Anda di halaman 1dari 24

ENTEROBACTERIACEAE

(BATANG GRAM-NEGATIF ENTERIK)

Enterobacteriaceae adalah kelompok besar batang


Gram negatif yang heterogen, yang habitat alaminya
adalah saluran usus manusia dan hewan
Famili ini mencakup banyak genus ( Escherichia,
Shigella, Salmonella, Enterobacter,Klebsiella, Serratia
dan Proteus)
Escherichia coli merupakan begian flora normal dan
dapat menyebabkan penyakit
Salmonella dan Shigella selalu patogen untuk manusia
Enterobacteriaceae adalah anaerob fakultataif atau
aerob, meragi sejumlah besar KH, struktur antigen
yang kompleks, dan menghasilkan berbagai jenis
toksin dan faktor virulensi lainnya

Klasifikasi :
Taksonomi kolifom rumit, cepat berubah, dan
lebih 20 genus dan 100 spesies telah
didefenisikan
Famili Enterobacteriaceae secara biokimia
ditandai oleh kemampuannya mereduksi nitrat
menjadi nitrit, meragi glukosa, dan menghasilkan
asam atau basa dan gas
Tidak membutuhkan peningkatan jumlah natrium
klorida untuk pertumbuhannya dan bersifat
oksidase negatif
Banyak digunakan uji biokimia untuk
membedakan spesies

Morfologi dan Identifikasi :


A.

Organisme yang khas: koliform adalah batang


pendek Gram-negatif yang dapat membentuk
rantai
Morfologi khas dapat dilihat dalam
pertumbuhan pada perbenihan padat in vitro
B. Biakan : E. coli dan bakteri enterik lainnya
membentuk koloni yang bundar, cembung,
halus, dengan tepi yang nyata.
Koloni Enterobacter agak lebih mukoid, sedang
koloni Klebsiella besar, sangat mukoid
Salmonella dan Shigella koloni mirip E. coli
tetapi tidak meragi laktosa

C.Ciri-Ciri pertumbuhan : Tes pembentukan Indol dari


triptofan, biasanya digunakan untuk pengenalan cepat,
reaksi terhadap Voges-Proskauer (pembentukan
asetilmetilkarbinol dari dekstrosa
Eosin methilen biru (EMB), MacConkey, untuk
membedakan koloni peragi laktosa (bewarna) dan
tidak meragi laktosa (tidak bewarna)
Triple sugar iron (TSI)(0,1% glukosa, 1% sukrosa, 1%
laktosa, ferrosulfat, deteksi pembentukan H2S.
Perbenihan ini pada tabung reaksi untuk menghasilkan
agar miring (slant dan bagian pangkal (butt)
1. E. coli, test indol positif, lisin dekarboksilase, dan
gas dari glukosa Pada Isolat urin E. coli cepat dikenal
terjadi hemolisa pada agar darah.
Pada EMB agar koloni yang khas kilau irisiden

2. Kelompok Klebsiella-Enterobacter-Serratia-spesies.
Klebsiella pertumbuhannya mukoid, simpai
polisakarida yang besar, tidak bergerak, tes positif
untuk lisin dekarboksilase dan sitrat
Enterobacter sp. positif tes pergerakan,
asam sitrat dan membentuk gas dari glukosa
E. aerogenes membentuk simpai yang kecil.
Klebsiella, Enterobacter,Serratia reaksi terhadap VP
positif
3. Kelompok Proteus-Morganella-Providencia, bergerak,
tumbuh pada perbenihan kalium sianida(KCN) meragi
Xilosa.
Proteus sp. bergerak aktif dengan memakai flagel
peritrika, swarming (pertumbuhan menyebar).

urease positif pada Proteus sp. dan


Morganella morganii, urease negatif
pada Providencia.
Proteus dan Providencia meragi
laktosa dengan lambat atau tidak
sama sekali
Proteus mirrabillis lebih peka terhadap
obat Antibiotik, termasuk penisilin
dibandingkan spesies lainnya

