Jenis Kelamin
Merokok
Hipertensi
DM
Obesitas
EKG saat istirahat Normal pada 50% pasien. Dapat ditemukan ST-T depresi >1mm
(pertanda iskemia spesifik)
Menilai fx ventrikel kiri global dan regional saat kondisi basal dan saat
Stress
iskemia, serta mendetaksi hipertrofi ventrikel kiri dan penyakit katup
echocardiography
yang terkait
Dilakukan pada px angina stabil dg risiko menengah dan hasil stress test
CT angiography
yang tidak konklusif
TERAPI
Meredakan gejala angina
Nitrogliserin kerja cepat SL 400 microgram/5 menit
sampai nyeri hilang atau sudah mencapi dosis max
(1200 microgram dlm 15 menit)
Beta bloker (ex: bisoprolol PO 1 x 5-10 mg)
CCB nondihidropiridin (ex: verapamil 1 x 240-480
mg)
Mencegah kejadian kardiovaskular
Aspirin dosis rendah (PO 1 x 80 mg) untuk mencegah
trombosis jika intoleransi CPG
Statin (penurunan LDL pada pasien >130 mg/dL
untuk target <100mg/dL
ACE Inhibitor jika terdapat kondisi lain, spt gagal
jantung, hipertensi, DM
Revaskularisasi
Jika hasil ekokardiografi menampilkan fraksi ejeksi
kurang dari 50% dengan angina tipikal
Percutaneous coronary intervention (PCI) atau
Coronary artery bypass grafting (CABG)
ACUTE CORONARY SINDROME
Kumpulan gejala klinik yang ditandai dengan nyeri dada
dan gejala lain yang disebabkan oleh penurunan aliran
darah ke jantung, biasanya disebabkan oleh plak
aterosklerotik
Terbagi menjadi 3 kelompok : angina pectoris tidak
stabil, infark miocard tanpa elevasi segmen ST
(NSTEMI) : oklusi total arteri koroner , dan infark
miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) : oklusi
parsial arteri koroner
PATOFISIOLOGI
Plak atheroma pembuluh darah coroner pecah
agregasi trombosit dan aktivasi jalur koagulasi
vasokontriksi endotel intraluminal
thrombus/emboli obstruksi ACS
ANAMNESIS
1. Gejala prodromal : keluhan dada terasa tidak enak
2. Nyeri dada yang khas :
typical chest pain (Nyeri seperti tertekan benda
berat/terbakar/diremas/bisa tajam/dicekik. Tidak dapat ditunjuk
Lamanya >20 menit
Lokasi biasanya retrosternal, menjalar ke kedua dinding terutama dada
kiri, ke bawah medial lengan menimbulkan rasa pegal. Kadang nyeri dapat
dirasakan di epigastrium hingga perut merasa tidak enak
Disertai mual, muntah, lemah, pusing, berdebar dan keringat dingin
Tidak membaik dengan istirahat
3. Faktor risiko : sama seperti APS
4. Penyakit yang mendasari : DM, HT
PEMERIKSAAN FISIK
1. Vital sign
2. Pemeriksaan jantung:
3. Pemeriksaan paru : Ronki basah halus (jika terjadi gagal jantung kiri pada
edema paru)
4. Peningkatan JVP karena gagal jantung
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG : pada NSTEMI dan UAP : T inversi, ST depresi, gelombang
T datar atau normal. Pada STEMI: J point meningkat >1
kotak/perempuan >1,5 kotak) 2 sadapan bersebelahan, ST elevasi
*Jika EKG normal namun gejala angina tetap berlangsung EKG
lagi 10-20 menit kemudian Jika EKG tetap normal Pantau 12-
24 jam. EKG ulang tiap 6 jam
2. Biomarker Jantung : troponin T / I: mencapai kadar puncak dalam
24 jam. Alternatif lain pemeriksaan CK-MB
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Old Myocardial Infraction? Q Patologis (jika segmen Q lebarnya lebih dari satu kotak
kecil, dan didalamnya >1/3 QRS)
TERAPI UAP/NSTEMI:
Anti iskemia: nitrat atau ISDN SL 2,5-15 mg ;
atau nitrogliserin SL 0,3-0,6 mg (menurunkan
preload dan volume akhir diastolic ventrikel kiri).
Betabloker ; propranolol PO 10 mg/hari
(menurunkan konsumsi oksigen miocardium.
Anti platelet : Aspirin 160 -325 mg/hari + CPG
PO loading 300 mg, pemeliharaan 75 mg/hari
TERAPI UAP/NSTEMI:
Anti koagulan : Fondaparinux 2,5 mg/hari,
Unfractioned heparin (UFH) bolus 60-70 IU/kgBB
diteruskan dg inf. 12-15 IU/KgBB/jam, Low
molecular weight heparin (LMWH) dosis 2 x 1
mg/kgBB SC.
Statin
ACE-Inhibitor
Tindakan : Revaskularisasi coroner untuk iskemia
berat dan refrakter dengan medikamentosa.
TERAPI AWAL (MONA)
Morfin (2-4 mg IV diencerkan dalam D5% bolus
lambat)
Diberikan jika pasien masih mengeluh nyeri dada namun
terdapat kontraindikasi pemberian nitrat, atau nyeri dada
tidak berkurang dengan nitrat, atau pada yg sangat gelisah
Waspada : dapat menyebabkan depresi saluran napas
Oksigen (mulai 2-4 lpm)
Indikasi : pasien hipoksia (Sao2 <90%), pasien sesak
napas, atau pada pasien yang gelisah
TERAPI AWAL (MONA)
Nitrat (Sublingual, IV)
Indikasi : pada pasien yang masih mengeluh nyeri dada
KI : Hipotensi (TD sistolik <100 mmHg), penggunaan
obat kuat (Viagra) 1 hari sebelumnya
Aspirin (160-320 mg PO)
Indikasi : semua pasien dg sindroma korener akut
Ticagrelol atau Clopidogrel (Ticagrelol PO loading
180 mg, pemeliharaan 2 x 90 mg atau CPG PO
loading 300 mg, pemeliharaan 75mg/hari
Reperfusi PCI
Bila terdapat akses fasilitas PCI tentukan waktu
tempuh ke fasilitas tersebut.
Jika door to ballon > 2 jam atau tidak ada akses PCI
Reperfusi fibrinolitik
Pasien yang menjalani PCI primer harus mendapakan
dual antiplatelet therapy (Aspirin PO 160-320 mg dan
Ticagrelol PO loading 180 mg atau CPG PO loading
600 mg) sesegera mungkin sebelum angiografi
Reperfusi Fibrinolitik
Indikasi : STEMI awitan <12 jam