Anda di halaman 1dari 31

Imunopatogenesis Corona Virus

Disease 2019 (COVID 2019)

Pembimbing : Dr. dr. Budi yanti, Sp.P(K)


Presentan : dr. Mauliza
1.
PENDAHULUAN
“Coronavirus Disease 2019 disebabkan oleh virus
severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) yang sebelumnya disebut sebagai novel
coronavirus 2019 (2019-nCoV).”
Pendahuluan

Angiotensin
Virus berikatan converting Hal ini
dengan sel enzime-2 menjelaskan
inang melalui ditemukan di paru yang
Reseptor berbagai organ merupakan
angiotensin tubuh, tetapi organ yang
converting paling banyak paling sering
enzime-2 terdapat di sel terinfeksi pada
(ACE2). alveolar tipe II COVID 19.
paru.
Jumlah orang yang terkonfirmasi COVID-19 di
Indonesia sudah hampir mencapai empat juta orang
kasus dan sebanyak 122 ribu kematian diantaranya
terkonfirmasi 4,206,253 (+2,137 Kasus) dan sembuh
4,020,801 (+3,746 Kasus).
Jumlah kasus COVID-19 di Aceh
adalah terus meningkat dimana
terdapat lebih dari 100 penambahan
kasus di Aceh selama bulan Agustus
2021.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
“Definisi Coronavirus merupakan virus RNA strain
tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Corona
virus tergolong kedalam ordo Nidovirales, keluarga
Coronaviridae.”
Imunopatogenesis COVID 19

Eter Alkohol

Pelarut lipid
Asam
suhu 56oc
perioksiaceta
selama 30
t
menit

Disenfektan
Detergen
mengandung
non-ionik
klorin

Panas
Coronavirus Fiormalin
diinaktif
Imunopatogenesis COVID 19

“WHO menetapkan adanya Variant of”


Interest (VOI) dan Variant of Concern
(VOC) pada virus SARS-CoV-2.
Imunopatogenesis COVID 19

Varian virus COVID-19


Alpha

Beta

Delta

Mu
Imunitas Alami

Paru memiliki dua


populasi makrofag

Makrofag alveolar Limfosit

Terletak dengan
Di interstitium 
sel dendritik
Imunitas Alami
Sel Dendritik (DCs)
adalah antigen DC paru ditunjukkan
presenting cell (APC) untuk bermigrasi ke
yang memulai dan kelenjar getah bening
mengatur respons imun mediastinum
adaptif spesifik patogen

Untuk mengungguli dan


memperluas memori
Diperlukan untuk saluran napas spesifik
pembersihan virus anti-sars-cov CD4 + dan
efektor
CD8 + tanggapan sel T
Imunitas Alami
Respon imun bawaan menjadi garis pertama pertahanan
tubuh, dan respon imun adaptif akan terjadi beberapa hari
kemudian

Sel spesifik antigen memperkuat respons imun bawaan melalui


mekanisme efektor bawaan yang menghasilkan kendali penuh
terhadap mikroba yang menyerang

Respon imun bawaan dan adaptif pada dasarnya berbeda


dalam mekanisme kerjanya, tetapi keselarasan dan sinergi
mereka penting untuk respon kekebalan yang utuh dan efektif
Imunitas Bawaan
Sistem imun adaptif memanifestasikan spesifisitas untuk
antigen targetnya

Respon adaptif terutama didasarkan pada reseptor spesifik


antigen yang diekspresikan pada permukaan limfosit T dan
B

Penyusunan reseptor antigen dari kumpulan beberapa


elemen gen yang dikodekan

Memungkinkan pembentukan jutaan reseptor antigen yang


berbeda

Masing-masing dengan spesifisitas yang berpotensi unik


untuk antigen yang berbeda
Imunitas Bawaan
Imunitas Bawaan

Mengeluarkan Beredar dalam


Sel B diaktifkan
antibodi aliran darah

Mengikat secara Menonaktifkan


Menembus cairan
khusus antigen virus dan toksin
tubuh lainnya
asing mikroba

Mempermudah sel
Menandai patogen
fagosit dari sistem
yang menyerang
kekebalan bawaan
untuk dihancurkan
untuk menelannya
Imunitas Bawaan
Menghancurkan
mikroba penyerang
Sel T yang diaktifkan
yang telah mereka
fagositosis