4. Citrobacter; sitrat positif, sangat lambat


meragi laktosa
5. Shigella; tidak bergerak, tidak meragi
laktosa, tetapi meragi KH lainnya, menghasil
asam tidak membentuk gas, H2S negatif,
6. Salmonella; bergerak, meragi glukosa dan
monosa tidak membentuk gas,
menghasilkan H2S
7. Enterobacteriaceae lain; Yersinia sp.
Edwardsiella dan Ewingella, Hafnia,
Cedecea, dan Kluyvera

Sturktur Antigen:
Enterobacteriaceae mempunyai struktur
Ag yang kompleks (150 Ag somatik O
(lipopolisakarida) tahan panas, 100 Ag K
(simpai) tidak tahan panas, lebih 50 Ag H
(flagel).
Khusus pada Salmonella typhi antigen
simpai disebut Ag Vi

Kolisin (Bakteriosin):
Banyak m.o gram negatif menghasilkan

bakteriosin (zat bakterisidal mirip virus )


yang dihasilkan strain bakteri tertentu yang
aktif terhadap beberapa strain lainnya dari
spesies yang sama
Pembentukan dikendalikan oleh plasmid
Kolisin oleh E.coli, marsesin oleh Serratia,
dan piosin oleh Pseudomonas
Strain yang menghasilkan bakteriosin
bersifat resisten terhadap bakteriosinnya
sendiri (dapat digunakan untuk menentukan
tipe organisme

Toksin dan Enzim :


Sebagian besar bakteri Gram negatif
memiliki lipopolisakarida komplek
dinding selnya (Endotoksin)
Dapat juga menghasilkan eksotoksin
yang penting dalam klinik

Penyakit yang disebabkan oleh Gol.


Enterobacteriaceae yang bukan Salmonella
& Shigella :
1. Dijumpai sebagian kecil pada sal.
Pernafasan bagian atas dan sal. Genitalia
2. Pada umumnya tidak menyebabkan
penyakit dan berperan terhadap fungsi dan
nutrisi normal
3. Infeksi yang penting di klinik kemungkinan
E. coli
4. Bersifat fatogen apabila diluar usus
5. Dapat menginfeksi sal. Kemih, Sal.
Empedu, dan tempat lain dirongga perut

Patogenesis dan Gambaran


Klinik :
Menifestasi klinis infeksi oleh E. coli dan
bakteri enterik lainnya bergantung tempat
infeksi
A. E. coli
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
- merupakan penyebab yang lazim
ISK, 90% pada wanita muda
Gejala: sering kencing, disuria,
hematuria,dan piuria, Nyeri pinggang
berhubungan dengan ISK bagian atas.
ISK dapat menyebabkan bakterimia
dengan tanda-tanda klinis sepsis

2. Diare
@ sangat sering menyebabkan diare
seluruh dunia
@ setiap group dariE. coli menimbulkan melaluli mekanisme yang berbeda
E. coli Enteropatogenik (EPEC), adalah
penyebab penting diare pada bayi di
negara berkembang
Akibat dari infeksi EPEC adalah diare cair
yang biasanya sembuh sendiri tetapi dapat
juga menjadi kronik

E. coli Enterotoksigenik (ETEC), penyebab


tersering diare wisatawan
dan sangat penting menyebabkan diare
pada bayi dinegara sedang berkembang.
Menghasilkan strain eksotoksin tidak tahan
panas (LT) dan menghasilkan enterotoksin tahan
panas
E. coli Enterohemoragik (EHEC), menghasilkan
verotoksin. Berhubungan kolitis hemoragik,
bentuk diare yang berat, dan dengan sindroma
uremia hemolitik, suatu penyakit akibat gagal
ginjal akut.
Pencegahannya dengan memasak daging sapi
sampai matang.

E. coli Enteroinvansif, menimbulkan penyakit


yang mirip Shigellosis. Penyakit ini sering
pada anak-anak dan wisatawan yang
berkunjung kenegara berkembang.
Menimbulkan penyakit melalui invasi ke sel
epitel mukosa usus
E. coli Enteroagregatif (EAEC), diare akut dan
kronik pada masyrakat dinegara berkembang.
Bakteri ini melekat pada sel manusia
3. Sepsis, Bila pertahanan inang menurun, E.
coli dapat memasuki aliran darah. Sepsis
dapat terjadi infeksi saluran kemih

4 Meningitis, E. coli dan Streptococcus golongan


B penyebab utama meningitis pada bayi. 40%
meningitis neonatal.
B. Klebsiella-K. pneumoniae terdapat dalam
saluran nafas dan feses pada 5% orang normal.
3% menyebabkan pneumonia bakterial,
konsolidasi luas disertai nekrosis hemoragik
pada paru-paru, ISK dan bakterimia dengan lesi
fokal pada pasien yang lemah.
Bakteri Enterik lainnya dapat menyebabkan
Pneumoniae.
K. pneumoniae dan K. oxytoca menyebabkan
infeksi Nosokomial

Klebsiella (sambungan)
K. ozaenae berhubungan dengan
peradangan saluran nafas, yang
telah diisolasi dari mokosa hidung,
suatu atrofi progresif pada selaput
lendir dengan bau yang busuk.
K. rhinoscleromatis pada
rhinoskleroma, suatu granuloma
hidung dan faring yang destruktif

Enterobacter aerogenes, organisme ini


mempunyai simpai kecil, dapat hidup bebas
seperti dalam saluran usus, serta
menyebabkan infeksi saluran kemih dan
sepsis
Serratia: S. marcescens, patogen oportunistik
yang menyebabkan penyakit nosokomial,
pneumoniae, bakteremia, dan endokarditis
terutama pada pecandu narkotik
Resisten terhadap aminoglikosida dan
penisillin.
Penderita terkena infeksi diobati dengan
sefalosporin generasi ketiga

Proteus sp. : Kuman ini menyebabkan infeksi


pada manusia bila bakteri ini meninggalkan
saluran usus.
Dapat menyebabkan ISK, bakteremia,
pneumonia dan lesi fokal pada penderita yang
lemah atau penderita dengan infus IV
P. vulgaris dan Morganella morganii
merupakan patogen nosokomial yang penting
Proteus menghasilkan urease, mengakibatkan
hidrolisis urea yg cepat dengan pembebasan
amonia. ISK oleh Proteus bersifat basa,
sehingga dengan mudah menyebabkan batu
praktias tidak mudah mengasamkannya.
Proteus yangdapat bergerak mengandung Ag
H dan Ag somatik o

Spesies Proteus; P. Mirrabillis, P.


rettgeri, P. vulgaris
Providencia, Spesies Providencia; P.
rettgeri, P. alcalifaciens dan P.
stuartii merupakan flora normal usus
Menyebabkan ISK dan sering resisten
terhadap AB
Citrobacter, dapat menyebabkan
infeksi ISK dan sepsis

Tes Diagnostik Laboratorium


:
A. Bahan : Air kemih, darah, nanah, cairan
spinal, dahak, atau zat lain seperti yang
diindikasikan oleh lokasi proses penyakit
B. Sedian Apus : Semua Enterobacteriaceae
secara morfologik mirip satu sama lainnya.
Adanya Simpai yang besar mengarah pada
Klebsiella
C. Biakan : Bahan dibiakan pada lempeng
agar darah dan perbenihan diffrensial

Imunitas :
Ab spesifik timbul pada infeksi
sistemik, Apakah terdapat imunitas
bermagna terhadap mikroorganisme
dikemudian dikemudian hari

Pengobatan :
Tidak ada pengobatan yang spesifik,
sulfonamid, ampisilin, sefalosforin,
kloramfenikol, tetrasiklin, dan aminoglikosida,
tetapi perlu dilakukan tes uji kepekaan
Bila terjadi bakteremia Gram negatif disertai
syok sepsis, cepat berikan AB, perbaiki
keseimbangan cairan dan elektrolit
Diare pada wisatawan dianjurkan diberi
suspensi bismut subsalisilat setiap hari
(senyawa ini dapat menonaktifkan
enterotoksin E. coli in vitro) dan pemberian
tetrasklin dalam dosis biasa dan AB lainnya
dalam jangka waktu yang terbatas

Epidemiologi, Pencegahan,
dan Pengendalian :
Ditemukan kuman koliform dalam air
dan susu dianggap sebagai bukti
terjadi kontaminasi tinja dari air
buangan atau sumber lainnya
Koliform tertentu merupakan
masalah penting dalam infeksi
nosokomial
Banyak kuman koliform gram negatif
adalah oportunistik

Anda mungkin juga menyukai