Anda di halaman 1dari 4

BAB III

STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

Profil Perusahaan
“PT. TEHNIK NUSANTARA RENTAL SOLUTION”

PT. TEHNIK NUSANTARA adalah perusahaan yang bergerak di bidang maintenance didirikan di Balikpapan pada
tahun 2011. Dibangun dari keyakinan bahwa kesuksesan kita sendiri sangat berkaitan dengan kesuksesan klien. Dan
berbekal pengalaman selama 30 tahun fokus dalam bisnis rental peralatan industri, kami adalah ahlinya.

Nilai-nilai positif dan inovasi terus menerus kami lakukan saat berinteraksi dengan pelanggan kami, karena
komitmen terbesar kami adalah fokus pada keselamatan jiwa, kualitas dan efisiensi . Nilai-nilai inilah yang
merupakan basis yang membantu kami mencapai produktivitas secara berkelanjutan dimata klien kami. Hanya
dalam waktu dua tahun, TEHNIK NUSANTARA sudah mampu mendominasi lebih dari 50% pangsa pasar. Kami
mengalami pertumbuhan yang pesat, sehingga pada tahun 2013 TEHNIK NUSANTARA memperluas fasilitas
kantor dan workshop baru untuk memenuhi demand di wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi, Sorong, dll.

3.1 Dokumen HIRARC

Analisis Risiko
Additional
Kegiatan Potensi Bahaya Risiko Existing Control Risk
Severity Probability Control
Rating

Operator ceroboh Menabrak benda 3 1 L


Lisensi operator
forklift, warning sign,
Metode adanya pengawasan
pengangkatan yang Beban terjatuh dan pengawalan dari 4 1 L
Forklift transfer pengawas
product tidak benar

Beban terjatuh Memastikan berat 4 1 L


Berat beban tidak
beban sesuai dengan
sesuai dengan SWL Forklift ambruk 4 1 L
SWL
Forklift
Memastikan berat
Berat beban tidak
Beban terjatuh beban sesuai dengan 4 1 L
sesuai dengan SWL
SWL

Memastikan posisi
Pengoperasian
Posisi beban tidak beban yang akan
Overhead Terkena ayunan
tegak lurus dengan diangkat/dipindah 3 1 L
Crane Double beban
hook tegak lurus dengan
Girder
hook

Area yang dilewati Tersandung Melakukan


2 1 L
crane tidak aman material housekeeping

Dipasang papan
pijakan di area yang
basah, pemeliharaan
Kondisi kabel perlatan secara
Tersengat listrik 4 1 L
terkelupas berkala, memakai
APD (safety shoes,
Dipasang papan
pijakan di area yang
basah, pemeliharaan
Kondisi kabel perlatan secara
Tersengat listrik 4 1 L
terkelupas berkala, memakai
APD (safety shoes,
wearpack, safety
gloves)

Merapikan kabel
berserakan, warning
sign, house keeping
Posisi kabel yang
Terjatuh rutin, memakai APD 2 1 L
Pengelasan tidak rapi
(safety shoes, helm,
safety gloves,
wearpack)

Terkena
Percikan api las 2 2 L
percikan api Memakai APD
pengelasan (Safety
Terjepit gloves, helm, safety 2 1 L
Posisi jari tangan shoes, kacamata las,
yang salah masker las)
Tergores 2 2 L

Warning sign,
Mengganggu
Asap Las Memakai APD 2 2 L
pernafasan
(masker las)

Mengganggu
Terhirup pernafasan/ Adanya MSDS, 4 1 L
keracunan warning sign,
Pembuangan
memakai APD (safety
bahan limbah
gloves, safety shoes,
B3
wearpack, respirator
Terkena kulit Iritasi pada kulit masker gas) 3 1 L

Tekanan terlalu Safety Belt, warning


Compressor Terlempar 4 1 L
tinggi sign

Warning sign,
Gangguan
Kebisingan memakai 2 2 L
pendengaran
earplug/earmuff

Memakai APD
Peralatan yang Terjepit/ (sarung tangan,
2 2 L
Perbaikan digunakan Tergores safety shoes, wear
mesin-mesin pack pelindung)

