Anda di halaman 1dari 55

MENENTUKAN BESAR

SAMPEL PENELITIAN
HARUN AL RASYID
BERAPA BESAR SAMPEL PENELITIAN
SAYA?

• Pertanyaan tersering
• Selain pertanyaan tentang uji/analisis statistik yang tepat untuk
membuktikan hipotesis penelitian
BAGAIMANA MENENTUKAN BESAR SAMPEL?

Total Rumus
sampling besar Rules of
sampel thumb
40+ rumus
BAGAIMANA MENENTUKAN RUMUS BESAR
SAMPEL?

Apa tujuan Deskriptif?


penelitian
Analitik?
Anda?
BAGAIMANA MENENTUKAN RUMUS BESAR
SAMPEL?

Apa tujuan Deskriptif?


• Proporsi
penelitian • Rerata
Anda? • Rate
BAGAIMANA MENENTUKAN RUMUS BESAR
SAMPEL?

Apa tujuan Analitik?


• Komparatif
penelitian • Korelatif
Anda? • Multivariat
ISTILAH-ISTILAH DALAM PERHITUNGAN
BESAR SAMPEL

Nilai α (kesalahan tipe 1)

Nilai β (kesalahan tipe 2)

Power (kekuatan uji)

Besar efek

Presisi
DESKRIPTIF
BESAR SAMPEL UNTUK TUJUAN DESKRIPTIF
TERGANTUNG DARI VARIABEL YANG DIUKUR

Kategorik Numerik Rate Sensitivitas

Kesesuaian Kesesuaian
Spesifisitas AUC
kategorik numerik
BESAR SAMPEL UNTUK TUJUAN DESKRIPTIF
TERGANTUNG DARI VARIABEL YANG DIUKUR

• Prevalensi anemia pada ibu hamil di


Kategorik Kecamatan Klojen Kota Malang
• Insiden demam berdarah dengue di wilayah
kerja Puskesmas Donomulyo
• Angka kejadian kematian akibat
tuberculosis paru di Kota dan Kabupaten
Malang
n=
n = jumlah sampel
Zα = nilai standar dari alpha (kesalahan tipe 1) yang ditetapkan
oleh peneliti
P = proporsi dari kategori yang menjadi point of interest.
Berasal dari kepustakaan
d = presisi penelitian yang ditetapkan oleh peneliti
BESAR SAMPEL UNTUK TUJUAN DESKRIPTIF
TERGANTUNG DARI VARIABEL YANG DIUKUR

Numerik

• Rerata kadar hemoglobin pada ibu hamil


• Rerata kadar TNFα kelompok perlakuan
• Rerata jumlah koloni bakteri yang tumbuh
n=
n = jumlah sampel
Zα = nilai standar dari alpha (kesalahan tipe 1) yang ditentukan
oleh peneliti
S = Simpang baku. Berasal dari kepustakaan.
d = presisi penelitian yang ditetapkan oleh peneliti
BESAR SAMPEL UNTUK TUJUAN DESKRIPTIF
TERGANTUNG DARI VARIABEL YANG DIUKUR

Rate

• Mortality rate pasien kanker serviks


• Cure rate pasien infeksi dengan pemberian
suplementasi
n=
n = jumlah sampel
Zα = nilai standar dari alpha (kesalahan tipe 1) yang ditetapkan
oleh peneliti
λ = insidens rate. Berasal dari kepustakaan
d = presisi penelitian yang ditetapkan oleh peneliti
T = rerata waktu orang (person time)
BESAR SAMPEL UNTUK TUJUAN DESKRIPTIF
TERGANTUNG DARI VARIABEL YANG DIUKUR

Sensitivitas

• Nilai sensitivitas rapid test untuk diagnosis malaria


• Nilai sensitivitas pemeriksaan X untuk deteksi dini
kanker payudara
n=
n = jumlah subyek yang diduga sakit
Zα = nilai standar dari alpha (kesalahan tipe 1) yang ditetapkan
oleh peneliti
Sen = sensitivitas dari indeks yang ditetapkan oleh peneliti
P = proporsi subyek dengan hasil positif berdasar hasil
pemeriksaan referen [(a+c)/n]. Berasal dari kepustakaan atau
asumsi
d = presisi penelitian yang ditetapkan oleh peneliti
BESAR SAMPEL UNTUK TUJUAN DESKRIPTIF
TERGANTUNG DARI VARIABEL YANG DIUKUR

