Anda di halaman 1dari 20

1

Step by Step Perhitungan Korelasi dan Regresi


Menggunakan SPSS Ver 16.0

Ada beberapa langlah utama dalam pengujian variabel penelitian ini:


1. Hasil kuisioner di rekap dalam format yang siap diolah. Rekapitulasi tersebut dapat
disimpan dalam MS Excel atau pada SPSS.
2. Sajikan data statistik deskriptif untuk data responden dan jawaban responden atas setiap
pertanyaan yang diberikan.
3. Uji validitas.
4. Uji reliabilitas.
5. Proses transpormasi data ordinal ke data interval.
6. Pengujian korelasi
7. Pengujian regresi.
Berikut hasil dari setiap langkah langkah diatas.

Rekapitulasi Hasil Kuisioner

Statistik Deskriptif untuk Data Responden


Langkah 1
Aktifkan SPSS anda. SPSS yang digunakan dalam contoh ini menggunakan SPSS versi 16, sehingga
akan terdapat sedikit perbedaan dengan versi versi sebelumnya. Aktifkan SPSS pada lembaran kerja
variable view, klik inisial JK pada kolom name, dan ketik Jenis Kelamin pada kolom label. Kemudian
temapatkan cussor pada None di kolom values, seperti tampak dibawah ini.

Langkah 2
Double klik None pada kolom value, maka akan tampak hasilnya seperti dibawah ini.

Langkah 3
Isi Value dengan angka 2 dan isi label dengan keterangan Laki Laki, lalu klik Add. Kemudian isi Value
dengan angka 1 dan isi label dengan keterangan Perempuan. Maka hasilnya akan tampak seperti
dibawah ini.

Kemudian klik ok, maka akan tampak hasilnya seperti dibawah ini.

Langkah 4
Klik data view dan input data responden Laki Laki dan Perempuan, atau copy dari excel bila sudah
ada. Perhatikan seperti contoh dibawah ini.

Langkah 5
Klik analyze, descriptive statistics, frequencies, seperti contoh dibawah ini.

Maka akan tampak hasilnya seperti dibawah ini.

Langkah 6
Klik jenis kelamin (JK) dan kemudian klik tombol tanda panah, maka jenis kelamin (JK) akan
berpindah ke kolom variable, seperti tampak pada gambar dibawah ini.

4
Langkah 7
Klik tombol statistic, kemudian klik std deviation, variance, dan range, seperti contoh dibawah ini.

Selanjutnya klik tombol continue.


Langkah 8
Klik Ok, maka output SPSS akan dihasilkan seperti gambar dibawah ini.

Total responden adalah 31 dan 67,7% adalah laki laki, sedangkan sisanya adalah perempuan. Data
respenden yang diolah diatas adalah data responden berdasarkan jenis kelamin. Perlakukan yang
sama juga akan dilakukan pada data responden yang lain seperti: pendidikan, pengalaman kerja,
usia, dan sebagainya.
Catatan:
Yang dimasukkan dalam skripsi umumnya adalah tabel yang terakhir, yaitu tabel jenis kelamin,
demikian juga untuk tabel tabel data respenden lainnya.
Langkah 9
Lakukan hal yang sama untuk data responden berdasarkan: Usia, Pendidikan, dan Masa Kerja.

Uji Validitas Terhadap Instrumen (Kuesioner)

5
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji Validitas dilakukan dengan
analisa faktor dimaksudkan untuk memastikan bahwa masing-masing pertanyaan akan terklasifikasi
pada variable yang telah ditentukan (construct validity). Validitas suatu butir pertanyaan dapat
dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistic. Kevalidan masingmasing butir pertanyaan dapat dinilai dari Correlated Item-Total Correlation masing-masing butir
pertanyaan. Suatu variabel dikatakan valid apabila nilai r-hitung yang merupakan nilai dari
Correlated Item-total Correlation > dari r-tabel. Nilai r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of
freedom) = n k, dimana n merupakan jumlah responden, dan k merupakan jumlah butir
pertanyaan dalam suatu variabel. Alpha yang dipergunakan dalam penelitian adalah 5%.
Langkah 1
Aktifkan SPPS pada variable view. Pertanyaan kuisioner Variable Y ada 12, maka ketik P1 sampai
dengan P12 pada kolom name, dan beri keterangan pada kolom label yaitu pertanyaan 1 sampai
dengan pertanyaan 12, perhatikan contoh dibawah ini.

