Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Studi
Pada evaluasi penerapan K3 kali ini lokasi studi yang digunakan berada di
Capital Square Surabaya “Tower Office” bertepat di Jl. Mayjen HR. Muhammad
No.3, Putat Gede, Kec. Sukomanunggal, Kota Surabaya dapat dilihat pada Gambar
3.1.

Gambar 3.1 Peta Lokasi Studi

19
20

3.2 Tahapan Studi

Mulai

Penentuan Masalah

Pengumpulan Data

Data Primer Data Skunder


Data primer untuk analisis - Kondisi eksisting pada proyek
keberhasilan SMK3 lapangan - Kebijakan K3 proyek
berupa hasil penyebaran - Struktur organisasi K3 proyek
kuisioner berdasarkan jawaban - Siaga darurat pencegahan
responden Corona virus disease
(Covid-19)
- Kesiapsiagaan dan tanggap
darurat pada proyek

Menentukan Skor
Kuisioner

Uji Validitas Uji Reliabilitas


Menggunakan SPSS menggunakan SPSS

R htiung > R tabel Alpha > R tabel


(Valid) (Valid)

Perhitungan Presentase
Skor
21

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.2 Tahapan Studi

3.2.1 Pengumpulan Data


Dalam evaluasi kali ini pengumpulan data dilakukan dengan mencari
keterangan yang bersifat primer maupun sekunder yang nantinya akan dijadikan
sebagai bahan penelitian.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh perencana melalui upaya
pengambilan data di lapangan secara langsung yaitu:

a. Kuisioner untuk pekerja, kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang


dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden
untuk dijawab agar memperoleh informasi yang dibutuhkan.
b. Wawancara dengan pihak kontraktor atau K3.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah berbagai informasi yang telah ada sebelumnya dan
dengan sengaja dikumpulkan oleh perencana yang digunakan untuk melengkapi
kebutuhan data penilitian.

3.2.2 Analisa Data dan Pembahasan


Menentukan skor kuisioner menggunakan beberapa butir pertanyaan untuk
mengukur perilaku sekelompok orang yang dijadikan sampel. Responden akan
merespon 5 pilihan pada setiap butir pertanyaan, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-
22

ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Untuk menganalisisnya ke 5 pilihan
tersebut diberi skor 1 sampai 5.
Terdapat dua bentuk pertanyaan, yaitu pertanyaan positif untuk mengukur
skala positif dan pertanyaan negatif untuk mengukur skala negatif. Keduanya
memiliki perbedaan antara pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Dalam
pertanyaan tersebut juga ada bobot penilaiannya sendiri-sendiri. Untuk pertanyaan
positif, bobot penilaian atau skornya adalah sebagai berikut:
▪ Sangat setuju = 5
▪ Setuju = 4
▪ Ragu-ragu = 3
▪ Tidak setuju = 2
▪ sangat tidak setuju = 1
Jika sudah mengetahui tentang bobot pertanyaan positif untuk pertanyaan
negatif memiliki skor sebaliknya yaitu sebagai berikut:
▪ Sangat setuju = 1
▪ Setuju = 2
▪ Ragu-ragu = 3
▪ Tidak setuju = 4
▪ Sangat tidak setuju = 5

a. Uji Validitas Kuesioner

Menurut Azwar (1986), uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk
mengukur ketepatan dan kecermatan suatu variabel terkait fungsinya dalam suatu
penelitian. Validitas dalam penelitian adalah derajat ketepatan alat ukur terhadap
objek yang diukur (Sugiaharto dan Sitinjak, 2006). Kemudian Ghazali (2009)
menyatakan bahwa uji validitas menunjukkan sah atau tidaknya suatu kuesioner
dalam penelitian.

1. Penentuan Validitas Kuesioner


Dari perhitungan korelasi didapat nilai koefisien korelasi setiap item yang
menunjukkan bagaimana derajat validitas item tersebut. Kemudian untuk
23

menentukan kelayakan item dalam kuesioner dilakukan uji signifikansi koefisien


korelasi. Menurut Azwar (1986), item dikatakan valid saat nilai signifikansi lebih
dari 0.05 (>0.05) yang kemudian disesuaikan dengan r tabel menurut jumlah
responden (N).