• Nilai spesifisitas rapid test untuk diagnosis


malaria
• Nilai spesifisitas pemeriksaan USG untuk
diagnosis tumor

Spesifisitas
n=
n = jumlah subyek yang diduga sakit
Zα = nilai standar dari alpha (kesalahan tipe 1) yang ditetapkan
oleh peneliti
Spes = spesifisitas dari indeks yang ditetapkan oleh peneliti
P = proporsi subyek dengan hasil negative berdasar hasil
pemeriksaan referen [(b+d)/n]. Berasal dari kepustakaan
atau asumsi
d = presisi penelitian yang ditetapkan oleh peneliti
BESAR SAMPEL UNTUK TUJUAN DESKRIPTIF
TERGANTUNG DARI VARIABEL YANG DIUKUR

• Nilai AUC rapid test untuk diagnosis malaria


• Nilai AUC skor pemeriksaan MRI untuk
diagnosis spondylitis TB

AUC
√ ( )
2
𝑈 2 2𝑈 2
𝑈 ( 1−𝑈 )+( 𝑁 1 −1 ) −𝑈 +(𝑅 𝑁 1 −1)( −𝑈 )
𝑑 2−𝑈 1+𝑈
=
𝑍𝛼 𝑅𝑁
2
1
N1 = jumlah subyek kelompok 1 (didiagnosis positif)
N2 = jumlah subyek kelompok 2 (didiagnosis negative)
R = rasio antara N2 dengan N1
U = area under curve dari indeks. Berdasarkan harapan dari peneliti
Zα = nilai standar alpha yang ditetapkan oleh peneliti
d = presisi penelitian yang ditetapkan oleh peneliti
BESAR SAMPEL UNTUK TUJUAN DESKRIPTIF
TERGANTUNG DARI VARIABEL YANG DIUKUR

• Kesesuaian hasil pemeriksaan USG dan


Foto thorax untuk mengukur besar tumor

Kesesuaian Kesesuaian
kategorik numerik
KESESUAIAN KATEGORIK

n=4

n = jumlah subjek
Zα = nilai standar alpha yang ditetapkan oleh peneliti
k = kappa. Nilainya ditentukan oleh peneliti
d = presisi dari nilai kappa yang ditetapkan oleh peneliti
π = proporsi diskordan
KESESUAIAN NUMERIK

n=1+
n = jumlah subjek
Zα = nilai standar alpha yang ditetapkan oleh peneliti
ρ = intra class correlation (ICC) yang diharapkan peneliti
d = presisi dari nilai ICC (ρ) yang ditetapkan oleh peneliti
J = jumlah pengukuran per sampel
ANALITIK

Korelatif Komparatif Multivariat


ANALITIK - KORELATIF
KORELATIF
Numerik - Numerik

Numerik - Ordinal

Numerik - Nominal
Rumus besar sampel
yang digunakan sama
Ordinal – Ordinal

Ordinal – Nominal

Nominal – Nominal
n=

n = jumlah subjek
Zα = nilai standar alpha yang ditetapkan oleh peneliti
Zβ = nilai standar beta yang ditetapkan oleh peneliti
r = koefisien korelasi minimal yang dianggap bermakna, ditetapkan
oleh peneliti
ANALITIK - KOMPARATIF
1 x pengukuran
Tidak berpasangan
>1x pengukuran

18
2x pengukuran
Kategorik
Pengukuran berulang
>2x pengukuran
Berpasangan

Rumus!
2 kelompok
Matching/Crossover
>2 kelompok

1x pengukuran
2 kelompok
>1x pengukuran

Komparatif Tidak berpasangan


1x pengukuran
>2 kelompok
>1x pengukuran
Numerik
2x pengukuran
Rate Pengukuran berulang
>2x pengukuran
AUC Berpasangan
2 kelompok
Kategorik Matching/Crossover
Kesesuaian >2 kelompok
Numerik
KOMPARATIF – KATEGORIK – TIDAK
BERPASANGAN – SATU KALI PENGUKURAN

n1 = n2 =
KOMPARATIF – NUMERIK– TIDAK
BERPASANGAN – SATU KALI PENGUKURAN

n1 = n2 = 2

Masih ada 16 rumus yang lainnya!