Menghasilkan
Bereaksi langsung
molekul sinyal yang
terhadap antigen
mengaktifkan
asing
makrofag

Membunuh sel inang Menghilangkan sel


yang terinfeksi virus yang terinfeksi
yang memiliki sebelum virus
antigen virus di memiliki kesempatan
permukaannya untuk bereplikasi
Respon Sel T
Menarik sel-sel
Sars-cov-2 Memicu respons
kekebalan ke
memasuki paru kekebalan
daerah tersebut

Sitokin yang
Menyerang virus Peradangan lokal berlebihan/tidak
terkontrol

Dapat
Mengaktifkan
membahayakan
lebih banyak sel Badai sitokin
atau membunuh
imun
pasien
Respon Sel T

Nilai laboratorium yang dilaporkan


terkait dengan perkembangan Virus
• Penurunan albumin
• Peningkatan dehidrogenase laktat, alanin
aminotransferase, aspartat
aminotransferase, bilirubin, kreatinin,
troponin jantung, d-dimer, prokalsitonin, dan
CRP
• Penurunan jumlah limfosit dan eosinofil
• Penurunan imunitas seluler lainnya
Respon Sel T

Kerusakan
limfosit T
Respons merupakan
inflamasi yang faktor yang
berlebihan menyebabkan
Fungsi limfosit dapat
tahap akhir eksaserbasi
meningkatkan pasien
pada pasien apoptosis sel T
SARS-CoV-2
Limfosit
berada dalam
berada dalam
status
status
penghambatan
hiperfungsi
Terjadi
migrasi
limfosit
dari darah
ke paru-
paru
Respon Sel B

IgM menghilang
pada akhir
minggu 12
sedangkan IgG
telah ditemukan
bertahan lebih
Sel T membantu lama

Menghasilkan Kemungkinan
IgM dan IgG IgG menjadi
pelindung kuat
Ab selama
infeksi
Sitokin Proinflamasi

Sitokin

Sebagai signal
Cara kerja
interseluler

Mengatur
respon
Parakrin Autokrin
inflamasi local
dan sistemik
Pathogenic Inflammatory
Cytokine Response in
COVID-19
Pathophysiology of Cytokine
Storms
Sitokin Proinflamasi

Mekanisme Cytokine Storm pada Covid-19.



Pada kondisi badai sitokin, sitokin
terus mengirim signal sehingga sel-sel
kekebalan tubuh berusaha
membunuh virus. Peradangan pada
paru terus terjadi meski infeksi sudah
selesai.
Mekanisme Badai Sitokin

Peran IL6 pada Infeksi Virus Pernapasan


Clinical Features and Cytokine
Response in COVID-19
3.
KESIMPULAN
“Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal
positif, berkapsul dan tidak bersegmen yang tergolong
kedalam ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae.”
Kesimpulan
▷ Coronavirus Disease 2019 Berikatan dengan
sel inang melalui Reseptor angiotensin
converting enzime-2 (ACE2).
▷ Aspek imunopatogenes Coronavirus Disease
2019 menunnjukkan limfopenia yang jumlah
limfosit yang tidak mencukupi bermigrasi ke
tempat infeksi, akan meningkatkan fungsi sel T
CD4+, yang akhirnya menyebabkan terjadinya
Badai Sitokin.
Kesimpulan
▷ Pada kondisi badai sitokin, sitokin terus mengirim signal
sehingga sel-sel kekebalan tubuh berusaha membunuh virus,
dan Peradangan pada paru terus terjadi meski infeksi sudah
selesai.

▷ Varian Mu atau B1621 sebagai penyebab Covid-19 tidak lebih


ganas dengan varian delta karena Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) sudah menyebutkan varian Mu sebagai kategori
variant of Interest (VoI) atau yang perlu mendapat perhatian.
Terima Kasih
“Tuntutlah ilmu dan pelajarilah ketenangan dan
kehormatan diri.” – Umar bin Khattab

Anda mungkin juga menyukai