Memakai helmet,
safety shoes, warning
Permukaan lantai
Terpeleset sign dan safery line, 3 1 L
licin
safety talk sebelum
kerja
3.2 PEMBAHASAN RISIKO

Risiko pada suatu potensi bahaya, tentu adanya pengendalian risiko. Hal ini disebabkan untuk mengurangi
kecelakaan kerja. Berikut cara pengendalian yang dilakukan oleh PT. TEHNIK NUSANTARA:

1. Operator dalam mengoperasikan Forklift harus memiliki pengetahuan dan memahami cara penggunaan Forklift.
Jika Forklift di operasikan dengan ceroboh maka dapat menabrak benda/para pekerja yang ada di sekitar lingkungan
kerja.

2. Metode pengangkatan yang tidak benar pada Forklift dapat memicu jatuhnya beban (mesin) yang diangkat,
mengakibatkan rusaknya mesin dan dapat menimpa pekerja.

3. Berat beban (mesin) yang diangkat tidak sesuai dengan SWL Forklift dapat memicu jatuhnya beban
mengakibatkan rusaknya mesin, dan dapat menimpa pekerja di sekitar. Selain itu, Forklift juga dapat ambruk, karena
beban yang diangkat terlalu berat, ini mengakibatkan kerusakan pada forklift.
4. Berat beban (mesin) yang diangkat tidak sesuai dengan SWL Overhead Crane dapat memicu jatuhnya beban,
mengakibatkan rusaknya mesin, dan dapat menimpa pekerja di sekitar.
5. Posisi beban yang tidak lurus dengan hook dapat mengakibatkan beban terayun sehingga mengenai
pekerja/material yang ada disekitar. Maka perlu memastikan terlebih dahulu bahwa beban telah tegak lurus atau
seimbang.

6. Area/lintasan yang akan dilewati crane tidak aman, menyebabkan terjadinya tersandung material sehingga beban
yang diangkat atau yang akan dipindahkan mengenai material disekitar, dan beban dapat terjatuh sehingga menimpa
pekerja.

7. Kondisi kabel yang tidak terawat dapat menyebabkan pekerja tersengat listrik dan dapat mengakibatkan kematian,
akibat kabel yang terkelupas.

8. Posisi kabel pada pengelasan yang tidak rapi dapat menyebakan pekerja terjatuh akibat tersandung kabel yang
berhamburan, dan pekerja dapat terbentur oleh benda di sekitar maupun lantai.

9. Percikan api las dapat mengenai anggota bagian tubuh pekerja, menyebabkan luka bakar pada kulit.

10. Posisi jari tangan yang salah dalam melakukan pekerjaan pada pengelasan seperti menjepit elektroda, dapat
menyebabkan terjepit holder maupun tergores pada material yang bersifat tajam seperti potongan-potongan besi.

11. Asap Las menyebabkan gangguan pernafasan jika terhirup oleh pekerja.

12. Terhirup oleh bahan limbah B3 dapat menyebabkan gangguan pernafasan hingga keracunan, dan juga
mengakibatkan pusing, karena limbah B3 terdapat banyak bahan kimia berbahaya didalamnya.

13. Bahan limbah B3 yang mengenai kulit dapat memicu iritasi pada kulit.

14. Tekanan pada mesin Compressor yang terlalu tinggi, mengakibatkan angin yang keluar dari mesin terlalu
kencang, sehingga pekerja yang sedang berada di depan pengeluaran angin terlempar jauh.
15. Kebisingan yang dikeluarkan mesin saat diperbaiki, menyebabkan gangguan pendengaran pada pekerja.
16. Peralatan yang digunakan untuk perbaikan mesin dapat menyebabkan terjepit atau tergores pada anggota tubuh
jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

Anda mungkin juga menyukai