ANALITIK - MULTIVARIAT
10 Kategorik
1x pengukuran

>1x pengukuran

Rumus! Etiologik 1x pengukuran


Numerik
>1x pengukuran
Multivariat Rate

1x pengukuran
Kategorik
>1x pengukuran

Prediktif 1x pengukuran
Numerik
>1x pengukuran
Rate
MULTIVARIAT – PREDIKTIF – KATEGORIK -
SATU KALI PENGUKURAN

n = jumlah subjek

n= I = jumlah variabel bebas (independent)


P = proporsi point of interest
PERMASALAHAN YANG SERING MUNCUL

• Tidak ada kepustakaan


• Menentukan nilai berdasarkan pendapat peneliti sendiri
• Bertanya pada orang yang lebih berpengalaman/ahli
• Melakukan studi pendahuluan
• Kepustakaan terlalu banyak
• Memilih kepustakaan yang paling bisa digunakan untuk prediksi penelitian
STRATEGI MENGECILKAN JUMLAH SAMPEL
YANG BENAR SECARA METODOLOGIS

• Merubah status pertanyaan primer


• Setiap tujuan/pertanyaan penelitian akan menentukan jumlah
sampel (harus dihitung jumlah sampel untuk setiap tujuan
penelitian)
• Jika ada pertanyaan primer/tujuan yang memiliki konsekuensi
jumlah sampel besar, maka peneliti bisa merubahnya menjadi
pertanyaan sekunder (secondary outcome) atau bahkan tidak jadi
diteliti  tergantung kemampuan peneliti
STRATEGI MENGECILKAN JUMLAH SAMPEL
YANG BENAR SECARA METODOLOGIS
• Mengalihkan penelitian ke variabel surrogate
• Terutama jika hasil perhitungan variabel utama menghasilkan
jumlah sampel terlalu besar
• Surrogete Variables adalah suatu bagian dari variabel asli yang
dipilih untuk digunakan di dalam analisis selanjutnya
• Contoh: kematian akibat DHF (kejadian sedikit, akibatnya sample
size besar)  surrogate: kondisi shock pada DHF (jumlah sampel
menjadi lebih sedikit tapi mgk sulit dilaksanakan) pre-shock
pada DHF (jumlah sampel lebih sedikit lagi dan mampu laksana)
STRATEGI MENGECILKAN JUMLAH SAMPEL YANG BENAR
SECARA METODOLOGIS

• Merubah skala pengukuran dari kategorik menjadi


numerik
• Sering kali penggunaan variabel kategorik menghasilkan jumlah
sampel lebih besar
• Tidak berlaku pada semua kondisi
• Merubah nilai presisi (win-win solution antara kualitas
dan kemampulaksanaan penelitian)
• Yang penting logis
STRATEGI MENGECILKAN JUMLAH SAMPEL YANG BENAR
SECARA METODOLOGIS

• Memilih nilai alpha dan beta maksimal yang masih bisa


diterima
• Alpha 5%; Beta 20%  nilai maksimal yang bisa diterima
• Memilih alpha sesuai hipotesis penelitian
• Nilai untuk hipotesis 1 arah menghasilkan jumlah sampel yang
leih kecil
STRATEGI MENGECILKAN JUMLAH SAMPEL
YANG BENAR SECARA METODOLOGIS

• Merencanakan dan Melakukan analisis interim


• Memperbanyak kelompok pembanding
PENYESUAIAN JUMLAH KELOMPOK CASE &
CONTROL SESUAI RASIO
• Sering kali sulit untuk mendapatkan jumlah subjek untuk kelompok
kasus/kontrol yang sesuai dengan hasil perhitungan rumus
• n1 = n2  rasio 1:1
• Jika salah satu kelompok tidak mencapai jumlah yang diharapkan maka
bisa menambah jumlah subjek pada kelompok pembandingnya
(penyesuaian) menggunakan rumus:

n‘ =
RUMUS SLOVIN

• Sering kali digunakan untuk melakukan penelitian survey


(deskriptif kategorik) dengan random sampling
• Sudah diketahui jumlah populasi/N (sampling frame tersedia)

