyelesaian:
Nomor Butir Kuadrat
Skor
Nomor Skor
1 2 3 4 5 Total
Total
1 10 8 9 10 8 45 2025
2 8 7 8 9 7 39 1521
3 6 5 6 8 7 32 1024
4 5 4 3 0 2 14 196
5 9 10 8 7 6 40 1600
6 7 5 3 4 7 26 676
7 3 4 4 5 6 22 484
8 4 3 5 5 5 22 484
9 6 2 2 2 3 15 225
10 7 6 1 5 4 23 529
Jumlah 65 54 49 55 55 278 8764
Jumlah
465 344 309 389 337 1844
Kuadrat

Sebelum dicari koefisien reliabilitas sebelumnya dilakukan perhitungan


untuk mencari varians skor total dan varians skor butir dengan rumus:

Untuk memperoleh jumlah varians skor total dicari terlebih dahulu varians
setiap butir kemudian dijumlahkan.

9
Dengan demikian diperoleh total varians butir sebesar:
σ 2=4,25+5,24 +6,89+8,65+3,50=28,8
Selanjutnya harga-harga yang diperoleh dimasukkan ke dalam rumus alpha
sebagai berikut:

10
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus alpha, diperoleh
koefisien reliabilitas sebesar 0,91. Dengan demikian instrumen penilaian
berupa butir pernyataan yang diberikan kepada peserta didik memiliki
reliabilitas yang tinggi.5

5
Asrul, 127-148.

11
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan materi di atas diperoleh kesimpulan:
1. Uji reliabilitas instrumen penilaian berfungsi untuk memastikan bahwa
instrumen penilaian bersifat reliabel. Artinya memiliki keajegan atau
konsistensi sehingga dapat diandalkan.
2. Untuk mengetahui besarnya koefisien reliabilitas digunakan beberapa teknik
seperti formula spearman-brown, rumus KR-21 dan rumus alpha.
B. Saran
1. Bagi guru agar senantiasa memperhatikan reliabilitas instrumen penilaian.
Sehingga hasil yang diperoleh bisa terpercaya.
2. Bagi peserta didik agar senantiasa meningkatkan pemahaman materi dengan
rajin belajar.

12
Daftar Pustaka

Asrul, Rusydi Ananda, dan Rosmita. Evaluasi Pembelajaran Cetakan Kedua. Bandung:
Citapusakan Media. 2015.
Matondang, Zulkifli. Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal
Tabularasa PPS Unimed, Vol. 6, No. 1. 2009.
Nurcahyanto, Guntur. Ebook Uji Instrumen Penelitian. 2010.
Widiyanto, Joko. Evaluasi Pembelajaran. Madiun: UNIPMA PRESS. 2018.

13

Anda mungkin juga menyukai