v=afYCN3Upy_w
https://www.youtube.com/watch?v=Lj7gM6eIDu0
https://www.youtube.com/watch?v=H_VsHmoRQKk
Definisi SKA:
Coronay Arterial Disease (CAD) adalah penyakit yang
dikarakteristikan dengan adanya akumulasi plak di dalam arteri
koroner.
Plak secara progresif membesar, menebal dan membuat perkapuran
sehingga menyebabkan lumen arteri koroner menyempit.
Bila oklusi sampai 75% akan mengakibatkan penurunan aliran darah
koroner dan ketidak adekuatan suplai oksigen ke otot jantung
AcuteCoronary Syndrome (ACS) adalah sebuah istilah yang
digunakan untuk mendifinisikan komplikasi CAD yang dapat
muncul. Syndrome ini meliputi Unstable AnginaPectoris (UAP), ST
elevasi Miokard Infark (STEMI), dan Non ST Elevasi Miokard
Infark (STEMI) (McCann et al., 2006).
Plak Stabil (stable plaque) Plak ruptur (ruptured plaque)
SUMBATAN
TOTAL
Patofisiologi SKA
Erosi atau ruptur
plak
Circulation 1998;98:2219-22
ATEROSKLEROSIS PLAK
PENURUNAN PASOKAN
OKSIGEN
OTOT JANTUNG
LAPAR
Anatomi Pembuluh Darah Koroner
MENERIMA DARAH MEMOMPA DARAH
ANGINA SINDROMA
PEKTORIS STABIL KORONER AKUT
Typical Angina
70
Laki-laki = 30- 39 Thn
60-69 Thn 94
60-69 Thn 90
Atypical Angina
60-69 Thn 67
60-69 Thn 54
DIAGNOSIS
CKMB meningkat setelah 3 jam bila ada Infark miokard dan mencapai puncaknya dalam
10 – 24 jam dan kembali normal dalam 2 – 4 hari. Operasi jantung, miokarditis dan
kardioversi elektrik dapat meningkatkan CKMB
Troponin ada 2 jenis yaitu, Trop T dan Trop I. enzim ini meningkat setelah 2 jam bila
ada infark miokard dan mencapai puncaknya dalam 10 – 24 jam dan Trop T masih
dapat dideteksi setelah 5 – 14 hari, sedangkan Trop I setelah 5 10 hari
CK, meningkat setelah 3 – 8 jam bila ada infark miokard dan mencapai puncaknya
dalam 10 – 36 jam dan kembali normal dalam 3 – 4 hari.
LDH, meningkat setelah 24 – 48 jam dan kembali normal dalam 8 – 14 hari
TATALAKSANA
A. STEMI:
1. Primary PTCA (Percutaneous Transluminal Coronary
Angioplasty)
2. Trombolytic (Bila mula serangan <12 jam)
3. Bila >12 jam heparin
TATALAKSANA
B. NSTEMI:
1. Primary PTCA pada kelompok risiko tinggi
2. Heparin
3. Aspirin
4. Nitrat
5. Obat penyekat beta
PENATALAKSANAAN PRA
RS
Masyarakat Umum
Kewaspadaan dan Deteksi Dini FAKTOR RISIKO
Penanganan secara dini
Pasien Jantung Koroner PEMBERIAN NITRAT SL
Petugas Kesehatan
TERAPI REPERFUSI
fibrinolitik : door-to-needle < 30 menit
primary PTCA : door-to-dilatasi < 90 menit
TERAPI CONJUNCTIVE
aspirin
heparin
TERAPI TAMBAHAN
BB, nitrogliserin, ACE inhibitor, statin
TRIASE AWAL DAN
TATALAKSANA DI EMERGENSI
PENILAIAN AWAL
Riwayat penyakit, termasuk IMA atau tidak
TTV dan pemeriksaan fisik terfokus
EKG 12 lead
Rontgen dada
Pemantauan EKG
TRIASE AWAL DAN
TATALAKSANA DI EMERGENSI
TATALAKSANA AWAL :
Morphine 2 – 4 mg tiap 5 – 10 menit sebagai analgetika
dan venodilatasi
Oksigen 4 l/menit sat oksigen > 95 %
Nitrogen sublingual atau IV efek anti iskemik dan anti
hipertensi, jangan diberikan bila TD sistolik < 90 mmHg
dan bradikardia < 50 x/menit
Aspirin 160 – 360 mg mengurangi reoklusi koroner
Diagnosis
ARITMIA
Takhiaritmia
Bradiaritmia
DISFUNGSI VENTRIKEL KIRI pump problem
SYOK KARDIOGENIK Gagal jantung kiri atau kanan
DISFUNGSI VENTRIKEL KANAN volume problem
Klasifikasi Gagal Jantung
Berdasarkan Killip
KLASIFIKASI KILLIP GAMBARAN KLINIK
IV Syok kardiogenik
REHABILITASI
Pemeriksaan Fisik
Catat adanya ketidaknyamanan di dada, epigatrik,
rahang, punggung dan lengan.
Skala nyeri : 0 – 10, seperti terbakar atau tertekan.
Tanyakan karakteristik ketidaknyamanan: onset,
lokasi, radiation, intensity, duration, precipitating, and
relieving factor.
Kaji adanya gejala yang berhubungan: mual, muntah,
diaporesis, pusing, lemah, palpitasi dan sesak nafas
Asuhan keperawatan CAD,
Pemeriksaan kardiovaskular
Kaji segera TD, HR, irama jantung: identifikasi
disritmia, sinus takikardi
Kaji nadi perifer, suhu kulit : dingin, berkeringat, nadi
melemah, tidak ada.
Auskultasi : S3 gallop (+), RR meningkat, ronchi
basal halus (+), wheezes (+) HF.
S4 (+) jika pernah MI sebelumnya atau hipertensi.
temperatur meningkat (paska infak)
Asuhan keperawatan CAD,
Psikososial
Denial, takut, cemas dan marah (reaksi umum pasien atau
keluarga)
Diagnostik Test
Lab : Troponin T, CK-MB (+) atau meningkat Menunjukan infark
miokard.
EKG :
ST depresi, T inverted menunjukan episode angina.
ST elevasi, T inverted dan Q patologis terjadi infark.
Stress test : perubahan gel ST dan T iskemia miokard
Kateterisasi jantung, angiografi : mengetahui adanya lesi pada a.
coronaria.
Asuhan keperawatan CAD,