Anda di halaman 1dari 26

Kapasitas Difusi Karbon Monoksida Dalam Penilaian PPOK

Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed

Persentan : dr.Nina Purnamasari


Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed
Pembibing : dr.Nurrahmah Yusuf M.ked Sp.P(K) FISR

BAGIAN/KSM PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RSUD dr.ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
2021
Telaah kritis

P Data dari 1.806 peserta dengan PPOK ,berdasarkan data Epidemiologi Genetik
PPOK Studi (COPDGene) selama 5 tahun di Los Angeles

I Tes fungsi paru, Kualitas hidup, Tingkat eksaserbasi, Aktifitas fisik

Referensi ( DLCO & FEV1 > 50%) dengan tiga kelompok :


• kelompok DLCO ≤ 50%,
C • kelompok DLCO FEV1 ≤ 50%
• kelompok DLCO & FEV1 Prediksi ≤50%

Angka DLCO & FEV1 yang rendah,menyebabkan angka kesakitan lebih tinggi
O dibandingkan dengan angka reverensi
Pertanyaan penelitian

• Apakah ada hubungan antara DLCO dan morbiditas PPOK


(termasuk gejala kualitas hidup,aktivitas fisisk,dan eksaserbasi)
Tujuan Penelitian

• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan


pemeriksaan DLCO (Diffusing capacity of the lung for carbon
monoxide) yang rendah dapat meningkatkan angka morbiditas
dari PPOK
• Peningkatan tanpa disertai dengan emfisema yang dinilai
memalui spirometry dan CT scan.
Validitas
Aplikabilitas
Pendahuluan

• PPOK ditandai hambatan aliran udara menetap yang progresif dan berhubungan
dengan respons inflamasi kronik terhadap partikel atau gas berbahaya

• Diffusing capacity of the lung for carbon monoxide (DLCO) atau kapasitas difusi
paru terhadap karbon monoksida dengan metode napas tunggal , untuk menilai
estimasi perpindahan CO dari alveoli ke pembuluh darah kapiler paru dalam waktu
yang telah ditentukan

• Pemeriksaan DLCO untuk mengevaluasi tingkat keparahan emfisema dan fibrosis


paru. Penurunan nilai DLCO disebabkan berkurangnya luas permukaan
pertukaran gas membrane alveolar-kapiler, volume darah, ketebalan membran,
dan hemodinamik seperti curah jantung dan kadar haemoglobin (Hb)
penyebab utama ke4
> 15,7 juta orang
PPOK kematian di Amerika
Serikat dewasa

adanya obstruksi aliran


Spirometri pedoman diagnosis udara

alat diagnostik yang non


invasive luas, tetapi saat menilai kapasitas
DLCO ini tidak terintegrasi pada paru
penilaian PPOK

Memprediksi tingkat kegagalan transfer gas


mortalitas pasien PPOK dan eksaserbasi, tidak
study DLCO berdasarkan tingkat berhubungan dengan
obstruksi dan emfisma emfisema
Metode

• Penelitian Epidemiologi Genetik PPOK (COPDGene) 1.806 peserta dari


21 pusat klinis 2007-2012,merokok ≥ 10 pack-year dari usia 45- 80 tahun

• Pasien postbronchodilator FEV1/ FVC < 70% diagnosis PPOK

• Pasien dikategorikan menurut tingkat keparahan persentase prediksi FEV1


• PPOK GOLD stadium I – IV dengan kriteria Spirometri
• Dalam 5tahaun (2013-2017) Pasien PPOK yang menyelesaikan
kunjungan perhitungan DLCO dengan data yang lengkap dan
relevan
Pengujian Fisiologis

• Penilaian Spirometri dan D.LCO dilakukan dengan


menggunakan EasyOne Pro (ndd Medical
Technologies) sesuai dengan American Thoracic
Society (ATS) / Pedoman European Respiratory
Society, dengan standarisasi protokol dan
prosedur kendali mutu

• Subjek yang dapat dinilai dengan FEV1 dan DLCO


menggunakan Global Lung Initiative reference

• Nilai DLCO disesuaikan dengan hemoglobin dan


ketinggian dan Tes jarak berjalan enam menit
(6MWD) dilakukan sesuai dengan pedoman ATS
CT Scan

• Emfisema Persentase voxel dengan atenuasi di bawah -950


Hounsfiunit lapangan (% LAA-950), dihitung dengan menggunakan
response mapping software.