2. Cara Uji Validitas SPSS


Terdapat banyak metode uji validitas kuesioner. Pada artikel ini dijelaskan
metode uji validitas yang paling populer yaitu metode Bivariate Pearson. Metode
ini juga disebut metode Korelasi Produk Momen Pearson.
Berikut adalah langkah-langkah uji validitas SPSS:
- Buat skor total masing-masing variabel (Tabel perhitungan skor)
- Kemudian langkah selanjutnya Klik Correlate > Bivariate
- Memilih item yang dianalisis dengan cara:
Pada jendela Bivariate Correlate pilih item yang dianalisis dengan
memindahkannya ke kolom kanan. Untuk mempercepat pemilihan, dapat
digunakan ctrl+shift.
• Pada opsi Correlation Coefficients: centang Pearson. Pada opsi Test of
Significance: centang Two-tailed. Centang juga Flag significant
correlations
- Klik OK
- Hasil analisis ditampilkan pada jendela output.
- Validitas setiap item ditunjukkan oleh kolom total.
• Jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan berkolerasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid)
• Jika r hitung < r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan tidak
berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid)

b. Cara Uji Reliabilitas Kuisioner

Menurut Sugiarto dan Situnjuk (2006), uji reliabilitas (reliability) adalah


pengujian yang menunjukkan apakah suatu instrumen yang digunakan untuk
memperoleh informasi dapat dipercaya untuk mengungkap informasi di lapangan
24

sebagai alat pengumpulan data. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan konsisten dari waktu ke waktu.
Berikut langkah-langkah uji Reliabilitas menggunakan SPSS:
1. Klik Analyze > Scale > Reliability Analysis
2. Pilih variabel pada jendela Reliability Analysis
Pilih variabel yang akan dianalisis dengan memindahkannya ke kolom item. Kita
juga dapat menekan ctrl+shift lalu pilih item pertama kemudian klik item
terakhir untuk mempercepat proses memilih variabel.
- Pada opsi model pada jendela Reliability Analysis pilih Alpha untuk uji Alpha
Cronbach's.
3. Klik Statistics pada jendela Reliability Analysis
- Pada jendela Reliability Analysis: Statistics centang Scale if item deleted,
untuk melihat perubahan nilai Alpha saat item dihapus. Lalu klik Continue.
4. Klik OK pada jendela Reliability Analysis
Hasil analisis uji reliabilitas ditampilkan pada jendela output.
• variabel penelitian dinyatakan reliabel apabila koefisien alpha
• (r hitung) lebih besar dari nilai r tabel.

a. Perhitungan Presentase Skor


Untuk perhitungan skor digunakan rumus presentase sebagai berikut:

ST
PS = x 100%
SM

Keterangan:

PS = Persentase Skor

ST = Skor Total yang dihasilkan

SM = Skor Maksimum yang seharusnya diperoleh


25

b. Perhitungan rata-rata presentase skor

Berdasarkan hasil dari persentase skor maka langkah selanjutnya adalah


mencari rata-rata dari persentase skor dengan rumus:

∑PS
PSrata-rata =
∑Responden

c. Nilai Tingkat Pencapaian Penerapan


Dari hasil nilai rata-rata presentase skor kemudian menentukan nilai tingkat
pencapaian penerapan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
sebagai berikut:
1. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0-59% termasuk tingkat penilaian
penerapan kurang.
2. Untuk tingkat pencapaian penerapan 60-84% termasuk tingkat penilaian
penerapan baik.
3. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85-100% termasuk tingkat penilaian
penerapan memuaskan.

3.2.3 Kesimpulan

Tahap ini adalah tahap akhir dalam rangkaian evaluasi kesehatan dan
keselamatan kerja dengan mengambil poin-poin penting yang akan disampaikan
terkait evaluasi kesehatan dan keselamatan kerja sesuai parameter yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai