dan
RUMUS BESAR SAMPEL
Korelatif
Bivariat
Analitik Komparatif
Multivariat
Numeri-Numerik
Numerik-Ordinal
Kategorik
Numerik-Nominal
Deskriptif
Korelasi
Numerik
Ordinal-Ordinal
Rate
Ordinal-Nominal
Nominal-Nominal
1 x Pengukuran
Tidak Berpasangan
> 1 x Pengukuran
Kategorik
2 x Pengukuran
Berpasangan
> 2 x Pengukuran
2 Kelompok 1 x Pengukuran
Komparatif
Tidak Berpasangan
2 x Pengukuran
Berpasangan Pengukuran Berulang
> 2 x Pengukuran
Rate
Besar Sampel
pada
Penelitian Deskriptif
Kategorik
Deskriptif
Numerik
Rate
DESKRIPTIF
1. Kategorik
Z2PQ
n = -------------
d2
Z : Derivat baku alfa (ditetapkan oleh peneliti, untuk α 5% nilai Z adalah 1.96
Q : 1- Proporsi
d : Presisi (ditetapkan oleh peneliti). nilai 0,1 sampai 1,0 ( semakin besar d semakin kecil sampel)
Contoh :
Pertanyaan Penelitian Berapa prevalensi anemia pada ibu hamil
trimester pertama
Hipotesis Tidak ada hipotesis
Diagnosis Deskriptif-Kategorik
Alasan Deskriptif karena tidak mencari hubungan
antar variabel
Kategorik karena mencari prevalensi anemia
dan tidak anemia
Rencana Analisis Proporsi dan Interval kepercayaan
Contoh :
Seorang peneliti ingin mengetahui prevalensi diare di desa A.
Berapa besar sampel yang digunakan ?
Jawab :
Z PQ
2
n = -------------
d2
Prevalensi dari penelitian sebelumnya 20 %, peneliti
menetapkan nilai alfa sebasar 5 %, sehingga Zα : 1,96, nilai
presisi di tetapkan peneliti sebasar 0.1
n=
n = 62
DESKRIPTIF
2. Numerik
2
(Z S)
n = ---------
d
Z : Derivat baku alfa (ditetapkan oleh peneliti, untuk α 5% nilai Z adalah 1.96
S : Simpangan baku (nilai di ambil dari kepustakaan), jika belum ada peneliti dapat melakukan studi
3. Rate
Z2ℷ
n = ----------
d T
2
Z : Derivat baku alfa (ditetapkan oleh peneliti, untuk α 5% nilai Z adalah 1.96
Numerik-Ordinal
Numerik-Nominal
Korelatif
Ordinal-Ordinal
Ordinal-Nominal
Nominal-Nominal
KORELASI
Rumus : 2
Z : Derivat baku alfa (ditetapkan oleh peneliti, untuk α 5% nilai Z adalah 1.96
ln : Eksponensial/log
r : koefisien korelasi (dari kepustakaan)/studi pendahuluan 10-20 subyek (bila
kepustakaan blm ada), nilai 0,1 sd 0,9
Contoh :
Pertanyaan Penelitian Apakah ada korelasi antara kadar FSH
dengan jumlah oosit
Hipotesis Terdapat korelasi antara kadar FSH dengan
jumlah oosit
Diagnosis Analitik korelatif numerik-numerik
Alasan Korelatif karena mencari hubungan antar
variabel
Numerik karena kadar FSH dan oosit dalam
bentuk nilai/angka
Rencana Analisis Uji statistik Pearson dengan alternatif
Spearman
contoh
Seorang peneliti ingin mengetahui korelasi kadar vitamin D
dengan densitas tulang. Diketahui dari penelitian sebelumnya
bahwa korelasi antara vitamin D dengan densitas tulang
sebesar 0,4, dengan kesalahan type I sebesar 5%, hipotesis
satu arah, kesalahan type II 20%, berapa besar sampel yang
diperlukan
Besar Sampel
pada
Penelitian Komparasi
1 x Pengukuran
Tidak Berpasangan
> 1 x Pengukuran
Kategorik
2 x Pengukuran
Berpasangan
> 2 x Pengukuran
2 Kelompok 1 x Pengukuran
Komparatif
Tidak Berpasangan
2 x Pengukuran
Berpasangan Pengukuran Berulang
> 2 x Pengukuran
Rate
KOMPARATIF
KOMPARATIF - KATEGORIK
1. Tidak berpasangan- Satu kali pengukuran
n1=n2 2
n=n
2
= 49 sampel
KOMPARATIF - KATEGORIK
2. Tidak berpasangan- Lebih satu kali pengukuran
2
n=n
H : Jumlah pengukuran setelah randomisasi
G : Jumlah pengukuran sebelum randomisasi
2
1+ ( 𝐻 − 1 ) 𝑃 𝐺𝑃
𝛾=
[ 𝐻
−
1+ ( 𝐺 − 1 ) 𝑃 ]
Contoh :
Pertanyaan Penelitian Apakah ada perbedaan respon terapi
antara obat A dan obat B pada minggu
pertama, kedua dan ketiga
Hipotesis Minimal ada satu perbedaan respon terapi
antara obat A dan obat B pada minggu
pertama, kedua dan ketiga
Diagnosis Analitik komparatif kategorik tidak
berpasangan lebih satu kali pengukuran
Rencana Analisis Uji Generalized estimating equation (GEE)
KOMPARATIF- KATEGORIK
3. Berpasangan- Dua kali pengukuran
2
n1=n2
2
π : proporsi diskondran/ketidaksesuaian (nilai keputusan peneliti )
Contoh :
Penelitian Perbandingan tingkat pengetahuan
sebelum dan sesudah penyuluhan
Pertanyaan penelitian Apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan
sebelum dan sesudah penyuluhan
Hipotesis Ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum
dan sesudah penyuluhan
Diagnosis Analitik komparatif kategorik berpasangan
dua kali pengukuran
Rencana Analisis Uji Mc Nemar
Contoh peneltian :
Jawab : n1=n2 2
2
= 38 sampel
KOMPARATIF-KATEGORIK
4. Berpasangan- Lebih dua kali pengukuran
2
n=n ϒ
2
ϒ= 1-p
Contoh :
Penelitian Perbandingan tingkat pengetahuan
sebelum, sesudah penyuluhan dan sebulan
setelah penyuluhan
Pertanyaan penelitian Apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan
sebelum, sesudah penyuluhan dan sebulan
setelah penyuluhan
Hipotesis Ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum,
sesudah penyuluhan dan sebulan setelah
penyuluhan
Diagnosis Analitik komparatif kategorik berpasangan
lebih dari dua kali pengukuran
Rencana Analisis Uji Cochran dilanjutkan dengan post hoc Mc
Nemar
KOMPARATIF
KOMPARATIF-NUMERIK
1. Tidak berpasangan-2 kelompok-1 x pengukuran
2
n1=n2
2
n1=n2
ϒ=
Contoh :
Penelitian Perbandingan kadar kolesterol antara
yang menggunakan obat A dengan subyek
yang menggunakan obat B
Catatan : kadar kolesterol diukur pada
minggu pertama, kedua dan ketiga
Pertanyaan penelitian Apakah ada perbedaan kadar kolesterol
antara yang menggunakan obat A dengan
subyek yang menggunakan obat B
Analitik komparatif numerik tidak
Diagnosis berpasangan dua kelompok lebih dari satu
kali pengukuran
Rencana Analisis Uji GLM
Alternatif uji Mann-Whitney berulang
KOMPARATIF-NUMERIK
3. Berpasangan-2 x pengukuran
2
n