Anda di halaman 1dari 44

KEGAWATDARURATAN

KARDIOVASKULAR

dr. Stefan Hendyanto, Sp.JP - FIHA


Henti Jantung
Definisi

 Penghentian tiba-tiba fungsi mekanis kardiovaskular, dapat


bersifat reversibel oleh tatalaksana yang tepat

 Penyebab : Ventricular fibrillation (VF), ventricular tachycardia


(VT), asystole, bradycardia, pulseless electrical activity (PEA),
mechanical factors
Asystole

Ventricular
Fibrillation

Ventricular
Tachycardia
Bradikardia
Definisi

• Denyut jantung kurang dari 60 kali permenit


• Bradikardia relatif : denyut jantung lebih dari 60 kali permenit
tapi masih kurang dari kondisi yang seharusnya

 Bradikardia jadi masalah bila simtomatik atau menimbulkan


gejala dan tanda akibat denyut jantung yang terlalu lambat,
biasanya < 50 menit
Gejala dan Tanda
Gejala yang mungkin timbul :
1. Pusing, kesadaran menurun
2. Lemah, hampir pingsan, pingsan (sinkop)
3. Sesak nafas
4. Nyeri dada

Tanda yang dapat terjadi meliputi :


1. Hipotensi atau syok
2. Akral dingin dengan penurunan produksi urin
3. Edema paru
Tatalaksana

1. Pastikan tidak ada gangguan jalan nafas


2. Berikan oksigen
3. Pasang monitor EKG, tekanan darah, oksimetri
4. Pasang jalur intravena
Takikaritmia
Definisi

• Aritmia dengan denyut jantung > 100x per menit

• Menimbulkan gejala klinis pada kondisi yang ekstrim dan


sering kali pada aritmia dengan denyut jantung ≥ 150x per
menit
Klasifikasi
Takikardia kompleks QRS- Takikardia kompleks QRS
sempit (QRS ≤ 0.12), terkait lebar (QRS ≥ 0.12)
frekuensi
• Sinus takikardia • Takikardia ventrikular [VT]
• Fibrilasi atrium dan fibrilasi ventrikular [VF]
• Flutter atrium
• SVT dengan aberan
• Re-entri nodus AV
• Takikardia dimediasi-jalur • Takikardia pre-eksitasi
aksesoris (WPW syndrome)
• Takikardia atrium (termasuk
bentuk otomatisasi dan reentri) • Irama pacu ventrikel
• Multifocal atrial tachycardia (MAT)
• Junctional tachycardia (jarang pada
dewasa)
Supraventricular Tachycardia

Atrial Fibrillation

Atrial Flutter
Sindrom Koroner Akut
Definisi

 Sekumpulan keluhan dan tanda klinis yang sesuai dengan


iskemia miokardium akut

 Merupakan suatu spektrum dalam perjalanan penderita


penyakit jantung koroner (aterosklerosis koroner)
Klasifikasi

1. Angina pektoris tidak stabil

2. Infark miokard dengan non-ST elevasi

3. Infark miokard dengan ST elevasi

4. Kematian jantung mendadak


Diagnosis

1. Lokasi nyeri  daerah retrosternal dan pasien sulit


melokalisisr rasa nyeri
2. Deskripsi nyeri  rasa berat seperti dihimpit, ditekan
atau diremas
3. Penjalaran nyeri  menjalar ke lengan kiri, bahu,
punggung, leher, rahang bawah
4. Lama nyeri  nyeri pada SKA > 20 menit
5. Gejala sistemik  mual, muntah, atau keringat dingin
EKG

1. Elevasi segmen ST minimal di dua lead yang berhubungan


atau LBBB (Left Bundle Branch Block) baru.
2. Depresi segmen ST atau inversi gelombang T yang dinamis saat
pasien mengeluh nyeri dada.
3. EKG non diagnostik baik normal ataupun hanya ada perubahan
minimal
Laboratorium
Terapi Inisial

 Oksigen  oksigen diberikan pada semua pasien dengan sesak


nafas, tanda gagal jantung, syok, atau saturasi oksigen <94%,
diberikan dalam 6 jam pertama terapi

 Aspirin  direkomendasikan kepada semua pasien SKA


kecuali terdapat kontraindikasi dan diberikan 160-325 mg
dikunyah
 Nitrogliserin  dapat diberikan sublingual sampai 3 kali
dengan interval 3-5 menit jika tidak ada kontraindikasi

Kontraindikasi :
1. TD < 90 mmHg atau ≥ 30 mmHg lebih rendah dari
pemeriksaan TD awal,
2. Bradikardia < 50x/menit atau takikardia > 100x/menit
tanpa adanya gagal jantung, dan adanya infark ventrikel
kanan
3. Penggunaan fosfodiesterase (contoh : viagra) < 24 jam
 Analgetik  morfin diberikan bila pemberian nitrogliserin
sublingual atau semprot tidak respons

 Clopidogrel dan antiplatelet lain  terutama bermanfaat


pada pasien STEMI dan NSTEMI risiko sedang sampai tinggi,
dengan dosis pertama 300
Terapi Reperfusi
 Fibrinolitik  Streptokinase 1.5 juta IU dilarutkan
dalam 100cc Dextrose 5%, diberikan secara infus selama
60 menit

Fibrinolisis bermanfaat diberikan pada pasien :


1. ST elevasi atau perkiraan LBBB baru
2. Infark miokard luas
3. Pada usia muda dengan risiko perdarahan intraserebral
yang lebih rendah
Kontraindikasi Fibrinolitik
Absolut Relatif
 Pendarahan intrakranial kapanpun  Tekanan darah tidak terkontrol
 Stroke iskemik < 3 bulan, > 3  TD sistolik > 180 mmHg, diastolik
jam > 110 mmHg
 Kecurigaan diseksi aorta  Riwayat stroke iskemik > 3 bulan,
demensia
 Adanya kelainan struktur vaskular
serebral (AVM)  Trauma atau RJP lama (>10 menit)
atau operasi besar < 3 bulan
 Perdarahan internal aktif atau
gangguan sistem pembekuan  Perdarahan internal dalam 2-4
darah minggu
 Hamil, ulkus peptikum aktif,
 Cedera kepala tertutup atau
sedang menggunakan antikoagulan
cedera wajah dalam 3 bulan dengan INR tinggi
terakhir
 Percutaneous Coronary Intervention (PCI) primer 
terapi terpilih bila dapat dan efektif untuk pasien :

1. Syok kardiogenik
2. STEMI usia > 75 thn dan syok kardiogenik
3. Pasien kontraindikasi fibrinolisis
TERAPI FIBRINOLISIS TERAPI INVASIF (PCI)

Onset < 3 jam Onset > 3 jam

Terapi invasif bukan pilihan atau akan Tersedia ahli PCI


menimbulkan penundaan: -Kontak medik-balloon atau door-balloon <
-Kontak medik-balloon atau door-balloon > 90 menit
90 menit - (Door-balloon) minus (door-needle) < 1 jam
- (Door-balloon) minus (door-needle) lebih
dari 1 jam

Tidak terdapat kontraindikasi fibrinolisis Kontraindikasi fibrinolisis, termasuk risiko


perdarahan dan perdarahan intraserebral

STEMI risiko tinggi (CHF, Killip ≥ 3)

Diagnosis STEMI diragukan


Hipotensi, Syok, dan Edema Paru Akut
Definisi

 Hipotensi : tekanan darah sistolik dibawah 100 mmHg

 Syok : kumpulan gejala akibat perfusi selular tidak mencukupi


dan asupan O2 tidak cukup memenuhi kebutuhan metabolik
yang dapat disebabkan oleh beberapa hal dengan gambaran klinis
yang bervariasi
 Edema paru akut : timbunan cairan di pembuluh darah dan
parenkim paru akibat gagal jantung akut

 Gagal Jantung Akut : penurunan fungsi jantung yang


mendadak dengan atau tanpa didahului kelainan jantung (kelainan
dapat merupakan gangguan fungsi sistolik, fungsi diastolik,
gangguan irama, atau ketidaksesuaian preload dan afterload)
Tanda dan Gejala Syok

 Peningkatan tahanan vaskular perifer : kulit pucat dan dingin,


oliguria

 Tonus saraf adrenergik meningkat : takikardia, keringat banyak,


cemas, mual, muntah atau diarrhea

 Hipoperfusi organ vital berupa iskemi miokard ditandai nyeri


dada dan atau sesak nafas, insufisiensi serebral ditandai
perubahan status mental
Klasifikasi Syok
1. Syok Kardiogenik

2. Syok Anafilaktik

3. Syok Sepsis

4. Syok Neurogenik

5. Syok Hipovolemia
Tanda dan Gejala Syok Kardiogenik
1. Hipoperfusi
2. Tekanan darah sistolik < 90mmHg atau MAP < 30 mmHg
3. Produksi urin < 0.5 mL/kgBB/jam
4. Nadi > 60/mnt
5. Kongesti organ
6. Low output syndrome
Tanda dan Gejala Edema Paru Akut
1. Gejala sesak terutama saat aktifitas
2. Batuk dengan riak berbuih kemerahan
3. Sesak bila berbaring
4. Iktus bergeser ke lateral
5. Bradi-takiaritmia,
6. Suara gallop
7. Ronkhi basah basal bilateral paru
8. Wheezing kardiak
9. Saturasi O2 <90% sebelum pemberian O2
10. Foto polos dada tampak bendungan “batswing” appearance.
Penyebab Edema Paru Akut
 penyakit jantung koroner (sindrom koroner akut)

 hipertensi

 penyakit katup jantung

 kardiomiopati
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai