Disusun Oleh:
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
(………………………)
2
LEMBAR PENGESAHAN
Telah Disetujui
Tanggal Mei 2019
Oleh:
Pembimbing Lahan
Masudah, S. Si T
NIP :
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Nalumsari
NIP :
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat rahmat
Kabupaten Jepara, Jawa Tengah Tahun 2019. Bersama ini kami mengucapkan
terimakasih kepada:
karena itu kami mengharapkan arahan, kritik dan saran yang membangun.
Semoga laporan ini dapat dijadikan sebagai literature dan dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN RSUD.....................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...........................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A..Latar Belakang
B..Tujuan
C..Ruang Lingkup
D..Manfaat
BAB II GAMBARAN UMUM
A..Gambaran Umum UPT Puskesmas Nalumsari
B..Struktur Organisasi
C..Pelayanan
D..Data Pelayanan
E..Permasalahan
F.. Ringkasan Identifikasi Kasus untuk Menentukan Prioritas
BAB III TINJAUAN KASUS DAN TINJAUAN TEORI
A..Kajian Masalah Kasus
B..Tinjauan Teori
C..Perumusan Masalah
D..Penentuan Prioritas Masalah
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisa Masalah/ Fish Bone
B. Laporan Kegiatan Praktik
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5
BAB I
PENDAHULUAN
yang telah berakhir tahun 2015. Salah satu tujuan SDGs yang berkaitan
yang baik. Tujuan ketiga tersebut menjamin kehidupan yang sehat dan
mendorong kesejahteraan bagi semua orang pada segala usia. Salah satu
target tujuan ketiga tersebut adalah menekan angka kematian ibu (AKI)
menjadi 70/ 100.000 KH dan angka kematian bayi (AKB) menjadi 12/ 1.000
tersebut masih belum sesuai dengan target MDGs. Angka kematian ibu di
kematian ibu antara lain pendarahan, infeksi, tekanan darah tinggi saat
data dari Unicef (United Nations Children’s Fund) masih belum mendekati
target SDGs, tercatat AKB di dunia mencapai 29,4/ 1.000 KH. Estimasi
angka kematian bayi di Indonesia tahun 2017 menurun daripada tahun 2016,
kematian bayi adalah BBLR (bayi badan lahir rendah), kelainan kongenital,
6
komplikasi selama proses kehamilan, persalinan dan Sudden Infant Death
Pada tahun 2017 Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di
2017 sebesar 8,93/ 1.000 KH. Salah satu cara pemerintah daerah Jawa
Tengah yaitu program 5 NG, Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng dan
yang juga giat untuk menurunkan AKI dan AKB. AKI di Kabupaten Jepara
kematian ibu pada tahun 2018, namun pada bulan Maret 2019 ini telah
turut serta menurunkan AKI dan AKB antara lain; pemenuhan sarana dan
data dinas kesehatan Kabupaten Jepara sampai dengan Maret 2019, pada
didapatkan 20 ibu hamil dengan HB < 8mg/dl, dimana angka tersebut juga
7
merupakan angka tertinggi dibandingkan puskesmas yang lain 8. Sedangkan
1.2. Tujuan
berdasarkan data.
8
1.3. Ruang Lingkup
1.4. Manfaat
9
BAB II
yaitu :
10
Gambar 2.1 Peta kabupaten Jepara
2.1.2. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan di wilayah Puskesmas Nalumsari
11
ingin diwujudkan. Untuk mencapai sasaran
Nalumsari.
Visi Puskemas Nalumsari adalah “Terwujudnya
dan sehat
c. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu serta
terintegrasi.