• COPD Assessment Test (CAT), St. George’s Respiratory


Questionnaire (SGRQ), dan Medical Outcomes Study Short Form
36
(SF-36) dilakukan untuk menghitung skor yang menilai kualitas
hidup dan dampak dari gejala
Eksaserbasi

• Tingkat eksaserbasi  laporan penelitian peningkatan episode gejala


dari PPOK setelah penggunaan antibiotik dan steroid selama 12 bulan

• Eksaserbasi berat  ditentukan dari kunjungan ke RS dan yang


membutuhkan rawat inap
Analisis statistik

• Semua analisis dilakukan dengan menggunakan


SAS versi 9.4 (SAS Institute, Inc.) dengan P < 0,05
dianggap signifikan
Figure 1 – Participant selection
TABLE 1 Characteristics of
the Study Population
TABLE 2 Reductions in DLCO and
FEV1 Are Associated With Increased
COPD Morbidity
TABLE 3 Reductions in DLCO and
FEV1 Are Associated With
Increased
COPD Exacerbations
Figure 2 – Severe impairment in DLCO in isolation and in
combination with severe impairment in FEV1 is associated with
increased COPD morbidity
Diskusi

• Penelitian kohort  Meningkatnya angka kesakitan pasein PPOK


berhubungan DLCO yang rendah

• Morbiditas PPOK  peningkatan gejala respirasi,perburukan dari


kualitas hidup,penurunan kapasitas aktivitas, dan peningkatan
tingkat eksaserbasi

• Penurunan DLCO berhubungan dengan perburukan dari semua


hasil dan penurunan FEV1 dan DLCO menunjukan gangguan yang
lebih banyak
Diskusi

• Spirometri tidak selamanya dapat memprediksi gejala, kualitas hidup, atau


frekuensi eksaserbasi

• Salah satu metode CT Scan dapat mendeteksi empisema yang berhubungan


dengan gangguan pada DLCO

• Untuk mengidentifikasi pasien dengan emfisema dengan Penelitian


patologis, radiografi, dan fisiologis telah menunjukkan korelasi antara
peningkatan emfisema dan penurunan DLCO
Diskusi

• Spirometri tidak selamanya dapat memprediksi gejala, kualitas


hidup, atau frekuensi eksaserbasi

• Salah satu metode CT Scan dapat mendeteksi empisema yang


berhubungan dengan gangguan pada DLCO

• Untuk mengidentifikasi pasien dengan emfisema dengan Penelitian


patologis, radiografi, dan fisiologis telah menunjukkan korelasi
antara peningkatan emfisema dan penurunan DLCO
Diskusi

• Hubungan antara DLCO dan angka morbiditas PPOK dapat di indikasikan


akibat dari patofisologi yang tidak dapat sepenuhnya disebabkan oleh
obstruksi atau empisema

• Secara umum mekanisme fisiologi yang mana PPOK dapat menyebabkan


gangguan pada DLCO yaitu menurunnnya difusi dari alveoli kekapiler
membrane atau menurunnya resistensi vascular paru yang berhubungan
dengan pertukaran gas
kesimpulan

• Pengukuran DLCO memberikan informasi yang relevan secara klinis selain


spirometri dan hasil CT dari emfisema

• Pengukuran DLCO dapat memberikan informasi mengenai status fungsional


dan mengidentifikasi subkelompok pasien yang menunjukkan kinerja latihan
yang berkurang atau sering eksaserbasi yang tidak sepenuhnya dideteksi
oleh indeks yang ada

• DLCO memberikan informasi secara klinis selain yang diperoleh dari


spirometri dan radiografi dan sebagai perbandingan dalam
mengkarakterisasi dan mengelola pasien dengan PPOK
Thank You

Anda mungkin juga menyukai