Langkah 2
Klik Data View, kemudian input data hasil kuisioner P1 sampai P12, maka akan tampak hasilnya
seperti dibawah ini.

Langkah 3
Klik analyze, scale, reliability anlisis, seperti contoh dibawah ini.

Maka akan tampak hasilnya seperti berikut:

Langkah 4
Pindahkan seluruh Pertanyaan, mulai P1 sampai P12 ke kotak item melalui tombol tanda panah
diantaranya. Maka akan tampak hasilnya seperti dibawah ini.

Langkah 5
Klik tombol statistic, kemudian klik item, scale, dan scale if item deleted. Perhatikan contoh
dibawah ini.

Selanjutnya klik continue.


Langkah 6
Klik Ok, maka out pus SPSS akan dihasilkan. Untuk langkah ini, out put yang terpenting adalah
output item-total statistics, seperti contoh dibawah ini.

Nilai r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n k, dimana k merupakan jumlah
butir pertanyaan dalam suatu variabel, dan n merupakan jumlah responden. Maka df = 31-12 = 19.
Tabel r product moment (two tailed test) menunjukkan bahwa pada df 19 dengan alpha 5%,
diperoleh r table sebesar 0,433.
Dari hasil diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
r hitung P1 sebesar 0.277 < r table 0.433, kesimpulan tidak valid.
2.
r hitung P2 sebesar 0.717 > r table 0,433, kesimpulan valid.
3.
r hitung P3 sebesar 0.386 < r table 0.433, kesimpulan tidak valid.
4.
r hitung P4 sebesar 0.354 < r table 0.433, kesimpulan tidak valid.
5.
r hitung P5 sebesar 0.520 > r table 0.433, kesimpulan valid.
6.
r hitung P6 sebesar 0.502 > r table 0.433, kesimpulan valid.
7.
r hitung P7 sebesar 0.526 > r table 0.433, kesimpulan valid.
8.
r hitung P8 sebesar 0.628 > r table 0.433, kesimpulan valid.
9.
r hitung P9 sebesar 0.321 < r table 0.433, kesimpulan tidak valid.
10. r hitung P10 sebesar 0.598 > r table 0.433, kesimpulan valid.
11. r hitung P11 sebesar 0.361 < r table 0.433, kesimpulan tidak valid.
12. r hitung P12 sebesar 0.613 > r table 0.433, kesimpulan valid.

8
Berdasarkan hasil perhitungan ini, dapat disimpulkan tujuh indikator pertanyaan variabel
misconduct dalam riset akuntansi memiliki r hitung yang lebih besar dari nilai r table, telah valid,
sedangkan untuk butir pertanyaan 1, 3, 4, 9 dan 11 dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai r
hitung lebih kecil dari nilai r table. Oleh karena itu butir pertanyaan 1, 3, 4, 9 dan 11 harus dibuang dan
dilakukan uji validitias ulang dengan hanya 7 pertanyaan.
Hapus pertanyaan 1, 3, 4, 9 dan 11, dari variable view di SPSS, dengan cara memblok variable yang
akan dihapus, sehingga tampak hasilnya seperti dibawah ini.

Kemudian delete, maka akan tampak hasilnya sebagai berikut:

Lakukan uji validitas kembali, seperti langkah langkah diatas, maka hasil uji validitas untuk Item
Total Statistics nya adalah sebagai berikut:

Nilai r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n k, dimana k merupakan jumlah
butir pertanyaan dalam suatu variabel, dan n merupakan jumlah responden. Maka df = 31-7 = 24.
Tabel r product moment (two tailed test) menunjukkan bahwa pada df 24 dengan alpha 5%,
diperoleh r table sebesar 0,388.
Dari hasil diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
r hitung P2 sebesar 0.663 > r table 0.388, kesimpulan valid.
2.
r hitung P5 sebesar 0.662 > r table 0.388, kesimpulan valid.
3.
r hitung P6 sebesar 0.624 > r table 0.388, kesimpulan valid.
4.
r hitung P7 sebesar 0.638 > r table 0.388, kesimpulan valid.
5.
r hitung P8 sebesar 0.511 > r table 0.388, kesimpulan valid.
6.
r hitung P10 sebesar 0.485 > r table 0.388, kesimpulan valid.
7.
r hitung P12 sebesar 0.511 > r table 0.388, kesimpulan valid.

9
Berdasarkan hasil perhitungan ini, dapat disimpulkan tujuh indikator pertanyaan variabel
misconduct dalam riset akuntansi memiliki r hitung yang lebih besar dari nilai r table telah valid.
Langkah 7
Lakukan uji validitas terhadap seluruh variabel, yaitu seluruh pertanyaan-pertanyaan pada Variable
X1, X2, dan X3 dengan cara yang sama dengan yang diatas.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas suatu skor dari suatu instrument
pengukur. Reliabilitas berbeda dengan validitas karena reliabilitas membahas tentang masalah
konsistensi, sedangkan validitas membahas tentang ketepatan. Suatu kuesioner dapat dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Uji reabilitas dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran
variabel. Pengukuran yang reliabel akan menunjukkan instrumen yang sudah dipercaya dan dapat
menghasilkan data yang dapat dipercaya pula. Reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika
memiliki nilai Cronbachs Alpha >dari 0,60.
Langkah langkah uji reliability ini sama dengan langkah-langkah uji validitas, yang berbeda
adalah objek output SPSS yang menjadi dasar penilaian validitas dengan output SPSS yang menjadi
dasar penilaian Reliabilitas. Jika uji validitas memperhatikan output Item total statistik, maka
dalam uji Reliabilitas memperhatikan output Reliability Statistics pada kolom Cronbachs Alpha.
Langkah 1
Aktifkan SPSS, kemudian buka data variabel Y yang sudah valid, seperti terdapat pada contoh
dibawah ini.

Langkah 2
Klik analyze, scale, kemudian kilik realiability analysis, seperti contoh dibawah ini.

Maka tampaklah hasilnya seperti dibawah ini

10

Langkah 3
Pindahkan seluruh pertanyaan ke kolom item dengan menggunakan tombol tanda panah yang
berada diantaranya. Maka akan tampak hasilnya seperti dibawah ini.

Langkah 4
Klik tombol statisitik, kemudian aktifkan item, scale, dan scale if item deleted. Perhatikan contoh
dibawah ini.

Kemudian klik continue.


Langkah 5
Klik Ok, maka output SPSS (khusus untuk realibility statistics) akan tampak seperti dibawah ini.

11

Pengukuran yang reliabel akan menunjukkan instrumen yang dapat menghasilkan data yang
dipercaya. Reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbachs Alpha
>dari 0,60. Maka berdasarkan hasil ini dapat dilihat bahwa Cronbachs Alpha 0.830 >dari 0,60. Hal
ini berarti jawaban responde untuk variabel Y sudah reliabel.
Langkah 6
Pengujian reliabilitas dengan cara yang sama dilkukan juga untuk pertanyaan variable X1, X2, dan
X3.

12
Proses transpormasi data Ordinal ke data Interval
Dalam pengujian analisis jalur (path analysis) data berskala ordinal harus diubah ke dalam
data berskala interval, dengan menggunakan rumus yang dikutip dari Riduwan dan Kuncoro (2007:
30) sebagai berikut:

Langkah 1
Aktifkan kembali SPSS, buka file data variable Y yang sudah valid dan sudah reliabel. Aktifkan SPSS
pada data variable seperti dibawah ini.

Langkah 2
Hitung terlebih dahulu rata-rata (mean) dan standar deviasi dari setiap kelompok pertanyaan
tersebut. Cara yang lazim dilakukan adalah dengan mengklik analyze, descriptive statistics,
frequencies, lihat contoh dibawah ini.

13

Maka hasilnya akan tampak seperti dibawah ini.

Langkah 3
Blok seluruh item pertanyaan, lalu klik tanda panah, maka seluruh item pertanyaan akan berpindah
ke kolom variabel. Hasilnya akan seperti contoh dibawah ini.

Langkah 4
Klik tombol statistik, klik mean, dan std deviation, perhatikan contoh dibawah ini.

14
Selanjutnya klik continue.
Langkah 5
Klik Ok, maka output SPSS yang menunjukkan data mean dan standar deviasi akan ditunjukkan
seperti dibawah ini.

Langkah 6
Aktifkan kembali SPSS pada data view, klik transform, compute variabel, perhatikan contoh
dibawah ini.

Maka akan tampak hasilnya seperti dibawah ini.

15
Langkah 7
Target variabel beri nama IP2 (artinya iterval pertanyaan 2). Kemudian ketik rumus pada Numeric
Expression. Perhatikan contoh dibawah. Pada saat penulisan P2, tidak diketik secara manual, tetapi
mengklik Pertanyaan 2 (P2) dikolom Type and Label, yang diikuti dengan mengklik tanda panah
disebelahnya.

Langkah 8
Klik OK, maka akan tampak pada SPSS data view, hasilnya seperti dibawah ini.

Langkah 9
Lakukan transpormasi data untuk seluruh pertanyaan pada variabel X1, X2, dan X3 yang telah valid
dan telah reliable. Berikut adalah hasil interpal P5, P6, P7, P8, P10, dan P12.

16
Langkah 10
Pada akhirnya, totalkan seluruh nilai IP2 sampai IP12, sehingga diperoleh jumlah nilai Y.
Aktifkan kembali SPSS data view, klik transform, compute variabel. Perhatikan contoh dibawah ini.

Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

Langkah 11
Target variabel diisi dengan JumlahY (pengetikan tidak boleh memiliki spasi), klik IP2 dan klik
tombol tanda panah, klik tombol +, klik kembali IP5, tombol tanda panah, klik tombol +, demikian
seterusnya hingga IP12. Perhatikan contoh dibawah ini.

17

Langkah 12
Klik ok, lalu ouput SPSS untuk Data View akan tampak seperti dibawah ini.

Jumlah Y inilah yang mewakili nilai variabel Y dalam pengujian regresi. Lakukan hal yang sama
untuk variabel X1, X2, dan X3 (dari pertanyaan yang sudah valid dan sudah reliabel) sehingga
diperoleh JumlahX1, JumlahX2, dan JumlahX3.
Pengujian Korelasi dan Regresi
Pastikan seluruh data telah valid, sudah relibel dan nilai interval sudah dijumlahkan. Dari seluruh
Pertanyaan pada setiap variabel (Y, X1, X2, X3) yang telah ditrasformasi ke data interval, masing
masing dijumlah untuk setiap variabel. Jika total nilai interval telah ditotalkan, maka data tersebut
siap diregresi seperti cara yang umum.

18
1.

Perhitungan Korelasi
Uji korelasi dilakukan terhadap seluruh variabel penelitian, yaitu untuk mengetahui keeratan
hubungan antara masing-masing variabel bebas (X1, X2...X8) dengan Y1 dan Y2.. Pada SPSS,
untuk menguji korelasi dilakukan langkah sebagai berikut:
a. Klik menu Analyze
b. Pilih menu Correlate, bivariate
c. Lalu akan muncul dialog box seperti tampak di bawah ini.

d. Misalnya, untuk menguji korelasi variabel (X1, X2....X8) dengan Y1, dengan cara
memasukkan data variabel X1......X8 dan data Y1 ke dalam kolom variables
(seperti tampak di atas), dan pilihan pada kolom Correlation Coeffecient
menggunakan perhitungan model Spearman. Model Spearman adalah perhitungan
korelasi untuk perhitungan non parametrik dan untuk data ordinal (Ghozali,
2001:132).
e. Lalu klik OK.
f. Akan muncul output SPSS yang akan dijadikan bahan analisis yang dapat
diinterpretasikan hasilnya. Output SPSS dari uji korelasi adalah sebagai berikut:

19

2.

g. Interpretasi dari output SPSS tersebut variabel X dan Y memiliki korelasi positif jika
Sig < 0.05.
Perhitungan Uji Regresi dan Uji F
a. Klik menu Analyze
b. Pilih menu Regression, lalu pilih linier.
c. Lalu akan muncul dialog box seperti tampak di bawah ini.

20
d. Untuk menguji regressi dan Uji F variabel (X1....X8) terhadap Y1, adalah dengan
memasukkan data seluruh jawaban pertanyaan (X1....X8) pada kolom
Independent(s) dan memasukan data jawaban pertanyaan Y1 ke kolom
Dependent (Seperti tampak di atas).
e. Lalu klik OK.
f. Akan muncul output SPSS yang akan dijadikan bahan analisis yang dapat
diinterpretasikan hasilnya. Output SPSS dari uji regresi adalah sebagai berikut
(Ghozali, 2001: 44-45):

g. Output regressi juga memuat informasi hasil perhitungan R (korelasi berganda), dan
Uji F.

Anda mungkin juga menyukai