2.1.3.3. Motto
Puskesmas Nalumsari juga memiliki motto “Ramah dalam
12
2.2. Struktur Organisasi
Kepala Puskesmas Ka Sub Bag TU
Dr. Nurikan Nawardi
meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga
d. Pelayanan kesehatan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayanan Kesehatan Lansia
g. Pelayanan Kesehatan Jiwa
2.3.2. Upaya Kesehatan Perorangan
Upaya Kesehatan Perorangan terdiri dari 2 bagian yaitu
meliputi :
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan KIA/ KB
c. Pely Kes Gigi dan Mulut
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Persalinan
f. Pelayanan Rawat Inap
g. Pelayanan Kefarmasian
h. Pelayanan Laboratorium
i. Pelayanan Sanitasi
j. Pelayanan Gawat Darurat
k. Pelayanan Fisioterapi
Pelaksana Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
pustu yang terdiri dari masing – masing bidan dan perawat serta 8
kelahiran hidup.
Data capaian program di tahun 2017 di Puskesmas
Nalumsari ada 2 kasus kematian ibu atau sebesar 1,4 per 100.000
12 kasus kematian.
Upaya Puskesmas Nalumsari dalam rangka menurunkan
AKI diantaranya :
a. Memantapkan pelaksanaan PONED
b. Mengkatkan kemitraan jejaring antar bidan, FKTP lain, RS
c. Peningkatan kualitas pelayanan dan ketrampilan melalui
hari per 1000 kelahiran hidup pada waktu yang sama. Pada tahun
kelahiran hidup.
2.4.3. Angka kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita atau disebut juga Child Mortality Rate
usia 1-4 tahun pada pertengahan tahun dalam wilayah yang sama
Esensial Dasar) pada tahun 2017 sebesar 587 kasus dan tahun
oleh persalinan normal, ketuban pecah dini dan pre eklamsia. Kasus neonatal tahun 2017 sebanyak 17 kasus dan
tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 13 kasus meliputi BBLR, prematurus, ikterik dan asfiksia.
eklamsia dan partus prematurus. Pada kasus neonatal dengan diagnosa bayi berat lahir rendah yang dirujuk tahun
2017 mencapai 38,5% sedangkan pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 30% dari semua kasus patologis
neonatal.
rendah yaitu sejumlah 40,7% masih jauh dibawah target yang ditentukan yaitu sebanyak
80%. Cakupan yang masih kurang ini disebabkan banyaknya ibu ibu menyusui yang bekerja
Realisasi ; 40.70%
Target Realisasi
Gambar 2.6 Capaian ASI Eksklusif Puskesmas Nalumsari
2.4.8. Angka Kejadian Anemia
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jepara tahun 2017 dan 2018, terjadi peningkatan angka kejadian anemia
kurang dari 8 gr%selama kehamilan pada kriteria anemia berat sebanyak 20 ibu hamil dari tidak ada ibu hamil
Hb 8-11gr%;
Hb233
8-11gr%; 221
cukup tinggi pada tahun 2017 dengan 11 kejadian. Kasus terbanyak pada
cakupan ASI Eksklusif dan angka anemia ibu hamil. Rendahnya cakupan
besar ibu hamil dan post partum belum mengetahui tentang pemberian
juga sebagai metoda PAHO yaitu singkatan dari Pan American Health
berdasarkan :
a. Luasnya masalah (magnitude)
b. Beratnya kemgian yang timbul (Severity)
c. Tersedianya sumberdaya untuk mengatasi masalah kesehatan
tersebut (Vulnerability)
d. Kepedulian/dukungan politis dan dukungan masyarakat (Community
andpolitical concern)
e. Ketersediaan data (Affordability)
Magnitude masalah, menunjukkan berapa banvak penduduk yang
dilihat dari jumlah disability days atau disability years atau disesase
terlalu tipis.
