Tabel 5.1 Rumus Besar Sampel Berdasarkan Masalah Penelitian secara Statistik
No Jenis Masalah Rumus Besar Sampel
1 Deksriptif kategorik 𝑍𝛼 2 𝑃𝑄
𝑑2
2 Deksriptif numerik 𝑍𝛼𝑆 2
( )
𝑑
3 Korelatif 2
(𝑍𝛼 + 𝑍𝛽)
𝑛=( ) +3
1+𝑟
0.5𝑙𝑛 1 − 𝑟
Uraian panjang lebar mengenai penggunaan rumus besar sampel secara benar telah diuraikan
pada buku seri-2 Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel ntuk Penelitian Kedokteran
dan Kesehatan,edisi 3,Salemba Medika,Jakarta,2012.Pada buku ini,pembahasan mengenai
rumus besar sampel akan dibatasi beberapa prinsip umum serta contoh sederhana penggunaan
rumus.
Berikut ini rambu-rambu dassar untuk perhitungan besar sampel.
1. Pilihlah rumus besar sampel yang tepat.
2. Gunakanlah rumus besar sampel tersebut dengan benar.
3. Jika dalam satu penelitian terdapat lebih dari satu pertanyaan,hitunglah besar sampel
untuk setiap pertanyaan penelitian karena untuk menjawab setiap pertanyaan
memerlukan besar sampel yang berbeda.
4. Jika dalam satu penelitian terdapat lebih dari satu desain,hitunglah besar sampel untuk
setiap desain karena untuk menjawab setiap pertanyaan dalam setiap desain,memerlukan
besar sampel yang berbeda.
𝑍𝛼 2 𝑃𝑄
𝑛=
𝑑2
b. Menghitung besar sampel
Berdasarkan rumus diatas,nilai yang harus dicari dari kepustakaan adalah nilai
p (prevalensi),sedangkan nilai yang ditetapkan oleh peniliti adalah Zα dan nilai d.
Peneliti mendapatkan bahwa berdasarkan penelitian sebelumnya yang
dilakukan di Desa A,prevalensi diare adalah 20% . Peneliti menetapkan alpha
sebesar 5% sehingga Zα =1.96,dengan kesalahan prediksi yang masih bisa diterima
(presisi,d) ditetapkan sebesar 5% dengan demikian,besar sampel yang diperlukan
adalah:
𝑍𝛼 2 𝑃𝑄 1.962 . 20 × 0.08
𝑛= = = 246
𝑑2 0.052
2. Deksriptif Numerik
Seorang peneliti iin mengetahui rerata kadar hemoglobin pada ibu hamil di
Kabupaten Sukamaju.Berdasarkan peneliti sebelumnya,rerata dan standar deviasi
kadar hemoglobin adalah 10±4 g/dl.Apa rumus yang digunakan dan berapa sampel
yang diperlukan untuk meneliti rerata kadar hemoglobin di Kabupaten Sukamaju?
Jawab:
a. Menentukan rumus besar sampel
Berdasarkan tujuan penelitian,penelitian tersebut termasuk ke dalam penelitian
deksriptif (mencari rerata) dengan variabel keluaran berupa variabel numeric
(kadar Hb).Dengan demikian,rumus besar sampel yang digunakan adalah rumus
besar sampel untuk penelitian deksriptif numeric.Rumusnya adalah:
𝑍𝛼𝑥𝑆 2
𝑛=( )
𝑑
b. Menghitung besar sampel
Berdasarkan rumus di atas, nilai yang yang harus dicari dari kepustakaan
adalah nilai S ( standar deviasi ),sedangkan nilai yang ditetapkan oleh peneliti
adalah Zα dan nilai d.Peneliti mendapatkan bahwa berdasarkan penelitian
sebelumnya,rerata dan standar deviasi kadar hemoglobin adalah 10±4 g/dl
sehingga nilai S=4.Untuk nilai yang ditetapkan oleh peniliti,peneliti menetapkan
alpha sebesar 5% sehingga nilai Zα =1.96,dengan nilai presisi (d) sebesar 1.Dengan
demikian besar sampel yang diperlukan adalah:
𝑍𝛼𝑥𝑆 2 1.96 × 4 2
𝑛=( ) = ( ) = 62
𝑑 1
2
(𝑍𝛼 + 𝑍𝛽)
𝑛=( ) +3
1+𝑟
0.5𝑙𝑛 1 − 𝑟
2
𝑍𝛼√2𝑃𝑄 + 𝑍𝛽 √𝑃1𝑄1 + 𝑃2𝑄2
𝑛1 = 𝑛2 = ( )
𝑃1 − 𝑃2
Kasus 2
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara pajanan
bising dengan tuli.Peneliti menggunakan desain kohort.Untuk menentukan besar
sampel,peneliti menetapkan bahwa perbedaan
cc minimal proporsi tuli antara yang
terpajan dengan yang tidak terpajan yang dianggap bermakna adalah
10%.Diketahui bahwa proporsi tuli pada kelompok yang tidak terpajan sebesar
10%.Bila ditetapkan kesalahan tipe I sebesar 5%,kesalahan tipe II 20 %,dengan
hipotesis satu arah,berapakah besar sampel yang diperlukan?
Jawab:
a. Menentukan rumus besar sampel
Penelitian tersebut merupakan penelitian analitik kategorikal tidak
berpasangan.Dengan demikian,rumus besar sampel yang digunakan adalah:
2
𝑍𝛼√2𝑃𝑄 + 𝑍𝛽 √𝑃1𝑄1 + 𝑃2𝑄2
𝑛1 = 𝑛2 = ( )
𝑃1 − 𝑃2
b. Menghitung besar sampel
Dari kasus diketahui bahwa:
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%,hipotesis satu arah Zα = 1,96.
Catatan : walaupun hipotesis satu arah,pada rumus ini Anda dianjurkan untk
menggunakan nilai Zα dua arah.
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20%,maka Z𝛽 = 0,84.
P2 proporsi tuli pada kelompok tanpa resiko sebesar 0,1 (kepustakaan).
Q2 = 1-0,1=0,9
P1-P2 = selisish proporsi tuli minimal yang dianggap bermakna,ditetapkan
sebesar 0,1.
P1 = P2 +0,1 = 0,1 +0,1 =0,2
Q1 = 1-P1 = 1 -0,2 = 0,8
P = (P1+P2)/2 = (0,2+0,1)/2 = 0,15
Q = 1- P = 1-0,15 =0,85
Dengan memasukkan nilai-nilai diatas pada rumus,diperoleh:
2
𝑍𝛼√2𝑃𝑄 + 𝑍𝛽 √𝑃1𝑄1 + 𝑃2𝑄2
𝑛1 = 𝑛2 = ( )
𝑃1 − 𝑃2
2
1.96√2 × 0,15 × 0,85 + 0,84 √0,2 × 0,8 + 0,1 × 0,9
𝑛1 = 𝑛2 = ( ) = 200
0,2 − 0,1
Kasus : 3
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan pajanan
terhadapa bising dengan tuli. Peneliti menggunakan desain kasus kontrol.
Untuk menentukan besar sampel, peneliti menetapkan bahwa perbedaan
proporsi pajanan minimal antara kelompok kasus dan kelomok kontrol adalah
20%. Diketahui bahwa proporsi pajanan pada kelompok kontrol sebesar 10%.
Bila ditetapkan kesalahaan tipe I sebesar 5% kealahan tipe II 20%, dengan
hipotesis satu arah, berapakah besar sampel yang di perlukan ?
Jawab
a. Menentukan rumus besar sampel
Penelitian tersebut merupakan penelitian analitik kategorikal tidak
berpasangan,. Dengan demikian, rumus besar sampel yang digunakan adalah:
2
𝑍𝛼√2𝑃𝑄 + 𝑍𝛽 √𝑃1𝑄1 + 𝑃2𝑄2
𝑛1 = 𝑛2 = ( )
𝑃1 − 𝑃2
2
𝑍𝛼√2𝑃𝑄 + 𝑍𝛽 √𝑃1𝑄1 + 𝑃2𝑄2
𝑛1 = 𝑛2 = ( )
𝑃1 − 𝑃2
2
1.96√2 × 0,8 × 0,2 + 0,84 √0,9 × 0,1 + 0,7 × 0,3
𝑛1 = 𝑛2 = ( ) = 62
0,9 − 0,7
Dengan demikian, besar sampel untuk tiap kelompok adalah 62
(kelompok kasus sebanyak 62, kelompok kontrol sebanyak 62).
(𝑍𝛼 + 𝑍𝛽)2 𝑓
𝑛1 = 𝑛2 =
(𝑃1 − 𝑃2)2
2
(𝑍𝛼 + 𝑍𝛽). 𝑆
𝑛1 = 𝑛2 = 2 ( )
𝑥1 − 𝑥2
2
(𝑍𝛼 + 𝑍𝛽). 𝑆
𝑛1 = 𝑛2 = 2 ( )
𝑥1 − 𝑥2
2
(1,64 + 1,28)40
𝑛1 = 𝑛2 = 2 ( ) = 44
25
Dengan demikian, besar sampai minimal masing-masing kelompoik adalah 44
(kelompok kehamilan normal sebanyak 44, kehamilan dengan preeclampsia
sebanyak 44.)
2
(𝑍𝛼 + 𝑍𝛽). 𝑆
𝑛1 = 𝑛2 ( )
𝑥1 − 𝑥2
2
(𝑍𝛼 + 𝑍𝛽). 𝑆
𝑛1 = 𝑛2 ( )
𝑥1 − 𝑥2
2
(1,64 + 1,28)4
𝑛1 = 𝑛2 ( ) = 35
4
𝑍𝛼 2 𝑆𝑒𝑛(1 − 𝑠𝑒𝑛)
𝑛=
𝑑2𝑃
𝑍𝛼 2 𝑆𝑒𝑛(1 − 𝑠𝑒𝑛)
𝑛=
𝑑2 𝑃
Terlebih dahulu, kita harus menghitung nilai ⌽(λ) untuk kelompok control
dan kelompok interensi dengan rumus:
⌽(λ) = λ2 ( ᛁ - e λ x)iperlukan ?
Bab I : Pendahuluan X
a. Latar belakang masalah X
b. Perumusan masalah X
c. Pertanyaan penelitian X
d. Hipotesis X
e. Tujuan penelitian X
1) Tujuan Umum X
2) Tujuan Khusus X
f. Manfaat penelitian X
Bab II : Kerangka Teori,Kerangka Konsep,Definisi Operasional
a. Kerangka teori
b. Kerangka konsep
c. Definisi Operasional
Bab III : Metode Penelitian
a. Desain penelitian X