n=
RUMUS FEDERER

• Sering digunakan untuk penelitian eksperimental

(t-1) (k-1) ≥ 15
• Kelemahan:
• Tidak ada batas kemaknaan
• Tidak ada info skala pengukuran (tidak bisa menggambarkan penelitian)
• Tidak ada info apa yang akan dibuktikan (besar efek tidak ada)
• Sebaiknya tidak digunakan. Boleh digunakan asal diterima oleh komunitas ilmiahnya
RULES OF THUMB
RULES OF THUMB
• Penelitian deskriptif: minimal 100 subyek
• Penelitian korelasional: minimal 50 subyek
• Penelitian komparatif (t test, ANOVA): 30 subyek per kelompok
• Penelitian dengan analisis Chi square: minimal 20 subyek
• Penelitian dengan analisis regresi: minimal 50 subyek
• Multivariat: n=10 x variabel
• Analisis faktor: 300 subyek termasuk “baik”
• Experimental : 15 subjek untuk tiap kelompok
Van Voorhis & Morgan (2007). Understanding power and rules of thumb for determining sample size.
Tutorials in Quantitative Methods for Psychology; 3(2):43-50
CONTOH PENGGUNAAN
Tujuan penelitian (primer)
1. Mengetahui prevalensi kejadian low back pain masyarakat kota Malang
2. Menganalisis korelasi lama bekerja dengan tingkat nyeri penderita low back
pain masyarakat kota Malang
3. Menganalisis perbedaan skor kualitas hidup berdasarkan status low back pain
masyarakat kota Malang
4. Membuktikan jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, kelompok
usia, tingkat aktivitas fisik, dan penggunaan alat bantu kerja sebagai factor
risiko low back pain masyarakat kota Malang
TUJUAN 1: MENGETAHUI PREVALENSI KEJADIAN LOW
BACK PAIN MASYARAKAT KOTA MALANG

• Dari kepustakaan diperoleh data penelitian terdahulu kejadian low back pain
di Indonesia sebesar 12%
• Rumus besar sampel: deskriptif kategorik
• n=
• Peneliti menetapkan nilai alpha 5% maka Zα = 1,96; Presisi yang ditetapkan
peneliti sebesar 5%
• n = = 162,26 163 subjek
TUJUAN 2: MENGANALISIS KORELASI LAMA BEKERJA DENGAN TINGKAT
NYERI PENDERITA LOW BACK PAIN MASYARAKAT KOTA MALANG

• Rumus besar sampel: Analitik korelatif ordinal-ordinal


• Berdasarkan kajian kepustakaan, peneliti menetapkan koefisien
korelatif yang dianggap bermakna sebesar 0,3. Peneliti juga
menetapkan nilai alpha sebesar 5%, nilai beta 20%

•n=
• n = = 85
TUJUAN 3: MENGANALISIS PERBEDAAN SKOR KUALITAS HIDUP
BERDASARKAN STATUS LOW BACK PAIN MASYARAKAT KOTA MALANG

• Rumus besar sampel: analitik komparatif numerik tidak berpasangan dua kelompok satu kali
pengukuran
• Berdasarkan kajian kepustakaan, peneliti mendapatkan nilai simpang baku skor kualitas hidup
penderita low back pain sebesar 10. Peneliti menetapkan nilai alpha 5%, nilai beta 20%,
selisih minimal rerata skor kualitas hidup antara 2 kelompok sebesar 5.

• n1 = n2 = 2
• n1 = n2 = 2 = 63 subjek (untuk masing-masing kelompok), maka total subjek yang dibutuhkan
126
TUJUAN 4: MEMBUKTIKAN JENIS KELAMIN, JENIS PEKERJAAN, TINGKAT PENDIDIKAN,
KELOMPOK USIA, TINGKAT AKTIVITAS FISIK, DAN PENGGUNAAN ALAT BANTU KERJA
SEBAGAI FACTOR RISIKO LOW BACK PAIN MASYARAKAT KOTA MALANG

• Rumus besar sampel: analitik multivariat prediktif kategorik satu kali


pengukuran
• Jumlah variabel bebas sebanyak 6, prevalensi LBP menurut kepustakaan 12%

•n=
• n = = 500 subjek
KEPUTUSAN BESAR SAMPEL
• Rekap hasil perhitungan besar sampel:
• Tujuan 1: 163 subjek
• Tujuan 2: 85 subjek
• Tujuan 3: 126 subjek
• Tujuan 4: 500 subjek
• Berdasarkan pertimbangan kemampulaksanaan peneliti maka ditetapkan
jumlah penelitian mengacu pada tujuan 1 yaitu 163 subjek. Tujuan 4 tidak
menjadi tujuan primer tetapi dirubah statusnya sebagai secondary
outcome dari penelitian.
KEPUTUSAN BESAR SAMPEL
• Pada perjalanan penelitian didapatkan kendala menemukan jumlah
subjek dengan LBP sebanyak 63 orang. Peneliti hanya mampu
menemukan 40, maka dilakukan penyesuaian berdasarkan rasio.
• n‘ =
• 40 =
• 80R = 63R + 63
• R = 3,7

• n‘ = 40 x 3,7 = 148 (jumlah kelompok non-LBP)


• Maka total jumlah sampel menjadi 148 + 40 = 188
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai