Anda di halaman 1dari 34

22104101010 – Yorda Liosa Aditama

PENYAKIT JANTUNG KORONER


DEFINISI
 Gangguan aliran darah akibat pertumbuhan plak
atau proses kalsifikasi di dalam pembuluh darah
koroner.
PJK

Stable Angina Acute Coronary Old Miocard


Pectoris Sindrome Infarct
ANGINA PECTORIS
 Merupakan semua situasi pada penyakit arteri koroner (nyeri
dada) yang tidak termasuk dalam ACS.
 Rasa nyeri yang timbul karena iskemia miokardium
ANGINA PECTORIS
 Karakteristik nyeri:
 Nyeri tipikal seperti tertekan, tidak nyaman, terbakar atau rasa
berat di dada (retrosternal)
 Pola transien dan kronik >2 bulan
 Nyeri berhubungan dengan aktifitas dan stress emosional,
membaik dengan istirahat tetapi tidak berhubungan dengan
gerak nafas/dada.
 Nyeri berlangsung singkat 1-5 menit, jarang >5-10 menit

 Nyeri hilang dengan nitrogliserin Sublingual


KLASIFIKASI
 Angina Tipikal:
1) rasa tidak nyaman di retrosternal yang sesuai
dengan karakteristik dan lama nyeri.
2) dipicu aktifitas fisik dan stress emosional

3) nyeri berkurang dg istirahat/nitrat


 Angina Atipikal: 2/3 karakteristik diatas
 Nyeri dada non kardiak: 0-1 karakteristik diatas.
FAKTOR RISIKO

FR yang tidak dapat dimodifikasi :


 Usia

 Jenis Kelamin

 Genetik (memiliki first degree relative yang


memiliki PJK, laki-laki <55 th, perempuan <65 th)
FAKTOR RISIKO

FR yang dapat dimodifikasi:


 Dislipidemia

 Merokok
 Hipertensi
 DM
 Obesitas

 Kurangnya aktivitas fisik


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Untuk menilai factor risiko (Hb ↓, GD ↑, profil lipid ↑, penanda


Pmx Laboratorium inflamasi akut (CK-MB, troponin, myoglobin) ↑)

EKG saat istirahat Normal pada 50% pasien. Dapat ditemukan ST-T depresi >1mm
(pertanda iskemia spesifik)

Stress test noninvasif Menggunakan treadmill


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Dilakukan pada px dg EKG istirahat abnormal dg respon ST tidak dapat


Stress myocardial diinterpretasikan secara akurat, spt pada px LBB, px dengan gangguan
perfusion imaging repolarisasi, dan px yang mendapatkan digitalis

Menilai fx ventrikel kiri global dan regional saat kondisi basal dan saat
Stress
iskemia, serta mendetaksi hipertrofi ventrikel kiri dan penyakit katup
echocardiography
yang terkait

Dilakukan pada px angina stabil dg risiko menengah dan hasil stress test
CT angiography
yang tidak konklusif
TERAPI
 Meredakan gejala angina
 Nitrogliserin kerja cepat SL 400 microgram/5 menit
sampai nyeri hilang atau sudah mencapi dosis max
(1200 microgram dlm 15 menit)
 Beta bloker (ex: bisoprolol PO 1 x 5-10 mg)
 CCB nondihidropiridin (ex: verapamil 1 x 240-480
mg)
 Mencegah kejadian kardiovaskular
 Aspirin dosis rendah (PO 1 x 80 mg) untuk mencegah
trombosis  jika intoleransi  CPG
 Statin (penurunan LDL pada pasien >130 mg/dL
untuk target <100mg/dL
 ACE Inhibitor jika terdapat kondisi lain, spt gagal
jantung, hipertensi, DM
 Revaskularisasi
Jika hasil ekokardiografi menampilkan fraksi ejeksi
kurang dari 50% dengan angina tipikal
 Percutaneous coronary intervention (PCI) atau
 Coronary artery bypass grafting (CABG)
ACUTE CORONARY SINDROME
 Kumpulan gejala klinik yang ditandai dengan nyeri dada
dan gejala lain yang disebabkan oleh penurunan aliran
darah ke jantung, biasanya disebabkan oleh plak
aterosklerotik
 Terbagi menjadi 3 kelompok : angina pectoris tidak
stabil, infark miocard tanpa elevasi segmen ST
(NSTEMI) : oklusi total arteri koroner , dan infark
miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) : oklusi
parsial arteri koroner
PATOFISIOLOGI
 Plak atheroma pembuluh darah coroner pecah 
agregasi trombosit dan aktivasi jalur koagulasi 
vasokontriksi endotel  intraluminal
thrombus/emboli  obstruksi  ACS
ANAMNESIS
1. Gejala prodromal : keluhan dada terasa tidak enak
2. Nyeri dada yang khas :
 typical chest pain (Nyeri seperti tertekan benda
berat/terbakar/diremas/bisa tajam/dicekik. Tidak dapat ditunjuk
 Lamanya >20 menit
 Lokasi biasanya retrosternal, menjalar ke kedua dinding terutama dada
kiri, ke bawah medial lengan menimbulkan rasa pegal. Kadang nyeri dapat
dirasakan di epigastrium hingga perut merasa tidak enak
 Disertai mual, muntah, lemah, pusing, berdebar dan keringat dingin
 Tidak membaik dengan istirahat
3. Faktor risiko : sama seperti APS
4. Penyakit yang mendasari : DM, HT
PEMERIKSAAN FISIK
1. Vital sign
2. Pemeriksaan jantung:

- S1 melemah dan sering tidak terdengar


 Murmur pansistolik di apek akibat regurgitasi katup mitral akut (sering
terjadi pada infark posterior yang menyebabkan rupture m.papillaris)
 S3 (Jika terjadi komplikasi berupa gagal jantung)
 S4 (Akibat menurunnya compliance ventrikel kiri)
 Pembesaran jantung pada gagal jantung

3. Pemeriksaan paru : Ronki basah halus (jika terjadi gagal jantung kiri pada
edema paru)
4. Peningkatan JVP karena gagal jantung
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG : pada NSTEMI dan UAP : T inversi, ST depresi, gelombang
T datar atau normal. Pada STEMI: J point meningkat >1
kotak/perempuan >1,5 kotak) 2 sadapan bersebelahan, ST elevasi
*Jika EKG normal namun gejala angina tetap berlangsung  EKG
lagi 10-20 menit kemudian  Jika EKG tetap normal  Pantau 12-
24 jam. EKG ulang tiap 6 jam
2. Biomarker Jantung : troponin T / I: mencapai kadar puncak dalam
24 jam. Alternatif lain pemeriksaan CK-MB
PEMERIKSAAN PENUNJANG

3. Ekokardiografi : Gangguan fungsi ventrikel kiri,


Hipokinesia atau akinesia segmental dari ventrikel
kiri
4. Angiografi coroner : batas ireguler, penampakan
kabur, filling defect  menandakan thrombus
intrakoroner
5. Foto Thorax : Kongesti pulmonal/edem yang
biasanya pada pasien UAP/NSTEMI luas sehingga
menyebabkan disf. Ventrikel kiri.
 Perubahan EKG pada Perjalanan STEMI

Old Myocardial Infraction?  Q Patologis (jika segmen Q lebarnya lebih dari satu kotak
kecil, dan didalamnya >1/3 QRS)
TERAPI UAP/NSTEMI:
 Anti iskemia: nitrat atau ISDN SL 2,5-15 mg ;
atau nitrogliserin SL 0,3-0,6 mg (menurunkan
preload dan volume akhir diastolic ventrikel kiri).
Betabloker ; propranolol PO 10 mg/hari
(menurunkan konsumsi oksigen miocardium.
 Anti platelet : Aspirin 160 -325 mg/hari + CPG
PO loading 300 mg, pemeliharaan 75 mg/hari
TERAPI UAP/NSTEMI:
 Anti koagulan : Fondaparinux 2,5 mg/hari,
Unfractioned heparin (UFH) bolus 60-70 IU/kgBB
diteruskan dg inf. 12-15 IU/KgBB/jam, Low
molecular weight heparin (LMWH) dosis 2 x 1
mg/kgBB SC.
 Statin
 ACE-Inhibitor
 Tindakan : Revaskularisasi coroner untuk iskemia
berat dan refrakter dengan medikamentosa.
TERAPI AWAL (MONA)
 Morfin (2-4 mg IV diencerkan dalam D5% bolus
lambat)
 Diberikan jika pasien masih mengeluh nyeri dada namun
terdapat kontraindikasi pemberian nitrat, atau nyeri dada
tidak berkurang dengan nitrat, atau pada yg sangat gelisah
 Waspada : dapat menyebabkan depresi saluran napas
 Oksigen (mulai 2-4 lpm)
 Indikasi : pasien hipoksia (Sao2 <90%), pasien sesak
napas, atau pada pasien yang gelisah
TERAPI AWAL (MONA)
 Nitrat (Sublingual, IV)
 Indikasi : pada pasien yang masih mengeluh nyeri dada
 KI : Hipotensi (TD sistolik <100 mmHg), penggunaan
obat kuat (Viagra) 1 hari sebelumnya
 Aspirin (160-320 mg PO)
 Indikasi : semua pasien dg sindroma korener akut
 Ticagrelol atau Clopidogrel (Ticagrelol PO loading
180 mg, pemeliharaan 2 x 90 mg atau CPG PO
loading 300 mg, pemeliharaan 75mg/hari
Reperfusi PCI
 Bila terdapat akses fasilitas PCI  tentukan waktu
tempuh ke fasilitas tersebut.
 Jika door to ballon > 2 jam atau tidak ada akses PCI
 Reperfusi fibrinolitik
 Pasien yang menjalani PCI primer harus mendapakan
dual antiplatelet therapy (Aspirin PO 160-320 mg dan
Ticagrelol PO loading 180 mg atau CPG PO loading
600 mg) sesegera mungkin sebelum angiografi
Reperfusi Fibrinolitik
 Indikasi : STEMI awitan <12 jam

 Obat-obatan : Streptokinase, tPA, Rteplase,


Tenekteplase.
 Cara pemberian streptokinase : 1,5 juta unit
diencerkan dalam 0,9% NaCl atau D5% 100 ml
 diberikan Infus  dihabiskan dalam 30-60
menit
Indikasi keberhasilan reperfusi
 Nyeri dada resolusi, ST elevasi berkurang,
ditemukan aritmia reperfusi pada EKG
KOMPLIKASI
 Komplikasi Listrik :
 Fibrilasi Ventrikel
 Takikardi ventrikel
 Komplikasi mekanik :
 Disfungsi sistolik kiri
 Aneurisma ventrikel kiri
 Regurgitasi katup mitral sekunder
 Ruptur miocardium
 Gagal jantung
OLD MYOCARD INFARCTION
 EKG menunjukkan gelombang Q patologis pada sadapan inferior, khususnya III dan
aVF, yang dapat merupakan akibat dari infark miokard. Terdapat ST elevasi di sadapan
II, III, aVF, -aVR, dan V2-V6.

Anda mungkin juga menyukai