Penetapan skala prioritas masalah di Puskesmas Nalumsari
antara lain :
Masalah Magnitude Severity Vunerability Affordabilitas Total Rank
Anemia Kehamilan 5 5 4 4 18 1
Berdasar penentuan skala prioritas masalah menurut matematis, didapatkan masalah anemia kehamilan menjadi prioritas
peneyelesaian masalah pertama diikuti dengan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
BAB III
KAJIAN KASUS DAN TEORI
ANEMIA DALAM
KEHAMILAN
Banyak pabrik industri
Wilayah setempat
Riwayat masih pedesaan, sehingga adat istiadat dan pantangan makansehingga
Penyakit masih kental
banyak polusi,
selain itu, ibu banyak
bekerja di pabrik dan
asupan makanan tidak Dana untuk melakukan program terbatas
terkontrol
4. Patofisiologi
Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan oeh banyak faktor,
antara lain; kurang zat besi; kehilangan darah yang berlebihan;
proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya;
peningkatan kebutuhan zat besi (Pratami, 2016). Selama kehamilan,
kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu. peningkatan
produksi eritropenin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel
darah merah meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi
dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan
peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi Hb. 9
Sedangkan volume plasma yang terekspansi menurunkan
hematokrit (Ht), konsentrasi hemoglobin darah (Hb) dan hitung
eritrosit, tetapi tidak menurunkan jumlah Hb atau eritrosit dalam
sirkulasi. Ada spekulasi bahwa anemia fisiologik dalam kehamilan
bertujuan untuk viskositas darah maternal sehingga meningkatkan
perfusi plasenta dan membantu penghantaran oksigen serta nutrisi ke
janin.
Ekspansi volume plasma mulai pada minggu ke 6 kehamilan
dan mencapai maksimum pada minggu ke 24 kehamilan, tetapi dapat
terus meningkat sampai minggu ke 37. Pada titik puncaknya, volume
plasma sekitar 40% lebih tinggi pada ibu hamil. Penurunan
hematokrit,konsentrasi hemoglobin, dan hitung eritrosit biasanya
tampak pada minggu ke 7 sampai ke 8 kehamilan dan terus menurun
sampai minggu ke 16 sampai 22 ketika titik keseimbangan tercapai. 9
Jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah meningkat sebanyak 450
ml. Volume plasma meningkat 45-65 %, yaitu sekitar 1.000 ml. Kondisi
tersebut mengakibatkan terjadinya pengenceran darah karena jumlah
eritrosittidak sebanding dengan peningkatan plasma darah. Pada
akhirnya, volume plasma akan sedikit menurun menjelang usia
kehamilan cukup bulan dan kembali normal tiga bulan postpartum.
Persentase peningkatan volume plasma yang terjadi selama
kehamilan, antara lain plasma darah 30%, sel darah 18%, dan
hemoglobin19%. Pada awal kehamilan, volume plasma meningkat
pesat sejak usia gestasi 6 minggu dan selanjutnya laju peningkatan
melambaat. Jumlah eritrosit mulai meningkat pada trimester II dan
memuncak pada trimester III.11
8. Respon Tubuh
a. Respon tubuh secara fisik
Pada ibu hamil yang menderita anemia biasanya disebabkan
karena penurunan konsentrase Hb dan asupan nutrisi yang kurang
sehingga tubuh menjadi mudah cepat lelah, mata berkunang
kunang, sering merasa pusing dan keluhan saat hamil bertambah. 12
b. Respon tubuh secara psikologis
Menurut Pratami pada ibu hamil yang menderita anemia
biasanya ibu hamil tersebut lebih sensitif dan merasa cemas
dengan keadaannya dan janinnya karena sangat berbahaya,
contonya bagi ibu bisa menyebabkan abortus, persalinan
prematur, peningkatan terjadi infeksi, ancaman dekompensasi
jantung jika Hb kurang dari 6,0 g/dl.11
2017.
estimates-1990-2015_MMEIG. 2015.
2018.
7. DKK. Data Kesehatan Ibu Dan Anak Per Maret 2019 Kabupaten Jepara.
Jepara; 2019.
8. DKK. Data Kesehatan Ibu Dan Anak Tahun 2018 Kabupaten Jepara.
Jepara; 2018.
2012.
13. Supriasa. Penilaian Status Gizi Penerbit. Jakarta: Buku Kedokteran EGC;
2016.
14. Wong DL. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong (6 Ed.). Jakarta: EGC;
2012.